Hentikan Dominasi Kapitalisme Global!

"Kita tau kan bahwa cengkeraman hegemoni kapitalis di dunia hari ini dilakukan oleh negara adikuasa yakni Paman Sam, Amerika Serikat. Maka, untuk dapat melawan itu kita juga harus menggunakan kekuatan negara adikuasa. You know what I mean lah. Yup, bener banget. Khilafah yang aku maksud, Guys."

Oleh. Miladiah al-Qibthiyah
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Hai, Guys. Akhir-akhir ini dunia Islam sedang dalam sorotan media nasional maupun internasional. Kasus yang belum lama terjadi adalah Ukraina vs Rusia yang disinyalisasi perang antara dua negara tersebut bisa meletus kapan saja. Jika kita flash back, Ukraina dan Rusia ini sebenarnya sudah terlibat konflik yang membara sejak 2014 lalu. Berawal dari Ukraina yang menggulingkan presidennya yang pro-Rusia, sedangkan militer Rusia menyeberang ke wilayah Ukraina, mencaplok Krimea dan juga mengobarkan pemberontakan oleh separatis di Ukraina timur. Ketegangan itu bahkan telah menewaskan lebih dari 13.000 tentara dan warga sipil.

Sadar nggak sih Guys, kalau ini adalah sebuah proyek globalisasi yang dilakukan oleh sekelompok bangsa untuk melakukan eksploitasi dan dominasi atas bangsa-bangsa lain di atas dunia. Jika kemarin adalah Kazakhstan, maka target mereka hari ini adalah Ukraina khususnya di wilayah semenanjung Krimea.

Kalian nggak perlu kaget bin heran dengan proyek globalisasi yang seolah sangat mencekam ini. Karena sesungguhnya globalisasi ini sudah pernah terjadi sejak beberapa ratus tahun yang lalu. Hanya bentuk dan metodenya saja yang berbeda, Guys. Ketahuan kan kalian nggak hobi baca… Hahaha. Kalian tau nggak istilah kolonialisme? Keterlaluan nih kalo nggak tau! Pelajaran sejarahmu dapat nilai berapa sih? Hayoo ngaku!

Okey, Aku kasih tahu ya, proyek globalisasi di zaman dulu dikenal dengan istilah tadi, yakni kolonialisme. Metode yang mereka gunakan adalah penjajahan secara fisik atas negara-negara sasaran koloni-koloninya. Negara-negara koloni tersebut selanjutnya dikeruk kekayaan sumber daya alamnya untuk keperluan pengembangan industri di negara kolonial.

Lalu, bagaimana bentuk globalisasi di abad 21 ini? Apakah metodenya sama di zaman kolonial? Jawabannya adalah big no, Guys. Bentuk dan metodenya jelaslah berbeda karena penjajahan gaya baru telah muncul setelah Perang Dunia II berakhir. Tapi bukan berarti proses penjajahan telah berakhir ya, Guys. Penjajahan tetap ada kok tapi tidak lagi secara fisik Guys, melainkan dengan upaya dominasi kapitalisme global.

Kalian pada tau kan saat ini mata uang Dollar AS diberlakukan sebagai mata uang internasional? Ya, karena Barat ngotot mau menggantikan mata uang emas dan perak yakni dinar dan dirham yang dikeluarkan oleh Kekhilafahan Turki Utsmani belasan abad yang lalu. Terus, mereka membentuk organisasi IMF (International Monetary Fund) sebagai lembaga untuk menjaga stabilitas moneter internasional. Selain itu, mereka juga membentuk WB alias World Bank untuk memberi "utang" berkedok dana untuk membiayai proyek-proyek pembangunan negara-negara bekas jajahannya. Yang terakhir, Guys mereka juga membentuk Pencanangan GATT (General Agreement on Tarrif and Trade), untuk mengatur lalu-lintas perdagangan internasional. Lebih jahat mana coba, penjajahan fisik di zaman kolonial atau globalisasi di zaman milenial?

Guys, kalau kita telaah lebih dalam, sesungguhnya apa-apa yang mereka lakukan di atas itu adalah bagian dari hidden agenda mereka yakni agenda tersembunyi untuk melanggengkan penjajahan mereka atas dunia Islam, khususnya ya. Apa buktinya?

Coba kita perhatikan negara kapitalis dunia saat ini dengan leluasa menjalankan hegemoni ekonomi atas negara-negara bekas jajahannya (yang notabene adalah negeri-negeri Muslim). Bahkan berlangsung hingga saat ini lho, Guys. Ketika Dollar AS dinyatakan sebagai mata uang resmi untuk perdagangan internasional, sejak saat itulah proses hegemoni ekonomi dunia berjalan dengan sangat mudah. Pada akhirnya, semua negara bekas jajahan yang sudah menyatakan kemerdekaannya dipersilakan membuat mata uang lokal. Syaratnya adalah banyaknya mata uang yang dicetak di negara tersebut harus disandarkan pada banyaknya devisa yang mampu disimpan di Bank Sentralnya. Dan ternyata, Guys devisa yang menjadi sandarannya adalah Dollar AS.

