Mewaspadai Sekte Sesat di Kenya

”Pihak aparat Kenya menyadari, betapa berbahayanya sekte sesat tersebut. Hanya saja mereka tak bisa berkutik. Sebab, tersandung sistem hukum yang ada yaitu adanya aturan bebas beragama bagi warga negara.”

Oleh. Bunga Padi
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Puasa adalah perintah Allah Swt. yang bernilai ibadah dan juga memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, apa jadinya jika berpuasa malah mengancam keselamatan jiwa hingga meregang nyawa.

Heboh! Jadi perhatian dan perbincangan warganet dan media sosial lainnya. Dunia maya saat ini digemparkan dengan ramainya pemberitaan tewasnya sejumlah korban akibat menjalani ritual sesat puasa. Di mana korban didoktrin berpuasa hingga mati kelaparan agar dapat berjumpa Yesus. Semua korban merupakan pengikut Odero di Gereja dan Pusat Doa Kehidupan Baru, Kota Mavueni, Kenya.

Polisi segera menangkap Pendeta Odero atas kelalaian tewasnya orang-orang tersebut di kediamannya. Tetapi sebelumnya aparat telah lebih dahulu menangkap pemimpin sekte Good News International Church yakni Paul Mackenze Nthenge.

Dalam peristiwa nahas tersebut dikabarkan korban tewas sekitar 109 orang. Ditemukan kebanyakan masih anak-anak dan meninggal karena kelaparan serta sebagian korban mengalami kekerasan fisik. Para korban telah dikuburkan di hutan Shakahola seluas 800 hektar berdekatan dengan gerejanya di pesisir pantai. (Cnnindonesia.com, 29/4/ 2023)

Sekularisme Menyuburkan Sekte Sesat

Kasus sekte sesat yang terjadi di Kenya sungguh memprihatinkan. Selain korban meninggal dunia, ada juga yang selamat dan mengalami kekerasan. Para korban didoktrin oleh seorang pastor, Paul Mackenze Nthenge bahwa perut yang lapar merupakan cara mudah untuk menemui Tuhan. Menurut sebuah penelitian dan berdasarkan data pemerintah, ajaran sesat menyesatkan seperti ini sudah ada sejak lama di Kenya. Bahkan 4.000 lebih gereja yang berdiri dengan jemaatnya sekitar 50 juta jiwa. Beberapa di antaranya telah dinyatakan sesat.

Penyimpangan agama pasti ada yang melatarbelakanginya di antaranya karena motif ekonomi, kemiskinan, pendidikan yang rendah, dangkalnya akidah, minimnya informasi dan kemudahan mengakses khotbah hiburan melalui internet. Di mana gereja sesat selalu memanfaatkan peluang untuk mendapatkan simpati korban kemudian memerasnya. Tatkala telah menjadi jemaatnya, para korban tersebut diminta menyumbangkan sejumlah uang yang tinggi, lalu melalui doktrin dijanjikan masuk surga serta bertemu Tuhannya dengan melakukan ritual puasa. Mirisnya lagi, menurut profesor agama Stephen Akaranga, kepada ÀFP para pastor tersebut tidak pernah mengenyam pendidikan teologi. Meski demikian banyak masyarakat yang mengikutinya akibat kebodohan dan sedikitnya pengetahuan.

Pihak aparat Kenya menyadari, betapa berbahayanya sekte sesat tersebut. Hanya saja mereka tak bisa berkutik. Sebab, tersandung sistem hukum yang ada yaitu adanya aturan bebas beragama bagi warga negara. Sehingga, ketika ada persoalan penyesatan akidah warga tidak ada sanksi hukum yang jelas bagi pelaku aliran sesat. Tersebab kebebasan beragama justru dilindungi dan dijamin dalam sistem sekuler kapitalisme itu sendiri. Maka menjadi sangat wajar jika kemudian aliran-aliran sesat tumbuh subur bak jamur di musim hujan.

Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut tanpa ada sanksi hukum yang bisa memutus mata rantai aliran sesat hingga ke akarnya. Tentu akan sangat membahayakan persatuan umat, merusak moral, kemaksiatan merajalela dan nyawa warga dengan mudah melayang. Berbeda halnya dengan kapitalisme, Islam sangat menjaga keyakinan beragama (akidah) dan nyawa manusia.

Islam Menjaga Akidah Umat

Islam sebagai ajaran paripurna nan komprehensif, ternyata bukan sekadar agama tetapi juga sebuah ideologi yang sangat menjaga akidah umat dan melindungi setiap pemeluknya. Dalam perjalanan catatan sejarah. Di masa Rasulullah saw. telah terjadi penyimpangan beragama atau aliran sesat yang dilakukan oleh Musailamah Al-Kadzdzab dan sikap nyeleneh seorang Dzul Khuwaishirah soal pembagian harta rampasan perang, yang akhirnya ini menjadi cikal bakal gerakan khawarij.

Pada awalnya gerakan ini mengaku Islam, lama kelamaan jauh dari ajaran Islam yang lurus. Melihat kejadian itu dengan cepat Rasulullah merespons dan mengambil tindakan tegas terhadap sekte tersebut. Hal pertama yang dilakukan beliau saw. adalah tabayun yaitu mendapatkan/menggali informasi yang benar langsung ke sumbernya (klarifikasi) selaras perintah Allah Swt. dalam surah Al-Hujurat ayat 6, yang memerintahkan kepada orang-orang beriman, apabila ada seorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kau tidak mencelakakan suatu kaum karena kecerobohan, yang akhirnya membuat kau menyesali perbuatanmu itu.

Rasulullah saw. saat mendengar berita tentang nabi palsu di bumi Yamamah, beliau segera mengirimkan utusan untuk mengetahui kebenarannya. Bahkan, ketika Musailamah datang ke Madinah upaya klarifikasi langsung dilakukan Beliau saw. dalam rangka menyadarkannya dari pemahaman yang salah. Tidak cukup sampai di situ, Beliau saw. juga mengirimkan para utusan untuk melakukan mediasi secara persuasif melalui jalur korespondensi terhadap Musailamah.

Sebagaimana dalam hadis dari 'Abdullah bin 'Amr bin Al-Ash r.a., Rasulullah saw. menuturkan, "Tiadalah seorang dari kalian beriman hingga hawa nafsunya mengikuti risalah yang aku bawa."

Pun begitu juga perlakuan terhadap Dzul Khuwaishirah pada 8 H yang mempertanyakan keadilan kepada Rasulullah saw. soal pembagian harta rampasan perang pada masa itu. Rasulullah saw. dengan penuh kasih sayang namun tetap tegas menyampaikan sabdanya, "Siapakah yang lebih adil dariku jika aku dianggap tidak adil." (HR. Ibnu Majah)

Ajaran Islam sangat tegas mengantisipasi adanya sekte atau aliran menyimpang yang akan berkembang di kemudian hari. Jika berbagai upaya penyadaran dilakukan tidak digubris maka pelaku penyimpangan agama akan dieksekusi alias dibunuh. Selaras perintah Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 178 yang berbunyi, "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu melaksanakan qhisas berkenaan dengan orang yang dibunuh."

Tentu saja yang melaksanakan hukuman adalah otoritas negara, bukan individu atau kelompok. Seperti kasus Musailamah Al-Kadzdzab karena tetap mempertahankan kesombongannya, akhirnya berhasil ditumpas pada saat perang Yamamah 12 H oleh Wahsyi (Al-Rahiq Al-Maktum, 416)

Sedangkan pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib berhasil meluluhlantakkan kaum Khawarij, peristiwa yang terjadi pada perang Nahrawan 38 H. (Ibnu Khayyat, Tarikh Khalifah 197)

Ketika negara Khilafah menjalankan fungsinya sebagai ra'in dan junnah, maka bisa dipastikan akidah, nyawa, harta, dan kehormatan umat terjaga dan terlindungi dari berbagai ancaman. Tidak akan ada yang berani melakukan penyimpangan agama dan keselamatan umat.

Selain itu, Khilafah juga akan memastikan suasana keimanan umat tetap kondusif, mewajibkan kepada laki-laki atau perempuan untuk menuntut ilmu agama, ilmu pengetahuan, ilmu serapan, dan lain-lain. Serta kondisi lingkungan masyarakat yang aman dan saling peduli. Membangun perekonomian masyarakat dengan hanya menerapkan sistem ekonomi Islam, pengelolaan SDA dan sumber kekayaan lainnya hanya dengan aturan Islam, yang kemudian hasilnya untuk memenuhi hajat dasar umat. Sehingga terwujudlah masyarakat makmur, adil, damai, dan sejahtera.

Masyaallah tabarakallah. Begitu indah dan harmonisnya ketika kehidupan umat manusia dalam aturan Islam kaffah. Setiap orang yang beriman wajib terikat, tunduk, dan patuh pada hukum-hukum Allah Swt. secara totalitas baik dalam ruang privat atau publik, baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun bernegara.

Dengan demikian, sudah selayaknya kaum muslimin di seluruh dunia untuk terus memperjuangkan hukum-hukum Allah tegak di muka bumi ini dalam naungan Khilafah Rasyidah di bawah satu kepemimpinan yaitu seorang Khalifah. Tersebab hanya dengannya keamanan dan perlindungan hakiki bagi umat manusia seluruhnya bisa terwujud.
Wallahu a'lam bi ash-shawwab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
Bunga Padi Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Menjemur Bayi, Diharuskan atau Membahayakan?
Next
Kontrak Freeport, Rakyat Tambah Repot
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

3 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Mimy Muthamainnah
Mimy Muthamainnah
1 year ago

Sebenernya hampir ada sekte sesat dan menyesatkan ini di tiap negara. Hanya saja ada yg tdk terekspos, ada yg tidak. Tumbuhsuburnya aliran ini karena memang dipelihara oleh sistem kapitalisme itu sendiri. Karena memang landasanya akidah sekuler dan liberal. Di mana negara telah menjamin kebebasan menganut aliran/ajaran apa pun.

Tya Ummu Zydane
Tya Ummu Zydane
1 year ago

Ya Rabb
Lindungilah akidah umat Nabi Muhammad Saw

Sahabat Sedunia Sesurga
Sahabat Sedunia Sesurga
Reply to  Tya Ummu Zydane
1 year ago

Aamiin Allahumma Aamiin

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram