Dahulu aku bukan apa-apa. Namun, setelah bersama mommy, aku menemukan sesuatu yang terpendam dalam diriku. Satu untaian kata indah dari mommy yang membuat hatiku bergetar, mataku sembab, dan merasa diriku seberharga ini, "bangga memilikimu di NP".
Oleh. Miladiah al-Qibthiyah
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Assalamu’alaykum, Sobat Konapost. Semoga kalian semua senantiasa berada dalam limpahan kebaikan dan keberkahan dari Allah Swt. Aamiin.
"Pemred dan NarasiPost.Com di Mataku". Dari sekian tema yang ada, tema ini adalah tema challenge yang sangat istimewa bagiku. Karena dari sini akhirnya aku belajar membuat naskah story. Bisa dibilang ini adalah naskah story pertamaku.
Baiklah aku akan menceritakan seperti apa sosok di balik berkibarnya NarasiPost.Com di udara dan dikenal sangat ringan tangan ini kepada semua orang, especially to me.
Oke, sebelum aku mengajakmu menyelami true story-ku, aku ingin bercerita sedikit saja tentang kenapa aku bisa berada di jajaran Tim Redaksi NP atau NarasiPost.Com.
Aku menyebutnya "masa depan". Ya, siapa yang menyangka, ternyata NP adalah salah satu kisah masa depanku. Aku pun tak menyangka bakal terlibat dan bergabung di circle yang kata orang-orang di luar sana, ibarat pencapaian luar biasa jika menjadi bagian dari Tim NP. Hehehe.
Aku harus buktikan hot issue yang sempat mengguncang jagat literasi para penulis ini. Dahulu, aku hanya penulis freelance yang menyasar media mana saja nantinya tulisan-tulisanku akan berlabuh. Sampai suatu ketika, ada seorang teman yang men-share tulisannya yang telah publish di NP. Kumintalah nomor kontak atau admin website tersebut untuk mengirim tulisanku ke sana.
Good news! Tulisan pertamaku lolos, meskipun ada catatan revisi. As you know, dari sinilah kisahku dan Mom Andrea dimulai.
Awal yang Indah
Setiap aku mengirim tulisan ke WhatsApp mommy pasti selalu dibalas dengan ramah. Begitu pula ketika mommy mengirim link tulisanku yang sudah publish di website NP, "tolong share naskahmu seluas-luasnya, ya, biar banyak yang membaca naskah-naskahmu". Begitu pesan mommy tiap kali tulisanku berhasil publish di NP.
Karena naskah-naskahku sudah ada beberapa yang publish, di-add-lah aku ke grup Konapost. Di sana ternyata sudah banyak penulis-penulis yang aku kenal. Di grup ini juga aku makin tahu agenda-agenda NP. Termasuk challenge dan event-event bergengsinya. Aku sempat tercengang saat tahu narasumber-narasumber yang dihadirkan di beberapa event NP. "Wow..." gumamku dalam hati. Kok, bisa, ya, media ini mengundang pembicara hebat? Dari sinilah aku makin penasaran dengan sosok mommy.
Belum lagi di setiap challenge dan event, NP tak segan-segan rogoh kocek untuk memberi reward, hadiah, atau semacamnya kepada para peserta. Masih sangat jelas di ingatanku, aku pernah dihubungi oleh salah satu admin NP untuk dapatkan reward, karena pertanyaanku terpilih untuk dibacakan di forum dan dijawab oleh pemateri. Aku pun membalas pesan manis dari admin NP tersebut. Kataku, "aku tinggal di Jayapura, Mbak. Ongkir ke sini mahal." Dengan fast respons admin membalas pesanku, "Kalau begitu kami uangkan saja, ya, Mbak. Boleh minta nomor rekeningnya?"
Akhirnya aku berikan nomor rekeningku. Aku sungguh terkejut karena nominal yang ditransfer ke rekeningku ternyata dua kali lipat dari dugaanku. Baru kali ini aku mengenal media yang dalam pandanganku begitu jor-joran "bersedekah" ketika mengadakan challenge maupun event. Tak tanggung-tanggung, Masyaallah. Makin penasaran aku dibuatnya.
Singkat cerita, mommy pernah mengumumkan di grup Konapost kalau sedang membutuhkan Tim Voice Over. Aku tertegun lagi. Bisa-bisanya media ini menjadi paket komplet. Gak hanya sebagai website yang menampung karya-karya para penulis ideologis, melainkan NP juga punya Podcast, di mana naskah-naskahmu akan dibacakan dengan sangat keren. Tentunya memberi warna berbeda dari media lain.
Oke, karena rasa penasaranku sedari awal dengan sosok mommy dan media yang dibangunnya, aku langsung mengirimkan pesan di WA dan berniat ingin menjadi bagian dari Tim VoT. Kukirimlah voice note dan rekaman videoku ke mommy waktu itu. Tak lama kemudian, aku berada di grup Tim VoT. Jujur, aku senang meski belum menjadi bagian "inti" dari tim NP. Aku tentu bersyukur. Padahal sebenarnya yang kuincar waktu itu adalah menjadi Kontributor Tetap NP. Hehehe. (Akhirnya mommy tahu, deh). But, ini jujur dari lubuk hatiku yang paling dalam.
Percaya atau tidak, aku benar-benar menjadi Kontributor Tetap NP waktu itu, tanpa melalui seleksi. Apakah ini namanya rezeki nomplok? Mungkin kamu bertanya, kok, bisa jadi Tim Kontap? 'Kan Tim VoT? Atau merangkap "jabatan"?
Penasaran? Stay tune sampai ceritaku selesai, ya.
My First Meeting
Aku buka pesan di grup WhatsApp, ternyata ada rapat online via Zoom bersama seluruh Tim VoT. Di sinilah aku pertama kali bertemu dengan mommy dan mendengar dengan jelas suaranya. Masyaallah. Ternyata mommy energik banget. Mommy selalu menyemangati tim, jangan mudah minder dengan pencapaian orang lain, meyakinkan kalau kami ini juga punya potensi dan kelebihan masing-masing.
Karena memang waktu itu kami sempat satu tim dengan seorang konten kreator dakwah, dan banyak yang merasa insecure dengannya. Di sinilah mommy meyakinkan kami, bahwasanya kami juga punya kelebihan. Bahkan setelah mommy cek voice-nya dia, ternyata mommy menemukan kelemahan dan kesalahan dalam pembacaan ataupun teknik vokalnya. Seketika kami mulai percaya diri dengan kelebihan voice masing-masing.
Singkat cerita, ada sesuatu dan lain hal –(biar aku dan mommy saja yang tahu)– akhirnya dengan perasaan yang sangat sedih aku meminta mundur dari Tim VoT. Namun, mommy tak tinggal diam. Akhirnya, pucuk dicinta ulam tiba. Apa yang kuincar dan menjadi keinginanku sejak awal, yang aku idam-idamkan di NP terkabul. Doa anak salihah (aamiin) memang tak ada tabir dengan Allah Swt. Aku direkrut mommy menjadi Tim Kontributor Tetap (Kontap) waktu itu. Masyaallah, betapa bahagianya diriku. Tak mampu kulukiskan dengan kata-kata.
Tak Pernah Meleset
Berada di jajaran Tim Kontap NP aku merasa keren, karena di pikiranku, yang tergabung di dalamnya adalah para penulis hebat. Tetapi ternyata tidak denganku. Aku sempat down saat seseorang bilang kalau naskahku itu standar, gak ada istimewanya. Jujur, aku sedih. Tetapi, lagi-lagi mommy menyemangatiku dan menenangkanku. Mommy gak peduli dengan orang itu. Satu kata dari mommy ini yang membuat aku semakin percaya diri berada di Kontap. "Kamu jangan berkecil hati. Ingat, saya yang memilihmu, karena saya yakin suatu saat kamu bisa seperti mereka. Tugasmu adalah buktikan bahwa kamu juga bisa buat naskah-naskah berbobot."
Ini adalah salah satu kelebihan sekaligus pemantik api semangat dari mommy yang sangat aku rasakan. Mommy itu kalau mengucapkan sesuatu tak pernah meleset. Bahkan menjadi kenyataan di masa mendatang. Ya, tentu saja. Aku bisa membuktikan kalau aku mampu membuat naskah opini sesuai kriteria NP dan menaklukkan berbagai genre. Ini semua berkat mommy yang membantuku, membimbingku menjadi penulis yang cukup bisa menguasai beberapa rubrik. https://narasipost.com/story/07/2021/the-angel-of-my-tear/
Aku merasa istimewa berada di Kontap. Asal kamu tahu, posisi Kontap tentu berbeda dengan kontributor pada umumnya. Meskipun satu kesalahan saja naskah kami dikembalikan oleh tim editor NP. Namun, aku gak baper sama sekali. Karena menurutku wajar jika tim editor memperlakukan tim Kontap dengan sangat ketat waktu itu. Karena memang posisi kami diistimewakan, gak main-main riayah Mom menjadikan kami penulis andalan NP dan rujukan para Konapost. Apalagi ada fee bulanan, dan bagiku ini adalah bonus sebenarnya. Bahkan mommy kadang memberi lebih dari yang seharusnya.
Selama berada di Kontap, mommy benar-benar memberi cambukan semangat, tak segan menantangku menulis rubrik World News, Teenager, Motivasi, Syiar, Food, dll. Atas izin Allah, mommy benar-benar menemukan potensiku yang tenggelam. Masyaallah. (Perlakuan mommy ini juga kuterapkan saat aku diamanahi oleh mommy menjadi admin Kontap).
Itulah sosok mommy yang tidak akan menyerah sampai kamu benar-benar mampu keluar dari zona amanmu. Semua itu mommy lakukan sebab tanda cintanya padamu. Kata mommy, "ini semua untuk kebaikan kalian. Bukan untuk saya. Kalian harus mampu membuktikan bahwa kalian adalah penulis andalan NP dan layak menjadi rujukan para Konapost". So deep, Mom.
My Future
By the way, bukan hanya aku yang diprediksi mommy bakal jadi orang "hebat". Hebat di sini bukan bermakna orang luar biasa, keren, punya segalanya, dan mengalahkan siapa pun. Tidak seperti itu maknanya! Mommy pasti tahu makna "hebat" yang aku maksudkan ini. Ya, bukan hanya aku. Ada beberapa orang juga yang dalam prediksi mommy bakal jadi orang-orang hebat yang akan membersamainya menjalankan NP. Tak disangka itu terbukti.
Kamu pasti tahu 'kan para editor NP yang ada sekarang? Ya, mereka adalah Mbak Nurjamilah, Mbak Dia Dwi, dan Mbak Renita. Mereka inilah orang-orang hebat yang diprediksi mommy bakal mampu bersinergi menjalankan roda dakwah NP. Dan itu terbukti. Kami yang sebelumnya "bukan apa-apa" dan setelah bersama dengan mommy, kami menjadi "sesuatu yang lebih". Lagi, ya. "Lebih" di sini bukan berarti kami gak punya kelemahan. Mommy pasti tahu makna "lebih" yang aku maksud ini. Justru kami banyak kelemahan. Saking banyaknya kelemahan, kami adalah salah satu ujian terbesar dalam hidup mommy. Kami selalu membuat ulah dan membuat mommy kesal setiap waktu. (Mom, maafkan kami yang bandel ini, ya) #tears
Singkat cerita, mommy meminangku untuk berada di jajaran Tim Redaksi NP. Entah apa yang ada di benak mommy saat itu. Well, ini yang aku bilang di awal. Siapa yang menyangka bahwa NP adalah salah satu bagian dari puzle masa depanku. Aku tak menyangka bakal dipertemukan dengan Mom Andrea di masa depan. Sosok yang tinggal jauh di benua seberang dan menjadi sangat berarti bagiku, khususnya di alam literasi ini. Mommy ibarat wasilah dari Allah di mana aku mendapatkan sesuatu yang tak pernah aku dapatkan sebelumnya. Ya, NP adalah my new family. Aku tidak menyangka memiliki keluarga yang gak punya ikatan darah, tetapi sangat akrab layaknya sedarah. Kami menjulukinya rumah kedua. NP ternyata adalah rumah keduaku di masa depan (sekarang). Harapanku suatu saat semoga bisa bertemu pandang dengan mommy dan squad-ku di Tim Redaksi NP.
My Perfectionist Mom
Layaknya seorang ibu yang punya aturan dalam rumah, begitulah adanya mommy. Mommy punya aturan yang harus kita ikuti. Mungkin masih ada yang belum tahu kalau mommy itu setengah western. Kamu tahu 'kan gimana disiplinnya kehidupan western. Begitulah kami di tim redaksi. Aku jadi senyam-senyum bahas ini. Jangan kaget kalau kamu buka grup WhatsApp tiba-tiba namamu di-mention sama mommy. Di sinilah kamu akan melihat chat mommy yang panjang kali lebar dan mention nama kamu satu-satu. Berikut dengan tugas yang harus kamu eksekusi segera. Kalau kamu mojok, no respons, atau nyiput, siap-siap mommy bakal jitakin kamu. Hehehe.
Belum lagi kalau tiba-tiba mommy mengadakan meeting dadakan. Saatnya kamu bertanya-tanya. Kenapa lagi, ya? Ada apa, ya? Siap-siap berikan seribu satu jawaban atas semua pertanyaan mommy. Jangan mematung alias tripel D (datang, duduk, diam). Mommy bakal jitakin kamu lagi. Kita kalau meeting durasinya terbilang lama. Ibarat seorang ibu yang memegang raport anaknya, begitulah mommy. Seakan mommy sudah pegang raport kamu dan harus mempertanggungjawabkan isi raport kamu itu. https://narasipost.com/challenge-true-story/08/2023/antara-aku-mom-andrea-dan-jejak-literasiku/
Kalau raport kamu merah, siap-siap kamu bakal kena marah sama mommy. Salah sendiri kenapa mengecewakan mommy, kenapa jadi anak bandel, kenapa gak mau menjalankan titahnya dengan baik. Di sini kamu bakal melihat betapa kecewanya mommy sama kamu. Bahkan mommy bisa marah besar kalau kesalahanmu benar-benar fatal dan berulang.
Namun, satu hal yang harus kamu tahu, mommy marah karena memang kita yang salah, tetapi marahnya mommy itu gak berlarut-larut. Hanya sekian detik. Setelah itu, suasana cair lagi. Tahu gak kenapa? Karena mommy itu kalau habis marah-marah, tiba-tiba berubah karakter jadi komedian. Tiba-tiba haha-hihi sama kita. Itu karakter mommy yang mungkin banyak yang gak tahu. Benar-benar seperti ibu kandung yang habis memarahi anaknya, tiba-tiba diajak main, bercanda, dll. Mommy itu punya selera humor yang tinggi. Apalagi kalau kamu jadi korban prank-nya mommy. Nano-nano rasanya. Hahaha.
Intinya begini, kalau mommy lagi serius, benar-benar suasana dalam mode serius, tetapi kalau lagi mode bercanda, gigi kamu bakal kering karena ketawa melulu. Mommy paling bisa ngelawak di tengah seriusnya kita meeting agenda dan program NP. Satu yang aku suka dari mommy karena mommy selalu memaafkan segala kesalahan kami. Mommy tuh aslinya baik banget orangnya. Saking baiknya sama orang… (skip). Hem, sudahlah. Pasti mommy tahu perasaanku kalau bahas soal “ringan tangan” ini.
Namun, jangan khawatir. Selepas ini aku akan ceritakan bagaimana baiknya mommy sama tim redaksi, tapi ya.
Well, berada di tim redaksi itu gak mudah. Kenapa? Karena kamu harus seperti kelinci yang larinya cepat dan kudu seperti kancil yang super cerdik. Soalnya mommy orangnya begitu. Kami beri gelar ke mommy "perfeksionis" dan "sat set" dalam segala hal. Bayangkan, di tengah kesibukan mommy dengan pekerjaannya di luar sana, mommy masih punya waktu untuk mengurus all about NP. Dan mommy tuh gak ada istilah "kelupaan". Maksud aku, gak ada satu pun hal yang terlewat tentang NP.
Kamu tahu 'kan NP itu punya beberapa tim. Nah, mommy me-riayah semua tim itu sendiri. Lah, 'kan ada admin? Iya, admin ada membantunya. Namun, tetap saja mommy yang menjadi napas media dakwah ini. Belum lagi kudu desain image dan publish naskah-naskah yang bejibun. Aku yakin, kalau kamu ada di posisinya, kamu gak bakal sanggup. Makanya, kenapa tim yang ada sekarang itu kuat, solid, karena mommy yang membentuk kita, mommy yang membimbing kita harus begini dan begitu. Mommy yang benar-benar punya andil besar dalam mengarahkan tim, yang hasilnya bisa kamu lihat sekarang. Di usianya yang masih muda, NP sudah melesat sejauh ini. Banyak yang membidik NP menjadi media sasaran dan rujukannya. Banyak penulis baru yang berdatangan, dan mungkin dari sini juga akhirnya ada beberapa yang membangun media karena menemukan hal-hal positif dari NP. Ini menurutku, ya. Hehehe. Masyaallah.
You are The Best, Mom!
Sebelum aku lanjut, aku ingin beri tahu kamu sesuatu. Mungkin kamu sudah familier dengan sebutan Mom Andrea. Karena memang nama inilah yang paling melekat di benak para penulis. Namun, tahukah kamu kalau dahulu mommy diberi gelar khusus oleh gurunya dengan sebutan “bebek”? Di sisi lain, mommy lebih suka memakai ransel di punggungnya ketimbang memakai tas wanita pada umumnya. Mommy bahkan lebih nyaman memakai sandal jepit daripada sepatu hak tinggi.
Terkesan sederhana, ya, penampilan mommy. Lalu, gelar bebek tadi, sekilas tampak lucu. Karena kamu pasti tetiba membayangkan seekor bebek sedang berjalan di pikiranmu, ya, ‘kan? Tetapi gak begitu maksudnya. Asal kamu tahu, mommy itu kalau sedang berjalan cuek banget. Lalu, apa hubungannya dengan bebek? Ya, adalah. Bebek kalau jalan gak menoleh kiri kanan ‘kan? Nah, mommy juga begitu. Lurus aja ke depan. Pertanyaannya adalah apakah mommy sekarang masih cuek bebek?
Sini aku beri tahu yang sebenarnya. Ibarat seorang ibu yang tak ingin anak-anaknya sakit, terlantar, keroncongan, tak punya duit, dan sebagainya, begitulah sosok mommy me-riayah kami di Tim Redaksi NP. Mommy begitu pengertian dalam segala hal. Mommy adalah orang pertama yang begitu khawatir ketika salah satu dari kami sedang sakit. Mommy yang begitu cepat iba ketika salah satu dari kami terkena musibah. Mommy yang begitu ringan tangan ketika salah satu dari kami sedang membutuhkan. Mommy yang begitu gak tegaan. Pokoknya mommy bakal sebal dan mau jitakin satu-satu kalau di antara kami ada yang sedang sakit atau terkena musibah tetapi gak bilang ke mommy. Dari sini, mommy cuek, apa cuek? Hehehe. Silakan menilai sendiri.
Lanjut, mommy yang tak pernah mengambil keputusan sepihak. Pasti selalu didiskusikan dengan kami sebelum memutuskan sesuatu, jika hal itu memang butuh untuk didiskusikan. Mommy yang selalu menghargai sekecil apa pun kontribusi kami. Mommy yang selalu memberi hadiah. Tiada angin tiada hujan, tetiba paket dari Sydney untuk keluargaku mendarat sempurna di rumah. Sekali lagi makasih banget, Mom.
Mommy bahkan ikhlas memberikan kami cuti jika kami benar-benar ingin fokus pada "sesuatu". Mommy yang selalu memberikan reward kecil hingga besar. Apalagi menjelang Ramadan dan hari raya, bonus-bonus untuk tim redaksi bertaburan. Mommy yang selalu meminta maaf jika sudah marah-marah. Mommy yang ketika menelpon, pasti menanyakan kabar kami dan keluarga sebelum masuk ke inti pembicaraan.
Yang paling tidak bisa hilang di ingatanku, mommy pernah prank aku sampai aku menangis. Ibarat warna pelangi yang indah setelah turun hujan, begitulah adanya mommy. Selalu membuat rumah kedua ini penuh warna, hangat, akrab, seolah tak ada sekat di antara kami dan mommy. Ah, you are the best, Mom. Eh, aku lupa satu hal yang sangat bikin aku terkesan karena ulah mommy ke aku. Sampai aku deg-degan dibuatnya. Tak pernah aku sedeg-degan itu sebelumnya. Aku sampai berhari-hari ngomong sendiri depan cermin.
Ya, mommy menunjukku sebagai moderator di event ke-15 bergengsi waktu itu. Ya Allah, gimana gak deg-degan coba! Aku memandu acara kurang lebih 3 jam yang narasumbernya itu adalah pasangan suami istri publik figur. Siapa, sih, yang gak kenal dengan Ustaz Ismail Yusanto dan istrinya Bunda Zulia Ilmawati.
Bolak-balik aku telponan dengan mommy bahas event ini, meminta digantikan menjadi moderator, dll. Sungguh, aku gak berani. Aku gak siap. Aku takut belepotan, mengecewakan mommy, tim, dan peserta. Ya Allah, mimpi apa aku, ya? Kok bisa-bisanya aku yang ditunjuk sama mommy. Tetapi lagi-lagi, keyakinan mommy yang kuat, prediksinya tidak pernah meleset. Event ke-15 yang aku pandu ini bersama dengan para panitia di belakang layar sukses, baik acara, maupun pesertanya. Views YouTube meningkat drastis. Masyaallah. Sebelumnya mommy meyakinkan aku kalau aku bisa dan mommy gak salah memilih orang. Aku benar-benar gak bisa tidur nyenyak sampai acara itu tiba dan finished.
Itulah sifat mommy yang harus kamu tahu. Mommy bisa membaca potensi dan kelebihanmu. Dan mommy tak akan diam sampai potensimu itu benar-benar muncul ke permukaan. Event ke-15 ini salah satu buktinya. Berkat mommy, aku semakin percaya diri dalam segala hal. Betapa baiknya mommy, aku dinasihati lagi kalau tidak boleh berpuas diri. Meskipun event ke-15 ini terbilang sukses, mommy tetap mengevaluasiku, dengan menunjukkan poin-poin yang harus aku benahi ke depan saat menjadi moderator lagi. Masyaallah.
Sebagaimana yang aku bilang di awal, dahulu aku bukan apa-apa. Namun, setelah bersama mommy, aku menemukan sesuatu yang terpendam dalam diriku. Satu untaian kata indah dari mommy yang membuat hatiku bergetar, mataku sembab, dan merasa diriku seberharga ini, "bangga memilikimu di NP". Ya Allah, Mom, aku terharu ngetik ini.
Dengan cara apa lagi aku membalas semua kebaikan-kebaikanmu. Hanya doa yang bisa kupanjatkan sekaligus memelukmu dengan sangat erat dari jauh. Pintaku pada Allah:
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang. Terima kasih telah mempertemukan aku dengan mommy yang entah terbuat dari apa hatinya yang sangat baik itu. Aku memohon kepada-Mu keselamatan untuk mommy di dunia dan akhirat. Janganlah Engkau menimpakan bahaya kepada mommy, berilah selalu pertolongan-Mu kepada mommy. Ya Allah, Engkau adalah Zat yang mempunyai kesejahteraan, dari-Mu kesejahteraan itu, kepada-Mu akan kembali lagi segala kesejahteraan itu. Hidupkanlah mommy dengan sejahtera. Masukkanlah mommy ke dalam surga kampung kesejahteraan di kehidupan yang sebenarnya. Berkahilah ke mana pun kaki mommy berpijak di atas bumi-Mu. Berikanlah kesehatan badan, limpahan ilmu, keberkahan rezeki kepada mommy. Ya Allah, mudahkanlah mommy di setiap urusannya. Dan kelak ridailah aku dan Mommy Andrea berjumpa bahkan hidup bertetangga di surga-Mu kelak. Aamiin yaa mujibassaa'iliin."
Dari Anas radhiyallahu anhu mengatakan, “Kami tidak pernah merasakan kebahagiaan sebagaimana kebahagiaan kami ketika mendengar sabda Rasulullah saw. ‘engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai’.” (HR. Bukhari)
Semoga Allah meridai, ya, Mom. Aamiin.
My Wish
The last, aku berharap NP konsisten menjadi media yang sesuai dengan tagline-nya, yakni "Cerdas dalam Literasi Media, Bijak Menangkap Peristiwa Kunci". NP benar-benar media yang tiada lelah memberikan yang terbaik bagi para kontributornya. Semoga NP diberikan umur yang panjang, menjadi wasilah agar pesan-pesan dakwah tersebar ke seluruh penjuru dunia. Aku berharap NP kuat dan tahan banting dengan segala hal yang akan membuatnya jatuh tersungkur. Insyaallah ada Allah yang akan menjaga media dakwah ini beserta para timnya, khususnya mommy yang menjadi napas media dakwah ini. Kami semua serahkan ke Allah. Biarlah Allah yang membalas tangan-tangan jahil yang tak kenal lelah juga ingin menerobos dan menghancurkan NP. Kami punya Allah. Allah bersama media dakwah ini.
Untuk program NP ke depan, aku sebenarnya pengin banget di setiap momen, NP mengadakan program menyesuaikan dengan momen yang sedang terjadi saat itu. Namun, NP tetap pada ciri khasnya, yaitu bernapaskan Islam ideologis. Misalnya:
Januari adalah momen pergantian tahun. NP buat program untuk resolusi di tahun tersebut.
Februari adalah momen V-Days. NP buat challenge tentang V-Days dalam sudut pandang Islam.
Maret biasanya memasuki Ramadan. NP buat program yang berkaitan dengan Ramadan.
April biasanya hari raya Idulfitri. Mommy juga berikan cuti di sini. Jadi program di-pending. Namun, tim tetap merancang untuk agenda selepas Lebaran.
Mei kita bisa buat event bergengsi dengan mengundang narasumber atau tokoh berpengaruh.
Juni kita adakan challenge sederhana. Misal challenge harian dengan mengangkat tema tertentu.
Juli biasanya memasuki tahun baru Islam. Harusnya ada program di sini atau challenge menyambut tahun baru Islam.
Agustus adalah momen merdeka. Kita bisa buat challenge menulis lagi, tetapi bentuknya yang sederhana. Mungkin Challenge Quote “Arti Merdeka dalam Pandangan Islam”.
September adalah Maulid Nabi Muhammad saw. Kita bisa mengadakan challenge dengan tema "Cinta Allah Cinta Rasulullah" atau "Rasulullah Teladan Kami".
Oktober, nah ini momen penting karena Milad NP. Harus challenge bergengsi atau event bergengsi nih karena menyambut Milad NP.
November adalah momen Hari Ayah dan Hari Guru. Bagus juga mengadakan challenge mengikuti salah satu momen ini.
Desember, momen Hari Ibu atau seperti biasa kita buat challenge Kaleidoskop seperti sebelum-sebelumnya.
Itu beberapa rencana programku untuk NP ke depan. Hehehe banyak, ya. Ya, harapannya semua agenda-agenda di atas bisa terlaksana. Namun, kita juga tetap harus melihat kesiapan "termasuk kesiapan finansial" dan kesanggupan tim, khususnya mommy dalam menjalankan seluruh program NP. Karena mengeksekusi program itu tidak bisa sehari dua hari, dan tak sedikit merogoh kocek mommy semata-mata reward/hadiah atas keberhasilan para penulis menaklukkan challenge. Kami hanya berharap mohon didoakan oleh Sahabat Konapost sekalian agar segala niat baik untuk NP ke depan dapat tercapai.
Kalaupun tidak bisa mengeksekusi program tiap bulan, yang pasti big challenge dan event bergengsi kudu terlaksana tiap tahunnya. May be event bergengsi bisa dilaksanakan saat awal atau pertengahan tahun atau saat Milad NP. Lalu, big challenge-nya sekali saja. Sisanya adalah challenge harian yang bisa kita eksekusi menyesuaikan momen di atas tadi atau kita konsep sendiri. Mohon doakan kami, ya. Khususnya mommy yang sebenarnya sangat rapuh, tetapi tetap berdiri kokoh di balik berkibarnya NP di udara sampai detik ini. Semata-mata mommy lakukan agar membekas di hati orang-orang yang menyayanginya, agar mommy tetap berdakwah dengan caranya, dan agar ketika berjumpa dengan Allah, mommy punya hujah yang kuat melalui media dakwah NarasiPost.Com ini.
Akhirulkalam, kepada mommy-ku tercinta, Mom Andrea, kuucapkan syukran jazaakillahu khairan katsiran sudah menjadikanku bagian dari keluarga besar Tim Redaksi NP. Di sini aku banyak belajar, menemukan sesuatu yang terpendam dalam diriku, kau mengajariku banyak hal tentang percaya diri, berbagi, tentang berhati-hati, dan mengajariku selalu memaafkan orang-orang yang gak suka atau jahat sama kita, dan masih banyak lagi sifat dan sikap baikmu yang selalu "kucuri" secara diam-diam. Hehehe. Maafkan segala kekurangan dan kesalahanku selama ini, ya, Mom.
Closing
Alhamdulillah kusyukuri semua. Terima kasihku Ya Allah, Engkau pertemukanku dengannya. Alhamdulillah kusyukuri semua. Tak pernah aku bayangkan, bertemu dengan Mommy Andrea. (Awas autonyanyi, Mom, hehehe). You are the best. I love you.
Wallahu a'lam bishawab.
MasyaAllah, NP tempat orang-orang hebat karena Pemprednya The Best.
"You are The Best Mom, .... Mantab
Alhamdulillah...
Maa Syaa Allaah. Barakallah fiik kak
Wabarakallahu fiyk dek
alhamdulillah.. semoga kebaikan selalu tercurah untuk keluarga besar NP..
Aamiin allahumma aamiin
Setuju, prediksi Mom Andrea benar terbukti dengan tim NP ini diriayah oleh beliau. Masyaallah barakallah.
Wabarakallahu fiyk Mbak
Memang benar. Kebanyakan yang diprediksi Mom menjadi orang "hebat" itu semua terbukti. MasyaAllah wa tabarakallah untuk penulis dan Mom Andrea
Wabarakallahu fiyk
Keren memang yah, kalau baca story nya para kontap... Sy pernah copy kata"nya mbak nur jamilah... Mom, Kontap, konapost, rasanya nano nano seru
Wah, salah ini. Tepatnya story tim Redaksi hehehehe
MasyaAllah, baca naskah ini, meski ditujukan untuk Mom Andrea. Tapi saya jadi ikut ngambil hikmahnya. Jazakillah khoir Mbak Mila atas kisahnya, dan jazakillah khairan katsir Mom Andrea yang sudah jadi sosok yang menginspirasi bukan hanya untuk Mbak Mila tapi untuk saya pribadi. Mmuuach
Masyaallah, waiyyaki khair, Mbak. Alhamdulillah jika ada hikmah yang bisa dipetik dari kisah ini. Wabarakallahu fiyk.
Maasya Allah, tulisan yang sangat menginspirasi, mengharukan dan luar biasa. Kelebihan Mom yang Allah anugerahkan adalah punya visi yang tajam dan tepat untuk masa depan, mampu melihat potensi terpendam sekaligus punya cara men-treat yg tepat potensi2 tersebut. Semoga Mom dan all crew NP Allah beri kesehatan. Berkibar selalu NP.
Bener banget, Mbak. Itulah salah satu kelebihan beliau. Barakallahu fiyk
MasyaAllah, berselancar di media NP ini sangat menarik hatiku dan setelah membaca tulisan mbak Miladiyah begitu ikut menyelam di kedalaman jadi terharu juga. Hebatnya kalian, dan saya nekad juga kirim opini ke sini baru pertama dan kedua tulisan meski banyak KBBI yang harus direvisi namun sangat menyenangkan, bahagia bisa menjadi bagian dan jadi mengenal banyak teman takwa.
Wabarakallahu fiyk, Mbak. Terus kirimkan karya-karya terbaikmu, ya. Mana tahu dapat rezeki rilis buku solusi di sini.
Haahhhh... ngos2an... bacanyaaaa... kamu sweet banget sih Mbakku
Maapkeun bikin kamu ngos²an mbakku. Ahh.. You too much..
Mbak Mila, aku padamu #eaa
Mom, aku juga padamu #eaa
NP, aku juga padamu #eaa
Doa terbaik untuk NP dan mom, barakallah ❤️❤️
Aku gak padamu???
Aku padamu juga buket. Barakallahu fiyk
Mom Andrea sepertinya punya mata batin ya, mba Mila. Hehe...beliau tahu bakat terpendam dirimu yg MasyaaAllah..
Hehehe.. Itulah salah satu kelebihannya. Aku pun tak menyangka, keyakinan beliau yang sangat kuat dan tak pernah meleset. Masyaallah
Masya Allah ....
Baarakallaah mbak ....
Wabarakallahu fiyk, Mbak
Mom Andrea kayak juri pencari bakat. Bisa melihat potensi seseorang lalu dibimbingnya hingga mencapai limit terbaik untuk Allah. Selamat, mba. Terus berkarya
Itulah salah satu kelebihan beliau. Masyaallah. Dan seperti yang kubilang, Mommy tak akan diam sampai bakatmu muncul ke permukaan. Wabarakallahu fiyk
Dari semua tulisan tim inti tentang Mom Andrea, sepertinya Mbak Mila yang paling cocok menggantikan Mom Andrea.
Ganti apa nih?
Ganti apa, Mbak Maya? Hihihi.. Gak akan bisa seperti beliau. Beliau tetap beliau. Mengejarnya pun tak bakal sampai. Apalagi mengganti posisinya. No way. Hehehe
Masyaaallah tabarakallah membaca naskah keren dek Mila ini menambah daftar keterwakilan hatiku, sungguh Allah Maha Baik telah mengatur dan menetapkan qada-Nya. Beliau laksana mentari yg akan terus bersinar selamanya. Semoga keluarga hebat NP tdk hanya berkumpul di dunia namun hingga ke surga. Aamiin
Love You Mom Andrea, tim Redaksi NP, tim Penulis Inti, dan Konapost tercinta. Sukses dunia akhirat.
Love you too Bun sayang
Perfeksionis, dermawan, pekerja keras, tangguh, humoris, ternyata kau pun “rumah” yg memberi kehangatan…
Totally awesome ! Barakallah mba ❤️
Bener banget, Mbak. Wabarakallahu fiyk
Masya Allah. Story dari tim redaksi sangat detail menggambarkan sosok momy. Saya merasakan berada di konapost, mendapatkan banyak ilmu, selain itu bu Pemred nya sangat istimewa. Sukses selalu untuk NP.
Alhamdulillah, akhirnya sedikit banyak sudah tahu tentang mommy. Sukses juga buatmu, Mbak. Wabarakallahu fiyk.
Masyaallah, banyak sangat yang menyayangi Mom Andrea ya. Orang baik paati banyak yang mendoakannya. Semogat untuk tim redaksi semoga tetap solid sampai nanti. Barakallah mbak Mila
Aamiin allahumma aamiin. Begitu juga buatmu, Mbak Sar. WA barakallahu fiyk.
Barakallah mba Mila. Semoga doa-doanya diijabah oleh Allah. Mom andrea dan Tim senantiasa diberikan kemudahan dan kelancaran untuk membuat NP menjadi media yang mengudara dengan nafas ideologisnya.
Baca story telling mba Mila, masyaAllah banget. Jadi lebih tau banyak bagaimana Mom Andrea dan perjuangan para Tim.
Alhamdulillah. Aamiin allahumma aamiin. Begitu juga buatmu, Mbak. Terus kirim karya-karya terbaikmu ke NP, ya. Mana tahu dapat rezeki bisa rilis buku solomu di sini.
Masyaallah memang betul banget Mba Miladiah al Qibthiyah setuju. Akupun menilai Mba Andrea sosok yang luar biasa. Pengorbanan materi, pikiran maupun tenaga sangat luar biasa. Aku pun juga bangga punya adik seperti Mba Andrea ini. Penuh inspirasi dan motivasi untuk menyemangati para penulis. Sehingga banyak yang sudah menjadi penulis bergengsi. Mohon doanya semoga daku pun bisa seperti para penulis seniornya NP
Alhamdulillah.. Barakallah untuk kita semua bunda.
Huaaa... terhuraa aku baca naskah kamu zheyenk .... Memang kita sesayang itu sama mommy... Mom yang udah membetuk kita seperti sekarang ini. That's true. You are the best, Mommy ❤❤
Gombal lu
Hahaha...
Bener banget Zeyengkuhh