Cekikan kebijakan istana
Terdengar membahana
Menambah segudang duka lara
Meratapi nasib berpeluk sengsara
Oleh :Afiyah Rasyad
NarasiPost.Com-Pasukan tanpa senjata
Datang menyapa
Mengantar jutaan derita
Berhias deretan berita duka
Melambungnya tarif dan harga
Kado yang sering diterima
Dengan dalih demi menutup utang negara
Nyatanya semakin bertambah saja
Cekikan kebijakan istana
Terdengar membahana
Menambah segudang duka lara
Meratapi nasib berpeluk sengsara
Bukan sebatas undang-undang biasa
PMA, minerba hingga cipta kerja
Asik berlomba-lomba
Merenggut kedaulatan yang ada
Aturan agama jangan ditanya
Tak sedikit pun celah baginya
Agama sebatas ibadah ritual saja
Dalam aturan kehidupan tak ada tempatnya
Sekularisme begitu nyata
Menjauhkan rakyat dari Tuhannya
Mengikis keimanan yang melekat di dada
Bebas melakukan apa saja
Liberalisme lahir penuh cacat cela
Kebebasan dipuja-puja
Beruntun datang petaka
Aborsi, perselingkuhan, pembunuhan hingga kaum pelangi yang dipelihara
Ajaran Islam dianggap nista
Demokrasi dianggap mulia
Membuat punggawa berbalik kata
Asik merangkai kalimat dusta
Potongan cerita
Menjadi potret akhir tahun negeri tercinta
Terperosok dalam jurang yang hina
Meski tak datang virus corona
Bilamana hendak sejahtera?
Jika aturan Allah dicampakkan begitu saja
Sampai kapan kan menanggung derita?
Jika aturan ada di tangan penguasa[]