Waspadai dengan godaan mengantuk ini, bisa jadi kita termasuk orang yang merugi karena tidak memanfaatkan momen bulan suci ini untuk beribadah
Oleh. Mahyra Senja
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Sahabat NarasiPost, saat kita menjalankan ibadah puasa salah satu rintangan yang dihadapi adalah melawan rasa ngantuk. Hal ini disebabkan karena faktor kurangnya istirahat yang cukup atau karena bergadang di malam hari. Sayangnya, kita lebih sering mengabaikan tubuh kita dan memaksakan diri untuk tetap terjaga di malam hari, padahal tubuh juga perlu diberikan perhatian agar bisa maksimal menjalankan ibadah puasa dan amalan di bulan suci.
Kendala yang membuat kita mengantuk pada umumnya karena kita tidak bisa mengelola waktu dengan baik untuk istirahat, ibadah, dan melakukan pekerjaan rutin sehari-hari. Ketika kita banyak tidur di siang hari tubuh akan terasa lemas dan tak bertenaga, tapi sebaliknya, jika kita tetap bergerak dan melakukan aktivitas sehari-hari, maka tubuh akan lebih segar. Tubuh kita sudah biasa bergerak, meskipun sedang berpuasa. Hal itu akan membuat metabolisme dalam tubuh kita jadi lancar.
Pola tidur yang cukup sangat penting agar kita bisa maksimal dalam beribadah. Waktu tidur sebaiknya tidak berlebihan karena sangat disayangkan, bila kita tidak memanfaatkan waktu di bulan suci ini untuk beribadah pada Allah Swt., misalnya setelah bangun tidur siang kita masih ada waktu untuk tilawah dan memasak untuk berbuka puasa. Jadi, kita harus cerdas mengelola waktu dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
Beberapa tip di bawah ini pernah saya coba agar puasa tidak mengantuk di antaranya sebagai berikut:
- Istirahat yang cukup di malam hari. Terutama bagi kaum hawa, waktu tidurnya berkurang karena harus menyiapkan masakan untuk sahur dan mengurus buah hati, maka bisa disiasati dengan tidur siang selama 1-2 jam dan pada malam hari jangan sering membuka layar ponsel karena akan mengakibatkan kita menjadi sulit tidur.
- Lakukan olah raga ringan misalnya dengan berjalan kaki di pagi hari sambil menghirup udara segar. Sinar matahari bisa meningkatkan kesehatan tulang karena mengandung vitamin D. Pilihan lainnya yaitu olah raga untuk menaikkan massa otot. Bagi olahragawan mungkin hal ini cukup mudah dilakukan, tetapi bagi kaum ibu, butuh usaha lebih agar bisa melakukan olah raga atau hanya sekadar melakukan senam pernapasan, yoga, dan lain-lain. Bergeraklah meski sedang berpuasa, jangan malas lakukan peregangan otot sederhana. Banyak tutorial gerakan yang mudah diikuti untuk meregangkan otot bahu dan pinggang.
- Lakukan kegiatan yang positif misalnya mengikuti kajian keislaman, kegiatan untuk melatih bakat Anda seperti menulis, membaca, dan kegiatan yang menghibur misalnya menonton atau mendengarkan musik.
- Lakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa misalnya sekolah, mengajar les, melakukan pekerjaan rumah tangga, atau bekerja di kantor.
- Lakukan kegiatan sosial di masyarakat, misalnya mengadakan kegiatan amal, berbagi dengan anak yatim, mengunjungi panti asuhan, berbagi takjil, atau melaksanakan salat berjemaah di masjid, tarawih keliling, buka puasa bersama, ngabuburit, dan lain sebagainya.
- Mandi air dingin di pagi hari akan terasa segar, tetapi jangan sampai air sengaja ditelan atau diminum karena akan menyebabkan puasa Anda batal atau makruh.
- Setelah sahur, gunakan waktu untuk tadarus Al-Qur’an. Setelah itu, saat pagi hari sebaiknya biasakan untuk berwudu dan melaksanakan salat Duha. Air wudu bisa menghilangkan kantuk. Jadi, biasakan tidak tidur di pagi hari.
- Atur pola makan dan minum saat berbuka puasa dan sahur. Utamakan makanan empat sehat lima sempurna dan cukup akan asupan vitamin serta mineral agar kita tidak kekurangan cairan maka kita harus minum sekitar tiga liter air setiap sahur.
Waspadai dengan godaan mengantuk ini, bisa jadi kita termasuk orang yang merugi karena tidak memanfaatkan momen bulan suci ini untuk beribadah, bahkan sering kali kita mudah tergoda untuk bermain ponsel daripada membaca Al-Qur’an. Inilah yang menjadi penghalang bagi kita untuk mendapatkan pahala di bulan mulia ini.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad, ketika Rasulullah saw. akan menaiki mimbar untuk khotbah Jumat, pada anak tangga pertama beliau mengucapkan: “Aamiin.” Ketika naik pada anak tangga kedua beliau juga mengucapkan: “Aamiin.” begitu juga pada anak tangga ketiga beliau mengucapkan: “Aamiin.”
Setelah selesai salat, para sahabat kemudian bertanya, ''Wahai Rasulullah, mengapa engkau mengucapkan amin pada anak tangga pertama sampai ketiga?” Rasulullah saw. menjawab, “Pada anak tangga pertama aku mengucapkan amin karena malaikat Jibril membisikkan kepadaku, celakalah dan merugilah orang yang ketika disebut namamu wahai Muhammad, dia tidak berselawat kepadamu.”
“Celakalah dan merugilah orang yang tinggal bersama kedua orang tuanya, tetapi tidak membuatnya masuk surga.” Dan pada anak tangga ketiga aku mengucapkan amin karena malaikat Jibril membisikkan kepadaku, “Celakalah dan merugilah orang yang melaksanakan ibadah saum di bulan Ramadan, tetapi Allah tidak mengampuni dosa-dosanya.” (HR. Imam Ahmad)
Kesibukan memang tiada habisnya, apalagi sebagai seorang ibu dan orang tua yang berperan penting dalam mendidik anak-anak untuk beribadah di bulan puasa. Namun, ingatlah bahwa kita tidak boleh menyerah dan harus tetap semangat dalam melaksanakan ibadah meski lelah, semoga menjadi berkah.
Orang yang berjuang beribadah di jalan Allah, meskipun lelah dan mengantuk akan terus konsisten dalam beribadah karena ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan yaitu malam Lailatulqadar. Pada malam-malam terakhir di bulan Ramadan kita diberikan kesempatan untuk meraih pahala yang lebih baik daripada seribu bulan. Mari kita berlomba-lomba untuk beribadah di bulan suci dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk menambah pahala.
https://narasipost.com/family/03/2024/kiat-mendidik-anak-berpuasa-di-bulan-ramadan/
Tetap semangat untuk menambah amalan di bulan suci, jadikan puasa kita menjadi berkah dengan ikhlas melakukan ibadah karena Allah Swt. Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang merugi karena membiarkan bulan suci Ramadan berlalu begitu saja. Jangan sampai kita menyesal kemudian hari. Oleh karena itu, mari kita manfaatkan waktu sebaik-baiknya dan berikhtiar agar Ramadan ini menjadi lebih istimewa dan semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung karena memaksimalkan ibadah di bulan suci ini. []
Iya betul magernya perlu dibasmi supaya Ramadhan bermakna
Jazakillah Khoiron katsiron atas Puasa anti ngantuk sekaligus anti magernya.