“Dan makanlah apa-apa yang halal dari yang telah Allah jadikan rezeki untukmu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya. (TQS. Al-Maidah: 88)"
Oleh. Deena Noor
(Tim Kontributor Tetap NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Kapan terakhir Anda makan daging? Daging sapi atau kambing, ya, bukan daging ayam, ikan atau daging-dagingan? Eh, hehehe…
Bagi rakyat jelata seperti saya, makan daging itu bisa dihitung dengan jari. Apalagi di saat harga-harga kebutuhan pokok melambung seperti saat ini. Daging menjadi makin jauh dari jangkauan. Tak terbeli. Membayangkan pun tidak berani.
Saya dan rasanya kebanyakan rakyat Indonesia lainnya bisa menikmati santapan daging pada saat momen khusus saja. Hari itu adalah ketika Iduladha tiba. Di momen spesial inilah biasanya umat muslim melaksanakan kurbannya. Hewan kurban tersebut kemudian disembelih dan dagingnya dibagi-bagikan sehingga orang-orang bisa merasakan kebahagiaannya.
Betapa indah ibadah yang diperintahkan oleh Allah, Sang Pemberi Rezeki. Di hari Raya nan istimewa, semua merasa gembira. Kebahagiaan bukan hanya milik yang berkurban, tetapi juga bagi orang lain di sekitarnya. Berkah-Nya benar-benar melimpah.
Kadang kalau ada tetangga punya hajatan seperti akikah, kita juga bisa ikut menikmati sajian daging kambing. Tak perlu repot-repot lagi mengolah, kita bisa langsung menyantapnya. Nasi kotak dengan gulai, satai daging, acar, dan kerupuk udang sungguh rezeki yang tidak boleh ditolak.
Bisa juga ketika ingin masak daging, eh, pas ada uang untuk membeli bahannya. Tiba-tiba ada teman yang mentraktir makan di restoran yang menunya daging. Itu juga sangat mungkin terjadi. Nikmat mana lagi yang kau dustakan. Rezeki sudah ada yang mengatur. Meskipun kita tak mengharapkan, namun bila sudah menjadi ketentuan-Nya, siapa yang bisa menolaknya.
Nah, bicara soal daging, khususnya sapi, ada sebuah masakan yang merupakan perpaduan resep dari Barat dan Timur. Namanya Beef Stroganof Buah Maja. Wah, apa itu ya? Maja itu buah yang rasanya pahit ‘kan? Bagaimana cara mengolahnya?
Saya tahu ada makanan ini dari sebuah acara di televisi yang menampilkan petualangan dari desa ke desa di nusantara. Terus, si host membuat masakan yang cukup unik dengan memakai buah maja dalam resepnya. Penasaran dong saya! Akhirnya saya perhatikanlah bagaimana dia mengolah “Stroganof Buah Maja” yang memiliki cita rasa lokal.
Beef stroganof sendiri adalah masakan dari negeri Beruang Putih, Rusia, yang kini tengah berperang dengan Ukraina. Sesuai namanya, beef stroganof berbahan dasar daging sapi yang diguyur oleh bumbu khas Rusia. Makanan ini mempunyai cita rasa yang gurih dan pedas. Aslinya, di Rusia sana beef stroganof dimakan dengan kentang yang ditumbuk halus serta ditemani wine. Nah, kalau yang terakhir ini haram ya, bagi muslim! Sebagai gantinya adalah sari buah maja yang berkhasiat dan pastinya halal.
Memasak Beef Stroganof with Maja
Masakan ini telah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia dan tidak menggunakan wine dalam resepnya. Beef stroganof ini menjadi seperti semur daging kurang lebihnya. Dimakannya bukan lagi dengan kentang tumbuk, melainkan dengan nasi tentu saja. Sangat khas Indonesia yang belum afdal kalau belum makan nasi.
Bahan-bahan:
Daging sapi, bawang putih, bawang bombai, paprika, tomat, wortel, buah maja, sari buah maja (pengganti anggur merah), cabai rawit, cabai merah, seledri, gula pasir, garam, dan merica.
Cara Pembuatan:
- Haluskan bawang putih dan ditambah cabai rawit.
- Potong wortel memanjang dan agak tebal.
- Potong daging buah maja berbentuk kotak atau dadu dan agak besar.
- Iris cabai merah, bawang bombai, paprika merah dan hijau.
- Rajang seledri dan tomat.
- Panaskan minyak sedikit, kemudian tuangkan sari buah maja. Diamkan sebentar lalu masukkan daging sapinya.
- Masak daging hingga setengah matang lalu masukkan bumbu halusnya (bawang putih dan cabai).
- Bila bumbu sudah matang masukkan bawang bombai dan cabai merah besar.
- Masak sebentar, kemudian masukkan wortel dan paprika.
- Tambahkan buah maja di akhir karena ia cepat matang.
- Ketika hampir matang, masukkan garam, gula, dan merica. Aduk hingga merata.
- Masukkan tomat dan seledri yang telah dirajang tadi biar makin segar.
- Aduk-aduk masakan hingga matang dan koreksi rasanya.
- Stroganof dengan cita rasa lokal pun siap disajikan.
Inilah semur daging yang dimodifikasi dari resep ala Rusia. Tak kalah lezatnya dengan beef stroganof dari negerinya Om Putin itu. He.. he.. he..
Si Merah yang Tinggi Manfaat
Daging sapi sudah umum diketahui bahwa ia memiliki manfaat yang sangat banyak. Daging sapi termasuk daging merah dengan kandungan zat besi yang lebih tinggi dari daging ayam atau ikan. Daging sapi yang segar biasanya rendah lemak dan memiliki kandungan vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh.
Kandungan yang terdapat pada daging sapi adalah protein, lemak, kalium, fosfor, natrium, kalsium, zinc, magnesium, selenium, zat besi, vitamin B12, vitamin B6, niasin, riboflavin, retinol, thiamin, kreatin dan beta karoten. Dengan kandungan yang begitu banyaknya, maka tak mengherankan bila daging sapi sangat berharga. Di pasaran, harga daging sapi lebih mahal dibandingkan ayam atau ikan.
Menilik kandungan yang dimiliki, daging sapi tentu bermanfaat tinggi bagi kesehatan. Dari mengonsumsi daging sapi, bisa didapatkan manfaat sebagai berikut:
- Membantu pertumbuhan badan
- Menjaga kesehatan
- Memelihara sistem kekebalan tubuh
- Menjaga dan meningkatkan aktivitas otot
- Baik untuk pengolahan energi
- Bagus untuk kesehatan otak
- Berperan dalam pembentukan darah
- Mencegah anemia
Meskipun banyak manfaatnya, mengonsumsi daging sapi tetap tidak boleh berlebihan. Apalagi daging sapi hampir tidak memiliki serat sebagaimana yang ditemukan dalam buah dan sayuran. Vitamin C juga jarang ditemukan dalam daging sapi, bahkan mungkin tidak ada sama sekali. Padahal keduanya sangat penting bagi tubuh.
Memakan daging sapi terlampau banyak dan tidak disertai dengan gizi yang berimbang bisa meningkatkan risiko terkena gangguan kesehatan. Di antaranya adalah:
• Penyakit jantung
• Kanker usus
• Sembelit
• peradangan
• Perubahan pada struktur rambut dan kuku
• Mudah mengantuk
• Mudah sakit
• Menghalangi penurunan berat badan
Disangka Pahit Ternyata Manis
Selama ini saya dan mungkin kebanyakan masyarakat Indonesia, mengira bahwa buah maja rasanya pahit. Ini karena buah maja dikaitkan dengan kisah berdirinya kerajaan besar di tanah Jawa, yakni Majapahit. Ternyata yang dikira buah maja dalam kisah itu bukanlah maja, melainkan buah berenuk yang sangat mirip. Kalau berenuk memang rasanya pahit, sedangkan maja justru rasanya manis dan baunya harum seperti jeruk.
Buah maja termasuk tanaman yang kuat karena bisa tumbuh di suhu yang ekstrem, sangat panas atau sangat dingin. Ia juga bisa tumbuh di berbagai jenis tanah. Buah yang bernama latin Aegie marmelos ini berasal dari Asia tropika dan subtropika. Habitat asli buah maja ada di daerah Asia Selatan dan Asia Tenggara. Ia memiliki sejumlah nama, yaitu bila (Bali), bael (India), bilva, bilwa, kuvalam, koovalam, beli fruit, bengal quince, stone apple atau wood apple.
Kulit buah maja berwarna hijau dengan isinya berwarna kuning atau jingga. Daging buahnya manis, bisa langsung dimakan atau diolah menjadi sirop, serbat, nektar, atau selai. Untuk kulitnya bisa dibuat menjadi marmalade.
Di dalam buah maja terkandung nutrisi yang baik untuk tubuh seperti vitamin C, riboflavin, niasin, tanin, thiamin, lemak, protein, karbohidrat, alkaloida, steroid, kumarin, minyak alami, limonene, dan marmelosina. Dari situlah buah maja memiliki manfaat untuk meredakan diare, mengatasi disentri, membantu menurunkan kadar gula darah, mengurangi risiko kanker, sebagai antibiotik alami, membantu penyembuhan luka, mengatasi sembelit, mengobati kulit gatal, menurunkan demam, menjadikan kulit lembut dan cerah, mencegah kerusakan kulit, membantu regenerasi sel kulit, dan sebagai pewangi alami.
Semua Boleh Selama …
Makan apa saja boleh asalkan tidak mengandung bahaya dan zat yang diharamkan agama. Mau masak perpaduan antara dua budaya yang berbeda juga boleh-boleh saja selama tidak bertentangan dengan prinsip syariat. Mau masak resep dari Barat dan Timur dijadikan satu juga silakan saja. Berbagai bahan dan bumbu-bumbu dipakai juga tak masalah. Yang penting bahan utamanya adalah halal dan baik. Ini sama sekali tidak boleh ditinggalkan.
Alam memberikan banyak sekali manfaat bagi manusia. Tinggal bagaimana manusia bisa memanfaatkannya dengan baik dan sesuai dengan yang menciptakannya. Allah telah melimpahkan beragam kebaikan dari apa yang terhampar di muka bumi. Dia juga telah memberikan petunjuk dalam melakukan setiap perbuatan yang berkenaan dengan semua yang ada sebagaimana yang tersebut dalam surah Al-Maidah ayat 88: “Dan makanlah apa-apa yang halal dari yang telah Allah jadikan rezeki untukmu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.”
Allah telah pula memberikan akal untuk berpikir tentang sesuatu. Dengannya, manusia bisa memilih dan memilah mana yang boleh, mana yang tidak. Dengan merujuk pada Kitabullah dan Sunah Rasulullah, melakukan berbagai aktivitas dalam rangka memanfaatkan ciptaan-Nya.
Wallahu a’lam bish-shawwab[]