Ilusi Pembebasan Palestina di Tangan Trump

Ilusi Pembebasan Palestina di Tangan Trump

Dukungan muslim untuk Trump begitu besar sehingga mampu membantu kemenangannya di Michigan. Namun, Trump justru memilih para pejabat yang pro terhadap Israel.

Oleh. Siska Juliana
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Ungkapan kekecewaan disampaikan oleh para pemimpin muslim Amerika yang telah mendukung Trump sebab kabinet yang dipilih Trump justru pro Israel. Dukungan muslim untuk Trump begitu besar sehingga mampu membantu kemenangannya di Michigan.

Trump memilih senator Republik, Marco Rubio sebagai Menteri Luar Negeri. Ia adalah pendukung setia Israel. Rubio menyatakan bahwa ia tidak akan membuka peluang gencatan senjata di Gaza dan meyakini bahwa Israel harus memusnahkan Hamas.

Sedangkan Mike Huckabee ditunjuk sebagai duta besar untuk Israel. Ia merupakan mantan Gubernur Arkansas dan konservatif pro Israel yang mendukung pendudukan Israel di Tepi Barat dan menyatakan bahwa solusi dua negara di Palestina tidak bisa dilakukan. Trump juga memilih Elise Stefanik sebagai duta besar AS untuk PBB, padahal ia telah mengatakan bahwa PBB adalah “kolam antisemitisme”. (kompas.com, 16-11- 2024)

Direktur Eksekutif American Muslim Engagement and Empowerment Network (AMEEN) Rexhinaldo Nazarko mengungkapkan harapan para pemimpin muslim bahwa Trump akan memilih pejabat kabinet yang bekerja untuk perdamaian. Akan tetapi, tanda-tanda itu sama sekali tidak terlihat. Sebaliknya, pemerintahan telah diisi oleh orang-orang yang pro Israel dan pro perang. Ini menjadi bukti kegagalan Trump terhadap gerakan pro perdamaian.

Mantan profesor di University of Minnesota Hassan Abdel Salam menyatakan bahwa kabinet Trump tidak mengejutkan, tetapi lebih ekstrem dari perkiraannya. Ia menyadari bahwa saat ini komunitasnya sedang dipermainkan.

Trump dan Dukungan AS pada Zionis

Trump telah melakukan kunjungan ke beberapa kota dengan populasi Arab Amerika dan muslim yang besar, termasuk singgah di kota mayoritas Arab, Dearborn. Di sana ia mengatakan mencintai muslim dan Pittsburgh. Ia juga sesumbar hanya dengan panggilan telepon dapat menghentikan peperangan. Alhasil, perolehan suara dari pemilih muslim meningkat tajam.

Pemerintah Amerika Serikat, siapa pun presidennya, tidak akan pernah melepaskan dukungannya pada Zionis Yahudi sebab salah satu kebijakan politik AS adalah melanggengkan eksistensi Zionis. Ini karena organisasi Yahudi telah membuat para pejabat dan politisi Amerika tunduk pada mereka.

Organisasi Yahudi seperti American Israel Public Affairs Commitee (AIPAC), Conference of Presidents of Major American Jewish Organizations (CoP), dan lainnya telah menggelontorkan dana dan lobi politik pada pejabat Amerika.

Meskipun jumlah warga Yahudi hanya 2%, mereka sangat berpengaruh. Sejak tahun 1960-an, Yahudi mulai berperan dalam berbagai aspek, yaitu ekonomi, budaya, pendidikan, dan politik Amerika. Mayoritas miliarder AS adalah Yahudi. Mereka menguasai media dan dunia hiburan, serta memimpin organisasi publik yang penting.

Selain itu, dukungan AS pada Zionis Israel tidak lain untuk melanggengkan kepentingannya, yaitu mengendalikan negeri-negeri Arab dan mengamankan minyak bumi di Timur Tengah. AS juga membutuhkan Israel untuk melawan kelompok-kelompok Islam yang mengancam kepentingannya. Itulah sebabnya AS senantiasa mendukung tindakan genosida Israel di Palestina dengan dalih memberantas terorisme.

Layakkah Berharap pada Trump?

Donald Trump hakikatnya sama dengan presiden terdahulu dan politisi AS yang lainnya. Mereka menganggap bahwa Islam adalah ancaman. Mereka hanya berlaku lemah lembut pada negara-negara yang menerima ideologi kapitalisme sekuler. Sedangkan kelompok Islam yang memperjuangkan Islam dianggap sebagai musuh dan dikategorikan kelompok radikal.

Sudah sejak lama Trump menunjukkan ketidaksukaannya pada umat Islam. Pada 2017, ia menerapkan kebijakan yang membatasi masuknya warga dari negara mayoritas muslim yang disebut "Muslim Ban". Kebijakan tersebut diterapkan untuk menjaga keamanan dan mencegah terorisme.

Pada tahun yang sama, saat Trump menjabat presiden, islamofobia meningkat tajam di AS. Islamofobia mencapai 91% pada 2017, seperti yang dilaporkan Council on American-Islamic Relations (CAIR).

Jangan Berharap pada Penguasa Kafir

Sudah terlihat jelas bahwa AS, sekutunya, dan Zionis Yahudi adalah kaum kafir yang menyerang umat muslim sehingga menyebabkan penderitaan yang luar biasa. Mereka berstatus sebagai kafir harbi fi'lan, yaitu negara kafir yang sedang memerangi umat Islam. Berharap dan percaya pada mereka merupakan bentuk kejahilan.

Allah Swt. telah memerintahkan kepada kita agar tegas pada mereka, bukan bersikap manis dan lemah lembut. Ini sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah Al-Fath ayat 29, "Muhammad Rasulullah dan orang-orang yang bersama dengan dia itu bersikap keras terhadap kaum kafir dan berlemah lembut kepada sesama mereka (kaum muslim)."

Oleh karena itu, seharusnya umat muslim menyadari bahwa negara-negara kafir penjajah seperti Amerika tidak akan pernah berhenti menimpakan penderitaan pada umat. Umat Islam harus memiliki gagasan sendiri untuk mengatasi persoalan Palestina dan tidak berkompromi dengan kafir penjajah. Umat pun tidak boleh mengadopsi solusi yang ditawarkan kaum penjajah untuk menyelesaikan permasalahan mereka.

Baca juga: Angin Semu Joe Biden

Umat harus menyadari bahwa saat ini mereka terjajah secara pemikiran sehingga tidak memiliki pandangan yang nyata dalam mencari solusi bagi penderitaan rakyat Palestina. Kesadaran umat harus terus-menerus tercipta sehingga muncul kesadaran umum di tengah umat.

Setelah itu, umat akan berjuang bersama untuk menegakkan institusi Khilafah yang akan mampu memberi solusi hakiki untuk membebaskan Palestina melalui seruan jihad fi sabilillah. Khilafah akan memobilisasi pasukan militer kaum muslim untuk membebaskan Palestina.

Solusi Masalah Palestina Hanya Jihad dan Khilafah

Solusi yang diperintahkan oleh Allah Swt. untuk membebaskan Palestina adalah jihad dan Khilafah. Allah Swt. memerintahkan jihad untuk mengusir kaum kafir penjajah yang memerangi dan merampas tanah kaum muslim.

Khilafah merupakan perisai (junnah) yang akan melindungi umat. Sebagai pelindung umat, Khilafah akan mengerahkan pasukan agar Zionis Yahudi terusir dari Palestina. Dahulu kaum Yahudi pernah diusir oleh Rasulullah saw. dari Madinah sebab telah mengkhianati beliau dan umat muslim.

Khatimah

Bangkitlah wahai kaum muslim! Di tubuh kita mengalir semangat jihad untuk mengusir penjajah sebab kita merupakan generasi penerus Shalahuddin Al-Ayyubi. Di bawah kepemimpinannya, kaum muslim telah berhasil mengusir pasukan Salib di Palestina. Sekarang saatnya kita berjuang untuk mengusir Yahudi dan menolong saudara kita di Palestina. Wallahualam bissawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Siska Juliana Kontributor NarasiPost.Com
Previous
RUU Perampasan Aset Berubah Jadi Pemulihan Aset, Solusikah?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

4 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Dewi Kusuma
Dewi Kusuma
44 minutes ago

Berharap pa Trump hanyalah ilusi. Solusi tuntas hanya pada jihad dan tegaknya khilafah

Novianti
Novianti
3 hours ago

Umat Islam Amerika lecewa dg kebijakan Trump yang nyatanya pro Israel. Sudah seharusnya kita paham bahwa mustahil umat Islam berharap pada kaum kafir perihal solusi Palestina. Kebencian mereka pada Islam sudah mendarah daging. Hanya dengan persatuan umat do bawah komando satu pemimpin yaitu Khalifah, Palestina bisa.dibebaskan.

Novianti
Novianti
3 hours ago

Saatnya umat Islam berjuang membebaskan Palestina bersama seluruh umat Isllam. Mustahil mengandalkan kaum kafir yang dalam hati mereka kebenciannya kepada umat Islam sudah mendarah daging.

Yuli Sambas
Yuli Sambas
3 hours ago

Berharap pada salah satu penguasa Amerika memang hanya ilusi

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram