Jomlo Akut Siapa Takut

"Untuk menjadi remaja yang paham Islam, bisa dimulai dengan mengkaji Islam. Agar nantinya jadi tahu dan paham bahwa Islam itu sempurna di setiap aturannya. Setelah mengkaji, tentu harus kita terapkan dalam aktivitas keseharian. Sebab, Islam itu bukan sekadar teori. Islam merupakan pandangan hidup yang harus selalu dibawa dalam setiap aspek kehidupan."

Oleh. Atien
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Ibu-ibu, bapak-bapak, siapa yang punya anak? Bilang aku, aku yang tengah malu, sama teman-temanku, karena cuma diriku yang tak laku-laku.

Hai, Guys, siapa nih yang baper saat mendengarkan lirik lagu di atas? Jujur saja, itu lagu memang bikin sensi bagi kalian yang masih jomlo alias hidup sendiri. Gara-gara betah hidup sendiri sampai dilabeli "Jomlo Akut". Duh, bikin nyali jadi ciut ya, Guys.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi V, jomlo memiliki arti atau makna gadis tua. Tapi, Guys, istilah jomlo di zaman sekarang sepertinya lebih mengarah pada hal yang lebih luas terutama di kalangan anak remaja. Jomlo ternyata identik dengan kesendirian tanpa kekasih atau pacar.

Menjadi Masalah

Bagi kalian yang jomlo pasti agak bagaimana begitu ya saat melihat saudara, teman, dan tetangga yang sudah punya kekasih atau pacar. Apalagi kalau mereka mengumbar kemesraan di depan kita. Mereka enggak merasa risih, segan, ataupun malu. Duh, mungkin orang lain dianggapnya sudah jadi batu. Bila sudah begini, rasanya ingin menghilang dari muka bumi. Tapi takutnya nanti orang tua mencari kita.

Istilah atau julukan jomlo mungkin enggak begitu berpengaruh bagi mereka yang sudah berumur ya, Guys. Tapi akan menjadi masalah kalau yang berstatus jomlo itu masih remaja. Dunia remaja yang sudah akrab dengan pergaulan bebas dengan aktivitas pacaran, tentu sangat tidak nyaman bila mereka menyandang status jomlo.

Budaya yang Menyesatkan

Makanya, Guys, remaja sekarang merasa bangga saat punya pacar. Itu artinya mereka terbebas dari status jomlo dan enggak malu karena sudah punya gandengan. Budaya pacaran seolah menjadi keharusan di kalangan remaja. Akhirnya para remaja yang notabene masih berstatus pelajar tidak fokus dalam tugas utamanya yaitu menuntut ilmu. Kewajiban tersebut diabaikan bahkan dianggap tidak perlu dan hanya buang-buang waktu. Sebaliknya, mereka justru terlena dalam jebakan pergaulan bebas yang merusak masa depan.

Wajar saja, jika hal itu yang muncul di benak anak muda zaman sekarang ya, Guys. Semua itu karena virus gaul bebas yang sudah merasuki pemikiran remaja. Gaul bebas bernama pacaran merupakan perangkap keji yang mengatasnamakan cinta suci. Mereka yang tidak mau pacaran dianggap enggak gaul dan ketinggalan zaman. Padahal aktivitas pacaran pasti sangat dekat dengan ikhtilat atau berdua-duaan. Bila sudah begini, hal-hal yang tidak diinginkan bisa saja terjadi. Bukankah setan akan menjadi pihak ketiga ketika ada dua anak manusia hanya berdua saja? Rasul saw. telah bersabda yang artinya:

“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, jangan sekali-kali ia berdua-duaan dengan wanita (ajnabiyah/yang bukan mahram) tanpa disertai oleh mahramnya karena sesungguhnya setan adalah pihak ketiganya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Sistem Rusak Berwajah Ramah

Pacaran juga menjadi pemicu tindak perzinaan. Adanya naluri ketertarikan kepada lawan jenis sangat memungkinkan terjadi tindakan tersebut. Padahal, mendekati zina saja sudah dilarang. Allah Swt. telah memberikan peringatan dalam firman-Nya yang artinya:

"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (TQS. Al-Isra'[17]: 32)

Guys, pemikiran rusak yang menimpa remaja memang tidak muncul secara tiba-tiba. Semua itu berasal dari sistem rusak yang masih diterapkan oleh negara. Sistem rusak ini yang menjadi biang keladi dari semua kondisi yang menimpa generasi. Sistem ini pula yang melegalkan adanya kebebasan berperilaku kepada individu. Kebebasan tersebut memang menjadi pilar utama bagi penganutnya dalam berbagai hal. Maka tidak heran ya, Guys, ketika sistem ini memberikan ruang seluas-luasnya bagi manusia untuk melakukan apa saja. Nah, pacaran menjadi salah satu bentuk kebebasan berperilaku dalam ranah pergaulan remaja, Guys.

Wajah ramah sistem ini ternyata hanya topeng kepalsuan yang penuh tipu muslihat. Sebab sejatinya hal itu sengaja dibuat agar para remaja jauh dari aturan syariat. Terang saja, Guys, ide dari sistem ini memang menjauhkan agama dari kehidupan atau sekularisme. Nah, kalau ada kata sekularisme, pasti kalian tahu dong sistem rusak yang sedang diterapkan sekarang? Yoi, Guys, sistem tersebut bernama kapitalisme liberal. Sistem ini meniscayakan bahwa manusia hanya tunduk kepada aturan syariat di ranah privat, tetapi kalau untuk mengatur di ranah kehidupan umum tidak sepakat. Astagfirullah, ini ide benar-benar sesat dan menyesatkan ya, Guys.

Sistem kapitalisme memang hanya bisa membuat masalah di mana-mana. Semua itu terjadi karena sistem ini dibuat oleh manusia. Tahu sendiri 'kan, Guys, manusia itu kemampuannya terbatas. Menahan kantuk saja manusia enggak bisa, apalagi untuk membuat aturan yang sempurna dalam kehidupan. Bisa dipastikan hal itu hanya akan menimbulkan kekacauan. Berbagai fakta di tengah-tengah masyarakat sudah begitu nyata. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya kerusakan, kemaksiatan, dan kejahatan yang terus merajalela.

Jomlo Itu Keren

Makanya, Guys, kalian harus hati-hati dari pemikiran sesat sistem ini. Jangan sampai kalian jadi korban tanpa kalian sadari. Jangan pula pertaruhkan masa depanmu hanya untuk sebuah gengsi dan gaya hidup yang melenakan diri. Buat apa dipandang gaul dan kekinian jika pada akhirnya harus menelan pil pahit penyesalan. Lebih baik dijuluki jomlo daripada punya pacar tetapi melanggar aturan. Bagi kalian yang masih pelajar pasti lebih keren hidup sendiri tanpa pacaran. Sebab masih ada hal penting yang harus kalian pikirkan.

Hal tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah menjadi remaja muslim pembawa perubahan. Sebagai generasi muslim, kalian harus memahami Islam dan memperjuangkan Islam dengan segenap daya upaya. Jangan sampai kalian menjadi generasi yang suka rebahan. Generasi seperti ini hanya memikirkan kesenangan dunia dan tidak ingin bangkit membawa perubahan.

Untuk menjadi remaja yang paham Islam, bisa dimulai dengan mengkaji Islam ya, Guys. Dengan mengkaji Islam, nantinya jadi tahu dan paham bahwa Islam itu sempurna di setiap aturannya. Setelah mengkaji, tentu harus kita terapkan dalam aktivitas keseharian. Sebab, Islam itu bukan sekadar teori, Guys. Islam merupakan pandangan hidup atau mabda yang harus selalu dibawa dalam setiap aspek kehidupan. Maka dari itu, yang dikaji haruslah Islam yang kaffah atau menyeluruh. Jadi bukan Islam yang cuma sepotong-sepotong alias setengah-setengah. Catat dan harus digarisbawahi ya, Guys, supaya terpatri dalam hati nurani.

Nah, masih lanjut ya, Guys. Sesungguhnya Islam juga bukan agama individualis bin egois. Islam merupakan rahmat bagi seluruh alam. Oleh karena itu, setiap individu muslim harus paham seluruh aturan Islam. Makanya, setelah kita mengkaji dan menerapkannya dalam keseharian, hal itu belum cukup, Guys. Ada satu kewajiban lagi yang juga tidak kalah penting dan istimewa. Kewajiban tersebut yaitu menyampaikan dan mengajak siapa saja untuk mengkaji Islam.

Selain itu, kita juga harus mengingatkan dan mencegah umat muslim termasuk para remaja agar tidak terjerumus dalam dosa dan kemaksiatan. Itulah yang dinamakan dakwah. Aktivitas dakwah menjadikan Islam akan lebih dikenal dan makin banyak orang yang paham tentang Islam beserta aturannya. Islam akan menjadi standar dalam melakukan setiap amal perbuatan termasuk di dalamnya standar yang benar dalam ranah pergaulan laki-laki perempuan. Wah, ternyata Islam itu keren ya, Guys.

Jodoh di Tangan Allah

Guys, kalian tidak perlu risau ataupun galau dan hanya meratapi kesendirian karena status jomlo. Namun, jadikan status jomlo yang terlanjur melekat menjadi sarana untuk taat syariat. Yakinkan hati bahwa kalian tidak sendiri. Di dalam surah At-Taubah ayat 40 terdapat kutipan firman Allah Swt. yang artinya:

" Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita."

Semoga kalian sudah tidak merasa malu apalagi minder dengan status jomlo. Tidak ada yang salah dengan status tersebut. Jangan khawatir masalah jodoh. Suatu saat nanti pasti akan dipertemukan dengan seseorang yang akan menjadi teman hidup kalian. Semua itu sudah diatur oleh Allah Swt. Masih kurang yakin? Lihat firman Allah Swt. yang artinya:

"…., sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik ( pula)." (TQS. An-Nur[24]: 26)

Bagaimana, Guys? Jadi makin yakin 'kan dan sudah enggak ada lagi cerita sedih, risau, ataupun galau buat kamu para jomlo. Biarkan saja kalian disebut "jomlo akut" yang penting taat syariat. Jomlo akut, siapa takut! Wallahu a'lam bi ash- shawwab.[]


Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Atien Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Sukses Dunia Akhirat "Rumus Produktif Ala Muslim"
Next
Arab Saudi, Before and After
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram