Palestina Dijajah, Aynal Muslimun?

Palestina dijajah, Aynal Muslimun-2

Aynal muslimun? Di mana kaum muslim? Apakah kita akan terus diam, sedangkan saudara-saudara kita di Palestina disiksa?

Oleh. Vega Rahmatika Fahra, S.H.
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Sudah lebih dari satu tahun kaum muslim Palestina, khususnya di Gaza, terus berada di bawah penjajahan dan kekejaman. Angka-angka yang mencengangkan membuktikan betapa berat penderitaan saudara-saudara kita di sana, lebih dari 43.000 nyawa telah syahid, termasuk wanita dan anak-anak tidak berdosa. Rumah-rumah porak poranda, tanah subur berubah menjadi puing-puing, dan setiap jengkal wilayah Gaza berlumuran darah serta air mata.

Suara tangis anak-anak yang kehilangan keluarga, teriakan para ibu yang meratap di tengah reruntuhan, dan jeritan para ayah yang berjuang sendirian menghidupi keluarga menjadi pemandangan yang tidak terlukiskan. Namun, pertanyaannya adalah di mana kita kaum muslim, saat saudara-saudara kita di Palestina terus menjadi korban penjajahan ini? 

Di Mana para Pemimpin Kaum Muslim? 

Ada lebih dari 50 negara mayoritas muslim yang tersebar di berbagai belahan dunia. Jika melihat dari jumlah populasi, kaum muslim adalah salah satu komunitas terbesar di dunia dengan lebih dari 1,8 miliar jiwa. Para pemimpin dunia Islam memiliki kekuatan politik dan ekonomi yang besar. Namun, ketika Gaza dihancurkan, ke mana mereka semua? 

Negara-negara ini memiliki angkatan bersenjata yang kuat. Mereka rutin memamerkan alutsista modern yang canggih di parade militer. Tank-tank besar, jet tempur, dan rudal jarak jauh dipamerkan sebagai simbol kekuatan. Namun ironis, tidak ada satu pun senjata itu yang dikerahkan untuk membela Palestina. Tidak ada tank yang bergerak menuju Gaza. Tidak ada jet tempur yang mengudara untuk menghentikan serangan penjajah. 

Mengapa para pemimpin ini diam? Apakah mereka lupa bahwa Palestina bukan sekadar sebuah tanah? Apakah mereka lupa bahwa darah yang mengalir di Gaza adalah darah saudara-saudara mereka sendiri? Sungguh menyakitkan melihat para pemimpin ini memilih berdiam diri atau bahkan sibuk membangun hubungan dengan penjajah. 

Satu Tubuh 

“Perumpamaan kaum mukmin dalam hal saling mencintai dan menyayangi adalah seperti satu tubuh. Apabila salah satu anggota tubuh sakit maka seluruh tubuh akan merasakan sakit dengan demam dan tidak bisa tidur.” (HR. Bukhari)

Rasulullah saw. mengingatkan kita bahwa kaum muslim adalah seperti satu tubuh. Jika satu bagian terluka, seluruh tubuh akan merasakan sakitnya. Palestina adalah bagian dari tubuh kita. Ketika saudara-saudara kita di Gaza dipenjara, dibantai, dan diusir dari rumah-rumah mereka, itu adalah luka yang seharusnya kita rasakan bersama. 

Bela Palestina bukan hanya persoalan kemanusiaan. Ini adalah persoalan iman. Membela Palestina berarti membela kehormatan Islam. Setiap tetes darah di Gaza adalah panggilan bagi kita semua untuk bersatu, bangkit, dan berjuang. 

Palestina bukan hanya tentang tanah. Ia adalah amanah yang Allah titipkan kepada kaum muslim. Al-Quds, tempat suci ketiga bagi umat Islam adalah bagian tidak terpisahkan dari akidah kita. Merelakan Palestina dijajah sama saja dengan membiarkan Islam diinjak-injak. 

Siapa yang Akan Membantu Palestina? 

