"Pada setiap generasi, pemuda adalah tulang punggung yang membentuk komponen pergerakan, karena memiliki kekuatan yang produktif dan kontribusi yang berkesinambungan. Sehingga pada umumnya, tidaklah suatu umat akan runtuh, jika masih ada pundak para pemuda yang memiliki kepedulian serta semangat juang sekuat baja."
Oleh. Bedoon Essem
NarasiPost.Com-Yo Guys, tahukah kamu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kepada umatnya untuk memanfaatkan masa mudanya dengan sebaik-baiknya? Dalam sebuah hadis riwayat Al-Hakim yang disahihkan oleh Syekh Al-Albany, dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu‘anhuma nih, Rasulullah saw. pernah menasihati seseorang, "Gunakanlah lima perkara sebelum datang lima perkara; usia mudamu sebelum datang usia tuamu, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, saat kayamu sebelum datang saat fakirmu, kala luangmu sebelum datang kala sibukmu, dan juga saat hidupmu sebelum datang saat matimu."
Jika melihat fakta sekarang, memang kita patut bersyukur, Sob, banyak pemuda Islam yang mulai "melek" agama, dari gemar kajian, belajar akidah yang lurus, ibadahnya oke, akhlaknya santun, hingga semangat mengenal Islam kafah yang membara. Tapi di sisi lain, kita juga masih prihatin nih, ternyata masih banyak teman-teman kita yang terjerumus dalam kerusakan dan kemaksiatan, dari gaul yang tidak benar, narkoba, seks bebas, hingga ikut-ikutan ajaran yang menyimpang dan membahayakan.
Pemuda dalam Islam
Guys, tahukah kamu bahwa Islam sangat memperhatikan pemuda? Dalam Islam, jika berbicara masalah pemuda, maka maknanya adalah bicara tentang kekuatan besar, pemimpin masa depan, juga masalah perubahan peradaban. Karena pemuda adalah aspek terdepan suatu bangsa di masa depan, akan rusak ataukah akan jaya. Pemuda mesin penggerak roda dakwah, kita yang akan membawa perubahan dunia dengan arahan, kerja sama, serta bahu-membahu dengan para ulama dan para generasi terdahulu yang lurus, sehingga tercipta kekuatan yang luar biasa dahsyat dalam memperjuangkan kebangkitan Islam, dan menghancurkan hegemoni kemungkaran.
Pada setiap generasi, pemuda adalah tulang punggung yang membentuk komponen pergerakan karena, memiliki kekuatan yang produktif dan kontribusi yang berkesinambungan. Sehingga pada umumnya, tidaklah suatu umat akan runtuh, jika masih ada pundak para pemuda yang memiliki kepedulian serta semangat juang sekuat baja.
Dan musuh-musuh Islam sangat memahami akan hal ini, Guys. Maka itu mereka terus berusaha menghalangi jalan kita—para pemuda Islam—dengan mengubah cara pandang hidup kita. Salah satunya dengan sekulerisme yaitu memisahkan kita dari agama, menciptakan jurang antara kita dengan ilmu dan ulama, dan menyuntikkan racun-racun permainan yang melenakan, juga menjauhkan kita dari norma-norma yang baik di dalam tubuh umat. Para musuh Islam melabeli para ulama dengan keburukan agar kita para pemuda menjauh, menggambarkan ulama dengan sifat yang buruk, menjatuhkan reputasi dan membunuh karakter para ulama, serta menciptakan penguasa boneka untuk berseberangan dengan para ulama.
Maka itu, Sob, kita sebagai pemuda muslim memiliki peran penting dan posisi strategis untuk membangkitkan para ulama agar berperan sesuai dengan apa yang diharapkan umat dari mereka, dan menjadi penjaga bagi agama Islam dari setiap tipu muslihat perusak Islam. Dengan bimbingan mereka, kita adalah peluru yang siap menembus jantung pertahanan musuh. Kita adalah anak panah yang siap melesat menghancurkan kebatilan dan meninggikan panji Islam.
Dalam sejarah Islam sendiri, peran pemuda begitu penting, Sob. Bahkan dalam data sejarah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, tidaklah peradaban dipikul kecuali oleh generasi muda. Jika kita membaca sirah mulia, kita akan dapati ternyata dari sepuluh sahabat nabi yang dijamin masuk surga, yang merupakan orang-orang assabiqunal awwalun atau orang-orang yang mula-mula masuk Islam, seperti Abu Bakar Assidiq, Umar Ibnul Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf, Zubair bin Al-Awwam, Talhah bin Ubaidillah, Sa'ad bin Abi Waqash, Said bin Zaid, dan Abu Ubaidah Al-Jarrah, jika kita lihat usianya, maka akan kita dapati bahwa mayoritas mereka adalah para pemuda.
Mereka adalah para pemimpin yang memegang kepemimpinan Islam setelah Rasulullah. Bahwa kepemimpinan hanya berputar pada mereka. Bahkan nih, Sob, Khalifah Umar bin Khattab saja ketika menjelang wafatnya mewasiatkan untuk menyerahkan kepemimpinan hanya pada mereka yang menjadi generasi awal Islam. Mereka ketika membersamai Nabi dalam kehidupan awal Islam berusia sangat belia. Di antara sepuluh orang itu hanya tiga orang yang sudah "kepala tiga," yaitu Abu Bakar, Utsman bin Affan, dan Abdurrahman bin Auf, dua orang berusia 27 tahun yaitu Umar bin Khatab dan Abu Ubaidah Al-Jarrah, dan lima orang berusia di bawah 20 tahun, bahkan Ali bin Abi Thalib baru berusia 10 tahun saat masuk Islam. Dan mereka adalah para pemimpin Islam setelah Rasulullah wafat. Artinya, pemuda adalah aset, di tangan pemudalah Islam akan bangkit dan jaya.
Jadi, Teman, kalau hari ini kita para pemuda Islam malah sibuk dengan hal-hal yang unfaedah, menghabiskan waktu muda untuk hura-hura, sibuk dengan hal yang tidak jelas, bahkan tenggelam dalam dunia game yang merusak, asyik dalam kubangan lumpur maksiat, sibuk urusan percintaan, maka bagaimana kelak kita akan bisa menjawab pertanyaan Allah di padang mahsyar tentang usia muda untuk apa kita habiskan?
So, Gengs, adalah menjadi sebuah renungan besar untuk kita nih, wahai para pemuda Islam, karena usia muda kita pasti kelak akan ditanya oleh Allah Subhanahu wa ta'ala untuk dimintai pertanggungjawaban. Mengapa usia muda yang akan ditanya? Karena usia muda adalah puncak dari kekuatan, potensi, daya pikir, juga energi. Masa muda adalah usia produktif yang harus kita manfaatkan untuk mencari bekal menuju kehidupan akhirat. Dan jika saja kita mau memperhatikan sejarah Islam yang diabadikan dalam Al-Qur'an maupun hadis dan sirah, maka akan kita dapati bahwa Allah hanya memberikan kekuasaan itu pada para pemuda.
Karena itu, Sob, sesungguhnya kita sedang berebut dengan kebatilan, karena kebatilan juga menyasar anak-anak muda. Jadi, kalau para pemuda diam saja dan tidak ikut mengambil peran dalam kebangkitan peradaban Islam, maka kita akan diambil oleh kebatilan itu, kita akan sibuk dengan hal-hal yang tak guna, bahkan hal-hal yang haram. Untuk itu, Guys, ayo segera kenali jati diri kita, kita adalah generasi terbaik pilihan Allah. Ayo segera bangkit dari tidur panjang kita, dan ambil bagian dalam perjuangan kebangkitan Islam ini.
Sungguh, musuh Islam itu tak pernah tidur, Sob. Mereka terus mengatur siasat jahat untuk merusak kita. Mereka tak segan mengucurkan dana yang tidak sedikit untuk dapat menghancurkan generasi muda Islam. Adalah hal yang biasa jika perjuangan itu penuh dengan lelah, perih, dan pedih. Akan tetapi, Allah sendiri sudah berfirman kalau sakit, perih, pedih dalam perjuangan, sebenarnya tidak berbeda dengan yang dirasakan oleh orang-orang kafir. Yang membedakan adalah kita punya harapan di sisi Allah, mereka tidak memiliki itu. Untuk itu, kita harus berani berjuang demi tegaknya kalimat Allah di muka bumi. Kita harus merebut kembali generasi muda kita dari tangan musuh-musuh Islam. Kita harus menjadi generasi unggul dan calon pemimpin masa depan Islam. Karena di hadapan kita ada kebesaran Islam dan kebesaran itu ada di pundak kita, wahai pemuda.
Wallahu a'lam[]