Jika kita belum sempat berbakti kepada orang tua saat mereka masih ada, kita masih diberi kesempatan di saat mereka telah tiada
Oleh. Mariyah Zawawi
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Berbakti kepada orang tua merupakan salah satu kewajiban setiap muslim. Jika mereka tinggal bersama atau berdekatan, tentu lebih mudah melaksanakan kewajiban ini. Si anak dapat membantu menyediakan keperluan orang tua, melayani mereka, atau sekadar menemani duduk sambil berbincang santai tentang hobi atau pengalaman hidup.
https://narasipost.com/family/11/2021/ada-surga-di-rumah-kita/
Sedangkan bagi yang tinggal berjauhan dengan kedua orang tuanya, hal itu dapat dilakukan saat sang anak berkunjung ke rumah orang tua. Di saat itulah, si anak berupaya untuk menyenangkan hati dan melayani mereka sebagai ungkapan rasa sayang kepada orang tua. Jika tidak dapat berkunjung, sekadar berkirim kabar melalui telepon sudah dapat memberi sedikit kebahagiaan kepada mereka.
Namun, bagaimana jika orang tua kita telah tiada? Jangan khawatir! Kita masih tetap bisa berbakti kepada mereka.
Indahnya Saat Bersama Orang Tua
Merupakan kebahagiaan tersendiri saat orang tua masih ada. Kita dapat bertemu mereka, meminta nasihat, serta mendapatkan doa dari mereka. Kasih sayang mereka tidak pernah pudar meskipun kita telah berkeluarga.
Saat mereka tiada, dunia pun terasa suram bagi kita. Tak ada lagi senyum penuh kasih dari mereka. Tak ada lagi doa-doa yang selalu mereka panjatkan untuk kita. Ingin rasanya memutar waktu agar kita dapat bersama mereka lagi.
Berbakti Tanpa Henti
Meskipun orang tua kita telah tiada, tetapi kita tetap dapat berbakti kepada mereka. Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah saw. dalam hadis riwayat Abu Dawud berikut,
بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُوْلِ اللّٰهِ صلى الله عليه وسلم إذَا جَاءَهُ رَجُلٌ مِنْ بَنِي سَلِمَةَ فَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللّٰهِ هَلْ بَقِيَ مِنْ بِرِّ أبَوَيَّ شَيْىٌٔ أبَرُّهُمَا بِهِ بَعْدَ مَوْتِهِمَا قَالَ نَعَم الصَّلَاةُ عَلَيْهِمَا وَالْإسْتِغْفَارُ لَهُمَا وَإنْفَاذُ عَهْدِهِمَا مِنْ بَعْدِهِمَا وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِي لَا تُوْصَلَ إلَّا بِهِمَا وَإكْرَامُ صَدِيْقِهِمَا
Artinya: “Saat kami sedang bersama Rasulullah saw., datang seorang laki-laki dari Bani Salimah. Ia berkata, ‘Ya Rasulullah, apakah masih ada bentuk bakti kepada kedua orang tuaku ketika mereka telah tiada?’ Nabi saw. pun menjawab, ‘Ya, mendoakan keduanya, memohon ampunan untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjaga silaturahmi yang tidak terjalin tanpa keduanya, serta memuliakan teman dekat mereka.”
Dari hadis ini jelas disebutkan bahwa ada lima hal yang dapat kita lakukan sebagai bentuk bakti kita kepada orang tua yang telah meninggal.
Pertama, mendoakan mereka. Misalnya, mendoakan mereka agar ditinggikan derajatnya di surga, dilapangkan kuburnya, dan sebagainya. Hal itu karena doa seorang anak termasuk salah satu kebaikan bagi orang yang telah meninggal, sesuai dengan hadis riwayat Imam Muslim ini.
إِذَا مَاتَ الْإنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ
Artinya: “Apabila seseorang telah meninggal, terputuslah amal darinya, kecuali dari tiga hal, sedekah jariah, atau ilmu yang bermanfaat, serta anak saleh yang mendoakannya.”
Kedua, memohonkan ampunan untuk mereka. Kita dapat membaca doa untuk memohonkan ampunan bagi mereka di saat selesai salat atau di waktu-waktu mustajab lainnya.
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا
Artinya: “Ya Tuhanku, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya , sebagaimana mereka telah menyayangiku di waktu kecilku.”
Ketiga, memenuhi janji mereka setelah mereka meninggal. Mungkin saat hidup, mereka berjanji untuk memberikan sesuatu kepada seseorang. Namun, sebelum mereka melaksanakan janji itu, Allah Swt. telah memanggil mereka. Saat itulah, kita berusaha untuk memenuhi janji tersebut.