Ini baru hegemoni mata uang. Belom aspek lain yang menjadi sasaran empuk dominasi negara-negara kapitalisme global. Seperti hegemoni utang luar negeri berkedok kepentingan pembangunan negara yang dikoordinasi oleh lembaga keuangan World Bank yang mereka buat itu, Guys. Betapa ngerinya jika dituntut untuk mengembalikan utangnya, ternyata tidak bisa dalam bentuk mata uang lokal, namun harus dalam bentuk Dollar AS ditambah dengan bunga alias ribanya. Iihhh.. Ngeri banget nggak sih, Guys. World Bank itu sejatinya lembaga rentenir besar dunia yang telah menetapkan beban bunga kepada negara debiturnya.

Apa Kabar Dunia Islam?

Dari kasus-kasus yang menimpa umat Islam baik di negeri minoritas seperti Ukraina, maupun di negeri mayoritas seperti Kazakhstan dinilai bahwa Islam adalah agama yang berada dalam krisis di seluruh dunia saat ini lho, Guys. Kejam nggak? Enak aja bilang Islam adalah agama krisis. Mereka mengklaim bahwa radikalisme penyebab dunia Islam sedang mengalami krisis. Sekali-kali tidak!

Dunia Islam sejatinya hanya berada dalam dominasi kapitalisme global. Jika kita flash back, flash back mulu ya, wkwkwk.. Merekalah yang menjajah, menindas dan membunuh kaum Muslim. Kaum Muslim dijauhkan dari pedoman Islam yang sesungguhnya selama beberapa abad lamanya sehingga membuat dunia Islam rentan terhadap skema kolonia atau sekarang tepatnya adalah globalisasil ini.

Jadi Guys dunia Islam sedang tidak krisis, ya. Akan tetapi yang terjadi saat ini adalah krisis global yang dibuat sendiri oleh negara-negara kapitalis di bawah pengawasan tatanan global liberal yang mereka yakini. Tentu mengganti tatanan global liberal negara kapitalis adalah dengan tawaran tatanan global alternatif, yakni kembalinya tatanan Islam di panggung dunia.

Khilafah Menghentikan Dominasi Kapitalisme Global

So, how can we get out of the grip of global capitalism?
Of course the answer is easy, Guys. Sok inglish banget ya gue. Hahaha. Jadi gini, kita tau kan bahwa cengkeraman hegemoni kapitalis di dunia hari ini dilakukan oleh negara adikuasa yakni Paman Sam, Amerika Serikat. Maka, untuk dapat melawan itu kita juga harus dong menggunakan kekuatan negara adikuasa juga. You know what I mean lah. Yup, bener banget. Khilafah yang aku maksud, Guys.

Sebagai anak milenial yang produktif, kreatif, dan inovatif, saatnya libatkan dirimu untuk meng-goal-kan langkah-langkah strategis yang kudu ditempuh demi kembalinya tatanan Islam di panggung dunia.

Pertama, pahami satu per satu pengaruh globalisasi negara kapitalis. Saat ini emas dan perak tidak lagi menjadi mata uang dunia, kan. Maka saatnya gaungkan untuk berlepas dari dominasi dollar AS. Lakukan kajian mendalam tentang emas dan perak bahwasanya nilainya stabil. Tidak akan pernah mengalami inflasi. Yakinkan umat bahwa emas dan perak ini harus menjadi mata uang negara, dalam hal ini adalah Khilafah, untuk keperluan perdagangan dalam negeri maupun luar negeri. Brarti Khilafah harus diwujudkan dulu dong? Ya iyalah. Coz, hanya Khilafah yang mampu membalikkan keadaan, Guys. So, mendakwahkan penegakan Khilafah hukumnya wajib. Titik.

Kedua, kita harus mewujudkan perekonomian yang mandiri. Guys, dalam negara Khilafah, tidak dikenal istilah menggunakan utang luar negeri. Khalifah yang memimpin negara Khilafah akan senantiasa mendorong dan memotivasi seluruh rakyat untuk menginfakkan harta kekayaan mereka untuk membantu negara dalam membiayai pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi yang mandiri dipastikan tidak akan bergantung pada negara mana pun.

Oke Guys. Kali ini aku bahas dari aspek ekonominya dulu, ya. Soalnya kepanjangan nih kalo kudu bahas aspek geopolitiknya. Hihihi. Next time ya. Intinya, kita harus menegakkan tiang-tiang penyangga agar Khilafah berdiri kokoh tanpa mudah dihancurkan lagi sebagaimana yang pernah terjadi belasan abad yang lalu. So, kontribusimu sangat diperhitungkan demi tegaknya Khilafah melalui tiang-tiang penyangganya. Apakah itu? They are ketakwaan individu, kontrol masyarakat, dan penerapan hukum-hukum Islam oleh negara.

In syaa Allah Khilafah mampu mewujudkan itu semua, Guys. Tidak hanya untuk kepentingan umat Islam saja, akan tetapi untuk kepentingan nonmuslim juga. Bahkan, segenap makhluk yang ada di alam semesta ini akan merasakan kemakmurannya. Because Islam is rahmatan lil 'aalamiin. Wallaahu a'lam bi ash-shawab.[]


Photo : Uprise RI

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Tim Redaksi NarasiPost.Com
Miladiah al-Qibthiyah Tim Redaksi NarasiPost.Com
Previous
Lorong Gelisah
Next
Sultan Alp Arselan, Sang Singa Pemberani
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram