“Kami adalah satu-satunya 10 negara yang dapat merancang, membangun, dan memelihara kapal perangnya sendiri.”
NarasiPost.com -- Presiden Turki pada Kamis (12/11) berjanji untuk lebih meningkatkan industri pertahanan negaranya.
"Kami tidak pernah bisa mentolerir pengadaan inventaris [pertahanan] dari luar negeri jika kami dapat memproduksinya sendiri," kata Presiden Recep Tayyip Erdogan pada upacara peresmian fasilitas baru untuk perusahaan pertahanan raksasa Turki, Aselsan.
"Kami akan terus memberikan semua dukungan kepada industri pertahanan kami," tambah Erdogan.
“Prioritas utama Turki adalah menggunakan sumber daya yang kami miliki untuk mengembangkan dan memperkuat industri pertahanan kami sendiri," kata dia.
Erdogan mendesak perusahaan Turki untuk melakukan upaya terbaik mereka dalam mendukung sektor tersebut.
"Industri pertahanan dunia memiliki peran lokomotif dalam pengembangan semua teknologi lainnya," tutur Erdogan, sambil menambahkan setiap investasi di semua industri akan berkontribusi pada pembangunan negara.
“Jika saat ini kita mengalami defisit transaksi berjalan yang serius, peran industri pertahanan dalam meminimalisir defisit ini tidak dapat disangkal,” imbuh dia.
Terlepas dari rintangan dari pemasok global, Erdogan mengatakan Turki tampil lebih kuat dari sebelumnya dengan mengandalkan kekuatannya sendiri. Dia mengatakan proyek pertahanan negaranya kini meningkat menjadi 700 proyek dari hanya 62 pada 2002.
Presiden Turki mencatat bahwa Turki meningkatkan anggaran untuk proyek pertahanannya dari 5,5 miliar dolar AS menjadi 60 miliar dolar AS.
“Sekali lagi dalam periode ini, jumlah perusahaan yang beroperasi di sektor tersebut meningkat dari 56 menjadi 1.500,” kata Erdogan.
Erdogan menambahkan omset industri ini meningkat dari 1 miliar dolar AS menjadi 11 miliar dolar AS.
"Ekspor [sektor] pertahanan dan penerbangan kami meningkat dari USD248 juta menjadi USD3 miliar," ujar dia.
Mampu mandiri dan membantu negara lain
Turki tidak hanya mandiri dalam memenuhi kebutuhan pertahanannya, tetapi juga dapat membantu sekutu-sekutunya, tambah Erdogan.
“Kami adalah satu-satunya 10 negara yang dapat merancang, membangun, dan memelihara kapal perangnya sendiri,” tutur dia.
Bahkan Turki dapat dengan nyaman melakukan operasi kontra-terorisme di dalam perbatasannya serta operasi perdamaian di luar perbatasan, ungkap Erdogan. Turki berada di peringkat tiga atau empat teratas dalam hal produsen drone, drone tempur, dan drone taktis.
“Kami berutang semua ini pada kemajuan yang kami capai di industri pertahanan,” kata Erdogan, menambahkan negaranya terus menerapkan sistem yang membutuhkan teknologi tinggi dengan meningkatkan investasi penelitian dan pengembangan di sektornya.
Merujuk pada embargo pemerintah Kanada terhadap Turki karena Turki mendukung Azerbaijan, Erdogan mengatakan hal itu mendorong negaranya memproduksi komponen penting untuk drone tempur.
Bulan lalu, Kanada mengumumkan mereka menangguhkan ekspor beberapa produk pertahanan ke Turki atas tuduhan bahwa "teknologi Kanada digunakan dalam konflik militer di Nagorno-Karabakh."
Erdogan mengatakan Turki memiliki tujuh perusahaan di antara 100 perusahaan pertahanan terbaik di dunia. Dia menambahkan lima perusahaan tersebut masuk daftar tersebut dalam lima tahun terakhir. Terutama dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan Turki semakin populer dengan drone dan helikopter, kapal, kendaraan lapis baja, perangkat elektronik, senjata, dan suku cadang senjata.[] Source
Sayang beribu sayang, kekuatan yang besar itu seolah lumpuh.. tidak bisa mengirimkan militernya untuk menolong negeri-negeri kaum muslimin yang tertindas..