The Real of Hunger Games

The Real of Hunger Games

Masalah kelaparan di dunia merupakan satu keniscayaan jika negara masih menerapkan sistem ekonomi kapitalisme.

Oleh. Desi Wulan Sari
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Dunia kini tengah sampai pada titik di mana tak lagi ramah pada penghuninya. Bukan karena sudah zamannya, tetapi lebih kepada perilaku manusia yang makin hari makin membuat dunia ini rusak tak terkendali.

Inilah fakta yang tengah terjadi di hadapan kita. Salah satunya, bencana kelaparan yang tengah melanda berbagai belahan dunia. Sebelum mengungkap persoalan ini, saya teringat sebuah film Amerika yang sempat populer pada tahun 2013 yang berjudul The Hunger Games, sebuah film bertemakan perjuangan hidup dan mati. Film Hunger Games bercerita tentang penduduk negeri yang kehilangan kemerdekaan dan kebebasan dari penjajahan dan penguasa zalim.

Betapa heroiknya para penduduk yang tertindas saat mereka memperjuangkan haknya untuk meraih kebebasan. Ancaman kelaparan akibat kebijakan zalim yang dibuat rezim membuat mereka berjuang antara hidup dan mati. Akhir cerita di film Hunger Games, tentu saja penguasa zalim yang kalah dalam pertarungan tersebut.

Sungguh menarik, ketika negara Amerika Serikat membuat film-film fiksi, pasti akan selalu membanggakan dirinya. Mereka memperlihatkan bahwa kebenaran akan menang dan kezaliman akan selalu kalah di setiap pertarungan. Lucunya, apakah kita melihat dalam dunia nyata seperti itu, bahwa kezaliman akan hilang di muka bumi? Sayangnya, semua itu hanya sebuah cerita, kisah fiktif yang tidak pernah terwujud kebenarannya.

Bencana Kelaparan Dunia

Ini seperti halnya bencana kelaparan yang tengah melanda dunia kini. Dilansir dari media cnbcindonesia (4-5-2024) bahwa diperkirakan sebanyak 282 juta orang di dunia mengalami kelaparan parah yang mengkhawatirkan. Berdasarkan laporan Global Report Food Crisis 2024, sebanyak 282 juta orang di 59 negara mengalami tingkat kelaparan akut yang tinggi pada tahun 2023. Terjadi peningkatan sebanyak 24 juta orang dari tahun sebelumnya. Hal tersebut tercakup dalam laporan yang merujuk pada konteks krisis pangan dan penurunan drastis pada ketahanan pangan, terutama di jalur Gaza dan Sudan.

Apalagi penjajahan keji yang dilakukan Zionis Israel di negara Palestina telah dengan sengaja membiarkan warga sipil di sana kelaparan secara membabi buta tanpa rasa belas kasihan. Peristiwa itu makin menambah daftar hitam masalah kelaparan yang melanda dunia.

Masalah kelaparan di dunia ini merupakan satu keniscayaan jika negara masih menerapkan sistem ekonomi kapitalisme. Tidak hanya di luar negeri, di dalam negeri pun kita mengalami problem yang sama. Kemiskinan telah mengakibatkan kelaparan di berbagai daerah, khususnya daerah terpencil. Kita masih menghadapi masalah stunting dan rendahnya ketahanan pangan.

Kegagalan Kapitalisme

Jelas terlihat bahwa sistem ekonomi kapitalisme hanya membawa kerusakan dan masalah di dunia. Tidak adanya mekanisme jaminan kesejahteraan rakyat dari kapitalisme telah membuat rakyat makin sulit menghadapi hidup. Demikian juga, makin sedikitnya lapangan kerja dan rendahnya upah adalah wajah asli dari sistem kufur saat ini.

Alih-alih negara mengurus dan menjamin pemenuhan kebutuhan pokok rakyatnya, justru hari ini rakyat seakan dibuat untuk berjuang sendiri hingga pontang-panting agar sekadar bisa makan. Kesenjangan ekonomi makin tampak di depan mata kita.

https://narasipost.com/opini/06/2021/dunia-krisis-pangan-bagaimana-islam-memandang/

Faktor lainnya adalah penguasaan sumber daya alam yang tak terkendali di negara-negara miskin dan berkembang yang dianggap lemah secara ekonomi. Negara-negara adidaya telah mengambil alih pengelolaan sumber daya alam negara dunia ketiga dengan penjajahan gaya baru.

Masalah kelaparan sepertinya akan terus bergulir, bahkan akan makin parah jika terus dibiarkan. Barat akan terus membangun kekuatan imperialismenya dengan sistem ekonomi kapitalisme yang terus ditancapkan dan disebarkan bagaikan virus ke berbagai penjuru dunia. Lantas, adakah sistem yang mampu membawa masalah kelaparan dunia dengan solusi tuntas yang mewujudkan  kesejahteraaan?

Menyolusi Kelaparan

Di dalam film Hunger Games, Amerika membangun opini bahwa dirinya adalah penyelamat dunia dari kelaparan dan kezaliman. Namun, nyatanya ia adalah negara adidaya yang menerapkan sistem kapitalisme yang menzalimi seluruh manusia di penjuru dunia. Hanya kerusakan bagi bumi dan manusia  saja yang sistem ekonomi kapitalisme berikan tanpa ada solusi tuntas. Ini karena penerapan hukum buatan manusia sama sekali tidak akan membawa kemaslahatan apa pun di dalamnya.

Bencana kelaparan di dunia tidak akan pernah terjadi saat Islam diterapkan bagi seluruh umat. Islam memiliki sistem ekonomi yang menjamin kesejahteraan rakyat, individu per individu. Dalam sistem ekonomi Islam, konsep kepemilikan pengelolaan sumber daya alam dijamin akan membuka lapangan kerja yang luas dan mampu memenuhi seluruh kebutuhan pangan, sandang, dan papan rakyat. Begitu juga dengan kebutuhan pendidikan dan kesehatan akan dipenuhi langsung oleh negara.

Ini sebagaimana yang ada dalam QS. Al-Mulk ayat 15, Allah Swt. berfirman,

هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ ۖ وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

“Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi. Maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya kamu (kembali setelah) dibangkitkan."

Sejatinya, jika sistem Islam kembali diterapkan di muka bumi, tidak akan ada lagi kelaparan yang melanda negeri. Jika alam ini dikelola sesuai dengan tuntunan syariat, seluruh yang terkandung dalam alam akan mampu memenuhi kebutuhan makan penduduk seluruh bumi. Ini karena Allah menciptakan dan menyiapkan kebutuhan manusia secara lengkap, mulai dari penciptaan, kehidupan dengan hukum Allah, dan akhirat yang telah Allah siapkan kelak. Kini saatnya umat kembali kepada aturan Islam yang kaffah agar kesejahteraan terwujud bagi seluruh umat manusia. Wallahu a’lam bishawab.

#MerakiLiterasiBatch1
#NarasiPost.Com
#MediaDakwah

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com
Desi Wulan Sari Seorang penggiat dakwah dan Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Generasi Z Malas Belajar, Bagaimana Peran Guru dan Orang Tua?
Next
Belajar Sambil Mengejar Ketertinggalan
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Netty al Kayyisa
Netty al Kayyisa
4 months ago

Kelaparan bisa merambat ke seluruh dunia jika mempertahankan sistem kapitalis yang merusak

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram