Menjernihkan Persoalan Palestina demi Mewujudkan Perisai Umat

Persoalan Palestina

Sehingga melalui Chauvinisme, tanpa sadar kaum muslim telah disibukkan oleh kepentingan masing-masing dan enggan untuk membela saudara muslim lain yang mengalami penindasan.

Oleh. Mahganipatra
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Perang Palestina-Israel telah mencuri perhatian seluruh warga dunia. Hampir di seluruh belahan negeri, masyarakat berbondong-bondong mengecam zionis Yahudi dan menuntut para pemimpin mereka agar segera bertindak untuk memberikan keadilan bagi warga Palestina. Sebab dengan mata telanjang, mereka telah menyaksikan aksi brutal zionis Yahudi yang membombardir rumah sakit, pasar, fasilitas umum, dan wilayah pemukiman penduduk sipil di Gaza.

Sehingga wilayah Gaza menjadi ladang genosida penduduk Palestina di mana mayoritas korbannya adalah perempuan, anak-anak, dan lansia. Dengan total sekitar 27.490 korban luka di Jalur Gaza, 2.586 korban luka di Tepi Barat, dan sekitar 5.400 korban luka Israel. Sementara yang wafat per tanggal 12 November 2023, di Jalur Gaza yang dilaporkan berjumlah 11.078 orang, kemudian korban jiwa di Tepi Barat 172 orang. Dilansir dari databoks.katadata.co.id, 13/11/2023.

Bahkan menurut beberapa sumber, aksi zionis Yahudi ini telah meluas ke wilayah Tepi Barat, Lebanon, Suriah hingga Mesir. Dengan dalih bahwa serangan tersebut untuk mencegah pasukan Hizbullah dan negara Timur Tengah lainnya ikut campur dalam perang melawan Hamas.

Namun ironisnya, aksi keji zionis Yahudi terhadap warga Palestina ini, sepi dari dukungan dan pembelaan nyata para pemimpin dunia Islam. Mereka tampak hanya mampu mengecam dan sibuk mengamankan wilayahnya masing-masing tanpa berusaha menghentikan agresi kaum zionis ini. Mengapa mereka tidak bertindak untuk membela rakyat Palestina khususnya kaum muslim? Padahal mereka pun adalah muslim yang mampu mengirimkan ratusan ribu pasukan tentaranya untuk menggempur dan mengusir zionis Yahudi dari bumi Palestina. Tapi mengapa hal ini tidak dilakukan?

Menjernihkan Persoalan Palestina

Dari awal pembentukan "Rumah nasional bangsa Yahudi" negara-negara Barat terutama Inggris dan Prancis telah berusaha mengaburkan persoalan Palestina yang sebenarnya. Mereka telah menancapkan pengaruh politiknya di dunia Islam dengan menyebarkan pemikiran rusak dan merusak yaitu Chauvinisme.

Chauvinisme (paham nasionalisme yang sempit) adalah paham yang mengagung-agungkan bangsa/negara sendiri dan memandang rendah bangsa lain . Sehingga melalui Chauvinisme, tanpa sadar kaum muslim telah disibukkan oleh kepentingan masing-masing dan enggan untuk membela saudara muslim lain yang mengalami penindasan. Melalui Chauvinisme, Barat dan sekutunya juga telah menanam para penguasa boneka di setiap negeri-negeri muslim.

Dampaknya terlihat pada seluruh kebijakan yang lahir dari Barat terutama AS, para penguasa boneka ini bagaikan kerbau yang dicocok hidungnya. Mereka tidak peduli dan akan selalu mendukung setiap kebijakan tuannya, walaupun telah nyata bahwa dari kebijakan tersebut lahir pembantaian dan kehancuran umat Islam.

