Pemuda, Agen Perubahan

“Siapa saja yang berdiam diri dari menyampaikan kebenaran, maka ia adalah syaithan Akhras yaitu setan bisu dari jenis manusia"
(Imam An-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim bahwa, Abu Ali Ad-Daqqooq An-Naisaburi Asy-Syafi’i)

Oleh: Aya Ummu Najwa
( Kontributor Tetap NarasiPost.Com )

NarasiPost.Com-Negeri ini makin ke sini makin tidak jelas ya, Gaes. Hari demi hari bangsa ini seakan tak punya visi misi. Kalian juga merasakan kan, negeri ini makin jauh dari aturan? Lihatlah bagaimana hukum sering diperjualbelikan. Saat pandemi begini, warga asing bebas berdatangan, kekayaan negeri pada digadaikan, ulama dipenjarakan, rakyat kelaparan dibiarkan, generasi makin rusak, serta pendidikan makin tak berkualitas.

Para penguasa seakan mati rasa. Coba deh, kita lihat, di saat rakyat sengsara karena pandemi belum berakhir dengan kebijakan dan pelayanan amatir, pemerintah malah sering bikin lawakan, Sob.

Ada yang minta dibuatkan rumah sakit khusus mereka, ada yang minta baju dinasnya merek dunia, ada yang sibuk pasang baliho dengan biaya yang bisa bikin kenyang satu provinsi, ada yang mengajak ngereview drama. Ah … pokoknya kocak-kocak, deh. Mereka pikir nih, negara panggung stand up comedy kali, ya?

Nah ada yang paling mutakhir nih, Gaes. Pemerintah dalam waktu dekat akan mengalihkan semua saluran TV analog ke saluran TV digital. Di tengah mencekamnya pandemi yang kian hari kian ngeri begini, bukannya fokus mencari solusi untuk rakyat, malah lagi dan lagi mereka mengeluarkan kebijakan yang tidak banget. Sekarang ini, rakyat sedang kelaparan, dengan ekonomi kian terpuruk karena pandemi kian memburuk. Korban semakin banyak. Rakyat sedang tidak memikirkan TV, baik analog mau digital. Rakyat hanya butuh solusi agar pandemi ini segera berakhir. Rakyat hanya ingin bisa sekolah lagi, usaha lagi, bisa hidup dengan tenang lagi.

Dengan fenomena ini, apa yang kalian rasakan, Sob? Apakah kalian merasa biasa saja, atau ada greget dalam diri kalian? Kalau kita merasa greget dan ingin berubah dari kondisi ini, berarti hati nurani kita masih berfungsi, Gaes. Tapi, kalau kita merasa biasa saja dengan segala yang terjadi ini, tidak merasa greget, tidak terpikir melakukan perubahan, wah … bahaya sekali.

Jika kita tidak dapat tersentuh dan merasakan segala hal yang buruk, malah berdiam diri atas kondisi rusak itu, maka itu musibah, Teman. Padahal, sudah naluriah, manusia itu senang dengan hal yang benar. Jika tidak sesuai, ia akan berusaha untuk berubah.

Sudah kewajiban kita, ketika melihat kerusakan akan melakukan perbaikan dengan segala yang mampu kita lakukan. Yang penting, jangan pernah berdiam diri, Sob.

Rasulullah Shalallahu'Alaihi Wasallam telah memerintahkan kita untuk mencegah kemungkaran. Dalam sebuah hadis riwayat Imam Muslim dan lainnya dari sahabat Abi Said Al Khudri beliau bersabda,

"Siapa saja dari kalian yang melihat kemungkaran maka hendaklah dia mengubahnya dengan tangannya (kekuasaannya), jika tidak mampu, maka dengan lisannya, jika tidak mampu, maka dengan hatinya, dan yang demikian itu adalah keadaan selemah-lemah keimanan"

Tentunya kita tidak mau dikatakan mempunyai iman yang lemah bukan? Sesungguhnya, untuk memperoleh surga yang kita idam-idamkan syaratnya adalah iman yang kuat, Gaes.

Bukti iman kuat ini banyak, salah satunya berani mengatakan kebenaran dan tidak berdiam diri menyaksikan segala kerusakan yang ada. Bahaya berdiam diri dalam melihat kemungkaran itu luar biasa, Teman. Bahkan disebutkan oleh Imam An-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim bahwa, Abu Ali Ad-Daqqooq An-Naisaburi Asy-Syafi’i pernah berkata,

“Siapa saja yang berdiam diri dari menyampaikan kebenaran, maka ia adalah syaithan Akhras yaitu setan bisu dari jenis manusia"

Wah … tambah ngeri, tuh. Jadi, apa dong yang harus kita lakukan, sedang kita bukan pengambil kebijakan negeri ini?

Ok Gaes. Gini, kita ini generasi Islam. Kita ini umat terbaik pilihan Allah yang sudah dijanjikan kemenangan jika kita berdakwah amar makruf nahi mungkar dan juga beriman kepada Allah. Itu berarti, seseorang dikatakan beriman itu, jika ia mau melakukan amar makruf nahi mungkar tadi. Ketika kita sudah melaksanakan itu, maka Allah akan memberikan kepada kita kemenangan Islam.

So, sebagai generasi penerus estafet kepemimpinan Islam, yang harus kita lakukan sekarang adalah memperjelas visi kita bahwa generasi muda Islam adalah agen perubahan yang akan mengganti kepemimpinan dunia yang jauh dari penerapan Islam menuju Islam yang rahmatan lil 'alaamiin. Kerusakan ini harus segera diakhiri. Sistem bobrok ini harus segera diganti dengan sistem ilahi. Hanya Islam satu-satunya solusi bagi keterpurukan ini.

Mulailah kenali Islam. Mulai kita renungkan hakikat kenapa kita diciptakan, yaitu sebagai Khalifah Allah di atas bumi, untuk menerapkan hukum-hukum Allah. Tentu ini tak mudah, Sob. Ini butuh kerja keras. Iya, karena balasannya pun tidak main-main, yaitu surga.

Ketika kalian ingin menjadi juara, apa yang kalian lakukan? Bermalasan, santai, nge-game, tentu tidak bukan? Setiap orang yang menginginkan kesuksesan dan keberhasilan, maka ia harus mempunyai pola hidup masterclass, bukan? Ketika yang lain hura-hura, ia memilih kajian, belajar Islam, belajar bahasa Arab, baca sirah, duduk di taman-taman surga, meneguk kesejukan airnya. Ketika yang lain menonton konser musik, ia akan menghabiskan waktunya untuk meneliti dan merenungi, juga mencari solusi untuk umat yang terpuruk begitu parah ini agar bisa bangkit.

Benar, jika itu berat. Namun, yakinlah bahwa janji Allah adalah benar. Bacalah kisah Muhammad Al Fatih. Ia menakhlukkan Konstantinopel yang merupakan mercusuar peradaban dunia kala itu di usia 21 tahun, Gaes! Itu artinya, ia mengubah tatanan dunia dari kepemimpinan Kristen kala itu dan menjadikan Islam memimpin dunia.

Ia nyata, Sob. Ia bukan Super Hero hayalan layaknya yang ada di Mobile Legend, atau film Evengers. Ia pemuda Islam, agen perubahan.

Namun, untuk mencapai kemenangan itu, banyak yang harus ia korbankan. Umur 8 tahun ia telah hafal Al-Qur'an dan menguasai 8 bahasa dunia. Tentu itu butuh kerja keras, bukan? Lebih ke belakang, mari kita ambil pelajaran dari panglima besar Islam, Shalahuddin Al Ayyubi yang pada umur 25 tahun telah berhasil merebut Al Quds kembali dari tangan tentara Romawi. Tentu ini butuh kerja keras dan usaha yang tidak ringan. Dan masih banyak lagi kisah-kisah para pejuang Islam yang mulia lainnya. Mereka dapat melakukan perubahan global bukan dengan kongkow-kongkow, hura-hura, nge-game! Mereka dari kecil telah memperjelas visi hidup mereka, bahwa mereka adalah pejuang Islam, agen perubahan!

Inilah yang harus kita contoh dan tiru. Sudahlah, tinggalkan semua aktivitas yang unfaedah. Ayo mulai hijrah, torehkan kontribusimu untuk kebangkitan Islam dan kaum muslimin dengan aktif mengkaji dan turut aktif dalam dakwah ideologis. Sejatinya musuh-musuh Islam tak pernah tidur dan santai. Mereka terus mencari cara agar Islam hancur. Ayo pahamkan umat, bahwa kerusakan dan kedunguan ini harus segera diakhiri. Ganti sistem rusak dan merusak ala Barat ini dengan Islam, sistem ilahi yang menyejahterakan.

Wallahu a'lam[]


Photo : Pinterest

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Aya Ummu Najwa Salah satu Penulis Tim Inti NP
Previous
Permata Hati
Next
Perjalanan Pencarian Identitas di Balik Dinamika Taliban-Afganistan
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram