“Salah satu naskah motivasi dalam Challenge ke-2 NarasiPost.Com dengan tema “Valentine dalam Perspektif Islam”
Oleh: Husnul
NarasiPost.com - Rasa cinta adalah fitrah bagi setiap insan. Dengan cinta, seseorang akan merasa bahagia, bersemangat menjalani hidup, dan membawanya lebih berwarna.
Dengan cinta, berbagai kepahitan hidup terasa sirna, dan ketidakwarasan hidup akan pulih dalam sekejap.
Warna-warni cinta kerap membasuh jiwa dan raga siapapun. Terlebih manusia diberikan oleh Allah Swt. Naluri untuk melestarikan keturunan (gharizah nau) sehingga wajar, manusia selalu berhasrat untuk melampiaskan jenis naluri yang satu ini.
Namun, pada faktanya masih saja ada manusia, terutama pemuda yang gagal fokus pada cinta ini. Dia memilih untuk melampiaskan cintanya dengan cara-cara yang dilarang oleh Allah, seperti pacaran yang berujung pada perbuatan zina. Ketika ditanya mengapa mereka melakukannya, mereka menjawab dengan alasan kebebasan, padahal tindakannya telah menodai cinta dengan kemaksiatan. Memang, sangat sulit menasihati dua insan yang dimabuk asmara, karena mereka telah menjadikan hawa nafsu di atas segalanya. Sebagaimana yang diriwayatkan dari Anas bin Malik Ra Rasulullah Saw. bersabda:
“Seorang lelaki yang berasal dari pedalaman bertanya kepada Rasulullah saw.: Bilakah berlakunya Kiamat? Rasulullah saw. bersabda: Apakah persediaan kamu untuk menghadapinya? Lelaki itu menjawab: Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah Saw. bersabda: Kamu akan tetap bersama orang yang kamu cintai” (HR. Bukhari dan Muslim)
Membahas tentang cinta, Februari ini identik dengan hari Valentine atau hari kasih sayang, suatu tradisi yang menuntut seseorang untuk merayakan cinta bersama lawan jenisnya, tanpa memandang cara yang benar dan salah. Karena yang namanya manusia pasti butuh untuk disayangi, dicintai dan diberi sanjungan. Ketika sudah berjumpa dengan hari kasih sayang ini, semangat mereka kian menggebu. Oleh karena itu, seorang Muslim harus mengetahui, sejarah kelam dari Valentine agar mereka bisa memikirkan ulang dan memutuskan apakah akan mengikuti tradisi Valentine atau tidak, selanjutnya mampu membedakan mana cinta yang sehat dan mana yang berujung maksiat, mana yang fitrah dan mana yang hanya pelampias nafsu belaka.
Valentine atau Valentinus merupakan nama seorang kristen, karena kegigihannya dalam mempertahankan ajaran agamanya, dia terbunuh. Valentine itu sendiri berasal dari bahasa latin Valentinus yang artinya gagah perkasa. Karena itu, ketika ada orang memberi pujian dengan valentinus maka sama halnya dengan memuji dewa Baal. Sedangkan raja Baal pada saat itu adalah Nimrod. Nimrod di sini pada sejarah yunani kuno, terkenal sebagai pemburu anjing atau disebut dalam bahasa romawi sebagai lupercus, yang perayaan hari lupercalia itu bertepatan dengan tanggal 15 februari.
Pada malam tanggal 14, nama gadis-gadis Romawi diundi dan siapapun yang dapat giliran undian itu telah ada seorang pria yang akan menjadi pasangannya selama perayaan lupercalia tadi. Yang mereka lakukan adalah tukar kado, pesta, dansa hingga pesta seks, naudzubillah. Intinya, sejarah Valentine itu berkaitan dengan pesta penyembahan dewa, pesta hura-hura dan seks bebas antara laki-laki dan perempuan.
Jika budaya valentine ini ditiru oleh banyak remaja di dunia, bisa rusak dunia ini. Khususnya pemuda Muslim, yang seharusnya tidak boleh mengikuti ajaran atau kebiasaan agama lain. Karena perayaan Valentine ini juga bagian dari agenda musuh Islam untuk menjauhkan generasi dengan agamanya. Rasulullah Saw, bersabda; “Kamu telah mengikuti sunnah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehingga jika mereka masuk ke dalam lubang biawak, kamu tetap mengikuti mereka. Kami bertanya: Wahai Rasulullah, apakah yang engkau maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Baginda bersabda: Kalau bukan mereka, siapa lagi?” (HR. Bukhari Muslim)
Berbeda halnya di dalam Islam, Islam memandang cinta itu adalah suci, dia harus dijaga jangan sampai ternodai dengan cara yang tidak Allah ridai. Dalam Islam juga diperintahkan untuk saling mengasihi, menyayangi dan mencintai sesama Muslim setiap hari. Dan selalu memberikan solusi terbaik di antara permasalahan yang terjadi. Seperti, tidak akan pernah membiarkan kehormatan seorang perempuan tergadaikan dengan cara murahan, apalagi dipermainkan dan diundi sana-sini yang hanya satu hari dalam setahun. Sungguh miris jika umat Islam masih percaya pada perayaan valentine ini, padahal Allah sudah memberikan jalan yang terbaik bagi pemuda dan pemudi yang saling mencintai yaitu menikah, jika sudah siap. Jika belum, hendaklah menjaga dirinya dari perbuatan maksiat. Dengan senantiasa mengkaji Islam secara kaffah, memperbaiki umat, dan istikamah mendakwahkan Islam.
Jika seperti itu, generasi akan cerdas dan disibukkan dengan hal-hal yang bermanfaat. Sebab, dalam Islam hari kasih sayang itu bukan bulan Februari melainkan hari ketika semua orang menaati aturan Ilahi. Rasulullah Saw bersabda: “Aku meninggalkan untuk kalian dua perkara dan kalian tidak akan sesat selama berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunahku.“ (HR al-Hakim).
Picture Source by Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]