Umat Islam di India jumlahnya mencapai 15 persen dari populasi penduduk India yang jumlahnya 1,39 miliar jiwa. Sayangnya, umat Islam yang besar ini tak merasakan ketentraman hidup. Mereka diliputi ketakutan dan menjadi sasaran represif dari rezim yang tengah berkuasa.
Oleh. Rosmiati
NarasiPost.Com-Umat Islam di Distrik Gurugram Haryana India mendapat larangan untuk menunaikan salat Jumat di lokasi yang bahkan telah ditentukan oleh otoritas pemerintah setempat dari kelompok Hindu sayap kanan. Dengan dalih, banyak penduduk sekitar yang keberatan. (telisik.id, 09/12/2021)
Larangan beribadah bagi kaum muslimin ini tentu bukanlah yang pertama. Semenjak partai Hindu Bharatiya Janata Party (BJP) pimpinan pemerintah berkuasa, setidaknya sudah terjadi beberapa kali tragedi pilu melanda umat Islam di beberapa negara bagian di India. Dan umat Hindu sayap kanan inilah yang tampil sebagai pelopor setiap aksi tersebut.
Dilansir dari ihram.com (18/11/2021), polisi bahkan menangkap beberapa pekerja dari kelompok Hindu sayap kanan di lokasi yang sama, setelah mereka mencoba mengganggu kaum muslim yang tengah beribadah. Bahkan kelompok Hindu sayap kanan ini berani mengancam pihak keamanan jika tidak segera menutup izin salat Jumat, mereka akan berjalan sendiri melakukan tindakan. (Republika.co.id, 05/11/2021)
Dan akhirnya pada 2 November lalu, pemerintah sendiri telah mencabut izin salat Jumat di delapan dari 37 lokasi. Karena massifnya laporan keberatan dari penduduk sekitar. Tak hanya itu, serangan kekerasan terhadap muslim juga telah terjadi di negara bagian Tripura pada bulan lalu. Toko-toko kaum muslimin serta tempat ibadah dirusak oleh kalangan radikal Hindu.
Menurut Asosiasi Perlindungan Hak Sipil, setidaknya 16 masjid dirusak dan rumah serta toko milik muslim dibakar. Kelompok itu mengatakan setidaknya ada 27 insiden massa sayap kanan yang dikonfirmasi menyerang masjid, rumah, dan individu di wilayah muslim. (Ihram.com, 18/11/2021)
Malang nian nasib muslim di anak benua. Mengapa bisa terjadi?
Ilusi Kebebasan di Dalam Demokrasi
Apa yang dialami penduduk muslim di anak benua adalah potret dari pengkhianat sistem demokrasi yang hari ini tengah diemban dunia termaksud India. Pasalnya, di dalam konsep hidup berdemokrasi, ruang kebebasan di buka lebar. Termaksud di dalamnya kebebasan beragama. Tetapi fakta berkata lain, kebebasan itu tak berlaku atas kaum muslim.
Senada dengan itu, Anggota parlemen Asaduddin Owaisi mengungkap bahwa keputusan pemerintah Gurugram melarang umat Islam menunaikan salat Jumat di beberapa titik lokasi adalah pelanggaran pasal 25 konstitusi India, yang mana dalam bait konstitusinya menjamin kebebasan warga negara India untuk menganut, mempraktikkan, dan menyebarkan agama. (Republika.co.id, 05/11/2021)
Maka bagaimana mungkin ada segolongan umat yang dilarang? Inilah tafsir ganda kebebasan di dalam sistem demokrasi. Apa yang didengung-dengungkannya nonsense atas umat Muhammad. Tak hanya di India, bahkan di seluruh dunia. Semua mengalami hal yang sama.
Sejarah Panjang Islam di India
India meski kini didominasi oleh umat Hindu-Budha. Negeri ini pernah hidup berabad-abad dalam naungan Khilafah islamiah.
Islam pertamakali masuk dibawa oleh seorang Jenderal Umayyah, Muhammad bin Qasim ketika berhasil menaklukan Sindh di tahun 711. India yang saat itu masih bersatu dengan Pakistan mengalami masa-masa keemasan di bawah panji Islam dalam beberapa ratus tahun lamanya.
Sayang, keharmonisan itu sirna seiring dengan melemahnya pijakan ideologi para sultan yang memimpin kedua wilayah tersebut. Sampai pada akhirnya, kekuasaan Islam di sana benar-benar meredup pada tahun 1857 M seiring dengan menguatnya pengaruh Inggris di anak benua.
Inggris yang waktu itu menggencarkan misi ekspansinya memanfaatkan dan bekerja sama dengan umat Hindu untuk memukul mundur pengaruh Islam dalam pusaran kekuasaan. Hingga pada akhirnya, Inggris memberikan mandat pengurusan negeri ini pasca merdeka kepada Umat Hindu.
Muslim Anak Benua Merindukan Kembali sang Junnah
Umat Islam di India jumlahnya mencapai 15 persen dari populasi penduduk India yang jumlahnya 1,39 miliar jiwa. Sayangnya, umat Islam yang besar ini tak merasakan ketentraman hidup. Mereka diliputi ketakutan dan menjadi sasaran represif dari rezim yang tengah berkuasa.
Semua ini akibat dari tak adanya junnah (pelindung) atas umat Islam di seluruh dunia. Kini umat Islam hidup tersebar di beberapa negeri diatur oleh pemimpin-pemimpin sekuler yang bahkan anti-Islam. Tak ayal, bila mereka menjumpai nestapa sepanjang jalannya.
Pemimpin-pemimpin di negeri mayoritas muslim juga tak bisa berbuat banyak selain mengecam. Karena terpasung oleh batas negara dan larangan untuk ikut campur terhadap urusan internal negara lain.
Maka pupus sudah harapan umat untuk mendapat pembelaan dan perlindungan.
Sungguh hanya dengan kepemimpinan Islam, kaum mukmin mendapatkan junnah, begitu pula dengan muslim India. Karena khalifah akan bertanggungjawab melindungi mereka dari kesewenang-wenangan rezim yang berkuasa. Hari ini, derita yang menggerogoti tubuh umat karena lemahnya pertahanan mereka adalah akibat tiadanya sang junnah.
Wallahu'alam bishowab[]
Photo : Unplash