Keempat, menjaga silaturahmi yang tidak dapat terlaksana tanpa keduanya. Kita lahir di dunia ini karena adanya ayah dan ibu kita. Keduanya juga mempunyai orang tua, kakek, nenek, saudara, dan keponakan yang menjadi kerabat kita. Dengan kata lain, kita memiliki hubungan nasab dengan kerabat dekat karena orang tua kita. Oleh karena itu, kita harus tetap menjaga hubungan baik dengan mereka.
Kelima, memuliakan teman dekat mereka. Hal ini dapat kita lakukan dengan mengunjungi teman dekat atau sahabat mereka. Kita juga dapat memberikan hadiah kepada mereka atau anak mereka, seperti yang dilakukan oleh Abdullah bin Umar. Ia pernah memberikan seekor keledai yang biasa dinaikinya serta sorban yang dipakainya kepada seorang Badui yang ditemuinya dalam perjalanan menuju Makkah. Ternyata, orang tersebut adalah anak sahabat Khalifah Umar bin Khaththab, ayah Abdullah bin Umar.
Ketika ia ditanya mengapa ia melakukan hal itu, Abdullah bin Umar mengatakan bahwa ia telah mendengar sabda Rasulullah saw. seperti yang disebutkan dalam hadis riwayat Imam Muslim.
إنَّ أبَرَّ الْبِرِّ صِلَةُ الْوَلَدِ أهْلَ وُدِّ أبِيْهِ
Artinya: “Sesungguhnya sebaik-baik bentuk bakti adalah menyambung hubungan dengan keluarga teman baik ayahnya.”
Selain lima hal di atas, ada satu cara lagi untuk berbakti kepada orang tua setelah mereka meninggal, yaitu bersedekah atas nama mereka sesuai dengan hadis riwayat Imam Bukhari ini. Dalam hadis itu diceritakan bahwa Saad bin Ubadah bertanya kepada Rasulullah saw.,
يَا رَسُوْلَ اللّٰهِ إنَّ أُمِّي تُوُفِّيَتْ وَأنَا غَاىِٔبٌ عَنْهَا أيَنْفَعُهَا شَيْىٌٔ إنْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَنْهَا قَالَ نَعَمْ قَالَ فَإنِّي أُشْهِدَكَ أنَّ حَاىِٔطِى الْمِخْرَافَ صَدَقَةٌ عَلَيْهَا
Artinya: “Ya Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah tiada saat aku tidak di berada sampingnya. Apakah bermanfaat jika aku menyedekahkan sesuatu untuknya?’ Beliau saw. menjawab, ‘Ya.’ Saad berkata, ‘Aku bersaksi kepada Anda bahwa kebunku yang penuh buah-buahan ini aku sedekahkan atas namanya.”
Bersedekah atas nama orang tua tidak harus dalam jumlah besar. Bersedekah yang sedikit pun tidak mengapa. Yang penting, sedekah itu kita lakukan dengan ikhlas.
Khatimah
Inilah beberapa cara yang dapat kita lakukan agar kita dapat terus berbakti kepada kedua orang tua. Memang, hal ini tidak ada artinya dibandingkan dengan pengorbanan mereka. Namun, dengan mengamalkan semua, dapat sedikit mengobati kesedihan dan penyesalan kita karena tidak dapat berbakti secara langsung.
Hal ini juga merupakan bukti kasih sayang Allah Swt. kepada kita, hamba-Nya. Jika kita belum sempat berbakti kepada orang tua saat mereka masih ada, kita masih diberi kesempatan di saat mereka telah tiada. Oleh karena itu, kita harus berupaya untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya.
Semoga amal baik yang kita lakukan diterima oleh Allah Swt. Semoga doa-doa yang kita panjatkan juga dikabulkan oleh dan kelak kita dapat berkumpul bersama kedua orang tua serta keluarga di surga-Nya. Aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin .
Wallaahu a’lam bi ash-shawaab []
Semoga kita menjadi anak yang mengalirkan pahala jariyah untuk orang tua kita. Aamiiin ya Allah
Aamiin yaa Rabbal 'aalamiin
Semoga kita senantiasa menjadi anak yang terus berbakti pada orang tua dan berkumpul dengan mereka kelak di surga-Nya Allah Swt. Aamiin ...
Aamiin yaa Rabbal 'aalamiin
MaasyaAllah
Semoga kita terus menyayangi orang tua selagi masih ada dan mendoakan jika tiada.
Dan anak-anak kita menjadi anak yang saleh salehah
Barakallahu Mbak
Aamiin yaa Rabbal 'aalamiin
Semoga kita termasuk anak-anak yang berbakti kepada kedua orang tua kita. Semoga banyak anak-anak yang tercerahkan dengan naskah ini.
Aamiin yaa Rabbal 'aalamiin