Mengetuk Pintu Ar-Rayyan

Pintu surga Ar-Rayyan, adalah satu dari balasan Allah untuk memuliakan orang-orang yang rela menahan dirinya dalam hal kenikmatan dunia berupa makanan, minuman, juga syahwatnya hanya untuk menaati perintah-Nya.

Oleh. Aya Ummu Najwa
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Ramadan telah masuk ke pekan kedua. Waktu terasa berlalu begitu cepat, meninggalkan mereka yang tertinggal di belakang, menyisakan penyesalan bagi yang bersantai, dan kesedihan bagi mereka yang merindukan kedatangannya karena sebentar lagi ia akan berlalu.

Ramadan memang istimewa. Dengannya Allah siapkan pahala yang besar bagi mereka yang menyambutnya dengan gembira, ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu bagi yang mengisinya dengan puasa karena keimanan, serta telah disediakan pintu Ar-Rayyan khusus bagi mereka.

Ar-Rayyan Hanya bagi yang Puasa

Ar-Rayyan adalah nama salah satu dari pintu-pintu surga. Secara khusus Allah menyediakan pintu ini hanya bagi para ahli puasa. Sehingga hal ini merupakan keutamaan yang paling sempurna, yang akan mereka dapatkan sebab amalan puasa yang telah mereka lakukan itu.

Tidak akan ada yang melalui pintu ini kecuali orang yang berpuasa. Sebagaimana hadis Rasulullah riwayat Bukhari no. 1896 dan Muslim no. 1152 dari Sahl bin Sa’ad yang berkata, Rasulullah bersabda,

إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ

“Sungguh di surga telah disediakan sebuah pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa akan masuk ke surga melalui pintu itu. Dan tidak akan ada manusia yang memasukinya selain mereka. Mereka akan diseru, ‘Di manakah orang-orang yang berpuasa.’ Kemudian mereka pun berdiri dan memasukinya. Setelah mereka masuk, pintu itu pun akan tertutup dan tidak akan ada lagi yang memasukinya.”

Ar-Rayyan, sebagai satu dari delapan pintu surga secara bahasa bermakna puas, segar, dan tidak merasa dahaga. Al-Hafiz Ibnu Hajar Al-Asqalani menyebutkan dalam kitabnya yang fenomenal, Fathul Bari, 4: 131, “Huruf ra’ pada kata Ar-Rayyan difathah atau dinashab, sementara huruf ya’ ditasydid atau syaddah. Ia mengikuti wazan fi’il atau kata kerja dari kata ‘ar-riyy‘ yang bermakna nama salah satu pintu di surga, khusus bagi orang yang berpuasa. Lafaz serta maknanya pun selaras. Karena kata ar-rayyan merupakan turunan dari kata ar-riyy yang menggambarkan kondisi orang yang berpuasa. Kelak di akhirat, mereka akan memasuki surga melewati pintu tersebut dan tidak akan pernah lagi merasakan kehausan.”

Dalam kitab Syarh Shahih Muslim 8: 31, Imam Nawawi menjelaskan terkait hadis dari Sahl bin Sa’ad di atas yang mengandung hikmah tentang kemuliaan serta keutamaan puasa bagi mereka yang menjalankannya.

Seorang muslim sudah seharusnya memaksimalkan upayanya untuk dapat meraih kemuliaan itu. Di bulan puasa ini, seharusnya menjadi momentum untuk melayakkan diri agar pantas diseru untuk memasuki pintu Ar-Rayyan.

Dalam hadis lain dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah saw., bersabda "Siapa saja yang menginfakkan sepasang binatang yakni kuda, lembu, ataupun unta dua ekor di jalan Allah, maka ia akan diseru dari semua pintu-pintu surga, ‘Beginilah yang lebih baik, wahai hamba Allah.’ Sehingga apabila ia masuk dalam golongan ahli salat, ia akan diseru dari pintu salat. Apabila ia termasuk dari ahli jihad, ia pun akan dipanggil dari pintu itu. Bagi yang termasuk golongan ahli puasa, ia akan dipanggil dari pintu Ar-Rayyan yang berarti puas, segar, dan kenyang minuman. Begitu pula bagi siapa saja yang termasuk dalam ahli sedekah, ia pun akan dipanggil dari pintu sedekah."

Abu Bakar r.a. pun berkata: "Wahai Nabiyullah, adalah keberuntungan bagi mereka yang telah dipanggil dari salah satu pintu-pintu tersebut, namun ya Rasulullah, adakah orang yang dipanggil dari semua pintu itu?" Beliau saw. menjawab, "Benar, ada. Sungguh saya berharap semoga Anda satu di antara orang-orang yang dipanggil dari semua pintu surga tersebut. (muttafaq 'alaih).

Keutamaan Puasa bagi yang Menjalankannya

Puasa adalah ibadah istimewa yang Allah janjikan balasan yang tak terkira. Puasa adalah perisai bagi orang-orang yang dari melakukan perbuatan maksiat. Dalam hadis qudsi riwayat Imam Bukhari disebutkan, bahwa Allah berfirman, "Orang-orang yang berpuasa itu meninggalkan makan, minum, serta nafsu syahwatnya, karena taat pada perintah-Ku. Puasa yang mereka lakukan adalah untuk-Ku, dan Aku akan memberikan balasan kepada mereka. Padahal setiap amal kebaikan itu akan diganjar dengan sepuluh kali lipatnya."

https://narasipost.com/opini/05/2021/pandangan-wanita-haid-boleh-puasa-sinyal-negara-wajib-jaga-syariah-2/

Dalam hadis lain riwayat Imam Muslim disebutkan, "Setiap amal perbuatan baik yang dilakukan anak Adam, akan dilipatgandakan pahalanya sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipatnya." Allah Swt. berfirman, "Kecuali puasa, karena puasa mereka itu sesungguhnya ibadah yang khusus dilakukan untuk-Ku, yang akan Aku berikan ganjarannya. Mereka yang berpuasa itu rela meninggalkan nafsu syahwatnya juga makanannya, tak lain hanya karena ketaatannya pada perintah-Ku. Seorang yang berpuasa itu baginya dua kebahagiaan, satu ia rasakan di saat ia berbuka, dan satu lagi ia rasakan saat kelak menemui Rabb-nya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa itu, di sisi Allah adalah lebih harum daripada aroma minyak kasturi."

Memaksimalkan Ketaatan di Bulan Ramadan

Ramadan memang hampir sampai pada pertengahannya, untuk itu tak ada alasan lagi menunda untuk memaksimalkan amal ibadah, apalagi sampai berleha-leha. Selain puasa, amalan yang harus diperbanyak dan jangan sampai ditinggalkan adalah salat tarawih, tilawah, dan menadaburi Al-Quran, bersedekah, iktikaf, memperbanyak selawat, serta memperbanyak salat-salat sunah, berzikir, dan memperbanyak istigfar khususnya pada waktu-waktu yang mustajab seperti waktu berbuka, waktu sahur yakni sepertiga malam terakhir, dan amalan-amalan lainnya.

Karena Rasulullah saw. bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, “Allah Subhanahu wata'ala turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir. Kemudian Dia berfirman, ‘Aku kabulkan bagi siapa saja yang berdoa. Aku beri bagi siapa saja yang meminta. Dan akan Aku ampuni bagi siapa saja yang memohon ampun.’” (HR. Bukhari Muslim)

Betapa Allah Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Pintu surga Ar-Rayyan, adalah satu dari balasan Allah untuk memuliakan orang-orang yang rela menahan dirinya dalam hal kenikmatan dunia berupa makanan, minuman, juga syahwatnya hanya untuk menaati perintah-Nya. Wallahu A'lam Bisshawab.[]