Dia Asyik di Mataku

Menjadi motivator adalah profesi yang membutuhkan kemampuan khusus dan intuisi yang tajam. Dia memiliki keduanya dan telah berhasil membuat saya merasa didukung dalam dunia kepenulisan.

Oleh. Angesti Widadi
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Tulisan ini kupersembahkan kepada seorang wanita yang hebat. Dia bukanlah wanita biasa, akan tetapi ia mampu menjadi motivator bagi orang lain dengan caranya sendiri. Walaupun mungkin ia terlihat tomboi dan periang, tetapi ia memiliki intuisi dan penglihatan seperti mata elang, meskipun tidak setajam mata elang milik teman dalam satu timnya.

Dia merupakan anggota Tim Redaksi dari sebuah website kepenulisan yang bernama NarasiPost.Com. Dia selalu berhasil melakukan pendekatan kepada penulis baru, agar penulis baru semangat berkiprah dalam bidang kepenulisan.

Dia Terbang dengan Cepat

Awal mulanya ia sama seperti saya, hanya bergabung sebagai kontributor NarasiPost.Com. Ia bukan merupakan kontributor tetap atau bahkan menjadi bagian dari Tim Redaksi seperti sekarang. Dia mengenal dan bergabung dengan NarasiPost.Com sekitar bulan Maret 2021.

Entah angin badai apa yang membawanya melaju dengan cepat, pada bulan Agustus 2021, ia ditetapkan sebagai kontributor tetap di NarasiPost. Menjadi bagian dari kontributor tetap (Kontap) bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi berhasil ditaklukkannya dengan cepat. Seseorang yang merupakan bagian dari Kontap, haruslah memiliki kecakapan dan mata setajam elang untuk membedah suatu kasus dan menuangkannya dalam bentuk tulisan.

Dia semakin terbang tinggi menuju ke atas langit. Saya tidak tahu kekuatan apa yang digunakannya, mungkin menggunakan kekuatan seperti kecepatan cahaya? Pada awal tahun 2022, di antara Januari-Februari, ia direkrut menjadi Tim Redaksi oleh pendiri NarasiPost.com. Mungkin setelah ia membaca persembahan karya untuknya, ia berbaik hati membagikan jurus dan kekuatan yang dimilikinya agar dapat terbang tinggi.

Dia Adalah Motivator

Menurut saya menjadi motivator adalah profesi yang membutuhkan kemampuan khusus dan intuisi yang tajam. Dia memiliki keduanya dan telah berhasil membuat saya merasa didukung dalam dunia kepenulisan. Dari awal saya bergabung dengan tim kontributor NarasiPost.Com, ia sudah mengajak saya untuk masuk ke dalam grup mengenai sharing akan hal tentang dunia kepenulisan. Bahkan hingga saat ini, saya selalu dilihat dan disentuh olehnya untuk selalu aktif dan semangat bertumbuh menjadi seorang penulis hebat.

Saya akan selalu ingat ketika saya menulis tentang kisah pedih yang terjadi kepada saya di bulan Ramadan. Saya mengira tim editor dan redaksi NarasiPost.Com, hanya sekadar melakukan tugasnya dengan profesional. Akan tetapi, saat itu ada satu pesan masuk darinya yang membuat saya terharu. Ternyata ia benar-benar memperhatikan naskah saya dan menunggu kelanjutan dari kisah pedih yang menimpa saya di bulan Ramadan. Sungguh, ia memang berbeda dari yang lainnya. Dia bisa menggunakan kekuatannya untuk memengaruhi orang lain agar bisa meraih sukses dengan caranya sendiri.

Dia dan Segala Keunikannya

Namanya adalah Dia Dwi Arista. Dia merupakan sosok yang periang dan memiliki kepribadian yang unik. Dia selalu aktif menyapa dan berkomunikasi dengan semua anggota dalam grup Konapost. Dia selalu berhasil mencairkan suasana yang tegang menjadi suasana yang penuh dengan semangat.

Dia terkenal menjadi sosok yang keras kepala alias ngeyel. Dia selalu mempertahankan pola pikir yang dianggapnya benar. Dia selalu berkembang dengan metode dan caranya sendiri. Itulah yang membuat ia berbeda dari yang lainnya. Bahkan ketika berhadapan dengan pendiri NarasiPost.Com, ia tak segan untuk menunjukkan sisi aslinya yang ngeyel. Ngeyel bukan sembarang ngeyel, dibalik ngeyel-nya dia merupakan sosok yang hebat dan tangguh dalam mengarungi dunia kepenulisan.

Bintang Empat untuknya

Selain mem-branding diri dengan ciri khasnya yang periang namun keras kepala alias ngeyel. Dia mem-branding diri menjadi bagian dari Tim Redaksi yang melakukan respons dengan cepat dalam membalas pesan dari penulis. Bahkan ia melaksanakan tugasnya sebagai tim editor dengan sebaik mungkin.

Dia pernah bercerita ke grup Konapost, bahwasanya ia pernah bekerja dalam heningnya malam dan syahdunya semilir angin dalam gelap ketika mengedit suatu naskah. Rasa kantuk yang begitu hebat begitu menerpanya. Ia tidak sadar jika ponselnya jatuh dan hampir mengenai bayinya yang sedang tertidur lelap. Ia melakukan itu semua dengan tulus dan penuh dedikasi terhadap penulis baik penulis baru maupun penulis yang sudah lama bergabung dalam NarasiPost.Com.

https://narasipost.com/story/06/2024/bukan-aku-tetapi-dia/

Saya haturkan beribu terima kasih kepadanya atas jasanya dalam menjadi motivator dan tim editor bagi penulis. Doa dan harapan baik saya lantunkan kepada Sang Pencipta untuk Dia Dwi Arista.

Kesayangan Kita Semua

Dia memiliki bayi yang berusia di bawah 3 tahun. Bayi dengan usia di bawah 3 tahun sedang dalam pertumbuhan yang sangat aktif. Entah jurus apa yang ia lakukan, sehingga dapat melakukan semua pekerjaan dalam satu waktu. Saya rasa tidak mampu untuk melakukan hal yang ekstrem sepertinya.

Ketika penulis memilih bergabung dalam tim Konapost, memang harus memiliki mental yang tangguh dan pace yang cepat. Untuk penulis saja, dididik dengan didikan ala militer oleh pendiri NarasiPost.Com. Apalagi dengan Tim Redaksinya, sungguh hanya orang yang terpilih dan lolos seleksi yang dapat menjadi bagian dari Tim Redaksi NarasiPost. Ia adalah satu dari beberapa anggota Tim Redaksi yang sangat cakap dalam membagi waktu antara pekerjaan dan mengurus rumah tangga, terutama dalam mengurus seorang bayi.

Dengan kepribadian yang ia miliki, saya yakin bukan hanya saya yang menjadikannya sebagai kesayangan, tetapi penulis yang lainnya juga. Bahkan ia menjadi kesayangan kita semua atas semua dedikasi yang telah ia berikan. Dia pantas mendapat penghargaan atas semua yang telah ia lakukan untuk kita semua. []