Nuzulul Qur'an Kaum Rebahan

"Sesungguhnya Al-Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar. (TQS. Al-Isra: 9)"

Oleh. Choirin Fitri
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Ramadan rasanya enggak bakal lengkap dan sempurna tanpa satu hari istimewa. Ya, nuzulul qur'an. Hari turunnya Al-Qur'an yang bertepatan dengan tanggal 17 Ramadan. Salah satu tanggal istimewa di bulan yang amat istimewa.

Dikisahkan pada hari itu, Rasulullah menerima wahyu pertama dari Allah melalui malaikat Jibril di Gua Hira. Gua yang letaknya di Kota Makkah ini menjadi saksi bisu Muhammad saw. diangkat menjadi seorang Rasul. Seorang utusan Allah yang membawa ajaran terbaik sepanjang masa yakni Islam.

Btw, apa, sih, surah pertama yang diturunkan Allah ini? Jangan-jangan ada yang enggak tahu. Cakep deh kalau tahu surah Al-Alaq ayat 1-5 adalah jawabannya!

Allah berfirman:

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,

خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ

2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ

3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,

الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ

4. Yang mengajar (manusia) dengan pena.

عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ

5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.

Masyaallah, lho, isi wahyu pertama ini. Inilah titik awal bagi kita sebagai seorang muslim untuk menjadikan Al-Qur'an sebagai landasan kehidupan. Why? Because, Allah telah memberi perintah agar kita membaca dengan menyebut nama-Nya.

Enggak hanya itu, dalam surah ini kita pun jadi paham bahwa Allah menciptakan kita dari segumpal darah. Allah pun mengajarkan pada kita apa-apa yang kita tak mengetahuinya. Tanpa Allah kita zonk. Enggak ada apa-apanya.

Aneh bin ajaibnya, bagi generasi saat ini yang hobinya rebahan, nuzulul qur'an bukan hal istimewa. Why? Sekularisme alias pemisahan antara agama dan kehidupan membuat generasi saat ini enggan berdekatan dengan Al-Qur'an. Mirisnya ada anggapan kalau dekat dengan Al-Qur'an enggak gaul, enggak keren, bahkan kolot. Astagfirullah.

Padahal, usut punya usut Al-Qur'an ini adalah peta hidup manusia. Tanpa kitab suci ini manusia bakal tersesat. Mau tersesat? Enggak 'kan?

Logikanya begini. Ketika kita ke tempat baru yang enggak pernah dijabani, kita butuh peta. Minimal ada clue alias penunjuk jalan agar kita sampai tujuan dan enggak tersesat. Iya, enggak?

Nah, apalagi sebagai makhluk baru di bumi Allah ini tentu kita enggak tahu apa-apa. Benar dong jika Allah kemudian memberi bekal pada kita dengan peta hidup bernama Al-Qur'an. Kitab mulia ini enggak ada duanya. Lengkap dan sempurna. Aturan hidup mulai bangun tidur hingga bangun negara ada. Jika butuh penjelasan, tinggal buka hadis Rasulullah. Beres 'kan?

Allah berfirman:

إِنَّ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ يَهْدِى لِلَّتِى هِىَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ ٱلْمُؤْمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا

"Sesungguhnya Al-Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar." (QS. Al-Isra': 9)

Pernyataan Allah ini dikuatkan dengan sabda Rasulullah Muhammad saw. yang berbunyi:

تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ

"Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya." (HR. Malik; al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm)

Luar biasa bukan? So, enggak keren jika di bulan Ramadan yang mulia ini kamu masih aja jadi kaum rebahan yang enggak ada perubahan. Apalagi masih aja percaya ketika kita dekat-dekat dengan Al-Qur'an dibilang enggak keren.

Ingat, ya, keren di mata Allah itu ketika kita enggak mau mengikuti langkah-langkah setan yang jelas banget ngajak kita sesat. Dengan berpegang pada Al-Qur'an dan sunah kita bakal hidup di jalan lurus. Jalan yang bakal mengantarkan kita ke surga terbaik.

Yakin, deh, dengan berpegang pada dua warisan Rasulullah ini kita bakal selamat di dunia dan akhirat. Enggak penting orang menganggap kita keren atau enggak. Kita hanya butuh anggapan Allah, bukan manusia. Sepakat, ya?

So, jangan jadi kaum rebahan! Yuk, gercep kaji Al-Qur'an dan sunah agar jadi pedoman kehidupan! Oke? Wallahu a'lam bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com
Choirin Fitri Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Israel dan Isu Politik Sepak Bola
Next
Jalan Gelap Menuju Pemerintahan Bersih dalam Sistem Kapitalisme
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram