Para kapitalis sebagai pemilik modal tidak akan berhenti untuk mencari mangsa dalam menguasai sumber daya alam dan perekonomian dunia.
Oleh. Angesti Widadi
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Indonesia menjadi tuan rumah untuk perhelatan internasional Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) yang ke-10 di Nusa Dua Bali pada tanggal 18-25 Mei 2024. Perhelatan World Water Forum di Bali dihadiri oleh 46 ribu orang yang berasal dari 172 negara. World Water Forum ke-10 mengusung tema besar yang menjadi problem terbesar di dunia yaitu Water for Shared Prosperity atau dapat dimaknai dengan pengelolaan air untuk kehidupan yang berkelanjutan.
Agenda World Water Forum telah dicetuskan pertama kali pada tahun 1997 di Marrakesh, Maroko, Afrika. World Water Forum dibentuk untuk menjawab semua problem dari isu internasional terkait langkanya persediaan air bersih dan juga fasilitas sanitasi yang tidak memadai di beberapa negara sejak sepuluh tahun terakhir. Benarkah begitu? Lalu mengapa persoalan air dari tahun 1997 hingga saat ini belum tertuntaskan?
Mengenal World Water Forum
World Water Forum atau Forum Air Dunia adalah forum internasional yang diselenggarakan bersama oleh Dewan Air Dunia dan dihimpun oleh pemangku kepentingan di bidang air. World Water Forum diselenggarakan setiap tiga tahun sekali dari tahun 1997. Forum Air Dunia ini menyatukan berbagai kalangan yang memiliki kepentingan seperti politisi, akademisi, lembaga multilateral hingga kepentingan sektor swasta.
World Water Forum telah berjalan dari tahun 1997 di Marrakesh, Africa. Pada tahun 1999-2022 World Water Forum ini selalu terselenggara di luar negeri seperti Turki, Jepang, Korea, Brazil, dan Amerika. Pada tahun 2024, makin banyak ambisi dan agenda terselubung dari forum tersebut sehingga Indonesia yang mendapat julukan negeri maritim dipilih menjadi tuan rumah dari agenda World Water Forum yang ke-10.
Kilas Balik WWF Tahun 2022
Pada tahun 2022 telah diselanggarakan World Water Forum di wilayah Senegal, Afrika-Sub Sahara. Forum tersebut diikuti oleh banyak komunitas yang memiliki kepentingan di bidang air termasuk sektor swasta dan Bank Dunia. Forum Air Dunia yang melibatkan kepala negara dan lembaga internasional juga memiliki tujuan untuk memajukan agenda politik mengenai air dan sanitasi serta tujuan pembangunan berkelanjutan hingga tahun 2030.
Pembahasan yang dibahas dalam Forum Air Dunia sepanjang satu dekade berkaitan erat dengan air untuk pedesaan, sanitasi, serta mitigasi bencana. Akan tetapi mengapa persoalan air di dunia tak kunjung usai? Mengapa justru di tahun 2024 makin ramai anggota yang bergabung dalam World Water Forum?
Sementara data dalam Kominfo menyebutkan bahwa pada tahun 2022 sekitar setengah dari populasi dunia mengalami situasi kelangkaan air yang parah. Sebanyak 2,2 miliar orang hidup tanpa akses terhadap air minum yang dikelola secara aman. Ada 3,5 miliar orang hidup dengan fasilitas sanitasi yang buruk. Lalu, World Water Forum dibentuk atas kepentingan siapa?
Sarat dengan Kepentingan Kapitalis
Melihat dari makin ramainya anggota World Water Forum di tahun 2024, dan juga banyak tokoh penting yang hadir di forum tersebut sungguh menarik perhatian. Pertemuan Forum Air Dunia seperti sebuah umpan besar dari banyaknya kalangan yang masing-masing memiliki kepentingan. Menilik salah satu hasil dari perjanjian konkret pada World Water Forum ke-10 yang dirilis oleh Republika. Indonesia meraih dukungan dari pemerintah Korea dalam pendanaan infrastruktur di IKN. Korea meminta agar pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di IKN dipercepat.
SPAM Regional Karian-Serpong adalah sebuah Proyek Strategis Nasional (PSN) berkapasitas 4.600 liter/detik. SPAM ini digadang-gadang dapat memberikan akses air minum kepada 1,84 juta penduduk yang tinggal di Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten. Proyek SPAM Regional Karian-Serpong memiliki nilai investasi yang fantastis yakni sebesar Rp2,4 triliun dari pemerintah Korea.
Basuki sebagai kepala Menteri Pekerja Umum dan Pekerja Rumahan (PUPR) juga menegaskan bahwa dukungan Pemerintah Korea akan mempercepat pembangunan SPAM lainnya di IKN tahun ini. Pada tahun sebelumnya Kementerian PUPR telah membangun satu proyek SPAM berkapasitas 300 liter per detik di IKN. Itu semua sudah dirancang akan beroperasi pada bulan Juli mendatang. Tidak tanggung-tanggung Menteri Agraria dan Tata Ruang, Agus Harmuti Yudhoyono, mendesak pemerintah Indonesia untuk membentuk sebuah badan khusus untuk menangani permasalahan air yang sudah dipastikan badan khusus itu terbentuk dari sektor swasta yang memiliki wewenang dan regulasi yang jelas.
Alat Penjajahan Kapitalis
Perlu dipahami bahwa dalam sistem kapitalisme, menjadi sesuatu yang halal apabila sumber kebutuhan hidup bagi khalayak masyarakat dikuasai dan dikelola oleh kapitalis (swasta bahkan asing). Hal demikian dapat terjadi karena kita hidup dalam sistem "capital" di mana para pemilik modal akan terus mencari mangsa untuk menguasai dunia.
World Water Forum yang digadang-gadang akan memberikan solusi tuntas bagi permasalahan dunia, nyatanya forum tersebut hanyalah sekumpulan pemilik modal dan pemangku kebijakan yang memiliki kepentingan khusus. Terutama forum tersebut berlangsung di Indonesia yang dikenal dengan negeri maritim. Bagaikan surga dunia dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, maka Indonesia menjadi sasaran empuk para kapitalis di dunia untuk meraih keuntungan yang sebesar-besarnya.
Seperti halnya yang dilakukan oleh pemerintah Korea dalam menginvestasikan uang dalam jumlah fantastis ke Indonesia. Investasi dalam sistem kapitalisme merupakan alat yang digunakan oleh pemilik modal untuk menguasai dunia. Investasi hanyalah sebuah topeng palsu berkedok pemerasan perampokan dan penjajahan era baru. Negara yang diberikan utang harus tunduk dan mengikuti perintah "sang kapital".
Sebagaimana dengan Indonesia yang merelakan sumber mata air yang terpancar dari alam kepada pihak asing untuk dikuasai dan dikelola. Bahkan rakyat harus membayar mahal kepada pihak swasta agar dapat memiliki akses air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Sudah membayar mahal pun, ada sebagian rakyat yang masih terkendala dalam mengakses air bersih. Harga air yang dikelola oleh pihak swasta makin mahal setiap bulannya dan membuat rakyat merasa dirugikan mengingat Indonesia sebagai pemilik dari sumber mata air yang deras.
Haram Dikuasai Swasta dan Asing
Allah Swt. telah memberitahu kepada hamba-hamba-Nya larangan untuk berbuat zalim. Manusia dilarang untuk berbuat sesuatu yang dapat merugikan bahkan membahayakan nyawa orang lain. Apalagi jika levelnya sudah sekelas negara. Sangat zalim dan mengundang murka Allah bagi para pemimpin yang tidak adil dan tidak amanah dalam mengurus rakyatnya.
Dalam sistem Islam, air merupakan kebutuhan khalayak masyarakat. Pengelolaannya wajib diserahkan oleh negara lalu dibagikan secara merata dan adil kepada rakyat yang bernaung di dalamnya. Haram hukumnya untuk diserahkan kepada pihak swasta bahkan asing. Negara dalam Islam juga melarang keras berbagai bentuk investasi yang dapat menzalimi rakyatnya. Negara akan benar-benar mengelola sumber daya alam dengan benar seperti yang telah diperintahkan oleh Rasulullah saw.
Dijelaskan dalam sebuah hadis bahwasanya Rasulullah saw. bersabda:
"Kaum muslim berserikat dalam tiga hal yakni: air, api, dan padang Rumput." (HR. Ibnu Majah)
Rasulullah juga menegaskan keharaman sebuah negara menyerahkan urusan rakyat kepada swasta dan asing.
"Tiga hal yang tidak boleh dimonopoli yaitu: air, api, dan rumput." (HR. Ibnu Majah)
Khatimah
Dalam sistem kapitalisme, tidak ada negara maupun lembaga internasional yang benar-benar memberikan solusi tuntas bagi permasalahan polemik yang mendunia. Semua berjalan sesuai dengan asas manfaat dan kepentingan yang berlaku. Para kapitalis sebagai pemilik modal tidak akan pernah berhenti untuk mencari mangsa dalam menguasai sumber daya alam dan perekonomian dunia.
Hanya sistem Islam yang mampu menyelamatkan negara dari polemik. Sistem Islam memiliki sepaket solusi tuntas atas segala permasalahan yang ada di dunia. Tentunya berasaskan kepada apa yang telah diperintahkan oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya. Tinggalkan sistem kapitalisme yang membawa dunia kepada kehancuran. Terapkan sistem Islam yang telah membawa solusi tuntas hingga ke akar-akarnya menuju dunia yang sejahtera.
Wallahu a'lam bish-shawaab. []
Agenda2 besar seperti itu ternyata semakin mengokohkan pengaruh kapitalisme di dunia
Air menjadi kebutuhan yang mendasar bagi kehidupan manusia. Nyatanya keberadaannya yang melimpah tak serta Merta membuat rakyat sejahtera.
Sifat tamak dan rakus membuat para pemilik modal makin haus diri untuk memiliki sesuatu yang bukan miliknya. Barakallah mba@ Angesti
Kapitalisme memang biang keladi kesengsaraan umat.
Ya Allah, tentakel guritanya panjang benar. Pada ujungnya tetap kapitalis. Kasihan banget rakyat jelata tidak dipikirkan ketersediaan airnya. Ngumpul-ngumpul dengan dana besar, akhirnya demi kapitalis. Zalim yang sangat nyata.