Amal saleh tidak hanya terbatas pada ibadah ritual seperti salat dan puasa, tetapi juga mencakup semua perbuatan baik yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh. Maman El Hakiem
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Kehidupan dunia hanya sekejap, sekadar orang menyeberang jalan. Jarak satu sisi ke sisi lainnya amat dekat. Lamanya waktu hidup manusia dibatasi garis kematian yang dinamakan ajal. Dengan kata lain ajal adalah batas waktu kehidupan manusia di dunia. Setiap makhluk bernyawa yang tercipta di alam dunia akan menemui ajalnya.
Oleh karena itu, kehidupan di dunia hanyalah persinggahan sementara sebelum menuju kehidupan yang sesungguhnya, yaitu akhirat. Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur'an yang maknanya, sungguh kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau belaka. Sedangkan kampung akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-An'am: 32).
Ayat tersebut mengingatkan kita, bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara dan penuh tipu daya, sedangkan kehidupan akhirat adalah tempat yang abadi dan penuh dengan balasan atas segala perbuatan manusia selama hidup di dunia.
Mengingat akhirat merupakan salah satu cara untuk menjaga diri dari kehidupan dunia yang fana. Ketika ingat bahwa setiap perbuatan kita akan diperhitungkan di hadapan Allah, maka akan lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupan ini. Rasulullah saw. telah mengingatkan hal ini dalam sebuah hadis, "Banyaklah mengingat sesuatu yang dapat melenyapkan kenikmatan, yaitu adanya kematian." (HR. Tirmidzi). Mengingat kematian merupakan cara untuk mengingat akhirat, sehingga tidak terbuai oleh kenikmatan dunia yang sementara.
Kehilangan seorang yang dicintai, apalagi memiliki kesalehan semisal ulama atau orang yang telah berjuang di jalan dakwah mengingatkan kita akan adanya panggilan pulang pada-Nya. Betapa pun tingginya kedudukan dan pengaruh seseorang di dunia, pada akhirnya mereka akan kembali kepada Allah. Maka, pentingnya untuk terus mengingat akhirat dan mempersiapkan diri menghadapi kehidupan yang kekal. Kehidupan dunia harus dijadikan sebagai ladang amal, tempat untuk menanam benih kebaikan yang akan dituai hasilnya di akhirat nanti.
Bekal Amal Saleh
Amal saleh adalah segala bentuk perbuatan baik yang dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah Swt. dan sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Dalam perspektif Islam, amal saleh memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan nasib akhir seseorang, baik di dunia maupun di akhirat. Salah satu tujuan dari menjalani kehidupan yang dipenuhi dengan amal saleh, tidak lain agar memperoleh husnul khatimah, yaitu akhir kehidupan yang baik dan mulia di hadapan Allah Swt.
Secara istilah, amal saleh berasal dari kata "amal" yang berarti perbuatan, dan "saleh" yang berarti baik, layak, atau bermanfaat. Amal saleh adalah segala bentuk perbuatan yang dilakukan dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt., seperti ibadah, bermuamalah secara syar'i, berdakwah, berbuat adil, dan lain sebagainya. Amal saleh tidak hanya terbatas pada ibadah ritual seperti salat dan puasa, tetapi juga mencakup semua perbuatan baik yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan husnul khatimah, di sisi lain, berarti akhir kehidupan yang baik. Ini adalah kondisi di mana seseorang meninggal dunia dalam keadaan beriman, mengucapkan kalimat tauhid, dan meninggalkan dunia ini dengan amal-amal yang diridai oleh Allah Swt. Rasulullah saw. bersabda, "Siapa yang akhir ucapannya sebelum meninggal adalah 'La ilaha illallah' (tidak ada Tuhan selain Allah), maka dia akan masuk surga." (HR. Abu Dawud).
Hadis tersebut menunjukkan betapa pentingnya akhir kehidupan seseorang, dan amal saleh yang dilakukan sepanjang hidup akan sangat memengaruhi bagaimana seseorang menghadapi akhir hayatnya.
Amal saleh adalah bekal utama yang akan dibawa pada kehidupan akhirat. Sesuai dengan makna dari firman Allah Swt. di dalam Al-Qur'an surah An Nahl: 97, "Siapa saja yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Allah berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan diberi balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."
Dari kandungan ayat tersebut, menjelaskan tentang amal saleh yang dilakukan dengan keimanan akan membawa seseorang kepada kehidupan yang baik, tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat.
Amal saleh yang konsisten dan dilakukan dengan ikhlas akan membentuk karakter dan kepribadian seorang muslim. Ketika seseorang terbiasa melakukan amal saleh, maka perbuatan baik tersebut akan menjadi bagian dari dirinya. Kebiasaan ini akan membimbingnya menuju akhir kepulangannya ke akhirat dalam keadaan husnul khatimah. Pasalnya, Allah Swt. akan memudahkan jalan bagi hamba-Nya yang senantiasa berbuat kebaikan.
Rasulullah saw. di dalam hadis dikatakan, "Sesungguhnya amalan itu tergantung pada akhirannya." (HR. Bukhari).
https://narasipost.com/motivasi/07/2022/ikhlas-syarat-diterimanya-amal/
Maknanya mengajarkan kita, bahwa yang terpenting adalah bagaimana kita mengakhiri hidup kita. Meskipun seseorang mungkin pernah melakukan dosa atau kesalahan di masa lalu. Namun, jika ia bertobat dan memperbanyak amal saleh di akhir hidupnya, Allah Swt. akan mengampuni dosanya dan memberinya husnul khatimah.
Konsisten Beramal Saleh
Untuk mencapai husnul Khatimah, seorang muslim harus menjaga konsistensi dalam amal saleh. Konsistensi ini tidak hanya berarti terus-menerus melakukan perbuatan baik, tetapi juga menjaga niat dan keikhlasan dalam setiap amal yang dilakukan. Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw. bersabda, "Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang dilakukan secara konsisten meskipun sedikit." (HR. Bukhari dan Muslim).
Ini menunjukkan bahwa yang lebih penting bukanlah jumlah atau besarnya amal, tetapi kontinuitas dan ketulusan dalam melakukannya.
Konsistensi dalam amal saleh juga berarti menjaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat yang dapat merusak amal kita. Allah Swt. berfirman, "Sesungguhnya Allah Swt. hanya menerima (amal) dari orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Maidah: 27).
Dengan menjaga ketakwaan dan menjauhi dosa, memberi peluang diterimanya setiap amal saleh dan menjadi bekal untuk memperoleh husnul khatimah.
Oleh karena itu, sudah semestinya kita selalu berusaha untuk memperbanyak amal saleh, baik dalam ibadah ritual maupun dalam kehidupan sehari-hari disertai niat ikhlas karena Allah. Inilah cara terbaik dalam menyambut saatnya untuk pulang dengan indah, yaitu mendapatkan jalan husnul khatimah dengan rida Allah Swt.
Wallahu'alam bish Shawwab. []