Bagi para penulis ideologis, mereka harus tetap menyampaikan ide-ide pemikiran Islam, jangan tergoda oleh kepentingan materialisme sesaat yang dapat menumpulkan pisau analisis dan ketajaman berpikir ideologisnya.
Oleh. Maman El Hakiem
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Pertama kali mengenal NarasiPost.Com lewat beranda Facebook, kala itu saya belum begitu tertarik, namun sudah meminta untuk ditambahkan pertemanan. Seiring waktu mulai tergoda dengan banyaknya tulisan yang di- posting media tersebut. Jujur saja naluri kepenulisan saya mulai bangkit, bahkan kian menggebu setelah tergoda untuk ikut challenge pada milad yang pertama NarasiPost.Com. Memberanikan kirim karya, dan akhirnya salah satu karyaku menjadi pemenang untuk kategori viewer terbanyak.
Ini menjadi titik awal yang membuatku akhirnya menjadi salah seorang kontributornya. Dan rasa cinta ini semakin mendalam, setelah tahu bahwa kehadiran NarasiPost.Com, dibidani oleh seorang sosok wanita yang penuh dedikasi, gigih memperjuangkan karya-karya para penulis ideologis, dan begitu semangat mencurahkan perhatian, pikiran, dan hartanya untuk sebuah media dakwah yang mendunia.
Dalam perjalanan selanjutnya, media ini tidak hanya menjadi penyebar karya-karya dakwah dari penulis ideologis yang tenar, tetapi juga menjadi rumah bagi para penulis pemula yang ingin sukses dengan karya terbaiknya. Salah satunya saya sendiri merasakan setelah kirim beberapa karya opini, ditantang juga untuk menguasai rubrik lain, semisal True Story, Motivasi, dan World News, hanya rubrik sastra yang belum mampu lolos tayang.
Saya melihat bahwa NarasiPost.Com bukan hanya konsisten menyampaikan nilai-nilai kebenaran, melainkan juga pelita bagi mereka yang selama ini masih merasa gelap tentang bagaimana caranya untuk bisa menulis secara konsisten, namun tetap berkualitas. Rupanya NarasiPost.Com peka terhadap kebutuhan para penulis pemula ini.
Mereka haus akan ilmu kepenulisan, ingin bisa menguasai teknik menulis yang benar agar minim plagiat, dan lain sebagainya. Untuk memenuhi kebutuhan para penulis tersebut, NarasiPost.Com banyak membuat acara diskusi online tentang trik menulis, seperti acara bedah naskah, kiat-kiat menulis lainnya yang membuat para penulis pemula menemukan tempat yang hangat di sini. Media ini tidak hanya menjadi wadah, tetapi juga memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis pemula untuk bisa berkarya sehebat mungkin, dan mampu menciptakan komunitas di mana pengetahuan dan ide dapat saling berbagi.
Melalui artikel-artikel yang dipublikasikan NarasiPost.Com menjadi sumber inspirasi bagi penulis pemula, memberikan mereka gambaran yang jelas tentang bagaimana menyampaikan dakwah syariat Islam melalui tulisan yang berkualitas. Para penulis pemula ini bukan hanya belajar menulis, tetapi juga memahami makna dari setiap kata yang mereka sampaikan kepada pembaca. Tidak mengherankan jika kini mereka bisa menjadi para penulis yang hebat dan memenangkan banyak challenge.
Bukti Kesempurnaan Cinta
Dengan demikian, eksistensi NarasiPost.Com bukan hanya menjadi media dakwah, tetapi juga mentor yang membimbing generasi penerus dalam mengejar cita-cita menjadi penulis beneran, bukan penulis "kebeneran", penulis yang serius memperjuangkan kebenaran dengan memberikan ketulusan dan kesempurnaan cinta dengan torehan tinta emasnya.
Namun, bagi para penulis ideologis jangan sampai seperti kacang lupa pada kulitnya, perannya dalam dunia literasi harus tetap dalam kerangka berpikir dakwah amar makruf nahi mungkar, mereka harus tetap menyampaikan ide-ide pemikiran Islam, jangan tergoda oleh kepentingan materialisme sesaat yang dapat menumpulkan pisau analisis dan ketajaman berpikir ideologisnya.
Untuk itu harus diperhatikan beberapa hal berikut ini: Pertama, menjaga niat yang tulus. Awali dengan niat yang tulus untuk menyampaikan kebenaran dan memberikan manfaat kepada pembaca. Niat yang kuat akan menjadi pendorong utama untuk tetap konsisten. Jadikan setiap tulisan itu menjadi pahala jariah yang akan terus mengalirkan nilai-nilai kebaikan di dunia dan akhirat kelak.
Kedua, memahami siapa target pembaca atau audiens-mu. Dengan memahami kebutuhan dan minat mereka, tulisanmu akan lebih relevan dan memiliki dampak yang lebih besar. Tidak selamanya tema-tema yang hangat dibicarakan menjadikan tulisanmu hebat, tema yang baik adalah yang mampu mencerahkan pemikiran pembacanya.
Ketiga, melakukan penelitian atau cek berita secara mendalam sebelum menulis. Keakuratan informasi dan argumentasi yang kuat akan meningkatkan kredibilitas tulisanmu, serta membuat pembaca lebih tertarik. Akurasi data yang disampaikan dan pemilihan sudut pandang pembahasan akan menjadikan tulisan seseorang memiliki karakter khusus.
Keempat, menentukan jadwal rutin untuk menulis dan berdakwah. Konsistensi dalam jadwal akan membantu membangun kebiasaan dan membuatmu tetap fokus pada tujuan dakwahmu. Dalam hal ini, NarasiPost.Com selalu memberikan secara konsisten bahan-bahan materi yang dikutip dari berbagai sumber berita setiap pekannya sehingga bisa membantu para penulis pemula mencari ide segar untuk dikembangkan menjadi tulisan yang menarik.
Kelima, menggunakan gaya penulisan yang menarik dan mudah dipahami. Hindari bahasa yang terlalu kaku dan usahakan agar tulisanmu dapat dijangkau oleh berbagai lapisan masyarakat. Jangan lupa sertakan solusi atau inspirasi dalam tulisanmu. Pembaca akan lebih terhubung dengan tulisan yang memberikan solusi konkret atau memberikan inspirasi positif.
Dan yang keenam, bersikap terbuka dalam menerima saran dan kritik, terlibat dalam komunitas penulis atau dakwah online. Diskusi dengan sesama penulis dapat memberikan inspirasi baru dan mendukung semangat berdakwahmu. Tidak lupa selalu mengevaluasi tulisan-tulisan sebelumnya. Identifikasi kelebihan dan kekurangan, dan perbaiki untuk meningkatkan kualitas dan dampak dakwahmu.
Pentingnya Kesempurnaan Karya
Menyusun kata-kata menjadi sebuah karya tulis yang berkualitas bukanlah tugas yang mudah. Untuk mengasah kualitas tulisan, tantangan atau challenge menjadi langkah yang sangat penting. Berikut beberapa alasan mengapa challenge memiliki peran krusial dalam meningkatkan kemampuan menulis. Dengan adanya challenge ternyata bisa memunculkan kreativitas. Challenge sering kali memaksa penulis untuk berpikir di luar batas konvensional. Dengan menghadapi batasan atau tema tertentu, kreativitas diberdayakan untuk menemukan cara baru dalam menyampaikan ide.
Dalam dunia menulis, penyesuaian terhadap berbagai genre atau topik merupakan skill yang sangat berharga. Melalui challenge, penulis diajak untuk melibatkan diri dalam variasi topik sehingga mampu beradaptasi dengan kebutuhan beragam pembaca.
Challenge juga dapat menjadi terapi efektif untuk mengatasi blokade kreatif. Dengan memiliki target atau tantangan harian, penulis dihadapkan pada kewajiban untuk menulis meskipun terkadang ide sulit ditemukan. Selain bisa untuk meningkatkan kedisiplinan, konsistensi dalam menulis membutuhkan disiplin yang tinggi. Melibatkan diri dalam challenge, terutama yang memiliki batas waktu tertentu, membantu membangun kebiasaan positif dan meningkatkan disiplin penulis.
Adanya challenge juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri. Menghadapi challenge dan berhasil menyelesaikannya dapat meningkatkan rasa percaya diri penulis. Ini memberikan dorongan semangat untuk terus berkembang dan mengeksplorasi kemampuan menulisnya.
Dengan berpartisipasi dalam challenge, penulis dapat lebih mudah mengidentifikasi area kekuatan dan kelemahan dalam gaya penulisan mereka. Pengenalan ini menjadi dasar untuk terus berkembang dan menyempurnakan kemampuan menulis.
Dengan melihat challenge sebagai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang, penulis dapat mengeksplorasi potensi kreativitasnya. Meski kadang tantangan terasa sulit, namun hasilnya dalam bentuk peningkatan kualitas tulisan adalah bukti nyata bahwa setiap upaya dan perjuangan memiliki nilai yang tak ternilai dalam perjalanan menulis, sehingga tercipta Kesempurnaan karya.
Memberikan karya yang terbaik adalah karakter seorang penulis ideologis sejati, penulis yang menjadikan dakwah sebagai poros kehidupannya. Artinya dakwah yang bukan asal-asalan, bukan asal jalan, emosional, apalagi tidak mau berpikir rasional. Mom Andrea, Pemimpin Redaksi NarasiPost.Com begitu tegas untuk menegur ketika masih banyak karya penulisnya yang masih jauh dari standar kualitas yang diinginkannya.
Ternyata ini merupakan hikmah dari penggalan ayat 25 dari QS. Al-Baqarah, "Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman, bahwa bagi mereka pahala yang baik di surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai." Teks ini mencerminkan bahwa tindakan baik, termasuk menciptakan karya berkualitas, akan mendapatkan pahala yang baik di akhirat.
Keunggulan dalam berkarya merupakan bentuk syukur terhadap karunia Allah Swt. sebagaimana disebutkan dalam QS. Ali 'Imran: 139, "… Hendaklah kamu menjadi sebaik-baik orang yang meratapi dirinya, dan janganlah kamu menjadi orang yang bersedih hati; karena sesungguhnya mereka yang bersedih hati adalah orang-orang yang kafir."
Masih banyak lagi dalil yang menekankan untuk dapat mempersembahkan karya terbaik, seperti beberapa hadis berikut ini:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah mencintai jika seseorang dari kalian mengerjakan suatu pekerjaan, dia mengerjakannya dengan penuh keterampilan." (HR. Bukhari). Hadis ini menekankan bahwa berkualitas dalam pekerjaan adalah tuntutan dan kecintaan dari Allah.
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah mencintai apabila seseorang dari kalian mengerjakan suatu pekerjaan, dia melakukannya dengan baik." (HR. Muslim) Hadis ini menegaskan pentingnya berbuat baik dan berkualitas dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam berkarya.
Dari dalil-dalil tersebut, kita dapat mengambil pelajaran bahwa Islam mendorong umatnya untuk berusaha menciptakan karya-karya yang berkualitas tinggi, baik dalam pekerjaan sehari-hari maupun dalam berbagai bentuk aktivitas lainnya. Berkarya dengan baik dan mendekati kesempurnaan adalah bentuk penghormatan terhadap anugerah yang diberikan oleh Allah Swt. serta merupakan wujud dari iman dan ketakwaan.
Wallahu'alam bish Shawwab. []
Masya Allah. Dah tayang aja tulisannya pa ustadz. Mantap.
MasyaaAllah.. Gercep selalu
Pak Maman sudah start duluan nih
Ayo dong harus berani memulai
NP memberikan warna tersendiri bagi para penulis, khususnya yang ideologis. Baru di NP saya merasakan kesungguhan Pemred dalam mengembangkan media dan para kontributornya. Barokallah NP, tim admin, dan para kontributor.
Sebenarnya tidak ada kesempurnaan karena itu hanya milik Allah, manusia hanya berusaha meraih amalan terbaiknya.
Nah, leres Pak Maman. Tuntutan kesempurnaan karya diiringi kesempurnaan cinta dengan hadirnya pemred dan tim yang dalam membersamai penulis. Barokallah Pak Maman
Challenge NP memang memiliki daya pikat yang luar biasa. Penulis bisa menguji coba kualitas tulisannya melalui challenge plus mencoba keluar dari zona amannya. Barakallah