”Burkina Faso ibarat lari dari mulut harimau (Prancis), tetapi masuk ke mulut buaya (Rusia). Yakni berpindah dari penjajah yang satu ke penjajah yang lain. Burkina Faso akan terus terjajah, yang artinya akan terus miskin.”
Oleh. Ragil Rahayu
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Kudeta pecah lagi di Burkina Faso pada Jumat, 30 September 2022. Pemimpin kudeta, Kapten Ibrahim Traore mengumumkan pelengseran Presiden Paul-Henri Damiba dan sekaligus mendeklarasikan dirinya sebagai pemimpin sementara negara. Presiden Damiba dikabarkan telah mengundurkan diri dan meninggalkan negara tersebut pada Minggu (2/10/2022).
Alasan kudeta ini adalah karena Damiba dianggap gagal mengamankan negara dari pemberontakan kelompok bersenjata yaitu ISIS dan Al-Qaeda. Selain itu, Damiba juga dinilai oleh militer telah melanggar janji untuk mendekatkan Burkina Faso dengan mitra internasional selain Prancis untuk memperkuat keamanan nasional.
Diduga mitra internasional yang dimaksud adalah Rusia karena banyak militer yang berharap Burkina Faso lebih dekat lagi dengan Rusia. Bahkan, bendera Rusia tampak berkibar di tengah para demonstran saat kudeta berlangsung. Para demonstran juga meneriakkan, "Rusia! Rusia!"
Kemelut yang Berlarut-larut
Kudeta kali ini merupakan yang kedua pada tahun ini. Sebelumnya, Damiba telah melakukan kudeta menggulingkan Presiden Roch Kabore pada 23 Januari 2022 dengan alasan yang sama dengan pihak yang melengserkannya sekarang.
Sejak mendapatkan kemerdekaan dari Prancis pada tahun 1960, negara miskin di Afrika Barat ini sering diguncang kudeta. Di antaranya pada tahun 1983, 1987, 2014, dan 2015. Bisa kita bayangkan betapa rapuh stabilitas politik negara iini Kini, pengaruh Prancis melemah, bandul dukungan militer dan masyarakat Burkina Faso bergeser ke Rusia. Oleh karenanya, muncullah sentimen untuk mencari dukungan ke Rusia.
Akibat kemelut yang berlarut-larut, Burkina Faso terkungkung dalam "penjara" kemiskinan. Pendapatan per kapita penduduk Burkina Faso pada 2021 hanya US$760 atau sekitar Rp11 juta setahun. Dengan pendapatan yang demikian rendah, Burkina Faso tercatat masuk daftar 20 negara termiskin di dunia. Jutaan warganya mengungsi karena mengalami kekerasan dan kelaparan. Sungguh menyedihkan!
Demikianlah lara Burkina Faso akibat penjajahan dan hegemoni Prancis selama ini. Namun, merapat ke Rusia juga bukanlah solusi. Karena Rusia sama saja dengan Prancis. Burkina Faso ibarat lari dari mulut harimau (Prancis), tetapi masuk ke mulut buaya (Rusia). Yakni berpindah dari penjajah yang satu ke penjajah yang lain. Burkina Faso akan terus terjajah, yang artinya akan terus miskin.
Jalan Perubahan yang Sahih
Langkah yang dibutuhkan Burkina Faso adalah segera memperjuangkan kemerdekaan yang hakiki, yaitu lepas dari segala bentuk penjajahan. Baik penjajahan militer, politik, maupun ekonomi. Baik penjajahan oleh Prancis maupun Rusia. Burkina Faso harus menjadi negara yang kuat dan independen.
Namun, untuk itu butuh perubahan yang hakiki pada negara, yaitu perubahan yang mendasar. Bukan sekadar perubahan rezim, yaitu pergantian presiden, sedangkan sistem yang ditegakkan tetap buruk, rusak, dan melanggengkan penjajahan. Ada empat kunci penting untuk meraih perubahan hakiki, yaitu:
- Adanya kesadaran rakyat tentang realitas yang buruk, dalam hal ini adalah penjajahan dan sistem rusak yang diterapkan rezim.
- Adanya kesadaran rakyat tentang realitas ideal yang ingin diwujudkan, yaitu kemerdekaan dari penjajahan dan terwujudnya pemerintahan yang sahih.
- Adanya kesadaran rakyat tentang metode perubahan yang sahih, yaitu metode yang dicontohkan Rasulullah.
- Adanya kelompok/partai yang secara serius dan terencana memperjuangkan perubahan. Partai ini haruslah partai Islam karena satu-satunya ideologi yang benar adalah Islam.
Adapun kudeta tidak akan mewujudkan perubahan yang hakiki, karena tidak ada perubahan pemikiran di tengah rakyat, hanya ada pergantian rezim. Untuk mewujudkan perubahan pemikiran ini butuh amal politik, yaitu dakwah mencabut pemikiran rusak di tengah rakyat dan membangun pemikiran yang sahih sebagai gantinya. Yakni pemikiran Islam.
Teladan Rasulullah saw.
Rasulullah saw. melakukan aktivitas perubahan di Makkah dan Madinah. Perubahan yang beliau wujudkan adalah perubahan revolusioner (inqilabiyah), bukan perubahan yang bbertahap_(tadarruj)._
Umat Islam wajib mengikuti metode dakwah Rasulullah saw.. Hal ini sebagaimana firman Allah Swt.,
قُلْ هٰذِهٖ سَبِيْلِيْٓ اَدْعُوْٓا اِلَى اللّٰهِ ۗعَلٰى بَصِيْرَةٍ اَنَا۠ وَمَنِ اتَّبَعَنِيْ ۗوَسُبْحٰنَ اللّٰهِ وَمَآ اَنَا۠ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
"Katakanlah (Muhammad), 'Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan yakin, Maha Suci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik.”
Rasulullah saw. mengawali dakwahnya dengan menancapkan akidah Islam. Beliau juga menunjukkan kerusakan pemikiran dan sistem yang ada di tengah masyarakat kafir Quraisy dan sekaligus meluruskannya. Dengan demikian tampak bahwa perubahan yang Rasulullah saw. lakukan adalah perubahan yang bersifat pemikiran (fikriyah). Rasulullah tidak menempuh dakwahnya dengan kekerasan (la unfiyah). Oleh karenanya, kudeta tidak sesuai dengan sifat perubahan yang Rasulullah saw. teladani.
Dakwah Rasulullah dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu:
- Pembinaan, yaitu tahap pengukuhan dan penancapan pemikiran.
- Interaksi dengan masyarakat, yaitu menyampaikan pemikiran perubahan kepada masyarakat secara terang-terangan.
- Transformasi kepemimpinan, yaitu tegaknya kepemimpinan Islam.
Inilah jalan perubahan Islam, sebagaimana teladan Rasulullah saw. Selanjutnya, menjadi tugas jemaah atau partai politik Islam untuk mewujudkan perubahan tersebut hingga kepemimpinan Islam tegak di muka bumi. Wallahu a’lam.[]