Sob, Jadilah Najmussyabab!

"So, salah satu jalan terbaik untuk menjadi pemuda bintang adalah dengan berpegang pada Al-Qur'an dan sunah. Bukan dengan aturan buatan manusia yang rusak dan merusak. Right?!"

Oleh. Choirin Fitri
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Sob, di era kekinian menjadi bintang itu dambaan, ya? Tak heran jika banyak challenge atau kompetisi di berbagai bidang dengan iming-iming menjadi bintang. Entah itu bintang televisi, selebgram, ataupun medsos lainnya.

Keinginan untuk eksis memang dimiliki semua orang, termasuk pemuda. So, enggak heran ajang menjadi bintang ini banyak digandrungi muda-mudi. Lihat aja, follower alias pendaftarnya, duh pasti banyak pakai banget. Padahal, yang terpilih jadi bintang cuma sedikit. Nah, kira-kira kamu gimana? Mau enggak nih jadi bintang? Pasti mau dong, ya?

Nah, di akhir tahun 2022 kemarin, penulis mengikuti acara nasional Risalah Akhir Tahun. Salah satu pembicaranya mengungkapkan tentang ciri-ciri najmussyabab.

Eh, sudah pernah dengar istilah najmussyabab? Belum? Wah, berarti kamu kudet alias kurang update? So, yuk di- update dulu ilmunya.

Najmussyabab adalah bahasa Arab pemuda bintang. Pemuda yang berkilau di tengah kegelapan. Menurut Ustazah Ratu Erma Rachmayanti, najmussyabab memiliki tiga ciri, yaitu:

  1. Yang mampu melawan sekularisasi
  2. Yang membekali diri dengan ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis-hadis sebagai petunjuk hidup
  3. Hidupnya hanya untuk Islam

Yuk, Sob, kita preteli satu per satu agar kita tahu, kita ini pemuda yang dimaksud atau tidak!

  1. Pemuda yang mampu melawan sekularisasi

Dari hasil ngulik di kamus online Wikipedia, Sekularisasi berarti hal-hal yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada ajaran agama. Nah, lho! Ini berarti jika pemuda kena virus sekularisasi dia bakal menjauh dari agama.

Ciri ini sama persis dengan para pemuda saat ini. Mereka enggan menjadikan agama sebagai aturan kehidupan. Bahkan, ngerinya mereka enggak mau dekat-dekat dengan berbagai hal yang berbau agama. Bahasa kerennya, enggak ada takut-takutnya pada Allah. Akhirnya, mereka suka bermaksiat dalam segala hal.

Misalnya, Allah melarang mendekati zina, eh, zina malah digandrungi. Allah mengharamkan perilaku kaum sodom, eh mereka malah jadi pegiatnya. Allah haramkan riba, eh malah dijadikan pilar ekonomi.

Astaghfirullah. Benar-benar deh pemuda masa kini sudah terjebak arus sekularisme. Agama hanya ada di KTP doang, dalam kehidupan disisihkan.

So, pemuda bintang enggak bakalan terjebak. Mereka enggak akan membiarkan agama dipisahkan dari kehidupan. Bahkan, agama akan digenggam erat untuk dikaji, diamalkan, plus didakwahkan. Keren 'kan?

  1. Pemuda yang membekali diri dengan ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis-hadis sebagai petunjuk hidup

Ciri kedua inilah ciri istimewa dari pemuda bintang. Mereka menjadikan ayat-ayat cinta Allah yang termaktub dalam Al-Qur'an sebagai pedoman hidup. Selain itu, mereka juga menjadikan hadis-hadis Rasulullah sebagai pedoman dalam menyelesaikan persoalan kehidupan. Mengapa? Karena, Rasulullah telah berwasiat,

"Aku tinggalkan kepada kamu (umatku) dua perkara. Jika kamu berpegang teguh kepada keduanya, niscaya kamu tidak akan tersesat untuk selama-selamanya. (Dua perkara itu adalah) Al-Qur'an dan sunah." (HR. Muslim)

So, salah satu jalan terbaik untuk menjadi pemuda bintang adalah dengan berpegang pada Al-Qur'an dan sunah. Bukan dengan aturan buatan manusia yang rusak dan merusak. Right?!

  1. Pemuda yang menjadikan hidupnya hanya untuk Islam

Pemuda bintang menjadikan hidupnya bukan dalam kesia-siaan. Mereka hidup karena diciptakan oleh Allah. Mereka pun hidup untuk mengabdi kepada-Nya.

Mereka membenarkan firman Allah tentang tujuan Allah menciptakan manusia. Allah berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Pemuda bintang fokus beribadah kepada Allah. Bukan hanya sekadar salat, puasa, zakat, ataupun haji. Mereka melakukan segala aktivitas kehidupan dengan bersandar pada halal haram sesuai pandangan Allah, bukan pandangan manusia.

Para pemuda mulia ini enggak mau tinggal diam ketika Islam dinistakan. Mereka siap mati alias pasang badan, jika syariat Allah dilecehkan. Mengapa? Karena, hidup mati mereka di tangan Allah. Berjuang atau tidak pasti mati. Maka, mereka memilih berjuang hingga nyawa terlepas dari raga.

Para pemuda bintang telah berjual beli dengan Allah. Mereka menukar kenikmatan dunia yang sesaat dengan surga yang abadi. Allah berfirman,

"Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung." (QS. At-Taubah:111)

Jual beli inilah jual beli yang paling menguntungkan buat para pemuda bintang. So, mereka enggak bakal tergiur dengan kenikmatan sesaat ala duniawi. Namun, mereka bakal mengejar surga berbekal ketakwaan yang diridai Allah Swt..

Tiga ciri pemuda bintang sudah kita bahas. Pertanyaannya sekarang, "Apakah kamu termasuk kategori pemuda bintang itu atau otw untuk menjadi pemuda bintang?"

Batu, 6 Januari 2023[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
Choirin Fitri Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Menyambut Akhir yang Mulia
Next
Waspada, Saweran Bentuk Desakralisasi Al-Qur'an
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram