“Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya tentang umurnya ke mana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia menerapkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dihabiskannya, serta tentang tubuhnya, untuk apa digunakannya.”
( HR. Tirmizi )
Oleh: Messy Ikhsan
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Guys, miris sekali saat melihat fenomena remaja zaman now. Semakin hari, ulahnya kian menggila. Para generasi muda tidak lagi malu berbuat maksiat di depan umum. Eh … malah bangga dengan kemaksiatan yang dilakukan tanpa ada rasa berdosa dan bersalah.
Nah, yang makin menorehkan luka lagi, mereka yang terjaring gaul bebas, justru berasal dari dunia artis, loh. Seharusnya publik figur yang punya segudang harta dan segunung follower memanfaatkan potensi itu untuk hal kebaikan. Akan tetapi, malah sebaliknya, mereka melakukan sesuatu yang Allah haramkan?
Padahal, dunia itu fana dan kebahagiaan di dunia pun hanya bersifat sementara. Jangan sampai hal itu melalaikan kita dari kehidupan yang sebenarnya, yaitu kampung akhirat. Jangan sampai bahagia kita di dunia menjadi wasilah sengsara nanti di neraka. Sebab, kita dengan sengaja mengabaikan perintah dan aturan Allah Taala.
Allah berfirman :
وَمَنْ اَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَّنَحْشُرُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اَعْمٰى
"Dan bagi siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS Thaha: 124)
Rasulullah bersabda dalam sebuah hadis riwayat Tirmidzi.
لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ
Artinya :
“Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya tentang umurnya ke mana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia menerapkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dihabiskannya, serta tentang tubuhnya, untuk apa digunakannya.”
Pilih Taat atau Maksiat?
Guys, dalam hidup ini kita selalu dihadapkan pada beragam pilihan. Mau pilih taat atau maksiat? Mau pilih surga atau neraka? Mau pilih bahagia atau sengsara? Semua itu tergantung pada masing-masing orang. Sebab, setiap kita sudah Allah anugerahi akal untuk berpikir, membedakan antara yang baik dan benar sesuai dengan standar syariat.
Kata Imam Syafi'i, keimanan itu akan naik saat melakukan kebaikan dan menurun saat melakukan keburukan. Sehingga apa pun aktivitas kita, harus memilih pilihan yang terbaik. Jika kita memilih untuk taat, maka kehidupan akan selamat dunia dan akhirat. Jika kita memilih untuk maksiat, maka kehidupan akan sekarat dan jauh dari rahmat.
Apa pun yang kita punya, pastikan semua itu berguna dan berdaya untuk kebaikan saja. Sebab, harta, tahta, dan apa yang ada pada diri kita akan Allah mintai pertanggungjawaban secara sempurna. Maka, jadilah generasi muda yang mengajak umat kepada ketaatan pada-Nya.
Sayangnya, remaja yang sadar dan peka terhadap problem umat sangat langka dan limited edition. Kebanyakan generasi muda malah gampang terpengaruh dan terjerumus dalam lubang kemaksiatan. Tak jarang hanya karena segan terhadap teman, malah ada remaja yang mengadaikan keimanan. Astagfirullah.
Keadaan seperti ini tidak boleh kita biarkan begitu saja. Kita harus melakukan perubahan secara total sampai pada sistem kehidupan yang sesuai standar syariat. Sebab, sistem Islam melahirkan pribadi yang taat dan patuh terhadap segala aturan-Nya. Sehingga tak ada celah untuk kemaksiatan merajalela. So, goodbye for maksiat and welcome to taat. Allahuakbar!
Allah berfirman :
اِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِيْنَ اِذَا دُعُوْٓا اِلَى اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ اَنْ يَّقُوْلُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَاۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
Artinya :
"Ucapan orang-orang mukmin apabila mereka diajak kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul memutuskan (perkara) di antara mereka, mereka berkata, “Kami mendengar, dan kami taat.” Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."(QS An-Nur : 51)[]