Jadi Istimewa di Hadapan-Nya

Perlu diingat juga Sahabat, akan adanya konsekuensi dari menjadi 'orang istimewa' dan Sahabat pastinya tahu kalau itu kembali pada pilihan yang kita pilih.


Oleh: Alya Sabila

NarasiPost.com- Sahabat, pernahkah engkau diolok-olok ketika menutup aurat, salat tepat waktu, atau giat mengikuti majelis ilmu di sana sini, dan sebagainya? Olokan yang sering didengar pastinya enggak jauh-jauh dari kata 'sok alim'. Kenapa kita diolok-olok padahal apa yang kita lakukan itu benar? Kenapa kita dikucilkan kalau yang kita lakukan itu berbeda? Kenapa kita diabaikan kalau mengumbar kebenaran?

Pernahkah Sahabat berpikiran seperti itu?

Di era ini kata 'kebenaran' menjadi tabu dan klise. Orang-orang yang menyerukan kebenaran dengan lantang disebut sok-sokan, padahal yang mendengar belum tentu paham akan kebenarannya. Akibatnya sekarang orang-orang mulai bingung membedakan mana benar dan salah.

Jadi Sahabat, kalian yang menyuarakan kebenaran seharusnya bangga karena dapat membedakan mana yang benar dan salah. Jangan lupakan pula, prinsip benar-salah yang sesungguhnya itu didasarkan kepada hukum Allah. Mengapa harus hukum Allah? Tentu saja karena Allah-lah yang telah menciptakan kita, pastinya enggak ada yang lebih tahu tentang ciptaan selain penciptanya itu sendiri bukan?

Sahabat, percayalah pada apa yang kita lakukan. Walaupun itu berakibat dikucilkan oleh orang-orang tetap yakinlah pada kebenaran yang Sahabat sebarkan itu, karena sesungguhnya kalian itu istimewa. Orang istimewa adalah dimana seseorang tidak melakukan hal yang biasa dilakukan oleh orang banyak. Orang-orang yang melakukan kebaikan itu sedikit, maka orang-orang yang sedikit (minoritas) tidak selalu buruk. Jadi kalau Sahabat yakin yang Sahabat genggam itu benar, maka teruslah menyebarkannya jangan berhenti hanya karena Sahabat termasuk ke dalam golongan minoritas. Tidak semua minoritas itu buruk dan tidak semua mayoritas itu baik, semua tergantung pada apa yang mereka kerjakan. Apakah itu kebaikan atau keburukan. Allah Swt. berfirman,

…إِنِ الْحُكْمُ إِلاَّ لِلّهِ أَمَرَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ ﴿٤٠﴾

"Sesungguhnya (menentukan) hukum itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui" (Q.S Yusuf [12] : 40)

Perlu diingat juga Sahabat, akan adanya konsekuensi dari menjadi 'orang istimewa' dan Sahabat pastinya tahu kalau itu kembali pada pilihan yang kita pilih. Namun satu hal yang pasti itulah cara menjadi 'orang istimewa'. Dihina, diolok-olok, dikucilkan, itu semua adalah bagian dari konsekuensi yang kita terima atas pilihan tersebut. Berat? Ya iyalah berat, jadi minoritas itu susah.

Jangan bersedih dulu Sahabat, yakinlah kalau Allah akan memenangkan kita. Memang menjadi minoritas itu sulit, tapi ingat usaha akan selalu membuahkan hasil. Kita yang menyerukan kebenaran dengan jumlah yang sedikit ini dengan perlahan akan bangkit dan mencoba bangun. Jauhkan kata "tidak mungkin" dalam benak kalian, Sahabat! Jadi jangan menyerah dulu.

Memanglah berat memikulnya, karena untuk meraih tujuan yang besar pastinya memiliki konsekuensi yang besar pula. Jangan pernah berpikiran ada cara instan untuk meraihnya, karena itu tidak mungkin terjadi. Allah Swt. berfirman,

وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ {١٠} فَلَا اقْتَحَمَ العَقَبَةَ{١١}

"Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan. Maka tidakkah sebaiknya (dengan hartanya itu) ia menempuh jalan yang mendaki lagi sukar?" (Q.S Al-Balad [90] : 10-11)

Jadi jelaslah kalau jalan kebaikan itu sukar. Kalau Sahabat ingin menyebarkan kebaikan maka bersiap-siaplah untuk melewati jalan yang sukar itu. Jalan sukar yang dilewati itu tadi tidak sia-sia, karena ada Surga yang Allah janjikan bagi kita. Memanglah ada konsekuensi berat yang menunggu kita di depan sana setelah kita memutuskan untuk berjalan di jalan kebenaran yang sukar. Akan tetapi tetaplah yakin bahwa Allah akan membantumu untuk menyelesaikan masalah yang berduyun-duyun datang kepadamu.

Allah Swt. berfirman,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن تَنصُرُوا۟ ٱللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

"Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu" (Q.S Muhammad [47]:7

Yassarallah []


Picture Source by Google

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan Anda ke email [email protected]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Previous
Hati-Hati Menghina Ulama
Next
Polemik Minol: Bagaimana Pandangan Islam?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram