"Hingga kini, pecel masih tetap eksis di tengah gempuran makanan dari luar. Ia tak hanya dijual oleh pedagang kaki lima saja, melainkan juga disajikan di restoran dan hotel bintang lima. Pertanda bahwa pecel bisa diterima oleh semua kalangan"
Oleh: Deena Noor
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Adakah yang belum pernah menyantap pecel? Bila belum, saya sarankan untuk mencobanya karena kuliner yang satu ini rasanya sungguh nikmat. Campuran sayur-mayur yang direbus dengan siraman kuah kacang yang legit dan gurih begitu menggugah selera. Ditambah rempeyek kacang atau teri dan aneka lauk-pauk pendampingnya, benar-benar membuat lidah bergoyang.
Apalagi jika Anda adalah seorang vegetarian, maka pecel menjadi pilihan yang tepat karena berisi aneka sayur yang tentu menyehatkan. Sayur yang kaya serat dipadu dengan bumbu kacangnya tak kalah lezat untuk dilahap, meski tanpa olahan daging di dalamnya. Harganya pun ramah di kantong.
Pecel yang biasanya disantap sebagai sarapan ini bisa ditemukan di mana-mana. Sajian ini sangat populer di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta dengan ciri khasnya masing-masing. Harganya yang murah meriah menjadi pilihan banyak kalangan. Tua-muda, kaya-miskin, pejabat-rakyat, semua menyukai kuliner yang amat melegenda ini.
Pecel Madiun yang Sedap
Pecel sendiri ada banyak jenisnya. Salah satu yang amat terkenal di nusantara adalah pecel Madiun. Kota yang berada di Provinsi Jawa Timur ini memiliki bumbu pecel yang amat khas. Bumbu pecel umumnya berbahan dasar kacang tanah yang digoreng, bawang putih, asam jawa dan cabai yang kemudian ditumbuk menjadi satu. Nah, dalam bumbu pecel Madiun, bahan-bahan dasar tadi ditambahi dengan daun jeruk purut. Inilah yang menjadikan bumbu pecel Madiun memiliki rasa dan aroma yang sedap.
Dalam sajian pecel Madiun, kombinasi sayurannya lebih beraneka, seperti bayam, kangkung, kacang panjang, kenikir, kecambah, daun singkong, daun papaya, dan ada juga bunga turi. Pecel Madiun juga menambahkan potongan mentimun atau krai, petai cina dan daun kemangi sehingga makin sedap dan segar disantap. Komponen pelengkapnya pun tak kalah mantap. Ada serundeng, oseng-oseng tempe, rempeyek, lempeng puli, sate usus, ati-ampela, telor dan aneka lauk-pauk lainnya yang amat menggiurkan. Bumbu kacang pada pecel Madiun juga dibuat lebih kental. Hmm, jadi lapar…
Ada lagi satu keunikan pecel Madiun, yakni disajikan dengan pincuk daun pisang. Pincuk merupakan istilah dalam bahasa Jawa, yang berarti piring yang terbuat dari selembar daun pisang yang dilipat ujungnya dan disemat lidi. Nasi pecel dan lauknya ditaruh di bagian cekungan lipatan tadi. Nasi hangat beserta aneka sayuran di atasnya kemudian disiram kuah kacang gurih dan taburan serundeng kelapa ditambah sepotong tempe dan rempeyek kacang. Lengkap sudah nikmatnya!
Sejarah Pecel
Pecel ternyata disebutkan dalam kisah di Babad Tanah Jawi. Diceritakan bahwa kala itu Sunan Kalijaga bertemu dengan Ki Gede Pamanahan pada tengah hari. Pada pertemuan itu disertai dengan acara makan siang bersama. Ki Gede Pamanahan lalu menghidangkan nasi dengan sayuran, sambal pecel dan lauk pauknya. Melihat hidangan yang belum pernah ditemui sebelumnya, Sunan Kalijaga kemudian bertanya tentang makanan yang disajikan oleh Ki Gede Pamanahan tersebut. Ki Gede Pamanahan lantas menjawab, “Puniko ron ingkang dipun pecel” yang artinya “Ini dedaunan yang direbus kemudian diperas airnya.”
Dari situlah awal mula pecel menjadi kuliner nusantara yang melegenda. Sajian sederhana yang bahan-bahannya mudah didapat dan diolah. Aneka sayuran yang banyak ditemui di sekeliling kita dan pengolahannya dengan direbus sebentar, membuat pecel gampang dibuat oleh siapa saja.
Berdasar cerita itu, bisa disimpulkan bahwa munculnya pecel bermula di Yogyakarta. Seiring dengan berjalannya waktu, pecel Madiun menjadi lebih populer di bumi pertiwi ini. Hingga kini, pecel masih tetap eksis di tengah gempuran makanan dari luar. Ia tak hanya dijual oleh pedagang kaki lima saja, melainkan juga disajikan di restoran dan hotel bintang lima. Pertanda bahwa pecel bisa diterima oleh semua kalangan
Cita rasa yang khas dan lezat membuat pecel tak pernah kehilangan penikmatnya. Makanan ini selalu memberikan kesan tak terlupakan. Bagai kenangan yang tak lekang dimakan zaman.
Sehat dan Nikmat Mana yang Kau Dustakan
Dalam pecel terkandung banyak sekali manfaat bagi kesehatan. Makanan yang menyerupai salad ini kaya akan serat dan vitamin dari aneka sayurannya. Sangat cocok untuk yang sedang melakukan diet. Mengenyangkan dan sehat tentunya.
Kacang tanah
Selama ini kacang tanah dituduh sebagai penyebab jerawat hingga banyak dihindari orang. Padahal kacang tanah ini kaya nutrisi dan punya banyak manfaat, lho! Kacang mengandung serat, protein, vitamin E, magnesium, mangan, asam folat, biotin, lemak tak jenuh dan juga kaya akan anti oksidan. Maka dari itu, kacang tanah sangat bagus bagi kesehatan bila dikonsumsi secara tepat, di antaranya:
- Mengurangi risiko penyakit jantung
- Mencegah pengerasan arteri
- Membantu pelebaran pembuluh darah
- Membangun dan memperbaiki sel-sel tubuh
- Melancarkan pencernaan
- Mengelola kadar gula
- Mencegah anemia
- Menghaluskan kulit
- Membantu menurunkan berat badan
Sayuran
Aneka sayuran hijau yang menjadi bagian dari nasi pecel memiliki kandungan nutrisi yang besar. Sayuran hijau merupakan sumber serat, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Manfaat dari mengonsumsi sayuran adalah:
- Sebagai sumber energi tubuh
- Meningkatkan imun tubuh
- Menyehatkan saluran pencernaan
- Membantu mengontrol gula darah
- Menjaga kesehatan mata
- Mencegah penyakit jantung
- Mencegah radang sendi
- Mengurangi risiko penyakit kanker
- Meningkatkan cadangan zat besi dan sel darah merah
- Meningkatkan kesehatan saraf
- Membersihkan racun dalam tubuh (detoksifikasi)
- Menjaga keseimbangan berat badan/diet
Pengolahan makanan dengan cara direbus sebentar juga sangat baik untuk membuat kandungan nutrisi pada sayuran tetap terjaga. Sayuran yang direbus memiliki banyak manfaat, di antaranya:
- Makanan menjadi mudah dicerna
- Membantu menurunkan berat badan
- Mencegah asam lambung
- Mengobati dan melindungi batu ginjal
- Membuat kulit sehat
- Meningkatkan pertumbuhan rambut
- Membantu dan mengobati peradangan di perut
Makan tak hanya untuk mengisi perut yang lapar atau mencari yang rasanya enak semata, namun juga yang menyehatkan. Sehingga dengannya tubuh bisa beraktivitas dan beribadah utamanya. Tak hanya sehat, tapi makanan yang kita makan juga haruslah yang halal. Sebab halal itulah yang menjadi standar bagi manusia, sebagaimana yang Allah perintahkan dalam surat Al-Maidah ayat 88: “Dan makanlah apa-apa yang telah diberikan Allah kepadamu sebagai rezeki yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.”
Baca juga :https://narasipost.com/2021/08/08/tak-hanya-sekadar-pemanja-lidah-coto-makassar-punya-segudang-cerita/
Allah telah memerintahkan kita untuk memakan yang halal dan sehat yang terdapat di seluruh penjuru bumi. Berbagai makanan yang baik dan halal di bumi telah disediakan oleh Allah untuk manusia, seperti yang telah disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 168: “Wahai manusia! Makanlah apa-apa yang ada di bumi, makanan halal lagi baik…”
Sayuran sendiri disebutkan dalam Al-Qur’an surat ‘Abasa ayat 28: “Anggur dan sayur-sayuran.”
Sayuran juga disebutkan secara umum dalam surat al-An’am ayat 99: “Dialah yang menurunkan hujan dari langit, dan dengan itu Kami menghasilkan tumbuh-tumbuhan dari segala jenis, dan dari padanya Kami menghasilkan gandum yang berkerumun tebal…”
Sungguh luar biasa nikmat Allah pada hamba-Nya. Dia telah melimpahkan rezeki yang terhampar di bumi untuk bisa dimanfaatkan oleh manusia. Dengan rezeki itu manusia bisa hidup dan melakukan banyak aktivitas. Maka, cara mensyukurinya adalah dengan senantiasa bertakwa, dan menyembah Allah semata.
Selain itu, syukur juga bisa diwujudkan dengan menjaga serta merawat apa yang telah diberikan berupa kesehatan. Pergunakanlah tubuh yang sehat untuk kebaikan, melakukan dakwah amar ma’ruf nahi munkar.
Jangan menjadi hamba yang kufur nikmat. Jauhkan diri dari segala yang bisa membawa pada perilaku mendustakan nikmat Allah Swt. Hindari perbuatan yang bisa membawa kerusakan, baik pada diri maupun alam sekitar. Tersebab perilaku merusak merupakan salah satu bentuk kufur atas nikmat-Nya.
Semesta yang Allah ciptakan adalah sebagai ladang manusia untuk beramal mencari pahala dan mengumpulkan bekal akhirat. Dengan mengingat itu, manusia akan senantiasa menyadari bahwa setiap perbuatan adalah terikat pada aturan-Nya.
Wallahu a’lam bish-shawwab[]