Kasus penipuan yang marak terjadi di Florida saat ini terjadi akibat diterapkannya sistem kapitalisme. Sistem yang mengagungkan kebebasan kepemilikan ini membuat orang berpikir untuk menggunakan berbagai cara dalam mencari uang.
Oleh. Mariyah Zawawi
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Setelah badai Milton menghantam Florida, masyarakat terancam akan menghadapi badai penipuan. Chief Financial Officer Florida Jimmy Patronis mengingatkan berbagai modus penipuan yang akan digunakan untuk memperdaya mereka. Penipuan berkedok bantuan itu biasanya ditawarkan oleh asuransi, kontraktor perbaikan bangun, serta dana bantuan bencana.
Juru bicara Better Business Bureau Melanie McGovern mengatakan bahwa para penipu itu akan menggunakan berbagai cara agar dapat meraup keuntungan dari warga. Mereka ada yang berpura-pura menjadi pejabat Federal Emergency Management Agency (FEMA), yaitu lembaga yang menangani bantuan bencana. Ada pula yang menyamar sebagai kontraktor yang hendak memperbaiki rumah. (cnnindonesia.com, 13-10-2024)
Penyebab Florida Sering Dihantam Badai
Florida adalah salah satu negara bagian Amerika Serikat yang terletak di sisi tenggara. Nama Florida diberikan oleh penjelajah berkebangsaan Spanyol Juan Ponce de Leon. Nama itu diambil dari bahasa Spanyol la florida yang artinya tanah bunga.
Ibu kota negara bagian yang penduduknya terpadat ketiga di Amerika Serikat ini adalah Tallahassee. Jumlah populasinya pada 2023 mencapai lebih dari 21 juta jiwa. Florida bergabung menjadi negara bagian AS yang ke-27 pada 3 Maret 1845.
Penghasilan utama Florida berasal dari sektor pariwisata dan pertanian. Wilayah ini terkenal karena pantai dan tempat rekreasinya. Di negara bagian inilah terdapat Walt Disney World, Miami Beach, serta Kennedy Space Center di seluruh dunia. Karena itulah, Florida dikunjungi oleh puluhan juta wisatawan setiap tahunnya.
Namun, perubahan iklim telah menjadikan Florida sebagai wilayah yang rawan bencana alam, seperti kenaikan permukaan air laut serta badai yang besar. Dalam dua bulan terakhir, Florida telah dihantam tiga badai besar, yaitu Debby, Helene, dan Milton. Mengapa Florida sering dihantam badai?
Badai tropis dan angin topan terbentuk di atas perairan tropis yang hangat. Wilayah Florida yang terletak di tenggara AS ini sangat sesuai bagi terbentuknya badai. Wilayah ini merupakan tempat bertemunya udara yang lembap dari daerah tropis udara dingin dari kutub sehingga membentuk badai yang kuat. Lebih dari itu, di wilayah ini tidak terdapat penghalang yang dapat melemahkan badai sebelum mencapai daratan. Itulah sebabnya, badai besar sering menghantam wilayah ini. (cnbcindonesia.com, 12-10-2024)
Banyak orang lanjut usia yang tinggal di Florida. Mereka adalah para pensiunan yang usianya di atas 65 tahun dan merasa cocok dengan iklim dan kondisi geografis Florida. Itulah sebabnya, mereka enggan pindah dari wilayah ini, meskipun badai sering mengancam keselamatan mereka. (britannica.com, 16-10-2024)
Sebab Munculnya Badai Penipuan
Florida merupakan negara bagian yang perekonomiannya berada di peringkat keempat terbesar di Amerika Serikat. Produk domestik brutonya (PDB) pada 2024 mencapai 1,647 triliun USD dan menyumbang 5,82% PDB AS yang mencapai 28 triliun USD. Jika dibandingkan dengan PDB negara-negara berdaulat, Florida berada di peringkat ke-15, di bawah Korea Selatan dan di atas Spanyol.
Namun, sebagai negara yang menerapkan sistem kapitalisme, Florida juga tidak luput dari dampak buruk penerapan sistem ini. Kebebasan melakukan usaha membuat pengusaha kecil kalah bersaing dengan para kapitalis. Mereka pun mengalami kebangkrutan sehingga terpaksa merumahkan para pekerja. Akibatnya, terjadi banyak pengangguran.
Pada Agustus 2023, angka pengangguran di Florida mencapai 3,0%. Kemudian, pada Agustus 2024, angka pengangguran itu naik menjadi 3,3%. Berdasarkan persentase ini, jumlah pengangguran di Florida mengalami kenaikan sebesar 40.000 sehingga jumlahnya mencapai 368.000 orang pada Agustus 2024. (wusf.org, 21-09-2024)
Kapitalisme juga menciptakan kemiskinan struktural karena buruknya distribusi kekayaan. Menurut forbes.com, sebanyak 107 orang terkaya Amerika Serikat tinggal di Florida. Salah satunya adalah pendiri Amazon Jeff Bezos yang memiliki kekayaan sebesar 204,8 miliar USD. Orang-orang kaya ini tinggal di kawasan elite, seperti Miami Beach dan Palm Beach.
Ironisnya, di Florida juga ada banyak orang miskin, bahkan tidak memiliki tempat tinggal. Sebanyak 13,1% penduduk Florida hidup dalam kemiskinan pada 2021. Selain itu, di Florida juga terdapat 25.959 tunawisma pada 2022. (wikipedia.org)
Berbagai masalah ini menyebabkan banyaknya tindak kejahatan, seperti penipuan. Penipuan ini mereka lakukan dengan menggunakan berbagai cara. Mereka yang tidak mempunyai akses internet atau tidak mempunyai informasi tentang modus-modus penipuan ini sering menjadi sasaran para penipu. Demikian pula dengan para lansia yang lemah. Oleh karena itu, pihak FEMA menganjurkan agar warga yang menerima panggilan telepon atau email yang mencurigakan segera melaporkan ke pihak berwenang.
Penipuan juga dilakukan terhadap mereka yang ingin memberikan bantuan. Para penipu biasanya membentuk badan amal palsu untuk menyedot dana masyarakat. Oleh karena itu, Divisi Perlindungan Konsumen Florida menganjurkan kepada para calon donatur untuk mempelajari badan amal di mana mereka hendak menyalurkan dana sumbangan.
Saat ini, penduduk berusia lanjut di Spanish Lakes Country Club Village, Fort Pierce diperkirakan akan menjadi sasaran empuk para penipu. Wilayah ini banyak dihuni oleh mereka yang berusia di atas 55 tahun. Penipu akan melakukan aksinya dengan cara meyakinkan korban agar menandatangani klaim asuransi. Setelah itu, penipu tersebut akan mengambil uang dari perusahaan asuransi.
Banyaknya tindak kejahatan, termasuk penipuan ini terjadi karena kapitalisme memberi kebebasan kepada manusia dalam bertindak, termasuk dalam upayanya untuk memiliki kekayaan. Dengan demikian, siapa pun boleh memiliki kekayaan dengan cara yang mereka inginkan. Tak peduli apakah hal itu akan merugikan orang lain atau tidak, selama dapat mendatangkan kekayaan akan mereka lakukan.
Hal itu terjadi karena kapitalisme tidak menggunakan aturan agama dalam urusan kehidupan mereka. Agama hanya boleh mengatur urusan ibadah. Selain itu, manusia dapat membuat sendiri aturannya. Itulah sebabnya, urusan pemerintahan, ekonomi, pergaulan, dan lainnya mereka atur sendiri. Standar halal dan haram tidak mereka gunakan.
Selain itu, sistem kapitalisme tidak mampu menyejahterakan setiap rakyat. Setiap orang harus berjuang sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Oleh karena itu, mereka kemudian menggunakan berbagai macam cara untuk memperoleh kekayaan.
Keimanan dan Ketakwaan sebagai Kunci
Berbeda dengan kapitalisme, Islam tidak mengakui kebebasan kepemilikan karena setiap perbuatan selalu terikat dengan hukum syarak. Oleh karena itu, orang yang ingin memiliki kekayaan juga harus melalui jalan yang diperbolehkan oleh syarak. Dalam Islam, harta dapat dimiliki melalui beberapa sebab, salah satunya adalah bekerja.
Saat bekerja, seseorang harus berakhlak mulia, seperti jujur dan amanah. Ia tidak boleh melakukan penipuan karena hal ini diharamkan, sebagaimana sabda Rasulullah saw. dalam HR. Ibnu Hibban.
مَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا وَالْمَكْرُ وَالْخِدَاعُ فِيْ النَّارِ
Artinya: “Siapa saja yang menipu, tidak termasuk golongan kami. Orang yang berbuat makar dan pengelabuan tempatnya di neraka.”
Prinsip inilah yang ditanamkan kepada setiap individu sehingga mereka berupaya untuk menjauhkan diri dari melakukan penipuan. Selain itu, masyarakat juga melakukan kontrol terhadap anggota masyarakat sehingga perbuatan yang diharamkan ini dapat dicegah. Yang tidak kalah pentingnya adalah keberadaan negara yang menjamin prinsip ini dapat dijalankan melalui edukasi dan pemberian sanksi kepada pelaku.
Di samping itu, penerapan sistem ekonomi Islam akan mewujudkan kesejahteraan bagi setiap anggota masyarakat. Negara akan menciptakan lapangan pekerjaan bagi rakyat. Dengan demikian, mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, mulai dari kebutuhan dasar hingga kebutuhan tersier sesuai kemampuan mereka. Negara juga akan memberikan layanan kesehatan serta pendidikan kepada masyarakat sehingga mereka tidak perlu menyediakan dana yang besar seperti yang terjadi dalam sistem kapitalisme.
Sanksi bagi Penipu dalam Islam
Untuk mencegah terjadinya penipuan, syarak telah menetapkan hukuman bagi pelakunya. Hukuman ini harus dapat memberikan efek jera kepada pelakunya sekaligus mencegah orang lain agar tidak melakukan tindak kriminal yang sama (zawaajir). Selain itu, hukuman ini juga dapat menghapus dosa serta membebaskan pelaku dari siksa di akhirat (jawaabir). Karena penipuan bukan termasuk hudud maupun jinayat, hukuman untuk penipu berupa takzir yang ditetapkan oleh khalifah.
Syekh Abdurrahman al-Maliki dalam kitabnya Nidhaam al-‘Uquubaat menyebutkan bahwa orang yang melakukan penipuan dapat dihukum penjara serta denda. Lamanya hukuman yang diberikan beragam, mulai dari enam bulan hingga dua tahun, tergantung jenis penipuan yang dilakukan. Sementara itu, besarnya denda akan ditetapkan oleh kadi yang menangani kasus tersebut.
Khatimah
Demikianlah, kasus penipuan yang marak terjadi di Florida saat ini terjadi akibat diterapkannya sistem kapitalisme. Sistem yang mengagungkan kebebasan kepemilikan ini membuat orang berpikir untuk menggunakan berbagai cara dalam mencari uang. Mereka tidak peduli dengan kerugian yang diderita oleh orang lain akibat penipuan tersebut. Agar penipuan itu tidak terjadi lagi, yang harus dilakukan adalah menerapkan aturan Islam. Dengan aturan ini, manusia akan takut kepada Allah Swt. dan menjauhkan dirinya dari perbuatan haram karena mencari rida-Nya.
Wallaahu a’lam bi ash-shawaab []
Segala cara ditempuh untuk mendapatkan keuntungan. Tak peduli orang lain menderita. Hanya memikirkan diri sendiri.
Kerusakan akibat perbuatan manusia sendiri. Tatkala hukum tidak diterapkan, hukum manusia sebagai penggantinya, maka orang-orang kuat yang akan berkuasa dengan semena-mena.
Betul Mbak, hukum rimba yang berlaku
Ya Allah derita bertumpuk-tumpuk. Baarakallahu fiik mb
Aamiin yaa rabbal 'aalamiin