Kematian, Rahasia Ilahi

Kematian rahasia ilahi

Kematian adalah rahasia Allah Swt. Hal yang pasti terjadi dalam kehidupan manusia. Namun, tidak ada yang tahu kapan waktu terjadinya.

Oleh. Mahyra Senja
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Kematian adalah satu cobaan yang paling berat bagi seorang hamba. Dalam hal ini adalah kematian orang-orang terdekat seperti keluarga, teman, atau tetangga. Kematian menjadi pengingat bagi kita bahwa hidup tidak selamanya akan indah. Justru kita harus punya kekuatan untuk tegar menghadapinya.

Tidak ada satu pun manusia yang tahu waktu datangnya hari kematian. Hanya Allah Swt. yang mengetahuinya karena hanya Dialah yang Maha Menghidupkan dan Mematikan. Dialah yang mengembuskan napas kehidupan dan hanya Dialah yang berhak mengambilnya.

Kematian Tidak Bisa Dicegah

Bagaimanapun kita berusaha untuk mencegah datangnya kematian, kita tidak akan pernah bisa. Sebagai manusia kita hanya bisa menjaga diri dan mengupayakan dalam mengobati suatu penyakit, tetapi kita tidak bisa melawan takdir akan datangnya kematian.

Sesungguhnya hanya Allah Swt. yang berkuasa atas hidup kita. Jika Allah Swt. sudah berkehendak apa pun yang terjadi, ia pasti terjadi. Kita tidak boleh berprasangka buruk atas kehendak Allah Swt. dan mendahului dengan berbagai prasangka terhadap nasib seseorang.

Sesungguhnya prasangka Allah Swt. sesuai dengan prasangka hamba-Nya. Marilah selalu berprasangka baik karena takdir Allah selalu baik. Oleh karena itu, terimalah takdir Allah Swt. dengan ikhlas. Dengan begitu kita akan menjadi muslim yang bertakwa.

Kematian Pasti Terjadi

Kematian adalah rahasia Allah Swt. Hal yang pasti terjadi dalam kehidupan manusia. Namun, tidak ada yang tahu kapan waktu terjadinya peristiwa tersebut. Hikmah dari musibah kematian ini akan membuat kita menjadi muslim yang kuat dan menjadikan keimanan kita bertambah, sebab hanya kepada-Nya kita akan kembali.

Kita hanyalah manusia yang bergantung pada Allah Swt. Sejatinya kita menyerahkan diri sepenuhnya hanya kepada Allah. Seperti dalam doa iftitah yang kita panjatkan di dalam salat lima waktu. “Sesungguhnya hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Swt.”

Semoga kita menjadi umat yang menghargai anugerah kehidupan yang telah Allah berikan dan bertawakal terhadap takdir yang telah Allah gariskan dalam kitab laufulmahfuz. Kita harus rida terhadap garis takdir hidup masing-masing, apa pun yang terjadi sudah menjadi ketentuan Ilahi. Kita hanya manusia yang harus terus mengingat akan kebesaran Allah Swt. dan bersyukur atas nikmat hidup yang telah diberikan.

Jangan Marah dengan Takdir

Sebagai manusia kita tidak boleh kecewa, menghindar, dan marah dengan takdir Ilahi. Banyak hal pada masa depan yang kita tidak tahu. Jadi, kita tidak boleh berpasangka buruk dan pesimis dengan takdir yang belum terjadi. Semua ketentuan Allah Swt. tentang masa depan, usia, dan takdir baik atau buruk seseorang sudah diatur.

Hal yang terpenting bagi kita adalah bagaimana kita berusaha menjadi umat yang bertakwa. Dengan demikian, kita bisa memanfaatkan waktu di dunia dengan sebaik-baiknya untuk menambah amalan untuk beribadah pada Allah, memperbaiki diri, dan senantiasa taat kepada perintah Allah Swt.

 Cobaan yang kita hadapi bisa jadi adalah bentuk teguran dari Allah Swt. Oleh karena itu, jangan memandang cobaan sebagai bentuk kesialan, tetapi cobaan adalah pelajaran berharga dalam hidup kita agar kita menjadi muslim yang senantiasa memperbaiki diri, tidak sombong, dan taat pada Allah Swt.

Bersiap Menghadapi Kematian

Selama ini kita tidak menyadari bahwa ada rahasia di balik cobaan yang menimpa hidup kita. Air mata sebagai pengingat bahwa kita butuh Allah, kita sangat bergantung pada Allah, dan kita tidak bisa lepas dari Allah Swt. Kita hanyalah milik Allah, kapan pun Allah mengambil ruh dari raga, kita harus siap menerima. Kita harus ikhlas, sepenuhnya hanya kepada Allah Swt. Ingatlah akan Firman-Nya "“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (QS. Al Anbiya: 35)”

https://narasipost.com/books/01/2021/melewati-musibah-dan-derita/

Siapa pun kita, apa pun pangkat dan jabatan kita, sebanyak apa pun harta yang kita miliki, jika Allah sudah berkehendak terjadi, terjadilah. Hanya langit dan bumi yang menjadi saksi kebesaran Allah Swt. Lantas masihkah kita jauh dari Allah? Masihkah kita lalai? Masihkah kita terus menerus berbuat dosa dan kemaksiatan? Tidakkah mata hati kita melihat akan tanda-tanda kebesaran-Nya? Apakah kita terlalu sombong untuk mengakui keberadaan-Nya?

Mengapa kita hanya berdiam diri, tak patuh akan perintah Allah, bahkan lalai dalam menjalankan perintah-Nya? Jangan kita pikir Allah tidak melihat kita. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kita perbuat di muka bumi.

Tobat Sebelum Terlambat

Sekarang sudah saatnya kita membuka mata hati, kembali pada Allah sebelum terlambat dan ajal kian mendekat. Jangan menunda untuk bertobat. Selagi kita diberikan waktu dan menyadari semuanya maka genggamlah Allah di hatimu. Niscaya hidupmu akan tenang.

Begitulah celupan hidayah yang masuk ke dalam hati seseorang. Bagaikan cahaya kemilau terang yang selalu memberi kehangatan jiwa. Indah menyinari sekelilingnya dan mengubah dunia yang gelap menjadi penuh cahaya.

Pada saat itulah kita akan hidup kembali, laksana lentera yang redup lalu bersinar terang. Cahaya manfaatnya dirasakan oleh orang lain. Cahaya itu terus bergerak mencari celah hingga akhirnya memberikan sinar kedamaian. Cahaya itu laksana iman yang bersemi di dalam hati.

Semoga dengan cahaya itu kita bisa “hidup” kembali. Saat ini hapuslah luka dalam batin kita dan kejarlah cahaya itu karena ia akan menuntunmu menjadi manusia yang lebih baik. Bersinarlah, Sahabat, dengan begitu kamu akan mengerti untuk apa kamu hidup di dunia ini. Semoga kita bisa menjadi cahaya yang menerangi hidup orang lain. Amin. []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Mahyra Senja Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Berharap Perubahan Melalui Ajang Bakat Pemuda, Mungkinkah?
Next
Real Food dan Bahaya UPF
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

2 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Firda Umayah
Firda Umayah
8 months ago

Ya Allah, pulangkan kami dalam keadaan husnul khatimah..aamiin

bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram