Rafah sebagai benteng pertahanan terakhir penduduk Palestina, pada akhirnya diruntuhkan jua oleh Zionis dan antek-anteknya.
Oleh. Angesti Widadi
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Palestina merupakan sebuah negara yang berada di wilayah Timur Tengah antara Sungai Yordania dan Laut Tengah. Palestina memiliki sebuah kota suci dari tiga umat beragama yakni umat Yahudi, kristiani dan juga umat Islam yang berada di ibu kota Yerusalem. Umat Islam menyebut Yerusalem dengan sebutan Al-Quds.
Palestina merupakan negara di Asia Barat yang berbatasan dengan Jazirah Arab, Mesir, Suriah, serta Lebanon. Berdasarkan letak geografisnya, Palestina juga disebut sebagai Negeri Syam. Negeri Syam adalah negeri arab yang makmur serta menjadi pusat perdagangan, ekonomi, dan politik.
Negeri para Nabi
Palestina merupakan negara warisan para nabi. Kisahnya dimulai dari kaum Nabi Nuh a.s. Nabi Nuh memiliki anak yang bernama Ham. Kemudian Ham memiliki anak yang bernama Kan'an. Cucu Nabi Nuh yang bernama Kan'an adalah orang yang pertama kali menduduki wilayah Palestina pada tahun 2500 SM.
Berlanjut kepada Nabi Ibrahim. Allah telah memerintahkan Nabi Ibrahim a.s. untuk berdakwah di negeri Syam, yakni Palestina. Hingga pada akhirnya Nabi Ibrahim bertemu dengan Siti Sarah dan menikahinya. Nabi Ibrahim sangat mengabdi atas dakwah di Palestina hingga beliau wafat. Nabi Ibrahim dimakamkan di Masjid Ibrahimi, Hebron, Palestina.
Sebelum adanya konflik panas Israel terhadap Palestina. Bani Israil merupakan bangsa dari kaum Nabi Yaqub a.s. Di bawah kepemimpinan para nabi seperti Nabi Yaqub a.s. dan Nabi Sulaiman a.s. Bani Israil hidup secara damai dan sejahtera berdampingan dengan bangsa Palestina. Puluhan tahun lamanya Bani Israil hidup dalam naungan kenabian di negara Palestina.
Bani Israil yang merupakan keturunan para nabi memiliki ketahanan fisik yang kuat serta otak yang cerdik. Keunggulan yang dimiliki oleh Bani Israil dimanfaatkan oleh Yahudi Zionis untuk menguasai Palestina dan membangun Kuil Sulaiman. Yahudi Zionis menyebutnya dengan nama Solomon Temple.
Toleransi Antarumat Beragama
Setelah melewati fase kenabian dan Khulafaur Rasyidin, kepemimpinan wilayah Palestina dilanjutkan dengan kepemimpinan di bawah naungan Khilafah. Setelah turunnya Ali bin Abi Thalib, Muawiyah bin Sufyan menjadi Khalifah untuk Daulah Umayyah yang memimpin Palestina hingga tahun 750 M.
Selama berabad-abad tahun lamanya dari tahun 750 M-1990 M, toleransi antarumat Yahudi, kristiani, serta umat dari agama lain hidup secara damai dan penuh toleransi berdampingan dengan umat Islam di bawah naungan Khilafah.
Toleransi yang besar antarumat beragama menjadikan Palestina menjadi negara yang maju dan menghasilkan banyak intelektual yang menjadi pusat peradaban. Hingga pada akhirnya Tentara Salib merusak segalanya. Tentara Salib menghidupkan kembali fanatisme agama yang berbasis Kristen Katolik. Mereka mendirikan Kerajaan Yerusalem dan memerangi umat yahudi, Islam, bahkan Kristen Ortodoks yang tinggal di Palestina.
Meletus Konflik Zionis Israel terhadap Palestina
Berawal dari Tentara Salib yang mengibarkan bendera perang karena ingin menguasai wilayah Palestina. Salahuddin Al-Ayyubi berhasil membebaskan palestina mengikuti jejak Umar bin Khattab pada tahun 1187 M. Salahuddin berhasil membawa Palestina kembali hidup dalam kedamaian di bawah naungan Khilafah sampai dengan era Khilafah Turki Usmani.
Hingga akhirnya penjajahan itu terulang kembali. Eropa yang didominasi oleh Kristen Katolik mengikuti jejak Tentara Salib untuk mengusik wilayah Palestina. Melalui Deklarasi Bolfour pada tahun 1918. Inggris sangat berambisi untuk membangun benteng kekuatan politik di Palestina dengan cara membentuk ras Yahudi. Pada tahun tahun berikutnya hingga tahun 1948, Kekuatan Eropa Katolik terus merasuki wilayah Palestina dan terjadilah migrasi besar-besaran. Zionis Yahudi mulai menduduki wilayah Palestina dan secara perlahan menguasai wilayah tersebut. Pada tahun 1948, Israel mendeklarasikan bahwa negara Israel telah berdiri dan makin merajalela untuk menghabisi penduduk Palestina.
Palestina Makin Kritis
Dari tahun 1948 hingga saat ini, Israel makin masif dan gencar dalam memerangi penduduk Palestina. Didukung oleh Zionis Yahudi dan Amerika serta negara kafir penjajah seperti Inggris. Mereka sangat berambisi untuk menguasai Palestina, membangun Kuil Sulaiman dan yang terpenting mereka ingin menghancurkan peradaban umat Islam.
Dengan keji mereka membunuh bayi-bayi, memperkosa ibu hamil, membakar rumah sakit, menghancurkan gereja dan tindakan keji lainnya. Gaza sudah hancur, penduduknya migrasi besar-besaran ke Rafah dengan berjalan kaki di bawah terik matahari yang menyengat.
Tak cukup sampai di situ. Rafah sebagai benteng pertahanan terakhir penduduk Palestina, pada akhirnya diruntuhkan jua oleh Zionis dan antek-anteknya. Mereka makin kejam dan gila dalam menghabisi nyawa bayi tak berdosa, membakar semua bangunan yang menjadi tempat berlindung warga Palestina, dan membunuh banyak nyawa dengan brutal.
Israel dan sekutunya makin gila dan keji sampai ambisi mereka terpenuhi. Mereka menanggalkan rasa empati sebagai sesama manusia. Mereka menyalahgunakan keunggulan yang mereka punya untuk sesuatu yang jahat dan biadab.
Khilafah Bebaskan Palestina dari Zionis
Palestina merupakan jantungnya peradaban umat dan negeri warisan para nabi. Ada banyak sekali tempat bersejarah umat Islam di Palestina. Palestina terdapat kota suci dari tiga agama yang harus dijaga dan dilestarikan peradabannya seperti yang telah dicontohkan oleh para nabi, Khulafaur Rasyidin, dan Khilafah sepanjang daulah berdiri, sebelum dihancurkan oleh kaum kafir.
Allah Swt. telah berfirman di dalam Al-Qur'an surah Al-Maidah ayat 21. Berisikan seruan Nabi Musa kepada kaumnya.
"Wahai kaumku, masuklah ke tanah suci [Baitulmaqdis] yang telah Allah tentukan bagimu dan janganlah berbalik ke belakang [karena takut kepada musuh], nanti kamu menjadi orang-orang yang rugi.”
Ayat tersebut menjadi motivasi bagi kaum muslimin untuk bersegera dalam memasuki Baitul Maqdis. Kaum muslim diwajibkan untuk membebaskan serta memerdekakan Palestina seperti Umar bin Khattab dan Salahuddin Al-Ayyubi yang telah membebaskan Palestina dari musuh-musuh Allah Swt.
Rasulullah saw. juga telah memberi perintah untuk menduduki wilayah negeri Syam termasuk Palestina. Sebagaimana sabda Rasulullah saw:
"Akan terjadi hijrah sesudah hijrah. Maka sebaik-baik hijrah adalah menduduki tempat hijrah Ibrahim." (HR. Abu Dawud no 3202)
Rasulullah saw. juga telah memberi petunjuk bahwa akan berdiri sebuah Institusi Khilafah di Palestina. Merujuk pada hadis berikut:
"Wahai Ibnu Hawalah, jika engkau telah melihat kekhilafahan turun di bumi Al-Maqdis, maka pertanda telah dekatnya hari kiamat bagi umat manusia." (HR. Abu Dawud no 2535)
Seruan jihad membela Palestina juga telah diperintahkan oleh Rasulullah saw. Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah mengatakan:
"Sesungguhnya jihad yang paling utama adalah ribath (menjaga daerah perbatasan kaum muslimin). Sebaik-baik ribath adalah di Asqalan (Palestina). (HR. At-Thabrani)
Khatimah
Tidak ada lagi alasan bagi kaum muslim untuk hidup bersantai ria, sementara muslim Palestina berteriak meminta pertolongan. Membebaskan wilayah Palestina bukan semata-mata atas dasar kemanusiaan dan empati, ada sesuatu yang jauh lebih besar daripada keduanya. Yakni membangun kembali kekuatan umat muslim yang sempat hancur berkeping-keping. Mengembalikan kejayaan Islam sebagai sebuah ideologi dalam konstitusi yang besar seperti era kekhilafahan Umayyah dan Abbasiyah.
Wallahu a'lam bishawaab. []
Bebaskan Palestina dengan Jihad dan Khilafah
Bebaskan Palestina dengan Jihad dan Khilafah...
Barokalloh Wid..
Semoga semakin banyak yang tercerahkan..
MasyaAllah tabarakaAllah semangat terus antum menyebarkan opini islam ditengah ummat mama hilya
Masyaallah luar biasanya tanah Palestina tempat para Nabi. Yang telah diridai Allah untuk umat muslim. Semoga banyak yang tercerahkan dengan karya tulis ini aamiin
Hanya jihad dan Khilafah yang mampu membebaskan Palestina dari kezaliman Zionis-Israel. Semoga umat segera tergerak untuk mewujudkan Institusi mulia tersebut.
Barakallah mba@Mama Hilya