Generasi Mental Tahu

"Di tangan remaja bermental tahu hidup kayak enggak ada harganya. Hanya masalah yang aslinya remeh dan bisa diselesaikan baik-baik, eh solusinya malah lari dari masalah, alias bunuh diri."

Oleh. Choirin Fitri
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Hai Sob, suka makanan berbahan dasar tahu? Diolah jadi apa biasanya? Tahu goreng, tahu bulat, perkedel tahu, tahu gulung, atau apa?

Memang ya makanan merakyat ini bisa dinikmati siapa pun, dengan olahan model apapun, plus harganya ramah di kantong. Betul atau benar? Eh, tapi bukan saatnya bernostalgia dengan kenikmatan si putih berbahan dasar kedelai ini. Why? Karena, kita enggak bakal ngebahas kuliner. Kita mau ngobrolin generasi mental tahu. Apaan tuh?

Tahu putih jika masih fresh from the fabric, ketika kita enggak hati-hati memegangnya pasti mudah patah. Terus saat jatuh bisa dipastikan tahu bakal hancur. Iya enggak? Enggak percaya? Coba deh praktikkan!

Yup, generasi saat ini persis banget dengan si tahu putih. Mudah patah dan hancur saat ada yang menghantam. Kok bisa?

Tengok saja kanan-kiri, depan-belakang, atau mengacalah pada diri sendiri. Gimana sih cara menghadapi masalah? Lari? Mundur? Atau, maju dengan gagah berani?

Nyatanya, dari ngulik di beberapa berita viral, generasi saat ini asli bermental tahu. Masa iya hanya gegara ditolak lamaran kerjaannya, seorang ABG di Kota Malang mau bunuh diri. Ada lagi, seorang remaja gantung diri di Bojonegoro hanya gegara ditinggal pacarnya. Ada lagi, remaja usia 15 tahun gantung diri di tahanan dengan dugaan kuat karena depresi. Plus banyak lagi berita lainnya, jika mau ditelusuri dari satu media ke media lainnya.

Gimana Sob, miris banget 'kan? Di tangan remaja bermental tahu hidup kayak enggak ada harganya. Hanya masalah yang aslinya remeh dan bisa diselesaikan baik-baik, eh solusinya malah lari dari masalah, alias bunuh diri.

Pertanyaannya, apakah dengan bunuh diri masalah selesai? Eh, ternyata enggak ya, malah menimbulkan masalah baru. Kok bisa?

Allah memberikan larang yang tegas pakai banget dalam surah An-Nisa' ayat 29 yang berbunyi:

وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا

"Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu."

Nah, lho bunuh diri jelas diharamkan Allah. Artinya, ketika kita lari dari masalah di dunia ini dan milih jalan bunuh diri kita melakukan dosa besar. Kita bakal berhadapan dengan azab Allah dan dijebloskan ke dalam neraka. Astagfirullah. Ngeri banget 'kan, Sob?

Selain itu, bunuh diri nyatanya menyisakan masalah baru bagi keluarga yang ditinggal. Mereka bakalan sedih banget melihat generasi yang harusnya meneruskan estafet perjuangan mereka, mati sia-sia. Mati tanpa guna.

Lalu, gimana dong biar enggak ketularan jadi generasi mental tahu? Yuk, kita lanjut!

Pertama, pahami bahwa dalam pandangan Allah nyawa manusia itu amat berharga! Nabi saw. bersabda,

لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ قَتْلِ مُؤْمِنٍ بِغَيْرِ حَقٍّ

“Hilangnya dunia, lebih ringan bagi Allah dibandingnya terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak.” (HR. Nasai 3987, Turmudzi 1455, dan disahihkan Al-Albani)

Masyaallah, luar biasa Sob. Allah lebih merasa ringan kehilangan dunia daripada hilangnya nyawa seorang muslim tanpa hak. So, enggak kece dong kalau kita enggak menghargai nyawa kita dan sesama muslim lainnya?

Kedua, kaji Islam sebagai agama yang mampu menyelesaikan problematika kita! Islam itu kece badai, Sob. Enggak ada satu pun perbuatan di dunia ini yang enggak ada hukumnya dalam Islam. Pun enggak ada satu masalah pun di dunia ini yang enggak ada solusinya dalam Islam.

Lalu, mengapa saat ini banyak yang menganggap Islam enggak solutif? Karena, mereka enggak mau mengkaji Islam. Mereka tahunya Islam adalah agama keturunan, enggak lebih.

So, jangan ikutan arus salah ini! Segera cari tempat kajian yang mengajarkan kebenaran agama Allah ini. Aturannya super super lengkap, dari bangun tidur sampai bangun negara ada. Keren 'kan?

Terakhir, amalkan dan dakwahkan Islam! Sob, surga itu diciptakan Allah seluas langit dan bumi. Enggak asyik dong kita tinggali sendiri. Asyiknya 'kan rame-rame. Iya enggak?

So, setelah kamu pahami Islam, menerapkannya dalam kehidupan, kamu juga punya tanggung jawab mengajak sahabatmu untuk mengkaji Islam pula. Kenapa? Karena kamulah umat terbaik.

Allah berfirman yang artinya:

"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik." (QS. Ali-Imran:110)

Nah, oke ya, Sob, jika kita emang mau memperoleh predikat umat terbaik, jangan jadi generasi mental tahu! Jadilah umat terbaik sebagaimana predikat yang Allah berikan pada kita. Oke?!

Batu, 20 Januari 2023[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com
Choirin Fitri Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Fenomena Mandi Lumpur, Alerta Pengayoman yang Kabur
Next
Resensi Buku Senarai Karya Penamu
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
R. Bilhaq
R. Bilhaq
1 year ago

renyah bahasanya, berbobot pembahasannya..

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram