Inilah yang terjadi pada umat Islam saat ini. Mereka terpesona dengan kemajuan Barat, sehingga berupaya menirunyadan meninggalkan akidah Islam.
Oleh. Mariyah Zawawi
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com dan Penulis Riak Literasi)
NarasiPost.Com-Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Korea Selatan (Korsel) menyatakan bahwa militer negara tersebut mendeteksi rudal balistik yang diluncurkan dari Pyongyang. Rudal jarak pendek yang diluncurkan pukul 22:38 pada hari Minggu (18/12/2023) itu menuju Laut Timur atau Laut Jepang. Sementara itu, Kementerian Pertahanan Jepang menyebutkan bahwa Korea Utara (Korut) telah meluncurkan sesuatu yang tampak seperti rudal balistik. Menurut penjaga pantai, rudal itu tampaknya telah jatuh di perairan. (cnbcindonesia.com, 18/12/2023)
Peristiwa penembakan rudal balistik itu merupakan respons Korut atas rencana latihan militer gabungan Korsel dan Amerika Serikat (AS) yang akan dilaksanakan pada tahun depan. Latihan militer yang dilakukan tiap tahun itu juga akan melakukan latihan operasi nuklir. Di samping itu, penembakan rudal balistik itu juga merupakan respons terhadap peringatan yang diberikan oleh Korsel dan AS untuk tidak melakukan serangan nuklir apa pun. Kedua negara tersebut juga mengancam akan mengakhiri rezim Kim Jong Un jika Korut tetap melakukan hal itu.
Sebenarnya, apa yang terjadi di wilayah tersebut? Siapa saja yang berada di balik semua itu? Bagaimana pula posisi umat Islam dalam konflik ini?
Sejarah Krisis Korut dan Korsel
Korut dan Korsel adalah dua negara yang berada di Semenanjung Korea, terletak di antara Tiongkok dan Jepang. Sebelum terpisah menjadi Korut dan Korsel, Korea pernah dikuasai oleh Jepang pada tahun 1910-1945. Pada tahun 1945, Jepang yang kalah pada Perang Dunia II harus melepaskan Korea. Sejak itulah, Korea terpisah menjadi dua negara, yaitu Korut dan Korsel.
Korsel yang dipimpin oleh Syngman Rhee menjadi negara kapitalis dan didukung oleh AS. Sedangkan Korut yang dipimpin oleh Kim Il-sung menjadi negara komunis dan didukung oleh Uni Soviet. Dukungan AS terhadap Korsel dan Uni Soviet terhadap Korut tampak jelas pada saat Perang Korea (1950-1953). Saat itu, baik AS maupun Uni Soviet memberikan bantuan militer kepada negara yang didukungnya. Setelah perang usai, Korut dan Korsel pun terpisah secara permanen. (kompas.com, 25/06/2022)
Pertarungan Dua Ideologi
Pasca Perang Dunia II, terjadilah perang dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet. Perang dingin itu terjadi karena pertarungan dua ideologi yang diemban oleh kedua negara tersebut. AS mengemban ideologi kapitalisme, sedangkan Uni Soviet mengemban ideologi komunisme.
Kapitalisme lahir sebagai reaksi atas perilaku para bangsawan dan rohaniawan yang mengekang kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, mereka menghendaki kebebasan dalam berbagai bidang. Meskipun mempercayai keberadaan Tuhan, mereka tidak menginginkan agama mengatur kehidupan mereka. Kebebasan dalam bidang ekonomi membuat kekayaan hanya berkumpul pada para pemilik modal.
Sedangkan komunisme tidak mempercayai Tuhan. Bahkan, agama disebut sebagai candu masyarakat yang akan menyebabkan kemalasan. Selain itu, dalam ideologi ini, seluruh kekayaan merupakan milik negara. Individu boleh memiliki kekayaan, tetapi dibatasi jumlahnya.
Kedua negara itu pun berupaya untuk menyebarkan ideologi yang mereka emban. Hal itu sudah menjadi watak dari setiap ideologi. Ia tidak akan mampu berhenti pada pengembannya. Oleh karena itu, pengembannya akan terus berupaya mengajak pihak lain untuk mengikuti mereka. Maka, kedua negara tersebut terus berupaya menerapkan ideologi yang mereka emban di mana pun. Itulah sebabnya, kedua negara pengemban ideologi tersebut terus berupaya untuk menyebarkan ideologi kapitalisme dan komunisme.
Oleh karena itu, AS dan Uni Soviet pun berupaya untuk mengajak negara-negara lain menerapkan ideologi mereka. Keduanya pun berebut pengaruh, termasuk di Semenanjung Korea. Korsel kemudian berpihak kepada AS, sedangkan Korut pada Uni Soviet.
Hal ini terus berlangsung, meskipun Uni Soviet telah runtuh. Setelah Uni Soviet runtuh, Rusialah yang menggantikan posisi Uni Soviet. Maka, Rusia pun berupaya untuk terus merangkul Korut agar tetap berada dalam pengaruhnya. Mereka pun melakukan kerja sama di beberapa bidang, seperti ekonomi dan militer.
Posisi Umat Islam
Islam merupakan ideologi yang berlandaskan pada akidah Islam. Akidah yang diturunkan oleh Allah Swt. melalui malaikat Jibril a.s. kepada Rasulullah Muhammad saw. Dari akidah inilah diturunkan berbagai aturan kehidupan. Berbagai aturan ini merupakan solusi bagi persoalan yang dihadapi oleh manusia.
Namun, saat ini tidak ada satu negara pun yang mengemban ideologi ini. Oleh karena itu, umat Islam pun hanya bisa menjadi penonton dalam pertarungan ideologi saat ini. Bahkan, mereka juga menjadi pihak yang turut diperebutkan. Hal ini telah digambarkan oleh Rasulullah saw. dalam hadis riwayat Abu Dawud.
يُوْشِكُ الْأُمَمُ أنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأكَلَةُ إلى قَصْعَتِهَا
Artinya, “Akan datang suatu masa di mana umat-umat lain memperebutkan kalian, seperti memperebutkan makanan pada nampan ….”
Inilah yang terjadi pada umat Islam saat ini. Mereka diperebutkan oleh negara-negara pengemban kapitalisme dan komunisme. Hal itu terjadi karena mereka tidak lagi memegang teguh akidah Islam. Mereka terpesona dengan kemajuan yang dibuat oleh Barat, sehingga berupaya meniru Barat dan meninggalkan akidah Islam.
Akibatnya, ada negeri muslim yang mengikuti arahan AS, ada pula yang mengikuti Rusia. Mereka pun terpecah belah dan terjajah. Kekayaan alam mereka diperebutkan dan diambil oleh penjajah dengan mudah.
Hal itu terjadi karena umat Islam dikuasai oleh penyakit wahn, yakni cinta kepada dunia dan takut kepada kematian. Penyakit ini juga menimpa para penguasa umat Islam. Akibatnya, mereka dengan mudah dikendalikan oleh para penjajah hanya agar mendapatkan kekuasaan dan dunia yang fana.
Padahal, saat bersatu, mereka memiliki kekuatan yang besar. Musuh-musuh mereka dibuat gentar karenanya. Mereka pun menjadi umat terbaik dan berhasil membangun peradaban yang mulia. Saat itu, mereka dapat merasakan kemakmuran dan kesejahteraan. Semua itu dapat mereka raih karena mereka tetap memegang akidah Islam. Mereka menerapkan aturannya serta mendakwahkannya.
Oleh karena itu, jika mereka menginginkan umat Islam menjadi umat yang kuat, mereka harus kembali memegang akidah Islam. Dengan demikian, mereka tidak akan dikendalikan oleh musuh-musuh Islam. Yang lebih penting dari itu adalah, mereka akan mendapatkan rida Allah Swt.
Wallahu a’lam bishawab.[]
Islam dan kaum muslimin sekarang lemah. Disana mereka unjuk kekuatan militer. Sedangkan kaum muslimim sibuk terpecah dengan kotak-kotak pecah belah yang dibuat oleh penjajah
Dengan kembali memegang akidah Islam dalam satu naungan, umat Islam akan kuat dan berjaya
Masyaallah tulsiannya makin mengungkap tabir bahwa pusaran kekuatan konstelasi politik internasional dan regional memang nyata mencengekram negeri ini.
Barokallah, Mbak
Semoga umat Islam segera terbebas dari berbagai bentuk penguasaan dari ideologi lain ini, ya mbak
Umat muslim terpecah belah tanpa junnah. Tak ada yang bisa mempersatukan kecuali kepemimpinan Islam. Barakallah mba @Mariyah, naskahnya selalu keren
Betul, mbak. Semoga junnah itu segera hadir kembali melindungi umat. Aamiin
MasyaAllah tabarakallah, tulisannya ndaging Mbak Mariyah, keren ❤️
Aamiin
Umat Islam hari ini seperti madu ya, yang diperebutkan banyak kumbang. Miris melihat kondisi umat Islam yang terombang-ambing saat ini, tanpa wibawa dan tanpa junnah. Barakallah bu
Mereka diperebutkan karena lemah
Perjuangan mengembalikan kejayaan Islam perlu terus digelorakan. Menyadarkan umat untuk kembali menjadikan mabda Islam sebagai qiyadah fikriyah. Mencampakkan dua ideologi kufur (Kapitalisme & sosialisme/komunisme) yang menyengsarakan manusia Memahamkan umat bahwa hanya mabda Islam yang sahih. Yang rahmatnya akan dapat dirasakan ketika diterapkan oleh institusi negara.
Barakallah Mbak Mariyah. Keren naskahnya.
Betul mbak. Saatnya kembali kepada Islam kaffah
Tulisan keren mbak Mariyah. Saat ini umat Islam terjepit, tak punya panggung. InsyaAllah soon Islam akan menjadi negara adidaya kembali.
Aamiin yaa robbal 'aalamiin
Benar mb, umat Islam harusnya mengingat kembali jati dirinya yang mulia dan berupaya mengembalikan kemuliaannya dengan fokus pada cita-cita agung menjadikan Islam sebagai sistem kehidupan
Betul sekali