Uban bukan hanya pertanda berkurangnya sel-sel melanosit di rambut. Uban menjadi pengingat bagi kita agar mempersiapkan diri sebaik-baiknya dalam menghadapi hari esok yang abadi.
Oleh. Mariyah Zawawi
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Siapa nih, yang sudah punya uban? Sehelai, dua helai, atau sudah berhelai-helai sehingga tidak bisa menghitung lagi? Setelah muncul uban, apa hati menjadi gelisah karena merasa tidak muda lagi?
Fakta Rambut
Sebelum membahas uban lebih jauh, ada baiknya kita mengetahui fakta tentang rambut terlebih dahulu. Rambut adalah organ yang bentuknya menyerupai benang. Rambut mulai tumbuh ketika sebelum manusia lahir, yakni saat masih dalam rahim ibunya.
Rambut mempunyai dua bagian, yaitu akar dan batang rambut. Batang rambut muncul di epidermis kulit. Inilah bagian rambut yang dapat kita lihat dan pegang. Batang rambut dibentuk dari protein yang disebut keratin.
Sementara itu, akar rambut tidak dapat kita lihat karena letaknya di bawah dermis. Akar rambut dikelilingi oleh folikel atau kantung rambut. Ada lima juta folikel rambut di seluruh tubuh bayi saat ia lahir, satu juta di antaranya terdapat di kepala. (alodokter.com, 31-05-2023)
Ternyata, rambut memiliki fungsi yang penting bagi manusia. Salah satu fungsinya adalah melindungi kulit kepala dari teriknya sinar matahari. Selain itu, rambut juga dapat dijadikan sebagai alat pemeriksaan forensik. Dari rambut dapat diketahui apa saja yang terkandung dalam darah seseorang, termasuk obat-obatan. Rambut juga terbuat dari protein yang mengandung materi genetik deoxyribonucleic acid (DNA) sehingga dapat digunakan untuk mengenali identitas seseorang.
Mengapa Uban Bisa Muncul?
Uban biasanya mulai muncul pada usia 30 tahun. Makin tua, makin bertambah pula jumlah uban. Ketika telah mencapai usia 50 tahun, persentase uban di kepala seseorang biasanya mencapai 50 persen.
Munculnya uban disebabkan oleh berkurangnya produksi melanin, yakni pigmen yang memberi warna pada rambut, kulit, serta mata. Melanin di rambut diproduksi oleh sel-sel melanosit, yaitu eumelanin serta pheomelanin. Eumelanin membuat rambut menjadi hitam atau coklat, sedangkan pheomelanin membuat rambut menjadi merah atau pirang.
Ketika manusia bertambah tua, sel-sel melanosit di rambutnya pun berkurang jumlahnya karena banyak yang mati. Itulah sebabnya, makin tua seseorang, makin banyak pula rambutnya yang berwarna putih. Jika sel-sel melanosit telah mati semua, warna rambut seseorang akan putih seluruhnya.
Penyebab Lain Munculnya Uban
Ternyata, munculnya uban tidak melulu karena berkurangnya sel melanosit, tetapi ada faktor lain yang memengaruhinya. Salah satunya adalah faktor ras. Pada orang berkulit putih uban biasanya lebih cepat muncul, yaitu pada pertengahan usia 30-an. Sementara itu, uban akan muncul lebih lambat pada orang Asia, yaitu di akhir usia 30-an. Munculnya uban paling lambat terjadi pada orang berkulit hitam, yaitu di usia 40-an.
Selain faktor ras, munculnya uban juga dapat dipengaruhi faktor genetik. Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Nature Communications pada 2016 menemukan adanya gen yang bertanggung jawab atas produksi melanin. Gen itu disebut interferon regulatory factory 4 (IRF4).
Uban juga dapat muncul karena faktor psikologis. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal eLife pada 2021 menyebutkan bahwa stres dapat mempercepat tumbuhnya uban. Namun, saat stres telah pergi, warna rambut pun akan kembali ke asalnya. Uniknya, hal ini hanya berlaku pada beberapa orang. Dalam banyak kasus, rambut yang terlanjur berubah warna itu tidak kembali ke warnanya yang semula, meskipun stres telah hilang. (kompas.com, 22-09-2024)
Munculnya uban juga dapat terjadi lebih awal pada mereka yang kekurangan nutrisi tertentu dalam tubuh. Menurut Linus Pauling Institute of Oregon State University, zat-zat makanan tersebut adalah tembaga, vitamin B, A, C, E, dan selenium. Tembaga dibutuhkan dalam pembentukan melanin. Tembaga banyak terdapat pada hati sapi, kacang mete, kacang badam, biji bunga matahari, lentil, jamur, serta cokelat hitam.
Vitamin B6 dan B12 berperan dalam memproduksi sel-sel darah merah yang berfungsi mendistribusikan oksigen serta nutrisi ke kulit kepala. Sementara itu, vitamin B2 berperan dalam pembentukan hormon serta menyeimbangkan sistem tubuh yang memengaruhi warna rambut. Vitamin B dapat diperoleh dari sereal, roti dari gandum utuh, pasta, daging ayam dan sapi, telur, produk susu, serta sayuran hijau.
Adapun vitamin A, C, dan E merupakan antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Vitamin A dapat diperoleh dari sayur serta buah berwarna kuning dan oranye, sayur berwarna hijau tua, serta produk susu. Vitamin C terdapat pada stroberi, bluberi, jeruk, tomat, melon, dan kentang, sedangkan vitamin E dapat ditemukan pada gandum, kacang-kacangan, serta sayuran hijau.
Zat penting lainnya yang berperan dalam mencegah tumbuhnya uban lebih awal adalah selenium. Zat ini dibutuhkan untuk memproduksi hormon pertumbuhan, termasuk yang berhubungan dengan rambut. Selain itu, selenium juga berperan penting dalam melawan radikal bebas serta mencegah penuaan dini. Selenium banyak ditemukan pada kacang-kacangan, biji bunga matahari, kismis, gandum, serta ikan makerel. (kompas.com, 01-08-2024)
Hal yang Harus Dilakukan ketika Tumbuh Uban
Tumbuhnya uban mungkin dapat membuat seseorang menjadi gelisah karena khawatir kecantikan atau ketampanannya akan berkurang. Berikutnya, timbul rasa kurang percaya diri karena perubahan pada warna rambutnya. Bisa jadi, ia akan mencabut ubannya atau mengecat rambutnya.
Sebenarnya, tumbuhnya uban ini merupakan sunatullah. Allah Swt. telah menyatakan hal ini dalam QS. Ar-Rum [30]: 54.
اللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً
Artinya: “Allah telah menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian menjadikan kamu setelah lemah menjadi kuat, kemudian menjadikan kamu setelah kuat kembali lemah dan beruban.”
Oleh karena itu, tak perlu takut dengan uban. Sebaliknya, uban itu kita jadikan sebagai pengingat bahwa kita sudah tua, yang berarti sudah banyak usia yang kita habiskan di dunia ini. Namun, banyaknya usia itu tidak otomatis mencerminkan banyaknya amalan kita. Sebaliknya, kita harus khawatir bahwa banyaknya usia itu justru menandakan banyaknya dosa yang telah kita perbuat.
Oleh karena itu, kita harus segera bertobat, memohon ampunan kepada Yang Maha Pengampun. Kita harus banyak mengingat kematian, meskipun kematian tidak selalu datang saat manusia telah tua. Oleh karena itu, kita harus memperbanyak bekal untuk masa depan kita di akhirat.
Khatimah
Bagi seorang muslim, munculnya uban tak sekadar dipahami dari sudut ilmu biologi. Uban bukan hanya pertanda berkurangnya sel-sel melanosit di rambut. Namun, lebih dari itu, uban juga menjadi pertanda bahwa usia kita sudah tua. Uban menjadi pengingat bagi kita agar mempersiapkan diri sebaik-baiknya dalam menghadapi hari esok yang abadi.
Wallaahu a’lam bi ash-shawaab []
Untung kita pakai kerudung ya. Ga ribet nutupi uban buat tetap cantik. Malah sebenarnya banyak bersyukur, masih diberi kesempatan hidup oleh Allah. Baarakallahu fiik mb, kereen naskahnya
Uban menunjukkan keterbatasan umur dan menunjukkan mulai lemahnya fisik kita yaitu mulai merasa lelah, lupa dan penyakit mulai menghampiri.
Uban mengingatkan bahwa kita telah tua. Tidak apa2 karena memang seperti itulah kehidupan. Tidak mungkin selamanya muda.
Uban juga mengingatkan kita untuk sadar usia dan makin mempersiapkan diri untuk kematian.
Betul, Mbak.
uban jadi pengingat tanda senja. bersihkan hati perkuat amal ibadah, rajin sedekah dan pandai2 membawa diri dalam pergaulan dan bermasyarakat. Barakallah Mb Mariyah naskahnya keren
Aamiin. Wabaarakallaah fiik, mbak
MasyaAllah, ternyata banyak hal menarik di balik fakta uban. Barakallah untuk penulis.
Aamiin. Wabaarakallaah fiik, mbak
Masyaallah. Ingat uban, ingat banyak dosa dan kesalahan. Saatnya diri untuk bertobat dan menambah amal kebaikan. Jadi tak perlu risau ketika uban muncul. Barakallah mba@Mariyah.
Aamiin. Wabaarakallaah fiik, mbak
Betul, saat bertambah umur kita tidak bisa menolak keadaan pada tubuh kita, kulit pun menjadi ada gruratan pertanda mulai keriput, termasuk uban. Lebih pentingnya ini sinyal akan mulai senja umur seseorang dan menyongsong berakhirnya kehidupan wallahu a'lam kita tidak pernah tahu kapan datangnya akhir itu. Yang harus kita siapkan senantiasa beramal kebaikan dan mencari bekal kematian. Siap tidak siap harus mengalaminya.
Betul, Mbak.