Aku kian menapaki jalan nan panjang.
Lalu mendekap setitik sinar yang benderang.
Membuat mata ini terbuka gamblang.
Bahwa selama ini aku seperti orang asing.
Berjalan dalam kebingungan tanpa ujung.
Oleh: Messy Ikhsan
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Aku tersesat dalam ruang tanpa kata
Tak tahu jalan mana yang hendak disapa
Terperangkap dalam dunia nan fana
Sanubariku berteriak bahwa ini dosa
Tapi, nafsuku berada di puncak utama
Semakin membuat diri ini tertawa ria
Menari riang dalam bias maya
Aku semakin tersesat tanpa punya peta
Semakin tengelam dalam jurang dosa
Terlena dalam buaian dan nyanyian dunia
Hidup bahagia, tapi kenapa hati hampa?
Seolah ada yang hilang dari dunia
Hidup penuh tawa, tapi kenapa jiwa merana?
Seolah ada yang hilang dari tubuh manusia
Apakah kini dunia sedang bercanda?
Aku kian menapaki jalan nan panjang
Lalu mendekap setitik sinar yang benderang
Membuat mata ini terbuka gamblang
Bahwa selama ini aku seperti orang asing
Berjalan dalam kebingungan tanpa ujung
Sinar yang terpancar melekat di raga
Membuat diri tersadar dan percaya
Bahwa selama ini aku seorang pendosa
Sebab, mengabaikan kuasa Sang Pencipta
Dengan mengabaikan ayat-ayat cinta-Nya
Keinginan ini terus berteriak tanpa jeda
Aku harus bangkit dari kubangan dosa
Ya Rabb, masih adakah jalan yang bercahaya?
Untuk diri ini genggam dalam jiwa
Agar kembali pada fitrah sebagai manusia
Aku harus mengoreskan lukisan kehidupan nan indah
Dengan terikat erat pada kalam Allah
Senantiasa lantang menyuarakan aturan sunah
Sesuai yang dicontohkan Baginda Rasulullah
Agar negara Khilafah segera terjamah[]