"Sebagai muslim yang mengaku umat Muhammad, seharusnya sikap kita adalah menolak perayaan V-day. Sebab merayakannya bukan hanya menyelisihi akidah kita, tapi juga menjerumuskan kepada malapetaka."
Oleh. Rizki Sahana
NarasiPost.Com-Apa yang kamu rasakan jika seseorang yang diam-diam kamu suka, mendadak mengirim sekotak cokelat dengan pita bernuansa pink dan sekuntum mawar berwarna merah merona di Hari Kasih Sayang? Ditambah, terselip kartu ucapan dengan kalimat romantis yang super uwu plus ngajak jadian? Wuihh, pastinya jantung kamu bakal berdegup lebih kencang, hati dipenuhi bunga yang bermekaran, dan tubuh seperti melayang di atas awan. Pokoknya bahagia level dewa deh!
Tapi eit, sebenarnya boleh ga sih menerima ajakan jadian lalu merayakan V-Day bareng si dia? Aduuuh bingung. Momen langka kayak gini sayang banget kalo dilewatkan begitu saja. Ditambah, yang ngajakin 'jadi' tuh gebetan, bukan orang lain yang sama sekali ga masuk list. Apalagi yang di blacklist, boro-boro suka atau bahkan cinta, liat bayangnya aja udah ilfeel. Ogah!
Hehee, jadi gini, Dear, V-Day itu asalnya bukan dari Islam, bahkan sama sekali ga dikenal dalam peradaban Islam. V-Day dipropagandakan oleh Barat guna menjajakan konsep hidup liberal yang serba bebas ga kenal aturan Tuhan. Mereka inginkan kita jauh dari ajaran Islam. Mereka ga kenal lelah terus mencekoki kita dengan pemikiran batil agar umat ini lemah sehingga mudah dikuasai dan dijajah.
Next, V-Day pun dijadikan momen meraup keuntungan gede-gedean oleh para kapitalis raksasa pemilik industri cokelat, fashion, film, food, juga berbagai pernak-pernik Valentine mulai dari boneka murah hingga perhiasan yang harganya wah. Tanpa sadar kita membelanjakan harta untuk hal-hal yang unfaedah malah melanggengkan maksiat. Salah satu artikel di detikfinance bahkan menyebut Valentine sebagai salah satu hari boros sedunia. See, jadi selama ini kita kaum muslim telah menjadi target pasar produk industri mereka. Kita jadi sumber cuan mereka, Cuy!
Maka merayakan V-day setidaknya menenggelamkan kita pada dua bencana: yang pertama kita dijajah secara pemikiran, yang kedua kita dijajah secara ekonomi. Bayangkan, kita bukan hanya mengiyakan pergaulan bebas bahkan seks bebas atas nama cinta yang jelas dilarang Islam, tapi juga mengonfirmasi diri kita sebagai korban market produk industri yang nyata menjatuhkan kita pada perilaku konsumtif. Belum lagi event-event V-day yang sarat dengan gaya hidup hedonis, yang menyedot energi umat dan generasi ini hingga memalingkannya dari persoalan yang tengah dihadapi saudaranya, kaum muslim, di belahan bumi yang lain. Masalah penjajahan militer, penindasan, perampasan SDA, kemiskinan, keterbelakangan, kekurangan gizi, kebodohan, penghinaan terhadap Islam dan nabi, persekusi kepada ulama dan para alim, semuanya terpinggirkan, tercover oleh demam pinky yang menggejala di hampir seluruh negeri.
So, sebagai muslim yang mengaku umat Muhammad, seharusnya sikap kita adalah menolak perayaan V-day. Sebab merayakannya bukan hanya menyelisihi akidah kita, tapi juga menjerumuskan kepada malapetaka.
Bukankah sudah banyak contoh, bagaimana generasi umat ini jatuh pada perilaku hina karena mengikuti jalan hidup musuh-musuhnya? Betapa perzinaan bahkan menjelma sebagai gaya hidup kekinian para milenial? Betapa menjalin asmara dengan sesama jenis menjadi tren masif? Akibatnya, bukan hanya kebejatan akhlak yang merebak luas, penyakit menular seksual yang ga ada obatnya seperti HIV/AIDS pun ga bisa dicegah. Nasab manusia pun lenyap. Ga heran Allah menyebut mereka dengan terang benderang di dalam Al-Qur'an seolah hewan bahkan lebih sesat lagi. Naudzubillah!
"Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah." (TQS. Al-A'raf: 179)
Clear ya Dear, ide liberalisme akan bebas babar blas yang diusung Barat ke tengah kehidupan kaum muslim melalui momen V-day wajib dihempas. Seorang muslimah akan jijik, mual, juga muak menyaksikan fenomena pergaulan bebas yang demikian marak di hampir semua level usia. Meski secara naluriah ketertarikan kepada lawan jenis itu fitrah, tapi fitrah tersebut tabu untuk diumbar, justru wajib dijaga dengan mengikuti perintah dan larangan-Nya. Sebab hidup kita ga berhenti di dunia saja, Dear, melainkan sampai ke akhirat, di mana kita akan mempertanggungjawabkan semua amal tanpa kecuali.
Demikian juga dengan penjajahan ekonomi yang menjadikan kaum muslim sebagai target market berbagai produk industri Barat, kudu ditolak secara absolut. Pasalnya, kaum muslim dimiskinkan dan diperas hingga rupiah terakhir, sekaligus diceburkan ke dalam kubangan maksiat dan bencana sosial yang dahsyat melalui penjajahan model ini.
So, jika merayakan V-day dengan pasangan halalmu saja tak pantas, sebab menjatuhkan diri pada tasyabbuh bil kuffar (menyerupai kaum kafir) dan menenggelamkan kita pada dua penjajahan tadi, apalagi merayakannya dengan pasangan yang ga punya komitmen apa-apa. Duh, bencana, Dear![]