Islam mengajarkan pentingnya pendidikan anak sebagai kewajiban dan investasi bagi masa depan mereka. Islam menghargai pengetahuan, membaca, dan mencari ilmu sebagai sarana untuk mengembangkan potensi anak-anak dalam segala aspek kehidupan mereka.
Oleh. Maman El Hakiem
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Rumah tangga adalah sekolah pertama bagi anak, dan orang tua adalah gurunya. Pendidikan anak merupakan upaya penting dalam membentuk generasi yang berdaya saing tinggi dan mampu menghadapi tantangan di masa depan. Namun, sering kali terjadi kesalahpahaman bahwa pendidikan anak hanya berperan dalam konteks formal, seperti sekolah. Padahal, pendidikan anak sejatinya dimulai jauh sebelum anak memasuki bangku sekolah.
Rumah tangga atau keluarga memiliki peran utama sebagai lembaga pendidikan pertama dalam kehidupan anak. Melalui lingkungan keluarga yang mendukung, anak dapat membangun fondasi yang kuat untuk masa depannya.
Pendidikan anak bermula dari keluarga dengan melibatkan berbagai aspek, mulai dari penanaman akidah, pendidikan moral dan nilai-nilai (value), keterampilan sosial (skill), hingga pembentukan pola pikir yang positif (mindset).
Berikut ini adalah beberapa langkah penting yang dapat diambil oleh keluarga dalam memberikan pendidikan yang efektif kepada anakanak:
Pertama, keluarga atau rumah tangga harus menciptakan lingkungan yang aman, hangat, dan penuh kasih sayang bagi anak. Lingkungan yang positif dan harmonis akan memengaruhi perkembangan emosional dan sosial anak dengan baik.
Kedua, nilai-nilai moral dan etika. Keluarga harus mengajarkan anak tentang nilai-nilai moral yang baik, seperti jujur, disiplin, tanggung jawab, dan empati. Menggunakan pendekatan yang baik dalam memperkenalkan nilai-nilai ini, seperti memberikan contoh langsung atau melalui cerita, dapat membantu anak memahaminya dengan lebih baik.
Ketiga, melakukan komunikasi yang efektif. Komunikasi merupakan kunci penting dalam pendidikan anak. Keluarga harus membangun pola komunikasi yang terbuka, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan memberikan respons yang positif terhadap anak. Hal ini akan membantu anak merasa diperhatikan dan dihargai, serta meningkatkan kemampuan berkomunikasinya.
Keempat, membiasakan budaya baca atau literasi. Membiasakan anak dengan buku dan membacakan cerita sejak dini sangat penting untuk mengembangkan minat baca dan memperluas pengetahuan anak. Keluarga dapat mengajak anak mengunjungi perpustakaan, menceritakan pengalaman pribadi, dan memperkenalkan dunia pengetahuan dengan cara yang menarik dan menyenangkan.
Kelima, memberikan pembelajaran aktif. Artinya memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar secara aktif melalui bermain dan bereksplorasi adalah pendekatan yang efektif. Dalam kegiatan bermain, anak dapat mengembangkan kreativitas, keterampilan motorik, dan kemampuan berpikir logis secara alami.
Keenam, membiasakan hidup disiplin terhadap perilaku keseharian. Mengajarkan anak tentang batasan dan disiplin penting dalam membentuk kepribadian yang baik. Keluarga perlu menetapkan aturan yang jelas dan konsekuensi yang konsisten jika aturan tersebut dilanggar. Namun, penting juga untuk memastikan bahwa batasan dan disiplin diterapkan dengan penuh kasih sayang dan kesadaran akan kebutuhan dan perkembangan anak.
Ketujuh, berkolaborasi dengan sekolah. Pendidikan anak di keluarga tidak berdiri sendiri, melainkan saling berhubungan dengan pendidikan formal di sekolah. Keluarga perlu menjalin kerja sama yang baik dengan sekolah, mengikuti perkembangan anak di sekolah, dan mendukung kegiatan sekolah yang positif.
Melalui pendidikan anak yang dimulai dari keluarga, anak akan memiliki fondasi yang kuat untuk tumbuh dan berkembang. Mereka akan memiliki nilai-nilai yang baik, keterampilan sosial yang solid, dan motivasi belajar yang tinggi. Penting bagi keluarga untuk melibatkan diri secara aktif dalam proses pendidikan anak, memberikan dukungan, dan memberikan lingkungan yang positif. Dengan demikian, anak akan lebih siap menghadapi tantangan di masa depan dan memiliki potensi untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan.
Pola Pendidikan Islami
Pendidikan dalam Islam memiliki peran yang sangat penting dan dianggap sebagai salah satu aspek utama dalam kehidupan seorang muslim. Islam memberikan pedoman yang jelas tentang bagaimana mencapai pendidikan yang bermakna dan holistik, yang meliputi pendidikan akademik, moral, spiritual, dan sosial.
Islam mendorong umatnya untuk mencari pengetahuan dan belajar sepanjang hayat. Pendidikan akademik dianggap penting untuk mengembangkan potensi intelektual individu dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Islam mendorong umatnya untuk belajar dan mendalami berbagai disiplin ilmu, mulai dari ilmu pengetahuan alam, ilmu sosial, matematika, kedokteran, dan lain-lain. Pendidikan akademik dianggap sebagai ibadah jika dilakukan dengan niat yang baik dan tujuan yang benar.
Selain itu, pendidikan moral harus sejak dini ditanamkan kepada anak. Islam menekankan pentingnya pembentukan karakter yang baik dan etika yang tinggi. Pendidikan moral dalam Islam mencakup ajaran-ajaran etika, moralitas, dan nilai-nilai Islam yang berhubungan dengan interaksi sosial, seperti kejujuran, keadilan, kesabaran, kerja keras, dan sikap rendah hati. Pendidikan moral dalam Islam bertujuan untuk membentuk individu yang bertanggung jawab, beretika, dan peduli terhadap lingkungan masyarakat.
Islam juga mengajarkan nilai spiritual, bahkan menjadi hal yang sangat krusial karena akidah adalah keyakinan yang sifatnya pasti menyangkut hubungan individu dengan Allah Swt. Pendidikan spiritual bertujuan untuk mengarahkan individu menuju kehidupan yang penuh berkah dengan kesadaran akan adanya Allah yang mengatur kehidupan, ketakwaan, dan peningkatan amal saleh berdasarkan dalil yang sahih.
Hal penting lainnya, Islam mendorong kepedulian sosial dan partisipasi aktif dalam masyarakat. Pendidikan sosial dalam Islam meliputi nilai-nilai seperti kasih sayang, kepedulian terhadap sesama, memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, membangun hubungan yang harmonis, dan berkontribusi positif dalam masyarakat. Pendidikan sosial dalam Islam bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang adil, berempati, dan saling membantu.
Dalam Islam, pendidikan dianggap sebagai bagian integral dari ibadah dan peradaban. Islam mendorong para orang tua, masyarakat, dan negara untuk memberikan perhatian dan upaya maksimal dalam mengembangkan sistem pendidikan yang baik, yang melibatkan aspek-aspek akademik, moral, spiritual, dan sosial. Pendidikan dalam Islam bertujuan untuk menghasilkan generasi yang berpengetahuan luas, berakhlak mulia, bertakwa, dan berkontribusi positif dalam masyarakat.
Tujuan Pendidikan Anak
Ada tiga tujuan pendidikan anak yang umumnya diinginkan orang tua dan hendaknya harus disadari bersama dan diperhatikan sejak dini. Hal ini seperti dikutip dari buku Hati Anak dan Lisan Orang Tua karya Iwan Januar, seorang pakar parenting Islam, menyebutkan:
Pada level pertama, orang tua biasanya berharap anaknya menjadi saleh, taat beragama, patuh pada orang tua. Di level ini orang tua hanya mencukupkan diri pada target pendidikan anak dengan mengupayakan pada perbaikan sisi kepribadian. Target pola didik anak hanya sebatas kesalehan individual.
Selanjutnya level kedua, orang tua ada juga yang memasang target pendidikan anaknya untuk tumbuh berkembang ke level saleh dan punya spesialisasi keilmuan tertentu. Semisal spesialisasi di bidang sains, orang tua berharap anaknya menjadi ilmuwan tertentu, seperti ahli kesehatan, teknik mesin, dan lainnya. Sementara di bidang tsaqafah, orang tua berharap anaknya menjadi penghafal Al-Qur'an, ahli hadis dan sebagainya. Pada level ini target pola didik anak sebatas kesalehan individual yang kontributif.
Nah, baru pada level ketiga, yaitu level orang tua yang bercita-cita anak mereka menjadi pejuang Islam atau pengemban dakwah (hamilud dakwah) untuk tegaknya syariat Islam secara kaffah. Pada level ini target pola didik anak bukan sekadar saleh individual, melainkan muslih, membuat umat menjadi saleh. Dalam konteks kesalehan umat ini, anak-anak sedari dini sudah harus dikenalkan dengan suasana perjuangan (pergolakan pemikiran). Islam diajarkan sebagai ideologi kehidupan, yaitu Islam yang bukan sekadar konsep, melainkan memiliki cara atau metode sendiri untuk bisa diterapkan.
Banyak sekali dalil yang menguatkan agar ajaran Islam diamalkan bukan sekadar pemahaman konsep. Salah satunya firman Allah Swt., yaitu QS. Ash-Shu'ara: 83, kandungan maknanya adalah doa berupa permohonan agar kita diberikan hikmah (ilmu dan kebijaksanaan) dan ditempatkan bersama dengan orang-orang yang saleh.
Sementara hadis dari Nabi Muhammad saw. menyebutkan,
"Siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan baginya jalan menuju surga". (HR. Muslim)
Dalam konteks pendidikan anak, diingatkan dengan nasihat dari sahabat Rasulullah saw., yakni Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu yang mengatakan, "Pendidikan anak adalah haknya, sedangkan tidak memberikan pendidikan adalah kezaliman terhadapnya."
Pun nasihat dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhuma yang mengatakan, "Mendidik anak adalah menyiapkan generasi yang baik bagi umat."
Dengan dalil-dalil di atas, dapat disimpulkan bahwa Islam mengajarkan pentingnya pendidikan anak sebagai kewajiban dan investasi bagi masa depan mereka. Islam menghargai pengetahuan, membaca, dan mencari ilmu sebagai sarana untuk mengembangkan potensi anak-anak dalam segala aspek kehidupan mereka, baik agama, moral, akademik, maupun sosial. Dan embrio kader dakwah yang tangguh tidak lain lahir dari rahim pendidikan di dalam rumah tangga melalui kesalehan orang tuanya yang aktif dalam kegiatan dakwah di tengah umat dalam mewujudkan kehidupan yang diatur oleh syariat Islam secara kaffah. Wallahu a'lam bish-shawab.
Harus menitipkan Anak-anak padaNya... karena kita tidak bisa setiap detik menjaganya..
Barakallah.....spirit hati untuk melangkah pasti dalam kehidupan yang syari
MasyaAllah wa tabarakallah untuk penulis. Semoga diri ini bisa menjadi orang tua ideologis yang baik untuk para generasi. Aamiin
Peran orang tua memang krusial terhadap pendidikan anak. Orang tua akan menjadi madrasatup ula oleh anak-anaknya, maka setiap tindak tanduknya pasti ditiru oleh mereka. Maka persiapkanlah diri wahai orang tua
Barakalah, tulisan yang bagus, tentang bagaimana membangun RT yg harmonis dan pentingnya membangun komunikasi yg efektif antar anggota keluarga, sehingga anak merasa nyaman di dalamnya. Terlebih ortu adalah panutan anak.
Masyaallah, sudah seharusnya pendidikan anak-anak menjadi prioritas bagi kedua orang tuanya. Karena merekalah aset sesungguhnya di akhirat kelak. Barakallah ....
Masyaallah tabarakallah. Semoga bisa diaplikasikan dalam mendampingi buah hati
Masya Allah. Tulisannya sangat mencerahkan. Semoga kita bisa membimbing anak-anak tak hanya berkepribadian Islam namun menjadi generasi pelanjut dakwah Islam.
Maasyaallah, tulisannya keren. Barakallah.