Allah telah memilih diri kita untuk menjadi penerus perjuangan para Nabi dan Rasul. Berbahagialah, Allah tahu bahwa kita mampu dan karena itulah kita istimewa!
Oleh. Arum Indah
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Istimewa dapat diartikan sebagai sesuatu yang khas, terbaik, pilihan, lain daripada yang lain, luar biasa, dan yang utama. Semua insan tentu sangat suka saat mendapatkan hal istimewa atau menjadi sesuatu yang istimewa.
Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 143:
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ
Artinya: “Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas perbuatan manusia dan agar Rasul menjadi saksi atas perbuatan kamu.”
Juga firman Allah dalam surah Ali Imran ayat 110:
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ
Artinya: “Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyeru kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah.”
Sejak awal proses kehamilan, kita adalah seseorang yang istimewa. Bagaimana proses terbentuknya zigot dalam rahim ibu kita, setelah jutaan sel sperma berusaha menembus sel telur, ternyata hanya kitalah yang berhasil menjadi sang pemenang. Ya. Kita istimewa karena Allah telah memilih kita untuk terlahir ke muka bumi.
Saat terlahir ke dunia, kita kembali dipilih Allah untuk menjadi seorang yang istimewa. Kita lahir, tumbuh, dan besar bersama Islam. Sedari kecil, kita sudah diajarkan untuk mengenal Allah, menghafal kalam-Nya, mempelajari dan mengamalkan agama Islam. Allah memberikan kita kesempatan untuk menjadi umat terbaik dan umat yang istimewa.
Lagi dan lagi, kita kembali menjadi sosok yang istimewa tatkala kita berani dan siap untuk mengambil peran yang tak mudah saat menjalani kehidupan dunia. Peran yang setara dengan tugas para Nabi dan Rasul. Peran yang tak sanggup diemban oleh seluruh makhluk di dunia ini, bahkan gunung sekalipun. Akan tetapi, lewat pundak ini, kita sanggup mengemban amanah luar biasa itu. Amanah itu ialah mengemban dakwah Islam. Kita istimewa karena seorang pengemban dakwah Islam.
Aktivitas Dakwah, Aktivitas Mulia
Dakwah ialah aktivitas menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Aktivitas dakwah bukanlah aktivitas yang mudah. Jalannya hampir selalu curam, terjal, penuh onak, dan kerikil-kerikil tajam. Aktivitas dakwah sering melawan arus atau berkebalikan dengan kebiasaan orang banyak. Bisakah sobat membayangkan saat diri kita melawan arus sungai? Berat dan butuh usaha yang sangat kuat.
Cibiran dan hinaan dari orang adalah hal yang biasa. Sering diklaim sebagai orang yang utopis, mengada-ngada, atau bahkan hujatan yang lebih ekstrem, yaitu gila. Jangankan diri kita, Rasul sang kekasih Allah saja juga tak lepas dari hinaan kaum kafir.
Itu masih hinaan lisan, ujian fisik lebih menyayat hati. Ada yang dipersekusi saat sedang menyampaikan dakwah karena dianggap membawa pemikiran berbahaya. Ada yang sampai mendekam di balik jeruji besi karena difitnah dan dianggap sebagai pemberontak pemerintah, dan tak sedikit juga yang berkorban nyawa, mereka rela menukar nyawa mereka demi tegaknya kalimat tauhid.
Belum lagi harta, waktu, tenaga, pikiran, dan keluarga. Semuanya dikorbankan untuk berjalannya dakwah, demi berkibarnya panji Rasulullah di ufuk timur maupun barat. Begitulah dakwah, ia akan meminta apa pun yang kita punya.
Namun, justru itulah yang membuat aktivitas dakwah menjadi istimewa, sebab dakwah memang berbeda dengan aktivitas lain, dakwah adalah aktivitas perjuangan bukan malas-malasan. Dakwah juga bukan aktivitas yang merugikan, melainkan aktivitas yang penuh dengan keberuntungan.
Firman Allah dalam surah Al-Asr ayat 1-3:
وَالْعَصْرِۙ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Artinya: “Demi Masa. Sesungguhnya manusia berada kerugian, kecuali orang-orang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.”
Pengemban Dakwah, Mereka Istimewa
Aktivitas istimewa tentu hanya dilaksanakan oleh orang-orang yang istimewa. Oleh sebab itu, pengemban dakwah adalah orang yang istimewa, mereka siap memikul aktivitas Nabi dan Rasul ini di pundak mereka. Mereka rela mengorbankan kelapangan hidup demi berjuang di jalan Allah.
Mereka juga tidak merasa bersedih saat menjadi orang terasing, karena Rasulullah telah bersabda:
“Sesungguhnya Islam muncul pertama kali dalam keadaan terasing dan akan kembali terasing sebagaimana mulainya, maka berbahagialah al-ghuroba (orang-orang terasing). Dikatakan kepada Rasul, “Siapakah orang terasing itu?” Rasulullah bersabda, “Mereka adalah orang-orang yang terpisah dari kabilah-kabilah.” (HR. Muslim)
Dalam redaksi lain:
“Sesungguhnya agama ini muncul pertama kali dalam keadaan terasing dan akan kembali asing. Maka berbahagialah orang-orang yang terasing, yaitu orang-orang tang memperbaiki sunahku yang telah dirusak oleh manusia setelahku.”
Al-ghuroba yang dimaksud dalam hadis, bukanlah para sahabat, sebab al-ghuroba ini datang melakukan perbaikan saat sendi-sendi kehidupan yang telah dibangun oleh Rasul dirusak oleh manusia. Sedangkan para sahabat, mereka hidup dan berjuang bersama Rasul untuk memperbaiki sistem kehidupan yang memang belum tersentuh Islam.
Pengemban dakwah adalah orang yang istimewa, karena:
- Mereka senantiasa melakukan perbaikan saat manusia sudah rusak. Saat mayoritas manusia telah berbuat kerusakan, pengemban dakwah akan melakukan perbaikan dengan mengajak manusia untuk kembali kepada Islam dan mengingatkan mereka bahwa segala kerusakan yang terjadi di muka bumi disebabkan oleh ulah manusia yang berpaling dari peringatan Allah.
- Jumlahnya sedikit, karena memang alamiahnya begitu, yang sedikit pasti istimewa. Jika banyak jumlahnya, bukankah itu hal yang biasa?
- Mereka adalah kaum yang beraneka ragam. Para pengemban dakwah kembali menjadi orang yang istimewa. Dakwah telah berhasil menyatukan mereka yang memiliki perbedaan latar belakang, suku, bahasa, warna kulit, dan negara. Akan tetapi, mereka bisa bersatu padu karena kesamaan visi misi, yaitu membumikan kembali kalimat tauhid.
- Mereka saling mencintai karena Allah. Para pengemban dakwah tidak diikat oleh ikatan nasab, kekerabatan, maupun kemaslahatan, tapi mereka diikat dengan ikatan Islam. Ikatan ini menjadikan ikatan di antara para pengemban dakwah kuat.
- Pengemban dakwah mendapat kedudukan di hadapan Allah. Para pengemban dakwah menjadi semakin istimewa karena Allah telah memberikan mimbar-mimbar cahaya untuk mereka saat di hari penghisaban nanti.
Karena Kita Istimewa
Kita istimewa karena Allah telah memilih kita untuk menjadi seorang pengemban dakwah. Allah percaya kita bisa memikul amanah yang tak mudah ini. Meski berat, percayalah! Kita bisa dan kita mampu. Sungguh, Allah tak akan pernah salah dalam memilih pejuang agama-Nya.
https://narasipost.com/teenager/05/2024/remaja-islam-kau-istimewa-pakai-banget/
Aktivitas dakwah adalah jual beli yang dijamin Allah tak akan merugi, sebab segala hal yang kita korbankan kelak akan dibalas oleh Allah dengan surga yang kenikmatannya abadi. Padahal, segala hal yang kita miliki, sejatinya juga bukan milik kita. Bukankah semua hanya titipan Allah? Harta, kesehatan, dan keluarga, semuanya milik Allah. Hanya saja, Allah hendak mengajarkan kita tentang sebuah pengorbanan, ketulusan, dan perjuangan.
Lalu, tahukah kita? Bahwa tidak ada satu hal pun yang paling diselali oleh para penghuni surga melainkan keinginan mereka untuk berkorban lebih banyak dan lebih baik lagi sewaktu masih hidup di dunia.
Sahabat, Allah telah memilih diri kita untuk menjadi penerus perjuangan para Nabi dan Rasul, ambillah amanah itu, berdirilah tegak, pikullah di pundak dan katakan dengan lantang: “Aku siap berjuang demi agama-Mu, ya Allah!” Berbahagialah, Allah tahu bahwa kita mampu dan karena itulah kita istimewa! []
Semoga Allah menjadikan diri kita istikamah untuk memegang amanah dan kedudukan yang istimewa sebagai pengemban dakwah. Aamiin
Masyaallah imun booster banget ni karena dirimu begitu istimewa maka teguhkan pendirianmu untuk terus istikamah dalam perjuangan membela agama hingga maut menjemput membawamu pulang. Insyaallah .keren naskahnya dek Arum. Semangat sukses.
Jazakillah khoir mbak mimi sholihaaa
Setiap diri istimewa. Ada juga aktivitas istimewa yang membuat manusia lebih istimewa di hadapan Allah yaitu dakwah..maasyaaAllah
Syukron sdh mampir, mbaak..