Dunia telah membuktikan bahwa solusi dari penjajahan Palestina tidak akan datang dari organisasi internasional seperti PBB. Mereka hanya memberikan janji tanpa bukti. Bantuan kemanusiaan yang dikirim dari berbagai negara muslim memang membantu untuk sementara, tetapi itu bukan solusi jangka panjang. 

Palestina akan dibebaskan bukan oleh diplomasi yang lemah atau doa tanpa aksi. Palestina akan dibebaskan oleh kaum muslim sendiri yang menyadari bahwa mereka adalah satu tubuh. Kaum muslim akan memahami bahwa kehormatan Islam sedang direnggut dan hanya dengan persatuan serta kekuatan Islam Palestina dapat kembali bebas. 

Khilafah, Solusi untuk Membebaskan Palestina 

Persatuan adalah kunci. Namun, persatuan tidak cukup jika tidak ada kepemimpinan yang kuat untuk mengarahkan perjuangan. Sistem yang ada saat ini, dengan negara-negara muslim terpecah belah menjadi lebih dari 50 negara, membuat persatuan menjadi mustahil. 

Satu-satunya solusi untuk menyatukan kaum muslim adalah dengan mengembalikan sistem Khilafah. Di bawah Khilafah, umat Islam tidak lagi terpecah menjadi puluhan negara dengan kepentingan masing-masing. Di bawah Khilafah, militer dari berbagai negeri muslim akan bersatu di bawah satu komando. 

Khilafah adalah institusi yang pernah membawa umat Islam ke puncak kejayaan. Dalam sejarah, Khilafah membuktikan kemampuannya untuk melindungi tanah-tanah muslim dan membebaskan wilayah yang dijajah. Ketika kaum muslim bersatu di bawah Khilafah, tidak ada kekuatan di dunia yang mampu melawan mereka. 

Baca juga: Palestina di Titik Nadir

Kita perlu memahami bahwa membela Palestina tidak akan berhasil jika kita terus berharap pada sistem saat ini. Sistem sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan hanya melahirkan pemimpin-pemimpin yang lemah dan tidak peduli. Hanya dengan Khilafah kaum muslim dapat kembali memiliki kekuatan dan kehormatan untuk membebaskan Palestina. 

Seruan untuk Bersatu dan Berjuang 

Setiap tetes darah di Palestina adalah panggilan bagi kita. Setiap tangisan anak-anak Gaza adalah seruan agar kita bangkit. Jangan lagi berdiam diri. Jangan lagi berharap pada para pemimpin yang hanya diam. Saatnya kita bergerak, bersatu, dan berjuang untuk membebaskan Palestina. 

Kita harus sadar bahwa perjuangan ini bukan hanya untuk Palestina. Ini adalah perjuangan untuk Islam. Membela Palestina berarti membela agama kita, kehormatan kita, dan masa depan kita. 

Tanyakanlah pada diri kita masing-masing, aynal muslimun? Di mana kaum muslim? Apakah kita akan terus diam, sedangkan saudara-saudara kita di Palestina disiksa? Apakah kita akan terus berharap pada pemimpin yang tidak peduli? Atau kita akan bangkit, bersatu, dan berjuang bersama untuk membebaskan Palestina? 

“Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, dia tidak akan menzaliminya dan tidak akan menyerahkannya (kepada musuh). Barang siapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah akan memenuhi kebutuhannya. Dan barang siapa yang menghilangkan kesusahan seorang muslim, Allah akan menghilangkan satu kesusahannya pada hari kiamat.” (HR. Bukhari).

Pilihan ada di tangan kita. Semoga Allah membimbing kita untuk menjadi bagian dari perjuangan ini. Kebebasan Palestina adalah kebebasan kita semua. Wallahua'lam bishawab. []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Vega Rahmatika Fahra SH Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Cahaya di Ruang Hati
Next
Penjara Maximum Security, Mampukah Memberikan Efek Jera?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

2 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Wd Mila
Wd Mila
1 hour ago

Di manakah umat Islam?

Yuli Sambas
Yuli Sambas
3 hours ago

#Aynal Muslimun

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram