Duhai Putriku

"Mencintaimu bukan berarti diriku harus setiap saat bilang “I LOVE YOU!” Bukan berarti harus selalu mendekapmu dan memujamu dalam berbagai hal. Bukan berarti terus membiarkanmu larut dalam keterpurukan, ketidakpastian, dan kesedihanmu. Lebih-lebih menjerumuskanmu berjalan di luar koridor-Nya."

Oleh : Andrea Ausie
(Pemred NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Dua puluh satu tahun kini usiamu, Nak! Titian perjalanan waktu yang telah engkau lewati yang bagaikan sekejap mata. Dari bayi mungilku yang terlahir prematur karena rahimku bermasalah, kini engkau beranjak menuju sosok gadis di ambang kedewasaan.

Mungkin diriku bukan sosok ibu yang sangat sempurna bagimu, Nak !
Kusadari begitu banyak kelemahanku yang mungkin membuatmu berpikir bahwa diriku tidak sehebat dan sesempurna para ibu sahabatmu.
Tapi ketahuilah Nak, diriku sudah berusaha mencintaimu dalam kadar paling sempurna yang kumiliki. Menyayangi dan mencintaimu tanpa batas dengan caraku sendiri.

Pahamilah Nak..
Banyak ungkapan dan makna yang terkandung dari sebuah CINTA.
Hanya 5 huruf dalam satu kata yang sering dirimu pertanyakan hakikatnya padaku.
Dengarkanlah duhai putriku.
Mencintaimu bukan berarti diriku harus setiap saat bilang “ I LOVE YOU !”
Bukan berarti harus selalu mendekapmu dan memujamu dalam berbagai hal. Bukan berarti terus membiarkanmu larut dalam keterpurukan, ketidakpastian, dan kesedihanmu. Lebih-lebih menjerumuskanmu berjalan di luar koridor-Nya.

Bukan itu Nak..
Cinta kasih orang tua senantiasa terurai sepanjang masa. Terkadang seorang anak belum bisa memahami secara utuh makna cinta dari orang tuanya.

Diriku pernah tertegun, Nak!
Melihatmu dan mendengar protes putus asamu, “Aku sudah berusaha keras mencoba yang terbaik dan sempurna, namun selalu dianggap gagal dan salah!

Mengertilah Nak…
Tidak ada kesempurnaan yang hakiki pada diri manusia karena kesempurnaan hanyalah milik Allah Swt. Namun, tidak ada salahnya jika kita berusaha untuk bisa sempurna. Sempurna bukan dalam pengertian di depan manusia tetapi semata di hadapan-Nya.
Tidak perlu mengejar penilaian manusia karena hanya akan melelahkanmu tapi kejarlah penilaian-Nya untuk mengumpulkan pundi-pundi amalan terbaikmu untuk akhirat kelak.

Cobalah renungkan sebentar, Nak…
Terkadang Allah mendewasakan kita dengan berbagai ujian-Nya. Membentukmu menjadi sosok yang lebih tegar dengan terpaan kerikil-kerikil tajam yang menamparmu.
Mengambil hikmah dari peristiwa apa pun yang menimpamu. Mungkin Allah Swt. rindu senandung doamu serta menagih keikhlasan dan ketabahanmu.

Jangan membuatmu hanyut dalam kesedihan apalagi putus asa. Aku tahu ada jiwa yang rapuh, ada tangisan yang tersekat serta kemarahan dan pemberontakan yang ingin dirimu luapkan atas kekecewaan dan gundah gulanamu.
Membuatmu tumbang dalam sakit dan tangisan yang tertahan.
Menangis itu wajar, Nak.
Namun, menangislah di hadapan-Nya sebagai bukti bahwa kita makhluk lemah. Bukan mengumbar tangisan hanya untuk menarik simpati orang lain. Ingatlah, kesedihan bukan untuk ditangisi tapi harus dihadapi dan dilalui dengan kesabaran sebagai bukti bahwa dirimu mampu melaluinya.

Duhai putriku..
Mungkin saat ini dirimu merasa terasing di tempat itu. Berpisah dengan orang-orang yang mencintaimu sejak kecil untuk memulai kehidupan barumu.
Berhati-hatilah tinggal di kota itu, Nak!
Terkadang gemercik kota metropolitan bisa menggoyahkan iman di hati seseorang. Bergaullah dengan orang-orang yang hanif yang senantiasa menyerukan kebaikan dalam dakwah syariat Islam. Bukan justru terseret arus pergaulan mereka yang salah hanya demi popularitas. Jagalah izzah dan iffah-mu sebagai seorang muslimah. Bentengi dirimu dengan kuatnya akidahmu.

Ingatlah selalu ya Nak..
Hidup itu seperti roda yang berputar. Terkadang kita berada di atas dan bisa menjadi bagian terpenting dalam hidup seseorang, namun adakalanya berada di bawah seperti butiran debu yang tersisih. Di sinilah kita dituntut dalam menyikapi kehidupan ini, Nak!
Dan yakini, tidak ada manusia yang berbeda di hadapan-Nya, yang membedakan hanyalah tingkat ketakwaan mereka kepada Allah Swt.

Tetap semangat ya, Nak !
Jaga izzah dan iffah- mu, tingkatkan terus istikamahmu. Satu hal yang dirimu harus tahu, aku sangat mencintaimu dan dirimu selalu berada dalam relung hatiku. Diriku bahagia memilikimu dan terima kasih atas semua prestasi dan apa pun yang dirimu tempuh dalam koridor-Nya. Selalu ada rindu dan cinta yang senantiasa mengalir dalam embusan doa untukmu,  Nak!

Barakallahu fii umrik, putriku tercinta.
Menjadi dewasa akan membawamu kedalam petualangan yang baru. Bersiap-siaplah dan terus melangkah dengan keyakinanmu. Berhati-hati ya, Nak ! Semakin banyak hal yang menyenangkan yang akan membuat hidupmu makin menakjubkan namun makin besar juga belaian dosa siap menjerumuskanmu. Berjalanlah pada Cahaya-Nya ya, Nak ![]


Photo : Pribadi



Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Andrea Aussie (Pemred NarasiPost.Com
Andrea Aussie Pemred NarasiPost.Com
Previous
Lenyapkan Minuman Keras dengan Sistem Islam
Next
Membangun The Mukaab, Kemajuan atau Kemunduran?
2 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

16 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Nofifah
Nofifah
9 months ago

Syukron bu, saya jadi merasa tulisan ini juga dibuat untuk saya. Ternyata kami seumuran dengan putri ibu. Oleh karenanya terima kasih untuk untaian kata yg ibu sampaikan

Mimy muthmainnah
Mimy muthmainnah
1 year ago

Masyaallah tabarakallah untaian kata yg begitu indah... tiadalah bosan membacanya. Semoga kebahagiaan selalu meliputi Mommy dan Putrinya. Aamiin

R Fitrinugraheni
R Fitrinugraheni
1 year ago

Masyaallah ...
Yang terbayang kakak dan putrinya yang tahun ini juga beranjak 21 tahun, juga sedang kuliah di luar kota ...

Semoga putri Mom Andrea selalu bahagia, sehat dan tetap dalam penjagaan Allah Swt. Pun doa yang sama untuk keponakan di kota gudeg, Yogyakarta. Aamiin Yaa Mujibasaailiin ...

Ima khusi
Ima khusi
1 year ago

Terharu, tergambar jelas kelembutan seorang ibu. Barakallah fii umrik untuk putrinya, Mom. Semoga Allah senantiasa menjaganya dalam jalan ketakwaan.

Deena
Deena
1 year ago

Masyaallah.. terharu dan menangis membacanya..

Semoga sehat2 selalu ya, Bu..

Dewi Kusuma
Dewi Kusuma
1 year ago

Bahagianya punya putri cantik jelita
Semoga Allah senantiasa menjaganya, menjadikan dia putri nan shalihah

Ageng Kartika
Ageng Kartika
1 year ago

Masyaa Allah, merebes mili Mom,,Mengharu biru bacanya..kalimat2 dr Mom Andrea seperti mewakili apa yg ingin diutarakan utk putri sulungku, taun ini genap usia 20 tn.
Jazakillah khayr Mom utk tulisaanya yg bagus dan mewakili kaum ibu ♥️

Tya Ummu Zydane
Tya Ummu Zydane
1 year ago

Berhasil bikin Indra penglihatanku basah...
Ma Syaa Allah...
Syukron Mbak untuk tulisan yg sngt mengesankan ini.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram