Royal Wedding Anjing, Pemborosan dan Enggak Penting!

Royal Weding anjing

Kehidupan di tengah jeratan kapitalisme akhirnya melahirkan manusia dengan sikap arogan dan hedonis. Pandangan hidup bahwa kesenangan dunia harus diraih, akhirnya menyeret manusia kepada sikap boros, berfoya-foya, dan menghamburkan uang untuk sesuatu yang enggak penting.

 

Oleh. Irma Sari Rahayu
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Hai, Guys! Pernah enggak sih kamu melihat acara pernikahan kaum crazy rich atau para putri dan pangeran kerajaan? Mewah, ya? Gaun pengantin nan indah, dekorasi ruangan super megah dan hidangan yang lezat, membuat para gadis jadi berandai-andai mengalaminya juga. Kamu juga enggak? Hehehe.

Ternyata di zaman now, bukan hanya manusia aja lo yang menyelenggarakan royal wedding. Hewan-hewan pun enggak mau kalah. Enggak percaya?

Sepasang anjing berjenis husky bernama Jojo dan Luna melangsungkan pesta pernikahan di kawasan Pantai Indah Kapuk Jakarta. Pernikahan yang dinamakan oleh pemiliknya sebagai The Royal Wedding Jojo dan Luna ini menuai kontroversi lantaran menggunakan adat Jawa disertai pemberkatan. Gosipnya, dana yang dikeluarkan untuk pesta ini adalah 200 juta rupiah (Detik.com, 22/7/2023) Wow!

Prosesi pernikahan pasangan anjing yang menggunakan adat Jawa ini menuai kecaman, Guys. Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan, kalau upacara adat pernikahan Yogyakarta dan adat Jawa pada umumnya dilindungi oleh undang-undang, baik prosesinya maupun nilai kesakralannya. Jadi enggak boleh main-main lo.

Kebebasan yang Memasung Akal

Manusia zaman now ada-ada saja tingkahnya, ya. Rela mengeluarkan uang ratusan juta rupiah untuk perhelatan pesta yang enggak penting banget. Di saat sekitar kita masih banyak masyarakat enggak mampu membeli makanan bergizi dan kasus stunting semakin tinggi, eh, malah menghambur-hamburkan uang untuk pesta pernikahan hewan. Sakit hati enggak tuh.

Lah, itu 'kan hewan dan uang  punya gue. Kenapa lo yang sewot? Terserah gue dong. Nah, pasti seperti ini deh pembelaannya kalau diingatkan. Dengan dalih semua adalah milik pribadinya, jadi merasa berhak untuk melakukan apa saja. Memang enggak salah sih kita mau menggunakan uang pribadi untuk apa saja, tapi kalau sudah hilang rasa empati kepada sesama rasanya sedih 'kan. Iya, enggak?

Kehidupan di tengah jeratan kapitalisme akhirnya melahirkan manusia dengan sikap arogan dan hedonis. Pandangan hidup bahwa kesenangan dunia harus diraih, akhirnya menyeret manusia kepada sikap boros, berfoya-foya, dan menghamburkan uang untuk sesuatu yang enggak penting. Selama enggak merugikan orang lain, kenapa harus dipermasalahkan? Begitu prinsipnya.

Paham kebebasan telah membelenggu akal manusia, sehingga enggak mampu lagi membedakan perbuatan baik dan buruk, membawa manfaat ataukah enggak. Selama masih menggunakan property pribadi, bebas bertindak semaunya. Yang penting happy, orang lain menderita enggak peduli. Ngeri banget cara pandang seperti ini lo, Guys. Belum lagi gaya hidup yang mengedepankan prestise untuk menunjukkan ketinggian status sosial seseorang. Maka, menggelar pesta dengan nilai ratusan juta rupiah akan memperlihatkan dari golongan mana ia berasal. Kaum sultan atau rakyat jelata. Even untuk pesta seekor hewan. Ckckck!

Stop Boros!

Guys, sebagai seorang muslim tentu kita harus terikat dengan aturan Allah dalam setiap perbuatan, ya. Maka sebelum kita melakukan sesuatu alangkah baiknya kita mencari tahu dahulu boleh atau enggak perbuatan tersebut menurut Islam. Sebagai agama yang sempurna dan paripurna, Islam punya aturan lo terkait harta kepemilikan dan penggunaannya. Karena Allah Swt. akan meminta pertanggungjawaban kita kelak di akhirat perihal dari mana harta kita didapat dan digunakan untuk apa?

Dalam surah Al-Isra ayat 26, Allah Swt. dengan tegas melarang perbuatan boros. Allah berfirman yang artinya:

"Berikanlah kepada kerabat dekat haknya, (juga kepada) orang miskin dan orang yang dalam perjalanan. Janganlah kamu memghambur-hamburkan (hartamu) secara boros".

Nah, dari ayat ini jelas 'kan bahwa Allah Swt. mengingatkan kita kalau di dalam harta yang dimiliki ada hak orang lain. Maka, pembelanjaannya harus diatur dengan enggak mengabaikan hak orang lain. Islam enggak melarang kita mau membelanjakan harta, tetapi Islam mengatur tata caranya. Boleh kok mengeluarkan uang untuk membeli kebutuhan, asalkan enggak berlebihan, bukan untuk maksiat atau  membeli sesuatu yang diharamkan.

Islam juga enggak melarang memiliki baju bagus, rumah mewah atau menyelenggarakan sebuah hajat. Asalkan enggak berlebih-lebihan. Nah, Allah Swt. enggak suka lo dengan orang yang berbuat israf  atau berlebih-lebihan. Seperti peringatan Allah dalam surah Al-A'raf ayat 31 yang artinya:

"Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah setiap (memasuki) masjid dan makan serta minumlah, tetapi jangnlah berlebihan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebihan".

Ok, sudah clear, ya sampai sini. Adapun dalam penyelenggaraan royal wedding hewan dengan biaya ratusan juta rupiah dengan dalih untuk menunjukkan kasih sayang kepada peliharaan, Rasul saw. mencontohkan bagaimana sikap sayang beliau kepada Mouza kucing kesayangannya. Saking sayangnya Rasulullah kepada kucingnya, sampai-sampai beliau rela lo memotong jubahnya pada bagian yang sedang ditiduri oleh Mouza. Alasannya, Rasul enggak mau membangunkan Mouza yang sedang terlelap di atas jubah miliknya.

Guys, kamu kenal enggak dengan sahabat Rasulullah bernama Abdurrahman bin Shakr ad-Dusi? Beliau adalah salah seorang sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis. Nama itu mungkin asing, ya, buat kita. Padahal, itu adalah nama asli dari Abu Hurairah lo. Julukan yang berarti "bapak kucing" tersebut diberikan Rasul karena Abu Hurairah memiliki seekor kucing kecil yang selalu dibawa dan diajak bermain saat menggembala.

So, meskipun kesannya receh, tapi enggak menghilangkan esensi mencurahkan kasih sayangnya Rasul dan Abu Hurairah terhadap hewan 'kan? Memaknai sayang kepada hewan peliharaan cukup kok dengan merawat, memberi makan, menjaga kesehatan dan memberinya tempat tinggal. Memberi perhatian dan bermain juga menjadi bukti kalau kamu sayang dengan hewan peliharaanmu.

Guys, deal ya kalau kita harus bijak dalam membelanjakan harta dan tepat dalam menunjukkan sikap kasih sayang kepada hewan peliharaan. Semoga kita dijauhkan dari sikap boros dan akan mendapatkan nilai pahala dari aktivitas menyayangi hewan. Aamiin. Wallahu a'lam bishawab.

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
Irma Sari rahayu Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Sekularisme Membuat Judi Semakin Menjadi-Jadi
Next
Jual Beli Organ, Bisakah Diatasi Negara?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram