Ketika Ibu “Rempong” Ikut Challenge NP

Ketika Ibu Rempong Ikut Challenge NP

Terima kasih sudah memberikan kesempatan dan ruang bagi kami, ibu-ibu yang mungkin selama ini terjebak dalam rutinitas, untuk bisa berkembang dan berkarya.

Oleh. Vega Rahmatika Fahra, S.H.
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Menjadi ibu rumah tangga dengan tiga balita adalah sebuah anugerah sekaligus tantangan yang luar biasa. Setiap hari penuh dengan rutinitas tanpa henti –memasak, membersihkan rumah, menemani anak-anak bermain, hingga memastikan kebutuhan keluarga terpenuhi. Tak ada waktu beristirahat, tak ada ruang untuk diri sendiri. Namun, di tengah semua kerepotan itu, aku—seorang ibu rumah tangga yang hampir menyerah pada lelah—memutuskan untuk mengikuti sebuah challenge yang diadakan oleh NarasiPost.Com (NP) dalam rangka Milad ke 4. Tantangan yang awalnya terasa begitu berat dan mustahil untuk aku selesaikan, justru berbalik menjadi sumber kebahagiaan yang tak pernah aku bayangkan.

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, sudah hampir sebulan saja mengikuti challange ini, berkejar dengan target dan TOR terbaru.

Aku ingat saat pertama kali mengetahui challenge ini, pikiranku penuh dengan keraguan. "Bagaimana bisa aku, seorang ibu dengan tiga balita, ikut menulis di tengah segudang kesibukan? Apalagi sudah lama sekali aku vakum dalam dunia kepenulisan.” Tapi, ada suara kecil di dalam hati yang mendorongku untuk mencoba. Ini bukan hanya tentang menang atau kalah, tetapi tentang tantangan untuk diriku sendiri bahwa aku bisa berkembang, bisa melakukan sesuatu di luar rutinitas keseharian.

Ketika anak-anak tertidur atau di sela-sela waktu bermain mereka, aku menyempatkan diri untuk menulis. Kadang harus mencuri-curi waktu di malam hari setelah semua beres, bahkan sambil menyusui si kecil aku sempatkan untuk menulis. Tak mudah, tapi ada semangat yang terus membara. Makin jauh aku mengikuti challenge ini, makin banyak pula yang aku pelajari. Bukan hanya tentang teknik menulis, tapi juga tentang kesabaran, konsistensi, dan keberanian untuk keluar dari zona nyaman.

Hal yang membuat pengalaman ini begitu berkesan adalah ketika Mom Andrea selaku Pemred NP beserta Tim Redaksi NP memberikan sikap yang begitu ramah. Ia dan seluruh Tim NarasiPost.Com selalu memberikan bimbingan yang tulus, sabar, dan penuh semangat. Tidak pernah sekalipun aku merasa sendiri dalam perjalanan ini. Mereka selalu ada untuk membimbing, mengoreksi dengan bijak, dan memberi motivasi kepada setiap peserta, termasuk aku. Melalui tantangan ini, aku merasakan bagaimana menulis bisa menjadi jalan untuk berbagi, menyuarakan isi hati, dan meluaskan pemikiran untuk menyampaikan kebenaran Islam di tengah gempuran sistem kapitalisme.

Lebih dari sekadar challenge, pengalaman ini menjadi awal dari perjalanan panjangku dalam dunia literasi. Ketika challenge selesai, aku merasa tidak ditinggalkan begitu saja. Justru kami para peserta akan terus dibina untuk menjadi penulis yang lebih baik, lebih profesional. NarasiPost.Com tidak hanya menyediakan tantangan menulis, tetapi juga memberikan wadah untuk tumbuh dan belajar bersama. Ini adalah hal yang begitu berharga, terutama bagiku yang sebelumnya masih belum serius untuk terjun ke dunia penulisan.

Kebahagiaanku bertambah ketika Mom Andrea menyampaikan sebuah pesan begini di grup WhatsApp challenge:

Ingat lho, challenge itu sebagai salah satu cara menguji talentamu dalam dunia literasi.

Di challenge ini, kami Tim Redaksi NP menemukan di mana letak kelemahanmu dan membuat kami punya program selanjutnya yaitu upgrade kepenulisanmu dengan 3 program yaitu “Mengenal KBBI, Menulis Opini Jitu, dan Magang Admin.”

Masyaallah, semua ilmu itu sangat aku butuhkan untuk lebih mantap dalam dunia penulisan. Sebab selama ini menulis hanya sekadar menulis, publish hanya sekadar publish, tanpa banyak ilmu yang dipahami. Sejak Mom Andrea banyak mengirim surat cinta dari kesalahan penulisan, aku baru tahu ternyata banyak banget ilmu yang harus terus dipelajari, bahkan dari NP aku pun baru tahu ada ilmu untuk mengecek plagiarisme, SEO, KBBI, publish naskah di website dan blog berbeda, dll. (Aduh, ke mana saja aku selama ini?)

Sebagai seorang ibu yang seringkali disibukkan dengan peran-peran di rumah, pengalaman ini mengingatkanku pada pentingnya terus menuntut ilmu. Meskipun sibuk mengurus anak dan keluarga, seorang ibu tetap memiliki tanggung jawab untuk belajar dan berkembang. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah saw.: "Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim." (HR. Ibnu Majah)

Hadis ini menunjukkan bahwa kewajiban menuntut ilmu berlaku bagi semua orang, termasuk ibu rumah tangga, yang sering kali harus berjuang di tengah kesibukan sehari-hari.

Lebih dari itu, menulis bukan hanya sekadar sarana untuk berbagi cerita dan ilmu, tetapi juga salah satu jalan untuk meraih amal jariah. Sebagaimana sabda Rasulullah saw: "Apabila manusia mati, terputuslah amalannya kecuali dari tiga hal: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, atau anak yang saleh yang mendoakannya." (HR. Muslim)

Dengan menulis, kita bisa meninggalkan ilmu yang bermanfaat yang akan terus mengalirkan pahala, bahkan ketika kita telah wafat. Setiap kali tulisan kita dibaca dan memberi manfaat kepada orang lain, itu menjadi ladang pahala jariah yang tak pernah putus. Inilah yang makin memotivasiku untuk terus menulis, meskipun di tengah kesibukan sebagai ibu rumah tangga.

Melalui tulisan ini, aku ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Mom Andrea dan seluruh Tim NarasiPost.Com. Terima kasih sudah memberikan kesempatan dan ruang bagi kami, ibu-ibu yang mungkin selama ini terjebak dalam rutinitas, untuk bisa berkembang dan berkarya. Kalian bukan hanya membantu kami dalam hal teknis penulisan, tapi juga membangun kepercayaan diri dan semangat kami, membimbing kami, mengoreksi tulisan kami yang masih jauh dari kata sempurna, KBBI yang masih berantakan, analisis yang belum tajam, dll. Terima kasih sudah membuatkan TOR tulisan setiap dua kali dalam seminggu untuk kami, sehingga kami mempunyai target dan fokus masing-masing untuk menyelesaikan challenge.

Semoga setiap ilmu yang kalian bagikan, setiap waktu yang kalian habiskan untuk membimbing kami, menjadi pahala jariah yang berlimpah. Kalian telah menjadi bagian penting dalam perjalanan hidup kami terutama aku, memberi makna baru pada hari-hari yang sebelumnya hanya diisi dengan rutinitas. Semoga NarasiPost.Com terus maju, menginspirasi, dan melahirkan banyak penulis hebat di masa depan.

Terima kasih dari hati yang paling dalam. Semoga Allah Swt. membalas kebaikan kalian dengan keberkahan yang tak terhingga.

Salam hangat,

Seorang ibu yang terus berjuang dan belajar.

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Vega Rahmatika Fahra SH Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Tawakal dalam Mendidik Anak
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram