Terorisme : Agenda AS untuk Menyerang Islam

Terorisme

Terorisme adalah agenda Barat untuk menyerang dan memusuhi Islam. Bahkan, mereka tak segan membagi dunia Islam menjadi dua kubu yaitu, kubu Islam pro Barat dan menolak Barat.

Oleh. Siti Mukaromah
(Kontributor NarasiPost.Com dan Aktivis Dakwah)

NarasiPost.Com-Aksi terorisme kembali ada, tentu hal ini membuat suasana tidak tenang. Setelah pembahasan isu terorisme yang sudah sempat tidak terdengar tiba-tiba muncul kembali.

Dikutip dari Liputan6.com. (16-6-2024), terduga teroris yang ditangkap di Karawang terafiliasi kelompok pendukung ISIS. Detasemen Khusus (Densus) Anti Teror Mabes Polri berhasil menangkap seorang terduga teroris inisial AAR di Kampung Kamojing Barat, Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (15-6-2024). Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunojoyo Wisnu Andiko mengatakan, telah dilaksanakan penegakan hukum terhadap satu orang tersangka berinisial AAR terafiliasi kelompok teroris Islamic State of Irak and Syria (ISIS). Selain itu, dia juga merupakan residivis atas kasus terorisme di tahun 2011 dan 2018 ini ditangkap atas perencanaan aksi teror menggunakan bahan peledak.

Tim Densus 88 saat menangkap ARR juga mengamankan beberapa komponen elektronik dan bahan peledak yang dicurigai dipakai saat melakukan aksi teror. Saat gerebek rumah terduga teroris di Tangerang, gaya aksi Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Jalan Gempol Raya, Kunciran Indah, Tangerang, Banten tampak menenteng senjata laras panjang dan menggunakan penutup wajah.

Kata terorisme dalam Kamus Bahasa Indonesia (KBBI) berarti penggunaan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha utama mencapai tujuan politik. Atau dari definisi ini kita pahami ada terorisme jika ada tindakan kekerasan yang menimbulkan ketakutan ada upaya menebar teror.

Kata terorisme dan lahirnya istilah ini, mulai populer sejak diucapkan oleh Presiden George W. Bush saat peristiwa 9/11 pada tahun 2000 lalu. Presiden Bush memolarisasi dunia menjadi dua kutub yaitu, bersama AS atau bersama teroris. Sejak saat itulah bahasan terorisme menyebar ke seluruh dunia dan menjadi bayangan yang menakutkan.

Akhirnya, mayoritas negara menunjukkan keberpihakannya kepada AS karena mereka tidak mau digolongkan sebagai pendukung terorisme. Apalagi, setelah peristiwa WTC, muncul banyak teror di berbagai negara. Bahkan, untuk menanggulangi teror tersebut, Indonesia sendiri membentuk Densus 88, pemerintah juga membentuk UU Terorisme yang terus diperbarui.

Tersangka dalam setiap aksi teror anehnya selalu muslim. Akhirnya kejadian ini memunculkan opini umum di tengah masyarakat bahwa muslim adalah pelaku terorisme. Pernyataan Presiden Bush yang seakan-akan menguatkan pemahaman bahwa, kalau tidak ingin disebut teroris, berpihaklah pada AS.

Kenyataannya tidak semua aksi teror yang dilakukan oleh muslim, beberapa aksi peledakan juga dilakukan oleh nonmuslim, akan tetapi peristiwa itu tidak dianggap sebagai aksi terorisme.

Berkaca pada AS, dengan alasan memberangus terorisme di negeri-negeri muslim pada tahun tersebut, AS membombardir Afganistan dan Irak. Selama bertahun-tahun mereka menduduki dua negara itu, banyak masyarakat sipil yang terbunuh. Bahkan, tidak jarang para perempuannya diperkosa. Tindakan mereka lebih kejam, tetapi tidak disebut sebagai aksi terorisme.

Aksi kejadian yang sama juga terjadi di negeri ini, pengeboman di tempat ibadah, di kantor polisi, dan di tempat wisata dikabarkan dilakukan oleh muslim. Justru anehnya, pelaku adalah orang yang selalu dipandang baik oleh masyarakat yang termasuk paham agama dan taat menjalankan ibadah. Mirisnya, perilaku baik ini justru menguatkan tuduhan sebagian pihak bahwa Islam mengajarkan terorisme.

Jelas sekali, paparan di atas bahwa isu terorisme ini adalah agenda Barat menyerang untuk memusuhi Islam. Bahkan, mereka tak segan menganalisis di dunia Islam menjadi dua kubu yaitu, kubu Islam pro Barat dan kubu Islam yang menolak Barat.

Kaum muslim yang menolak ide-ide Barat seperti demokrasi, kapitalisme, liberalisme, dan sebagainya dianggap sebagai muslim anti-Barat. Sikap kaum muslim seperti ini diopinikan sebagai gerakan terorisme, juga menuduh setiap pemikiran Islam yang menolak teori-teori Barat sebagai pemikiran radikal. Mereka mengeluarkan dalih pemikiran berbau radikal inilah penyebab dari tindakan terorisme. Secara tidak langsung adanya tuduhan-tuduhan mereka mengirimkan pesan jika tidak mau disebut teroris, jangan ambil pemikiran Islam yang berlawanan dengan Barat.

Jika melihat kondisi sekarang, pihak yang sesungguhnya menghancurkan umat IsIam adalah orang-orang Barat. Mereka memasukkan ide sekularisme, kapitalisme, demokrasi dan ide kufur lainnya yang membuat kaum muslim jauh dari Islam.

https://narasipost.com/teenager/06/2024/terorisme-bukan-ajaran-islam-2/

Kasus bom serta framing semuanya menyudutkan Islam. Dalam menangani terorisme dibutuhkan kehati-hatian, agenda WOT (Warm on terorism) yang digagas oleh AS pasca peledakan WTC hanya sarana pembenaran bagi AS yang menyerang Irak pada tahun 2022 dengan tuduhan kepemilikan senjata massal yang hingga hari ini tidak terbukti. WOT sebenarnya adalah agenda AS untuk menyerang umat IsIam. Agenda ini jelas untuk kepentingan hegemoni AS atas negeri-negeri kaum muslim. Didukung oleh penguasa negeri-negeri muslim yang berkhianat terhadap umatnya. Framing berita kasus terorisme semuanya yang menyudutkan Islam, kaum muslim wajib menolaknya.

Sebagai agama yang hak, Islam melarang seseorang membunuh. Terorisme adalah identik dengan kekerasan, membahayakan orang lain, dan menghilangkan nyawa orang tanpa alasan yang dibenarkan syarak sampai menebar ketakutan. Semua perbuatan di atas diharamkan di dalam Islam. Seseorang ataupun kelompok melakukan pembunuhan tanpa alasan yang jelas tidak dibenarkan.

Allah Swt. berfirman, di dalam Al-Qu'ran surah Al-Isra: 3,

"Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu yang benar."

Islam memang mengajarkan jihad yang harus dilakukan sesuai syariat Islam. Tidak boleh menebarkan teror kepada warga yang tidak terlibat peperangan termasuk perempuan, orang tua, dan anak-anak. Bahkan, Islam melarang merusak rumah ibadah atau membumihanguskan wilayah sasaran.

Dalam hadis riwayat Bukhari Muslim dari Abdullah bin Umar ra.,

"Aku mendapati seorang wanita yang membunuh dalam sebuah peperangan bersama Rasulullah saw. Beliau kemudian melarang kaum wanita dan anak ikut dalam peperangan."

Islam tidak membolehkan seorang muslim atau nonmuslim zimi menebar ketakutan di lingkungan. Justru Islam mewajibkan pemimpin (khalifah) untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, salah satunya keamanan. Pemimpin wajib menjaga seluruh rakyatnya agar merasa aman dan membuat aturan sanksi yang berlandaskan IsIam. Sebagai kaum muslim, wajib memusatkan perhatian pada kebangkitan IsIam, bukan mundur dengan adanya isu-isu terorisme.

Wallahu a'lam bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Siti Mukaromah Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Talasemia, Penyakit Kelainan Darah
Next
G7 Mengukuhkan Hegemoni Kapitalisme
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

3 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
novianti
novianti
3 months ago

Jika membaca sirah Nabawiyah, betapa kita melihat Islam sebagai agama yang penuh dengan kasih sayang. Saya terharu saat membaca bagian pemberian amnesti pada tokoh-tokoh Quraisy ketika futuhat Makkah. Saat Ikrimah bin Abu Jahl masuk Islam, Rasulullah berpesan kepada para sahabatnya agar jangan ada yang menyebut nama ayahnya. Karena pasti akan membuat Ikrimah sedih. Begitu lah sejatinya Islam, agama yang pemaaf dan penuh kasih sayang.

Firda Umayah
Firda Umayah
3 months ago

Isu terorisme yang selalu menyudutkan muslim dan ajaran Islam akan selalu diembuskan untuk menghalangi kesadaran masyarakat yang ingin bangkit dengan syariat Islam.

angesti widadi
3 months ago

Beritaaa basii banget yaa buu terorisme yg dilabrak oleh densus! :((

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram