Gaya Gaul ala Latto-Latto

"Nah, melihat viralnya permainan ini, kita enggak boleh ikutan terlena. Gaya gaul ala latto-latto ini jangan sampai mengalihkan fokus kita untuk menjadi generasi pemimpin."

Oleh. Choirin Fitri
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Hai Sob, sudah punya latto-latto belum? Kudet alias kurang update banget ya, kalau tahun sudah berganti mainan yang viral sejak tahun kemarin kita belum punya?! Eh, tapi tak apa sih, wong bunyinya sudah bisa kita dengar di mana-mana. Iya, enggak?

Mainan ini bukan mainan baru, Sob. Ini mainan tradisional lama yang kembali viral. Pasalnya, mainan ini sama sekali tidak berbau teknologi kekinian. Hanya dua bola plastik yang diikat dengan tali yang dikaitkan dengan plastik bentuk lingkaran kecil yang menjadi pegangannya.

Uniknya mainan dengan bola warna-warni berharga lima ribu perak hingga belasan ribu ini disukai siapa pun. Dari anak balita, usia SD, remaja, orang tua, hingga para punggawa negeri pun memainkannya. Bahkan, di beberapa medsos berseliweran para pemain dengan berbagai gayanya.

Merunut sejarah yang telah tertoreh, mainan latto-latto mulai muncul pada tahun 1960-an di Amerika Serikat dan Eropa. Kala itu, mainan ini terbuat dari kaca hingga kayu. Karena itu, jika bola latto-latto pecah, serpihannya dapat terpental dan mengakibatkan sejumlah kasus cedera mata. Hmmm, menyedihkan ya?

Nah, gegara risiko insiden cedera mata dan luka ini akhirnya menjadi salah satu alasan yang mengakibatkan latto-latto sempat ditarik dari peredaran. Dikutip dari laman Groovy History pada Kamis (5/2/2023), kasus tersebut kemudian mendorong perubahan bahan dasar kaca pada latto-latto menjadi plastik yang kita kenal saat ini.

Seorang pemerhati anak, Meisil B Wulur, mengatakan permainan latto-latto ini memiliki manfaat positif bagi anak-anak. Salah satunya adalah belajar dalam meningkatkan kemampuan dan rasa percaya diri.

"Latto-latto memberikan ruang bagi anak-anak untuk meningkatkan skill dan rasa percaya diri jika di antara anak-anak ada yang mencoba dan berhasil." jelas Meisil kepada detikSulsel, Selasa (3/1/2023).

Memang dikutip dari laman beautynesia.id (04/01/2023), setidaknya ada lima manfaat yang didapatkan saat bermain latto-latto. Pertama, permainan ini mampu melatih fokus dan konsentrasi. Mengapa? Karena, tanpa keduanya bisa dipastikan dua bola tidak akan saling bertumbukan dan menghasilkan bunyi.

Kedua, permainan ini pun memiliki kemampuan untuk meningkatkan motorik. Tangan bergerak ke atas-bawah, mata fokus memperhatikan, tubuh mengikuti ritme, dan lainnya.

Ketiga, mengendalikan emosi. Unik ya? Ya, karena jika bermain dengan emosi tentunya tidak akan membuat dua bola seimbang dalam permainan. Sehingga, butuh kesabaran dan ketelatenan.

Keempat, membuat otak cerdas. Meski hanya sebuah permainan ternyata bisa meningkatkan kemampuan otak. Kok bisa? Ya, karena pemain akan berpikir bagaimana cara memainkannya dan menemukan trik agar bisa dimainkan dengan seimbang. Setelah jago biasanya akan ada adu pertandingan yang bisa membuat anak pun berpikir bagaimana caranya bermain dengan benar dan menang.

Kelima, membuat anak teralihkan dari gadget. Salah satu ciri permainan tradisional adalah tidak tersentuh dengan perkembangan teknologi komunikasi. Sehingga, tidak membutuhkan listrik, kuota internet, ataupun gawai. Permainan ini pun nyatanya mampu mengalihkan perhatian dari gawai.

Menarik enggak sih manfaat yang dihasilkan dari mainan sederhana ini? Yup, menarik, sayangnya sebagai seorang muslim kita enggak boleh hanya berbicara menarik atau enggaknya sebuah permainan. Kita pun harus ingat, karena hanya permainan, apakah melenakan atau enggak?

Usut punya usut, ternyata mainan ini membajak potensi besar generasi muda untuk berkarya. Harusnya mereka menggunakan waktu luang untuk membaca atau menghasilkan karya, eh malah sibuk melatih jemari ataupun tangan agar menghasilkan atraksi yang menarik.

Pun lebih enggak oke lagi, saat terdengar azan berkumandang, suara dari mainan ini sering mengiringi. Bukannya, berhenti untuk bersegera menunaikan ibadah salat, malah masih disibukkan dengan permainan. Padahal, mereka tahu salat itu wajib. Enggak salat berarti siap mendapatkan dosa.

Allah berfirman:
اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
"Sesungguhnya salat itu adalah fardu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS. An-Nisa: 103)

Dalam Islam melakukan permainan emang dibolehkan, asal tidak melenakan dan tidak ada unsur perjudian. Misalnya nih, main latto-latto dengan taruhan. Yang kalah harus membayar sekian rupiah ke yang menang, ini jelas haram. Jangan sampai kita melakukannya!

Allah berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung." (QS. Al-Maidah: 90)

Nah, melihat viralnya permainan ini, kita enggak boleh ikutan terlena. Gaya gaul ala latto-latto ini jangan sampai mengalihkan fokus kita untuk menjadi generasi pemimpin. Generasi pemimpin masa depan enggak hanya cukup bermodal bisa melakukan segala jenis permainan baik tradisional ataupun modern. Butuh modal besar dengan banyak belajar, meningkatkan iman takwa, serta ikut dalam alur perjuangan mengembalikan kehidupan Islam yang lebih baik.

Oke Sob, stay fokus menjadi generasi terbaik Islam yes! Jangan teralihkan! Please!!![]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
Choirin Fitri Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Terjebak Pergaulan Bebas, Masa Depan Pelajar Amblas
Next
Musuh Sejati
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram