Ikan Gabus, Bintang Air Tawar Pengobat Luka

"Allah Swt. berfirman dalam surah An-Nur ayat 45 yang artinya, "Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Oleh. Tina El Haq
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Guys, tahu enggak sih bintang air tawar yang memiliki segudang manfaat? Yups, dialah ikan gabus. Selain murah dan mudah didapatkan, ikan gabus menjadi lauk sejuta umat. Karena, semua kalangan mampu menjangkaunya.

Ikan air tawar ini sangat mudah ditemui di sawah, sungai, maupun danau. Ikan yang memiliki nama ilmiah Channa striata ini ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, lho! Ikan ini dapat hidup di air yang mengandung kadar asam pH 7 dan 8 dan pada tingkat kedalaman dua meter.

Selain bisa diolah menjadi masakan super nikmat, kandungan nutrisi yang ada di dalamnya juga mampu mencegah berbagai penyakit. Jumlah kandungan nutrisi dalam ikan gabus sebagaimana dikutip dari Steemkr.com, yakni protein (25,2 gram), kalori (69 gram), lemak (1,7 gram), air (69 gram), zat besi (0,9 miligram), kalsium (62 miligram), vitamin A (150 miligram), vitamin B (0,04 miligram), dan fosfor (76 miligram). Berbagai kandungan gizi tersebut ternyata memberikan banyak manfaat bagi tubuh, terutama anak-anak, ibu hamil, dan para penderita diabetes.

Beragam Manfaat

Dewasa ini, kemajuan sains dan teknologi turut memberi kontribusi yang luar biasa dalam menghasilkan berbagai penelitian. Salah satunya adalah menguak manfaat ikan gabus bagi kesehatan. Berikut ini beberapa manfaat ikan gabus bagi kesehatan:

Pertama, membantu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.

Masalah kesehatan dapat muncul karena adanya berbagai gangguan dalam tubuh, salah satunya adalah peningkatan kadar gula darah. Bahkan, meningkatnya kadar gula dapat merusak fungsi organ tubuh. Dan salah satu cara menurunkan kadar gula darah, adalah dengan mengonsumsi ikan gabus. Pasalnya, dalam tubuh ikan gabus terdapat kandungan beberapa zat aktif yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam tubuh.

Kedua, turut membantu terbentuknya sel darah putih atau leukosit.

Salah satu fungsi sel darah putih adalah kemampuannya melawan infeksi. Karena itu, tubuh manusia membutuhkan leukosit untuk mencegah terjadinya infeksi. Adapun upaya untuk membantu proses pembentukan leukosit dapat diperoleh dari ikan gabus. Pasalnya, kandungan albumin yang terdapat dalam ikan gabus dapat membantu proses pembentukan sel darah putih.

Ketiga, dapat mencegah terjadinya osteoarthritis.

Osteoarthritis adalah peradangan kronis yang terjadi akibat kerusakan pada tulang rawan. Peradangan tersebut menyebabkan beberapa keluhan, seperti sendi-sendi akan terasa sakit, kaku, dan dapat menimbulkan bengkak terutama pada sendi-sendi jari tangan, pinggul, lutut, dan tulang punggung. Gejalanya pun akan berkembang secara bertahap seiring berjalannya waktu. Nah, untuk mengurangi risiko terjadinya osteoarthritis salah satunya dapat dilakukan dengan mengonsumsi ikan gabus. Pasalnya, kandungan beberapa zat aktif yang ada dalam ikan gabus memiliki fungsi untuk memperbaiki sel-sel saraf pada membran sinovial.

Keempat, membantu menjaga kesehatan otak.

Otak merupakan salah satu organ penting bagi manusia. Otak terletak di rongga kepala yang memiliki fungsi sebagai pengendali semua fungsi dalam tubuh manusia. Karena itu, mengonsumsi ikan gabus dapat membantu menjaga kesehatan otak, karena adanya zat aktif yang terdapat dalam ikan gabus.

Kelima, dapat mencegah terjadinya malnutrisi.

Malnutrisi merupakan suatu kondisi di mana seseorang kekurangan zat nutrisi. Karena itu, untuk meningkatkan zat nutrisi dalam tubuh dapat dilakukan dengan mengonsumsi ikan gabus. Lebih dari itu, dalam setiap 100 gram ikan gabus mengandung nutrisi yang sangat berguna bagi balita, anak-anak, dan ibu hamil.

Keenam, mempercepat pemulihan setelah operasi persalinan.

Dalam sebuah studi yang pernah dilakukan oleh Universitas Hasanudin Makassar, ditemukan bahwa mengonsumsi ikan gabus juga baik untuk pemulihan pascaoperasi persalinan. Peneliti dari Universitas Hasanudin Makassar menyebut, pemberian beberapa kapsul konsentrat ikan gabus selama 14 hari sebesar 0.7 g/dl dapat membantu mempercepat penyembuhan luka pada pasien pascaoperasi termasuk luka pascapersalinan caesar. Hal ini karena zat albumin yang tinggi pada ikan gabus memiliki manfaat sebagai penyembuh luka.

Ketujuh, membantu proses pertumbuhan dan pembentukan otot.

Ikan gabus memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya, seperti ikan lele, mas, ataupun nila. Kadar proteinnya yang sangat tinggi bahkan bisa menyaingi sumber protein hewani lainnya, seperti daging sapi, ayam, atau telur. Misalnya saja dalam setiap 100 gram ikan gabus yang kita konsumsi, maka protein yang didapatkan adalah sebesar 16,2 gram. Sedangkan dalam setiap 100 gram daging sapi, protein yang diperoleh hanya sebesar 17,5 gram, ayam 18,2 gram, ataupun telur sebesar 12,4 gram. Karena itu, protein dalam ikan gabus dapat membantu proses pertumbuhan dan pembentukan otot tubuh.

Menjadi Objek Penelitian

Perkembangan dalam dunia medis membuat banyak peneliti melakukan riset untuk menemukan obat alternatif yang efektif, murah, dan dapat dijangkau masyarakat. Sebagaimana dilakukan oleh para peneliti dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, yang memanfaatkan ikan gabus sebagai bahan penelitian untuk menemukan obat alternatif bagi penyakit diabetes.

Ketua Jurusan Biologi ITS, Dr Dewi Hidayati, S.Si., M.Si. menyebut, proses penelitiannya dengan melakukan ekstraksi ikan gabus yang selanjutnya akan diuji pada hewan uji. Sebelumnya, pada hewan uji dimasukkan senyawa aloksan yang bertujuan merusak pankreas pada hewan uji. Kerusakan inilah yang nantinya akan diuji dengan memasukkan ekstrak ikan gabus ke dalam tubuh hewan uji.

Dalam penelitian tersebut, didapatkan hasil berupa penurunan Malondialdehyde (MDA) yang memperlihatkan adanya stres oksidatif akibat radikal bebas yang terdapat dalam senyawa aloksan. Fakta tersebut menunjukkan bahwa, ekstrak ikan gabus dapat digunakan sebagai antioksidan efektif bagi penderita diabetes. Nantinya, penelitian mengenai ikan gabus ini akan dikembangkan lagi dalam hal molekuler yang ke depannya dapat menjadi ilmu baru dalam bidang pengobatan di Indonesia.

Meski penelitian tentang obat alternatif bagi penderita diabetes terus dilakukan, sayangnya masih banyak masyarakat yang belum mengetahui manfaat ikan gabus terutama dalam hal pengobatan, khususnya untuk penyakit diabetes. Masyarakat pun belum banyak yang mengetahui tanda-tanda atau gejala penyakit ini. Padahal, diabetes merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi ke-6 di Indonesia.

Menu Sehat

Selain berfungsi sebagai sumber pengobatan, ikan gabus juga merupakan menu rumahan yang murah dan sehat. Agar tak kehilangan nutrisi saat memakannya, berikut beberapa tips dalam memasak ikan gabus.

Pertama, dipanggang. Memanggang merupakan salah satu cara mengolah ikan dengan lebih sehat. Sebab, proses tersebut tidak membutuhkan tambahan minyak yang berpotensi menyumbang kolesterol pada tubuh. Cara memanggangnya pun terbilang mudah, yakni cukup membalur ikan gabus dengan bumbu marinasi dari bawang putih, melon, serta merica. Selanjutnya tinggal proses memanggang selama beberapa menit hingga ikan matang.

Kedua, dikukus. Selain dipanggang, cara lainnya untuk mengolah ikan gabus adalah dengan dikukus. Mengukus dianggap sebagai salah satu proses mengolah ikan paling sehat. Sebabnya, nutrisi yang ada pada ikan tetap terjaga dan tidak banyak terbuang. Selain itu, tingkat kematangan ikan akan merata karena hawa panas yang menyebar ke seluruh alat pengukus yang tertutup. Setelah itu, kita bisa menikmati ikan kukus dengan daging yang lembut dan juicy. Selain dua cara ini, masih ada beberapa cara lainnya untuk mengolah ikan gabus menjadi menu sehat dan nikmat.

Tak Ada yang Sia-sia

Sungguh, Allah Swt. menciptakan segala sesuatu dengan tidak sia-sia. Allah menciptakan bumi, langit, laut beserta seluruh isi di dalamnya, dan yang lainnya. Penciptaan tersebut pun disertai dengan manfaatnya masing-masing. Sebagaimana Allah menciptakan suatu penyakit, maka pada saat yang sama Allah pun memberikan obatnya, baik obat yang berasal dari tumbuhan maupun dari jenis hewan.

Allah Swt. berfirman dalam surah An-Nur ayat 45 yang artinya, "Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Hakikatnya, segala sesuatu adalah pemberian Allah Swt. Tugas manusia sebagai khalifah di bumi adalah memanfaatkan segala ciptaan Allah tersebut dengan baik dan tanpa melanggar syariat, agar mendatangkan maslahat bagi semua manusia. Seperti halnya yang dilakukan oleh para ilmuwan atau peneliti dalam menggali berbagai ilmu Allah untuk kepentingan medis.

Wallahu a'lam[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Penulis Rempaka literasiku
Sartinah Seorang penulis yang bergabung di Tim Penulis Inti NarasiPost.Com dan sering memenangkan berbagai challenge bergengi yang diselenggarakan oleh NarasiPost.Com. Penulis buku solo Rempaka Literasiku dan beberapa buku Antologi dari NarasiPost Media Publisher
Previous
Berharaplah Hanya kepada Allah Swt.
Next
Ancaman di Balik Mencairnya Permafrost, Benarkah Akibat Industrialisasi Kapitalis?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram