NarasiPost.Com memberikan sarana untuk kita menyalurkan gagasan berkarya. Dengan ketat dan sulitnya perjuangan untuk berkarya di sini, insyaallah inilah media yang tepat untuk kita sasar, sebab di sini banyak peluang yang disajikan.
Oleh. Dewi Kusuma
(Kontributor NarasiPost.Com dan Pemerhati Umat)
NarasiPost.Com-Rasa ragu dan bimbang
Untuk menyapamu dalam karya
Mengingat daku masih pinggiran
Gentar tak bisa diterima
Namun aku ingin mencoba
Mengetukmu meski dalam bentuk sederhana
Penolakan pun terjadi
Saat kusapa kamu dalam layangan karyaku
Antara aku teruskan
Atau aku biarkan terbengkalai
Bimbang pun menjalari hati
Namun, hati ini terus bergejolak
Bertanya kepada sahabat di sekitarmu
Dirimu memang selektif
Dirimu ketat dalam memilih
Namun, aku ingin agar karyaku diterima olehmu
Meski berkecamuk aneka rasa
Ragu
Bimbang
Terus maju
Ataukah harus berhenti?
Aku beranikan untuk terus melangkah
Kuperbaiki dengan kesungguhan
Hingga rangkaian aksaraku kauterima
Dengan berharap-harap cemas
Rasa tak percaya diri
Namun, kapan aku maju?
Bila hanya berdiam diri
Alhamdulillah akhirnya kauterima jua
Karya pertamaku bertengger di mediamu
Media yang bikin aneka rasa
Rasa bahagia pun menjalari hati
Hingga aku mencoba untuk terus kembali
Sebuah perjuangan yang mesti butuh pengorbanan
Butuh keseriusan...
Butuh kesabaran...
Hingga karyaku kembali tayang
Bahagia menyelimuti hati
Saat Mbak Andrea menyapa aku
Memberikan link tayang
Membuat aku pun jadi ketagihan
Ingin terus berkarya dan berkarya
Meski tulisanku masih sederhana
Sangat jauh dari para jawaranya Narasipostmedia
Kuacuhkan semua
Agar terus bisa melangkah bersamamu
Kali ini aku beranikan diri
Untuk memeriahkan challenge di media pujaan
Aku beranikan diri
Untuk menguji adrenalin diri
Menang adalah harapan
Kalah pun tak mengapa
Bagi aku...
Yang terpenting adalah mencoba
Mencoba untuk bisa
Demi selalu bersamamu
Untuk menggali dan mendapatkan ilmu
Alhamdulillah telah ada kurang lebih 30 karya yang tayang. Semua dari modal nekat untuk terus bersamamu. Sebab yang aku rasa semakin kecanduan untuk segera mampu menayangkan karyaku di Narasipostmedia.
Aku pun saat ini ingin rilis buku solo di media ini. Step by step aku kumpulkan naskahku yang telah tayang di media. Namun, sejatinya aku hanya ingin menayangkan yang khusus tayang di media ini. Sebab, yang kurasa media ini sangat eksis dan terus melaju menjadi yang terbaik.
Jangkauan tayangnya pun meluas hingga ke mancanegara. Aku ingin agar karyaku meski sederhana bisa dibaca dan dipahami secara meluas di jagat media sosial. Berharap ini akan menjadi saksi perjalanan hidupku. Dan untuk pertanggungjawaban di hadapan Allah Swt. sehingga karya ini menjadi amal jariah.
Motivatorku para penulis inti Narasipostmedia.
Aku iri terhadap mereka
Karyanya penuh pesona
Ditata dengan bahasa yang apik
Untuk mencerahkan umat
Ya, Islam sebagai dienulllah. Agama yang telah Allah sempurnakan dari agama samawi lainnya. Satu-satunya agama yang telah Allah ridai untuk seluruh umat manusia.
Dalam Al-Qur'an diceritakan berbagai umat terdahulu. Lengkap dengan para rasul yang diberikan anugerah oleh Allah. Para rasul diberikan tanggung jawab untuk menyampaikan risalahnya untuk masing-masing umat. Meski di setiap masa ada saja yang mengingkari dan memperolok-olokannya.
Kaum kuffar yang senantiasa melecehkan ayat-ayat-Nya. Mereka semua langsung dihisab dan ditumpas habis oleh Allah dengan azab yang menghinakan. Hanya umat Rasulullah saw. yang diberikan kesempatan hingga hari Kiamat.
Pun demikian perjuanganku untuk terus bisa bersama di media ini. Karya-karyaku yang telah tayang semoga bisa untuk membentengi diri agar selalu dalam ketaatan. Berkumpul bersama para penulis hebatnya Narasipostmediaagar selalu menggenggam tangan senja ini menuju surga-Nya.
Kebahagiaan tersendiri saat bisa bertegur sapa dan bercanda bersama meski hanya lewat online. Rasa hati pun menyatu dalam suka dan duka. Meski kami tak saling kenal di-offline. Namun, karena saling memahami dan memotivasi sehingga tumbuh cinta di antara kita.
Seiring sejalan dalam berkarya, saling support dan saling mendukung. Tak tahu tulisan siapa yang mampu menembus jantung, sehingga tercerahkan dengan karya yang menyentuh jiwa. Untuk menjadi yang lebih baik dalam lentera cahaya Islam.
Dengan berkarya tulis maka pikiran dan hati terus diajak untuk belajar. Karena belajar adalah suatu kewajiban bagi umat muslim dan sebagai wasilah untuk mendapatkan pahala serta memetik hidayah dalam kehidupan yang dijalaninya.
“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(TQS. Al-Mujadilah: 11)
“Sebenarnya, Al-Qur'an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim.”
(TQS. Al-‘Ankabut: 49)
Dengan berkarya tulis, maka pikiran akan terus terasah. Akal terus diajak untuk berolah kata, agar bisa menghasilkan karya yang penuh manfaat. Sebab kalau tak sanggup berdakwah lewat offline, maka lewat online-lah tempatnya. Mengeluarkan isi hati agar menjadi pemahaman yang berarti bagi yang lain.
Kita pun tak tahu melalui apakah seseorang bisa untuk mengambil hikmah? Bisa saja saat seseorang futur, tiba-tiba dia tertarik dengan tulisan yang kita tayangkan di media.
NarasiPost.Com memberikan sarana untuk kita menyalurkan gagasan berkarya. Dengan ketat dan sulitnya perjuangan untuk berkarya di sini, insyaallah inilah media yang tepat untuk kita sasar. Sebab di sini banyak peluang yang disajikan. Baik dari beragamnya alternatif pilihan naskah yang bisa disalurkan di aneka rubrik yang disajikan oleh NarasiPost.Com. Perbaikan media pun terus dijalankan.
Yang aku rasa di sini pun banyak ilmu yang disajikan demi menopang karya agar menjadi elegan dan menawan. Keuletan, keikhlasan, dan kesabaran adalah modal utama untuk menempuh karya agar bisa go internasional. Bisa karena biasa.
Ikut dalam suatu challenge adalah upaya untuk mengukur suatu karya, sudah sampai di manakah karya tulis yang kita buat? Meski menang dalam lomba bukan berarti itulah tulisan yang jitu menembus dada para pembaca. Paling tidak suatu hal yang positif untuk kita tempuh. Sebagai penyemangat agar tidak futur dan berhenti dalam berkarya.
Lakukan semua karena Allah. Allah pun menempatkan posisi pengemban dakwah di tempat yang mulia. Berbahagia dalam barisan ini, sebagai umat pilihan Allah. Meski aku masih tertatih dalam berkarya, dengan ikut challenge semoga menjadi lebih baik.
Karyaku hanya sebatas rasa
Untuk mengungkapkan gelora cinta
Cinta untuk mendapatkan karunia Ilahi
Mengajak bersama menapaki surga-Nya
Dengan ketaatan pada syariat-Nya
Meski karyaku tak sehebat karyamu
Namun, berharap semua menjadi bermanfaat
Guna meraih cinta dan kasih sayang
Dengan penghambaan sejati
Demi mendapatkan rida dan cinta-Nya
Dengan taat syariat secara sempurna
Wallahu a'lam bishawab
Serang, Banten, 4 Juli 2023 ( Muharram 1445 H)
Ini dia nih pemenang plakat dengan gelar Penulis Inspiratif. Barakallahu bundaaa
Baraakallah Bu Dewi..
Keren karyanya sudah mencapai 30 tulisan, masyaAllah.
Masyaallah, barakallah Bu Dewi. Semoga karya-karyanya menjadi wasilah bagi orang lain untuk ikut istikamah di jalan Islam.
barakallah Bu Dewi..
Masyaallah tabarakallah puisinya kanda Dewi penuh ibrah, bimbing aku hingga ke Surga ya. Aamiin
MasyaAllah, baarakallah Ibu. Semoga tetap istikomah membersamai kami