Jangan Remehkan Penyakit Gagal Ginjal

"Penyakit gagal ginjal ternyata berdampak besar terhadap organ-organ tubuh yang lain. Tidak berfungsinya ginjal menjadikan tubuh mengalami masalah kesehatan yang serius"

Oleh. Atien
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-"Rawat tubuhmu, jagalah ginjalmu."

Slogan di atas menjadi sebuah himbauan kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan tubuh. Salah satunya, dengan menjaga kesehatan ginjal. Agar tidak terjadi hal-hal yang nantinya bisa membahayakan dirinya.

Slogan-slogan tentang kesehatan ginjal terus digencarkan. Melalui langkah tersebut diharapkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat makin meningkat. Dengan kesadaran tersebut, nantinya bisa menekan angka kematian yang diakibatkan oleh penyakit gagal ginjal. Hal itu menjadi sebuah keniscayaan, mengingat penyakit gagal ginjal menempati urutan ke-10 sebagai penyebab kematian di negeri ini, dengan jumlah korban meninggal dunia lebih dari 42.000 per tahun.
(detikhealth.com, 7/3/2023)

Jumlah tersebut bisa saja terus bertambah. Mengingat, kesadaran yang masih minim tentang pentingnya menjaga kesehatan ginjal di tengah-tengah masyarakat. Bahkan, mereka cenderung abai dan meremehkan berbagai hal yang justru menyebabkan penyakit ini datang secara tiba-tiba.

Fungsi Ginjal

Ginjal yang ada di tubuh kita berjumlah dua buah, yang posisinya terletak di daerah punggung bagian bawah. Organ ini mempunyai banyak fungsi yang begitu berarti, agar metabolisme tubuh berjalan dengan lancar dan tubuh tetap sehat.
Salah satu fungsi ginjal adalah untuk membuang racun atau limbah dari tubuh. Jika organ tersebut kehilangan fungsinya yang begitu vital, maka terjadilah gagal ginjal.

Ginjal di tubuh kita akan menyaring limbah atau racun yang berasal dari sisa metabolisme tubuh dan cairan berlebihan dari darah untuk dibuang melalui urine. Kemampuan tersebut berasal dari unit penyaring atau nefron yang terdapat di dalam ginjal. Nefron itu sendiri terdiri dari glomerulus dan tubulus. Selanjutnya cairan dan limbah tersebut akan dikeluarkan oleh glomerulus, sekaligus mencegah sel dan protein darah keluar dari tubuh. Sedangkan tubulus bertugas menyerap mineral yang diperlukan oleh tubuh, agar tidak ikut terbuang bersama urine.

Jenis Penyakit Gagal Ginjal dan Perbedaannya

Kadang-kadang, gagal ginjal sifatnya hanya sementara dan muncul dengan cepat atau secara tiba-tiba. Kondisi tersebut dinamakan gagal ginjal akut. Sedangkan untuk gagal ginjal yang berlangsung perlahan-lahan selama kurang lebih tiga bulan dinamakan gagal ginjal kronis.

Kondisi penderita gagal ginjal akut akan sehat kembali, jika penyebabnya bisa teratasi. Namun, untuk gagal ginjal kronis bisa berpotensi menjadi gagal ginjal permanen. Gagal ginjal akut biasanya disebabkan oleh suatu hal yang mengarah pada kerusakan ginjal, seperti dehidrasi, kehilangan banyak darah saat operasi besar, cedera, dan penggunaan obat-obatan.

Sementara itu, penyebab gagal ginjal kronis antara lain, adanya penyakit jangka panjang seperti tekanan darah tinggi (hipertensi) dan diabetes yang pelan-pelan merusak ginjal serta mengurangi fungsi organ tersebut dari waktu ke waktu.

Pengobatan, Pencegahan, dan Komplikasi

Namun, harus diingat bahwa gejala gagal ginjal yang muncul pada tiap orang pasti berbeda-beda antara satu dan yang lainnya. Oleh karena itu, jika terdapat indikasi adanya gagal ginjal pada seseorang, maka dokter akan merekomendasikan beberapa pemeriksaan yang meliputi:

1. Tes darah yang dapat menunjukkan seberapa baik ginjal membuang limbah dari darah.
2. Pemeriksaan lanjutan yang dapat menunjukkan kelainan atau gangguan ginjal (penyumbatan).
3. Tes urine yang mengukur jumlah urine atau zat tertentu dalam urine seperti protein atau darah.

Berobat ke dokter menjadi alternatif terbaik, agar penyakit gagal ginjal bisa diketahui penyebab, gejala, dan cara penyembuhannya. Namun, akan lebih baik jika kita menghindari hal-hal yang bisa memicu munculnya penyakit ini. Sebagaimana kata orang bijak bahwa lebih baik mencegah daripada mengobati, maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah adanya gagal ginjal. Pencegahan tersebut antara lain;

1. Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi.
2. Membatasi asupan garam dan gula.
3. Menjaga berat badan ideal.
4. Menjaga kadar gula. darah dan tekanan darah tetap normal.
5. Minum air putih yang cukup.
6. Membatasi konsumsi obat pereda nyeri.
7. Berhenti merokok.
8. Menghindari konsumsi minuman beralkohol.
9. Mengelola stres dengan baik.
10. Berolahraga secara teratur.
11. Menjalani pemeriksaan prostat secara rutin, terutama bagi pria yang berusia lebih dari 60 tahun.
12. Tidak menahan buang air kecil, untuk mencegah infeksi saluran kemih berulang yang dapat berujung pada infeksi ginjal.

Di samping itu, gagal ginjal juga bisa menyebabkan berbagai komplikasi yang perlu diwaspadai yaitu
anemia, kelemahan tulang, retensi cairan, penyakit jantung, hiperkalimea (peningkatan kadar kalium), asidosis metabolik, dan komplikasi sekunder.
Komplikasi sekunder misalnya depresi, gagal hati, penumpukan cairan di paru-paru, kerusakan saraf dan infeksi kulit.
(halodoc.com)

Dampak Serius

Dari uraian di atas, penyakit gagal ginjal ternyata berdampak besar terhadap organ-organ tubuh yang lain. Tidak berfungsinya ginjal menjadikan tubuh mengalami masalah kesehatan yang serius. Hal itu terjadi karena kerusakan yang berasal dari salah satu organ tubuh yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Kondisi tersebut juga dialami oleh kaum muslim saat ini. Kita bisa melihat dari banyaknya kerusakan yang terjadi di tengah-tengah umat Islam. Maraknya kemaksiatan, kezaliman, dan kejahatan menjadi berita yang tak pernah habis untuk dibahas.

Semua kerusakan tersebut menjadi menu sehari-hari yang disuguhkan di setiap aspek kehidupan. Kerusakan yang ada dianggap hal biasa yang bukan menjadi urusan sesama. Akhirnya lahir sikap acuh tak acuh dan masa bodoh. Sikap inilah yang membuat kerusakan di seluruh aspek kehidupan makin tak terkendali karena tidak segera diatasi.

Islam Mengatasi Permasalahan Umat

Sesungguhnya, jika kita mau berpikir secara mendalam, adanya kerusakan di tengah-tengah umat disebabkan oleh satu hal, yaitu tidak diterapkan seluruh aturan Islam. Aturan Islam hanya berfungsi di sisi ibadah tetapi melalaikan aturan dalam bermuamalah. Begitu pula, aturan dalam pergaulan laki-laki perempuan yang seharusnya terpisah, tetapi pada kenyataannya banyak yang mengabaikannya tanpa rasa bersalah. Akhirnya, pergaulan bebas terutama di kalangan generasi muda dianggap sesuatu yang biasa.

Kedua hal itu menyebabkan terjadinya transaksi riba dan aktivitas zina yang membuat kondisi masyarakat makin jauh dari aturan agama. Padahal Rasulullah saw. telah mengingatkan dalam sabda yang artinya, "Jika telah tampak perbuatan zina dan riba di suatu negeri, maka sungguh mereka telah menghalalkan diri mereka sendiri untuk merasakan azab Allah."
(HR. Al- Hakim dan Ath-Thabarani)

Itulah kerusakan yang terjadi dalam tubuh umat, saat mereka mengabaikan salah satu aturan syariat. Sejatinya, seluruh perintah dan larangan yang diberikan oleh Allah Swt. kepada manusia pasti selalu membawa kebaikan. Hanya saja, manusia selalu menilainya dari segi untung rugi. Ketika aturan itu membawa manfaat, maka akan dipakai. Sebaliknya, jika aturan itu dirasa berat dan merugikan, pasti manusia akan meninggalkan aturan tersebut.

Padahal Allah Swt. telah memberikan perintah untuk menjalankan aturan Islam dengan menyeluruh. Hal itu berlaku bagi orang-orang yang beriman. Sebagaimana yang terdapat dalam firman Allah Swt. yang artinya:"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh setan itu musuh yang nyata bagimu." (TQS. Al-Baqarah [2]: 208)

Oleh karena itu, urgensi adanya Islam yang menyeluruh sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi. Hal itu merupakan satu-satunya jalan, agar berbagai kerusakan umat segera diselesaikan. Hanya dengan Islam yang menyeluruh semua kerusakan yang ada pada tubuh umat bisa diperbaiki, karena akar masalah telah diketahui. Sebagaimana penderita gagal akut yang bisa sembuh kembali karena penyebabnya bisa diatasi.

Wallahu a'lam bi ash-shawwab[]

Photo : Google