Satu hidangan manis dari Bosnia yang tidak boleh dilewatkan adalah tufahija. Namanya terdengar eksotis dan bernilai historis.
Oleh. Haifa Eimaan
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Jika selama ini hanya menikmati hidangan Nusantara, kini saatnya kita menengok salah satu makanan khas Bosnia dan Herzegovina. Nah, ketika berbicara tentang kuliner Bosnia, satu hidangan manis yang tidak boleh dilewatkan adalah tufahija. Namanya terdengar eksotis dan bernilai historis. Kosakata tufahija ini seperti bukan asli dari negeri di Eropa Tenggara itu. Yuk, coba kita ulik!
Sejarah Tufahija
Kata "tufahija" berasal dari bahasa Arab, yaitu tufahatun yang berarti apel. Hidangan ini memang berbahan dasar apel yang diisi dengan campuran kacang dan gula, lalu dimasak dalam sirop. Tufahija bukan sekadar makanan penutup, tetapi juga bagian dari warisan kuliner Bosnia yang kaya akan sejarah dan tradisi.
Bosnia dan Herzegovina memiliki akar sejarah Islam. Sebelum futuhat oleh Kekhilafahan Utsmaniyah, wilayah ini telah menjadi rumah bagi berbagai aliran Kristen. Akan tetapi, pada 28 Juni 1389, pasukan Utsmaniyah berhasil memenangkan pertempuran melawan pasukan Raja Lazar, di Kosovo. Lazar adalah Raja Serbia. Dia penganut Kristen Ortodoks.
Baca juga: Cincau Hitam Penyegar Kala Berbuka
Bosnia yang kondisinya melemah mengumumkan pemisahannya dengan Herzegovina pada 1448. Tiga tahun setelahnya, wilayah Vrhbosna atau Serajevo dipimpin oleh Kekhilafahan Utsmaniyah. Bosnia dan Herzegovina dibebaskan dari kekuasaan Kristen Ortodoks masing-masing pada tahun 1465 dan 1481. Di bawah pemerintahan Islam, Bosnia dan Herzegovina jauh dari konflik internal. Rakyatnya pun sangat sejahtera. Islam sebagai rahmat atas seluruh semesta terbukti kebenarannya. Allah Swt. telah mengabadikannya di dalam surah Al-Anbiya ayat 107, “Kami tidak mengutus engkau, wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia."
Dengan sejarah panjang ini, tidak heran bila Bosnia dan Herzegovina banyak mengadopsi budaya dan kuliner Turki, kemudian dimodifikasi oleh penduduk setempat. Satu di antaranya adalah tufahija. Sajian penutup ini mulai populer di Bosnia pada abad ke-15. Sejak saat itu, tufahija menjadi salah satu makanan penutup yang paling dicintai masyarakat Bosnia. Tufahija menjadi simbol kehangatan dan keramahan dalam budaya Bosnia.
Cara Sederhana Membuat Tufahija
Dikutip dari europeankitchen.org (11-2-2024), membuat tufahija tidaklah terlalu sulit dan bahan-bahannya pun mudah didapat.
Bahan-bahan:
4 buah apel hijau (sedikit asam dan tekturnya keras)
200 gram gula pasir
100 gram kacang kenari, kacang tanah, atau almon cincang halus
1 sendok teh kayu manis bubuk
1 sendok makan jus lemon
Air secukupnya
Krim kocok untuk penyajian
Cara Membuat:
1. Kupas apel dan keluarkan bagian tengahnya sampai membentuk lubang untuk diisi. Lubangnya jangan sampai membentuk terowongan atau tembus ke sisi sebelahnya.
2. Siapkan panci, lalu tuangi air. Tambahkan gula, sari lemon, vanila, dan kulit apel. Rebus seluruh bahan hingga mendidih.
3. Saat air di panci mulai mendidih, masukkan apel dan rebus selama 10 menit dengan api sedang. Apel tidak boleh terlalu matang agar bentuknya tetap terjaga.
4. Tiriskan apel hingga dingin. Sisihkan kulit apel dari dalam panci.
5. Dalam mangkuk lain, campurkan kacang kenari, kacang tanah, atau kacang almon cincang dengan gula, dan kayu manis.
6. Isi lubang apel dengan campuran kacang dan gula.
7. Letakkan apel yang sudah diisi ke dalam mangkuk, kemudian tuangkan sisa sirop di dalam panci.
8. Simpan tufahija di dalam kulkas hingga dingin dan siropnya meresap.
9. Sajikan dengan krim kocok di atasnya. Agar makin menggugah selera, bisa ditambahkan sepotong ceri sebagai toping.
Hasil akhirnya adalah hidangan penutup yang memadukan kelezatan apel yang lembut dengan isian kacang yang manis dan renyah. Perpaduan tekstur dan rasa yang dihasilkan sungguh lezat dan memikat. Apel yang renyah dan manis, diisi dengan campuran kacang kenari yang gurih dan aromatik, serta disiram dengan sirop gula yang kaya rasa, menciptakan harmoni rasa yang sempurna. Krim kocok di atasnya menambah tekstur lembut dan rasa yang lebih kaya.
Variasi Tufahija
Dalam perkembangannya, tufahija dibuat dengan berbagai variasi dan tentu saja makin lezat tanpa harus kehilangan ciri khasnya. Beberapa variasi yang digemari sebagai berikut ini.
Pertama, tufahija dengan es krim. Kombinasi manis dan dingin dari tufahija dan es krim menjadikannya hidangan penutup yang sangat menyegarkan, terutama di cuaca panas.
Kedua, tufahija dengan cokelat. Penambahan saus cokelat atau taburan cokelat bubuk memberikan sentuhan rasa yang lebih kaya dan mewah pada tufahija.
Ketiga, tufahija mini. Untuk acara-acara khusus, tufahija sering disajikan dalam ukuran mini dengan bentuk yang lebih menarik.
Dinikmati Saat Hari Raya
Tufahija sering dinikmati sebagai hidangan penutup pada berbagai kesempatan spesial. Di Bosnia, tufahija adalah bagian tidak terpisahkan dari perayaan hari raya seperti Idulfitri dan Iduladha. Selain itu, hidangan ini juga sering disajikan pada acara pernikahan, perjamuan resmi, dan saat menjamu tamu istimewa. Tufahija juga bisa dinikmati sebagai camilan manis di sore hari bersama secangkir kopi atau teh.
Dengan kelezatan dan sejarahnya yang kaya, tufahija bukan hanya sekadar makanan penutup. Ia adalah simbol dari tradisi, kebersamaan, dan kehangatan dalam budaya Bosnia. Jadi, jika Anda ingin mencicipi sepotong sejarah dan tradisi Bosnia, tidak ada salahnya mencoba membuat atau menikmati tufahija. Selamat menikmati! []
MasyaAllah... Baru tahu tufahija..
Ayo kita coba bikin Mbak
Jadi pengen coba...
Tufahija... Masya Allah
Ayo coba bikin Mbak
Masyaallah. Sejarah Kejayaan Islam selalu meninggalkan jejak yang manis semanis kuliner bernama tufahija. Barakallah mba@Haifa. Baca naskah ini jadi tambah pengetahuan kita
Saya malah jadi ingin ke Bosnia, Mba 🙂
Masyaallah, membaca sejarah dan merasakan kenikmatan kulinernya. Tulisan Mbak Haifa sungguh memikat. Keren.
Kuliner Eropa yang terpengaruh kekhilafahan utsmaniyah 🙂
Barakallah mbak Haifa. Tulisannya sangat menarik
Wabarakallahu fiik Mba