Selanjutnya, Barat juga berusaha membangun narasi dan propaganda yang menyesatkan. Dengan cara membangun opini bahwa serangan Israel terhadap rakyat Palestina adalah tindakan "mempertahankan diri" dari serangan teroris. Karena zionis Yahudi mengeklaim bahwa mereka adalah pemilik sah tanah Palestina. Sehingga setiap gerakan rakyat yang memperjuangkan kemerdekaan tanah Palestina dituduh sebagai gerakan kriminal dan teroris.

Maka, gerakan perjuangan rakyat yang dipimpin oleh Hamas yang berjuang untuk membebaskan tanah Palestina dari penjajahan entitas Yahudi dianggap sebagai gerakan kriminal dan teroris yang harus bertanggung jawab atas terbunuhnya ribuan rakyat Palestina.

Padahal faktanya, justru entitas Yahudilah yang the real terorist". Sebab selain entitas Yahudi bukanlah warga asli Palestina, mereka juga sepanjang sejarah pembentukan dan penjajahannya terhadap warga Palestina telah terbukti menyebarkan teror dan pembantaian di seluruh wilayah Palestina. Hal ini dapat dibuktikan secara empiris maupun historis.

Sebab berdasarkan fakta dan sejarahnya, tanah Palestina merupakan tanah kharajiah milik kaum muslim yang statusnya akan tetap sama menjadi milik kaum muslim sampai akhir zaman. Jadi klaim bahwa tanah Palestina milik entitas Yahudi merupakan dusta belaka. Karena sesungguhnya semua upaya yang dilakukan oleh zionis Yahudi semata-mata agar mendapatkan legitimasi warga dunia, atas agresi brutal dan pembantaian zionis Yahudi terhadap warga Palestina dengan klaim sebagai "tindakan mempertahankan diri".

Lebih jauh lagi, Barat (AS dan Inggris) beserta sekutunya terus membangun narasi sesat memfitnah para pejuang Islam. Dengan upaya membentuk dan menggiring opini bahwa tragedi dan penderitaan warga Palestina sebagai persoalan kemanusiaan dan bukan persoalan agama. Dengan menciptakan narasi bagi warga dunia bahwa seluruh korban di wilayah Palestina bukan hanya umat muslim. Akan tetapi umat Nasrani bahkan Yahudi juga turut menjadi korban kekejaman serta kebiadaban zionis Yahudi.

Namun bagi kita umat Islam, tentu saja harus memiliki pandangan bahwa persoalan Palestina adalah persoalan agama dan bukan sekadar persoalan kemanusiaan. Hal ini ditinjau dari beberapa aspek;

Pertama, dari aspek akidah. Bahwa di tanah Palestina terdapat Baitulmaqdis sebagai kiblat pertama kaum muslim. Baitulmaqdis merupakan tanah Muqadas (tanah yang diberkahi). Tempat Rasulullah saw. di mikrajkan. Dan Rasulullah pun telah mengabarkan bahwa salat di Masjidilaqsa ganjaran pahalanya setara dengan 500 kali salat di masjid lain.

Lebih dari itu, Masjidilaqsa juga memiliki kepentingan lain, yakni kepentingan dakwah serta kepentingan atas wilayah-wilayah yang ada di sekitar Palestina. Tanah Palestina adalah tanah milik kaum muslim yang wajib dijaga dan dipertahankan statusnya. Bahkan keberhasilan untuk merebut dan membebaskan tanah Palestina akan menjadi tolok ukur kebangkitan umat Islam dalam membentuk kesadaran atas pentingnya persatuan dan kesatuan. Umat muslim sebagai umat wahidah, wajib membela, mempertahankan dan membebaskan tanah Palestina dari tangan penjajah kafir laknatullah.

Maka sudah saatnya umat Islam bersatu dalam satu komando kepemimpinan seorang muslim yaitu kepemimpinan seorang khalifah yang akan menyerukan jihad ke seluruh pelosok negeri muslim. Karena itu keberadaan khalifah yang memimpin negara Khilafah Islamiah bukan hanya kewajiban yang harus segera ditegakkan. Akan tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi umat Islam demi mewujudkan perisai umat.

Sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu (laksana) perisai, di mana (orang-orang) akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)nya. Jika seorang imam (Khalifah) memerintahkan supaya takwa kepada Allah ’azza wajalla dan berlaku adil, maka dia (khalifah) mendapatkan pahala karenanya, dan jika dia memerintahkan selain itu, maka ia akan mendapatkan siksa.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, An-Nasa’i, Abu Dawud, Ahmad).

Kedua, dari aspek jihad sebagai amalan yang utama. Bahwa umat muslim itu bersaudara. Karena bersaudara maka seorang muslim memiliki kewajiban untuk membela saudaranya yang terzalimi. Wujud dari pembelaan tersebut di antaranya adalah dengan melaksanakan jihad ketika tampak saudara muslim mereka atau salah satu negeri mereka di mana pun diserang atau dikuasai oleh negara kafir penjajah. Contohnya apa yang terjadi terhadap kaum muslim Palestina yang dijajah oleh zionis Yahudi atas dukungan negara-negara Barat termasuk AS.

Karena pada hakikatnya, serangan terhadap sebagian kaum muslim, sejatinya adalah serangan terhadap seluruh umat Islam di seluruh dunia. Allah Swt. berfirman;

وَإِنِ ٱسۡتَنصَرُوكُمۡ فِي ٱلدِّينِ فَعَلَيۡكُمُ ٱلنَّصۡرُ إِلَّا عَلَىٰ قَوۡمِۭ بَيۡنَكُمۡ وَبَيۡنَهُم مِّيثَٰقٞۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ بَصِيرٞ

Artinya: "Jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al- Anfal: 72)
Wallahu a'lam bish-showab []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Previous
Alih Fungsi Lahan Gencar, Ketahanan Pangan Sekarat?
Next
Atasi Rusaknya Generasi di Kehidupan Sekuler
4 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

5 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Wd Mila
Wd Mila
11 months ago

keberhasilan untuk merebut dan membebaskan tanah Palestina akan menjadi tolok ukur kebangkitan umat Islam dalam membentuk kesadaran atas pentingnya persatuan dan kesatuan. 

Sartinah
Sartinah
11 months ago

Palestina hanya akan bebas dengan jihad dan Khilafah. Karenanya saat ini sudah sangat urgen untuk membentuk kesadaran umar bahwa Palestina hanya bisa dibebaskan dengan Jihad dan Khilafah. Maka semua orang harus memperjuangkannya

Bedoon Essem
Bedoon Essem
11 months ago

Karena orang-orang yang beriman itu bagaikan satu tubu, satu bagian terluka maka yang lain pun akan merasakan sakit juga. Sudah saatnya kaum muslim bersatu dalam satu kepemimpinan Islam yang akan merebut kembali tanah kamu muslim yang dijajah orang-orang kafir. Bebaskan Palestina dengan Khilafah dan jihad.

Mahganipatra
Mahganipatra
11 months ago

Kesadaran umat Muslim untuk bersatu membebaskan Masjidilaqsa akan menjadi titik tolak perjuangan umat Islam dalam menolong saudara sesama Muslim yang saat ini terhindar dan teraniaya di belahan negeri lain.

Umat Islam harus terus bergerak menuntut para penguasa muslim segera mengirimkan tentaranya untuk mengusir para penjajah. Umat dab para tokoh ulama juga harus terus bergerak dengan menyebarkan dakwah pemikiran politik akan pentingnya penegskkan syariah dan khiafah agar cerdas memahami akar persoalan yang ada di dalam tubuh umat Islam. Jauhnya mereka dari pemahaman pemikiran Islam ideologis menjadikan neraka terpuruk dalam penjajahan kaum kufar.

Raras
Raras
11 months ago

Setuju dengan kalimat ini "Karena pada hakikatnya, serangan terhadap sebagian kaum muslim, sejatinya adalah serangan terhadap seluruh umat Islam di seluruh dunia." maka mestinya umat Islam bersatu, bangkit dan serukan jihad fisabilillah

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram