Sejumlah Negara Perketat Pelancong dari Cina, Bagaimana dengan Indonesia?

"Demi memenuhi permintaan para kapitalis, negara melonggarkan aturan yang diklaim menghambat lajunya sistem ekonomi kapitalisme. Hal ini dapat dilihat dari ambisi para kapitalis yang menginginkan normalisasi di berbagai sektor. Seperti sektor pariwisata, ekspor- impor, bursa saham, dll. Padahal, sejumlah masalah kesehatan masih menyelimuti negeri ini."

Oleh. Firda Umayah
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Sejumlah negara melakukan pengawasan ketat dan pembatasan kedatangan para pelancong atau turis asal Cina. Hal ini dilakukan guna mencegah penularan kembali Covid-19 dari negara tersebut. Sejumlah negara itu adalah Amerika Serikat, Jepang, Italia, dan India. Pembatasan pelaku perjalanan bagi warga Cina di sejumlah negara tersebut membuat geram pemerintah Cina. Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, mendesak negara-negara di dunia tak melakukan pembatasan masuknya pelancong dari negaranya. Wang Wenbin menyatakan tindakan pencegahan pandemi dari semua negara harus ilmiah dan sesuai. (cnniternasional.com, 31-12-2022)

Pengawasan Ketat vs Pelonggaran Kerumunan

Jika sejumlah negara di dunia lebih memilih untuk membatasi dan mengawasi ketat para pelancong dari Cina, hal sebaliknya justru terjadi di Indonesia. Pemerintah Indonesia resmi mencabut PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang berlaku sejak 30 Desember 2022 lalu. Pemerintah mengeklaim bahwa negara telah berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 dengan baik. (cnbcindonesia.com, 30-12-2022)

Pernyataan bahwa gencarnya vaksinasi telah membuat masyarakat kebal virus Covid-19 juga digadang-gadang sebagai salah satu alasan pencabutan PPKM. Padahal, virus Covid-19 adalah virus yang terus bermutasi, sehingga kemungkinan orang yang telah divaksin tertular Covid-19 adalah hal yang bisa terjadi.

Sungguh sangat disayangkan. Di saat sejumlah negara kembali memperketat jalan masuknya penyebaran virus Covid-19, pemerintah justru membuka jalan bagi penyebaran virus. Alih-alih mampu mendongkrak ekonomi negara, sebagian orang turut mendukung pencabutan PPKM. Inilah gambaran dari negara pengemban ideologi kapitalisme. Sebuah ideologi yang lebih mengutamakan kepentingan kapitalis daripada rakyatnya.

Demi memenuhi permintaan para kapitalis, negara melonggarkan aturan yang diklaim menghambat lajunya sistem ekonomi kapitalisme. Hal ini dapat dilihat dari ambisi para kapitalis yang menginginkan normalisasi di berbagai sektor. Seperti sektor pariwisata, ekspor- impor, bursa saham, dll. Padahal, sejumlah masalah kesehatan masih menyelimuti negeri ini. Maraknya anak yang terkonfirmasi TBC di Bantul, dan gagal ginjal akut beberapa waktu lalu adalah buktinya.

Lebih dari itu, sistem pemerintahan demokrasi juga tidak menjamin pelayanan kesehatan yang murah bahkan gratis bagi semua rakyat. Sehingga rakyat tetap harus berjuang sendiri untuk menjaga kesehatan dan melakukan pengobatan. Kesehatan dan nyawa rakyat seakan tidak ada harganya. Karena dalam bidang kesehatan pun sarat akan bisnis dan industrialisasi.

Islam Menyelesaikan Penyebaran Wabah

Islam sebagai solusi atas semua masalah hidup manusia memandang bahwa negara memiliki peran besar dalam menyelesaikan penyebaran wabah. Negara juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan jaminan bagi kebutuhan hidup masyarakat, salah satunya adalah kesehatan. Islam memandang bahwa negara yang menerapkan ideologi Islam yang akan mampu melakukan itu semua. Negara Islam itu yakni Khilafah.

Khilafah sebagai pengurus dan penanggungjawab rakyat akan melakukan upaya perlindungan dan penyelesaian penyebaran wabah. Hal ini sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. saat wabah terjadi. Rasulullah melakukan lockdown atau penguncian area yang terkena wabah. Begitu juga dengan orang-orang yang berada dalam wabah tersebut. Maka, tidak dibolehkan untuk meninggalkan area wabah dan memasuki area lain.

Rasulullah saw. bersabda, "Apabila kalian mendengar wabah di suatu tempat, maka janganlah masuk ke tempat itu, dan apabila terjadi wabah sedangkan kamu berada di tempat itu, maka janganlah keluar darinya." (HR. Muslim)

Oleh karena itu, tindakan membiarkan orang-orang yang berasal dari wilayah wabah masuk ke dalam negeri merupakan sikap yang seharusnya tidak dilakukan. Selain bertentangan dengan syariat Islam, ini juga membawa risiko besar bagi kesehatan rakyat. Selanjutnya, Rasulullah saw. juga melakukan isolasi bagi rakyat yang sakit, serta memberikan pengobatan padanya hingga sembuh.

Negara Islam yakni Khilafah juga akan melakukan upaya pencegahan agar wabah tidak kembali hadir di tengah-tengah masyarakat. Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan terhadap semua orang dengan gejala klinis dan berisiko terinfeksi. Khilafah juga memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan gratis kepada semua rakyat, sehingga rakyat dalam segera mengatasi setiap keluhan kesehatan yang ada.

Khilafah akan menunjang segala sarana prasarana kesehatan termasuk mendukung penelitian dan pendidikan kesehatan. Khilafah juga akan mengedukasi masyarakat tentang kesehatan dan mengontrol kepeduliannya dalam menjaga serta merespon kondisi kesehatan masyarakat. Begitulah gambaran umum Khilafah sebagai negara penerap hukum Islam yang akan mampu melindungi kesehatan dan keselamatan rakyat.

Penutup

Sungguh, hanya Islam yang memiliki penghargaan tertinggi terhadap nyawa manusia. Bahkan Allah Swt. juga memberikan pahala yang luar biasa bagi semua yang turut menjaga keberlangsungan hidup manusia.

Allah Swt. berfirman, "Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia." (TQS. Al-Maidah : 32)

Wallahu a'lam bishawab[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
Firda Umayah Tim Penulis Inti NarasiPost.Com Salah satu Penulis Inti NarasiPost.Com. Seorang pembelajar sejati sehingga menghasilkan banyak naskah-naskahnya dari berbagai rubrik yang disediakan oleh NarasiPost.Com
Previous
Teuku dan Tsunami (Bagian 1)
Next
S&K Kematian
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram