"Atas dasar itulah, Bestie! AS dengan ideologi kapitalismenya menjelma menjadi 'sang tuan' bagi Zionis. Sekaligus yang mendukung serta mempersenjatai Israel untuk mengukuhkan penjajahannya di Pelestina."
Oleh. Ana Nazahah
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Bestie, dunia saat ini tengah mengecam kekejian Zionis Israel yang menembak mati insan pers, Shireen Abu Akleh, (51) yang sedang bertugas pada Rabu, (11/5/2022) di kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat untuk Aljazirah. Media BBC menyebutkan, Shireen ditembak dalam keadaan bertugas dan memakai rompi pers yang mengidentifikasi dirinya sebagai anggota media. Kasus ini, tentunya menambah daftar panjang tindak pelanggaran kemanusiaan yang di lakukan Zionis Israel di Palestina.
Maka wajar saja, Bestie! Jika Israel mendapat kecaman dari berbagai belahan dunia. Jumlah kejahatan yang mereka lakukan terhadap Palestina sejak satu abad lebih, telah melebihi angka penduduk Israel sendiri. Masalahnya, kenapa Israel seolah kebal hukum atas setiap pelanggarannya? Dan kenapa dunia merasa takut, hanya berani mengirim kecaman, dan bukannya tentara?
Sejak Deklarasi Balfour
Bestie, mari sedikit kita pelajari sejarah pendudukan Zionis di Palestina! Jadi, Zionisme sendiri adalah gerakan politik terorganisasi yang bertujuan untuk menyatukan orang-orang Yahudi dengan menempatkan mereka di Palestina. Pada awalnya Zionis meminta bantuan Inggris dan Amerika untuk memuluskan upaya mereka mencaplok wilayah Daulah Khilafah Utsmani tersebut. Perdana Menteri Inggris saat itu, Lloyd George mendukung ide Zionis dengan mengeluarkan dokumen yang dirancang oleh Arthur Balfour, Menteri Luar Negeri Inggris. Berbekal asas manfaat, Inggris berharap orang kaya dan pemodal Yahudi mau membujuk Amerika dan Rusia untuk memberi dukungan kepada Inggris di Perang Dunia I.
Tentunya, kamu tidak asing lagi dengan Deklarasi Balfour yang dikeluarkan pada tanggal 2 November 1917 tersebut. Dokumen ini berisikan izin bagi Yahudi untuk membentuk kediaman nasional di negeri Palestina. Pada saat itu, Daulah Khilafah Utsmaniyah kalah atas hegemoni Inggris dan antek-anteknya. Lalu Inggris sang pemenang PD I, menyerahkan Palestina kepada Israel melalui Deklarasi ini. Dimulai dari sinilah, bangsa Yahudi menganggap kawasan Palestina adalah tanah air mereka, dan mengusir umat Islam pemilik sah tanah tersebut.
Satu lagi Bestie, dukungan terhadap Israel tidak hanya datang dari Inggris sang Britania Raya. Sejak AS meraih posisi dominan sebagai negara adidaya, kemudian jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, AS semakin gencar memproyeksikan pengaruh kekuasaannya secara global, termasuk ke Timur Tengah. Untuk memuluskan itu semua, AS memerlukan 'teman' yang membantu misi hegemoninya. Dan AS memanfaat Zionis sebagai 'sekutu' terbaiknya.
Atas dasar itulah, Bestie! AS dengan ideologi kapitalismenya menjelma menjadi Sang Tuan bagi Zionis. Sekaligus yang mendukung serta mempersenjatai Israel untuk mengukuhkan penjajahannya di Pelestina. Bahkan AS tak segan-segan mengeluarkan biaya yang besar demi melanggengkan tindak pelanggaran hak asasi manusia di sana. Itulah yang pernah dikhawatirkan oleh Politikus Partai Demokrat AS, Bernie Sanders. Melalui akun Twitternya, @BernieSanders, Minggu (16/5/2021), ia meminta pemerintah AS untuk mengakhiri bantuan dana yang hampir US$ 4 miliar, yang digunakan untuk membantu pelanggaran hukum yang dilakukan oleh Israel. Dikutip detik.news, Senin (17/5/2021).
Nah, sekarang kamu tau kan Bestie! Siapa sang tuan di balik penjajah Zionis itu? Tidak lain adalah Inggris dan Amerika. Baratlah yang menjadi induk semang, yang mengokohkan cengkeraman Yahudi yang keji, hingga tetap langgeng sampai detik ini. Semua berkat kerjasama Zionis dan negara-negara kapitalis penjajah. Penjajahan adalah salah satu gaya mereka dalam menyebarkan ideologi kapitalisme yang dipujanya.
Maka, melihat begitu kompleks dan sistematisnya problem Palestina ini, Bestie! Menurutmu, cukupkah kecaman dan kutukan untuk mengakhiri itu semua? Ya, tentu saja tidak! Hampir satu abad Zionis menduduki Palestina, sejak saat itu kutukan dan kecaman terus bergulir, namun tak membuat masalah Palestina mereda, malah semakin menjadi-jadi. Karenanya, yang dibutukan rakyat Palestina adalah dukungan nyata berupa kekuatan tentara, bukan sekadar kecaman dan kutukan.
Lawan yang Seimbang
Dalam Islam, persoalan Palestina bukanlah persolan rakyat Palestina saja. Namun, persoalan ini adalah masalah seluruh umat Islam di dunia. Sebab, umat Islam adalah umat yang satu, tidak terpisahkan oleh suku, bahasa, bahkan bangsa. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. riwayat Bukhari dan Muslim, yang menyatakan bahwa mukmin dengan mukmin lainnya itu laksana sebuah bangunan. Nah, jika satu sisi tiangnya roboh atau rusak maka dipastikan, sisi lainnya pun akan ikut merasakan kerusakannya.
Karena kita umat yang satu, maka wajib bagi umat Islam menyatukan kekuatan, menghentikan segala bentuk penjajahan. Selama ini kita kalah, disebabkan melawan serangan bom dan nuklirnya Zionis, hanya dengan kecaman. Jelas, tidak seimbang! Lalu apa yang tepat? Jawabannya, kekuatan fisik lawannya kekuatan fisik pula, Bestie! Kekuatan entitas, lawannya kekuatan entitas pula, barulah seimbang. Oleh sebab itu, tidak ada cara lain selain jihad. Dan hal ini sesuai perintah Allah Swt. dalam Al-Baqarah ayat 190, "Perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian."
Nah, lanjut ke pertanyaan siapa yang akan mengemban tugas jihad ini, Bestie? Apakah 57 negara OKI alias Organisasi Kerjasama Islam? Nyatanya, OKI adalah sekumpulan negara yang tunduk pada entitas Amerika. Lalu, berharap pada PBB? Itu lebih mustahil, karena negara-negara yang memiliki hak veto PBB adalah mereka yang merencanakan kehancuran Daulah Khilafah Utsmani masa lalu, dan yang menekan negeri muslim yang telah tercerai-berai itu, dengan berbagai kebijakan yang merugikan.
Tak ada cara lain, Bestie! Solusi syar’i, lagi komprehensif atas masalah Palestina hari ini, adalah menegakan Institusi Islam kembali. Hanya entitas negara yang memiliki kekuatan yang seimbanglah, yang mampu melawan Yahudi dan sang tuan yang ada di belakangnya.
Khatimah
Bestie, kamu pastinya sudah hafal penggalan kalimat dalam pembukaan UUD 1945, "Di mana kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, dan atas sebab itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan." Namun -Bestie,_ sadarlah! Umat hari ini belumlah mencapai merdeka hakiki. Kita masih hidup di bawah bayang-bayang penjajahan. Ada yang dijajah secara fisik, ada pula lewat pemikiran dan kebijakan-kebijakan. Di mana kedua jenis penjajahan ini, sama-sama berdampak buruk bagi umat secara keseluruhan.
Karenanya, sudah saatnya kaum muda mengambil peran menjadi penolong agama Allah. Menjadi duta-duta dakwah, mewujudkan tegaknya Islam kaffah dalam bingkai Daulah Khilafah Islam. Nah, Daulah inilah kelak yang akan melakukan jihad, Bestie! Yang akan menghapus segala penjajahan dan memerdekakan Palestina seperti sedia kala, sebagaimana saat pemerintahan Umar bin Khatab. Di mana saat itu, umat Islam, Nasrani, dan Yahudi hidup berdampingan dengan damai dan tertib. Wallahua'lam bishawab![]