Dokter India Berduka, Ada Apa dengan Keamanan Negara?

Dokter India berduka

Perempuan harus keluar dari ranah privat dengan keamanan minim. Sebab, dengan meluasnya kemiskinan, akan berkorelasi pada tingginya tingkat kejahatan

Oleh. Dia Dwi Arista
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Kejadian nahas kembali terjadi pada perempuan di India. Setelah tahun 2012 lalu terjadi pemerkosaan ramai-ramai terhadap mahasiswi di bus menuju New Delhi, kini peristiwa tersebut terulang kembali.

Seorang dokter magang tewas dibunuh setelah diperkosa di RG Kar Medical College and Hospital di wilayah Kolkata, Benggala Barat. Berdasarkan info, dokter magang yang berusia 31 tahun tersebut tengah beristirahat di aula seminar tempatnya magang setelah bekerja 36 jam nonstop. Kejadian ini begitu menghebohkan, hingga dokter di seluruh India mogok dan menggelar demonstrasi serentak menuntut keadilan. Betapa tidak, dokter magang yang tewas tersebut ditemukan tidak bernyawa dengan berlumuran darah dan luka di berbagai titik tubuhnya. Parahnya, ditemukan 150 ml sperma dalam tubuh dokter tersebut dari hasil postmortem. Padahal, normalnya sekali ejakulasi, lelaki mengeluarkan 5-6 ml sperma. Bisa dibayangkan, apa yang terjadi pada dokter tersebut? (Cnnindonesia.com, 19–8–2024)

Jika di dalam tempat kerja dan rumah sakit besar milik pemerintah saja perempuan bisa dengan mudah diperkosa dan dibunuh, lantas adakah tempat aman di India bagi perempuan?

Perempuan Rentan Menjadi Korban

Kasus kekerasan dan pemerkosaan tak hanya menimpa perempuan dengan titel tinggi di negara tersebut. Berdasarkan laporan Biro Catatan Kejahatan Nasional India, pada tahun 2022 saja terdapat 31.516 laporan pemerkosaan. Hasil laporan ini meningkat 20% dari tahun sebelumnya. Pun, dalam laporan harian The Times of India, Sabtu (2–3–2024) yang mengambil laporan dari Biro Catatan Kejahatan Nasional, setiap hari setidaknya terjadi 90 pemerkosaan di India.

Tentu kita tak lupa kasus yang pernah menggemparkan pada awal tahun ini di India. Seorang pelancong asal Spanyol diperkosa oleh tujuh orang saat sedang berkemah dengan suaminya di Jharkand. Belum lagi, banyak kasus-kasus serupa yang terjadi, apalagi pada perempuan dengan kasta rendah di India.

Meski angka pemerkosaan dan penganiayaan perempuan di India tergolong tinggi, nyatanya hampir di seluruh dunia posisi perempuan rentan mengalami penganiayaan dan pemerkosaan. Sudah tidak asing lagi bahwa perempuan lebih banyak menjadi korban.

Selain dari segi fisik yang tidak seimbang dengan laki-laki, realitasnya sistem yang dipakai negara itulah penyumbang faktor terbesar bagi kejahatan terhadap perempuan.

Kapitalisme Tak Mampu Melindungi

Dalam sistem kapitalisme, keamanan adalah urusan pribadi. Negara tidak mampu menjamin keamanan bagi warganya. Keamanan hanya bisa dibeli dengan materi.

Pun, di India. Dengan penduduk yang besar, India dijuluki sebagai negara miskin selama bertahun-tahun. Meski pada 2 tahun terakhir PDB India melonjak tajam. Akan tetapi, kekayaan tersebut hanya berpusat pada para konglomerat saja. Sedangkan rakyatnya tak jauh berbeda dari rakyat jelata di negara kapitalisme lainnya, miskin.

Dengan demikian, baik laki-laki maupun perempuan haruslah bekerja untuk memenuhi kebutuhan. Perempuan harus keluar dari ranah privat dengan keamanan minim. Sebab, dengan meluasnya kemiskinan, akan berkorelasi pada tingginya tingkat kejahatan.

Dan lagi-lagi, negara hanya akan merespons ketika peristiwa sudah terlanjur terjadi. Dalam kasus pemerkosaan dokter magang ini pun, terkesan polisi tidak serius hingga menimbulkan reaksi besar dari kalangan kedokteran dan masyarakat luas. Pengusutan akhirnya berjalan semestinya setelah kasus dilimpahkan pada lembaga lain.

https://narasipost.com/world-news/08/2024/balas-dendam-iran-nyata-atau-retorika/

Islam Melindungi Perempuan

Islam adalah agama yang paling memuliakan perempuan. Islam menetapkan bahwa seumur hidupnya, perempuan akan dinafkahi. Baik oleh ayahnya, suaminya, anaknya, keluarganya, atau bahkan oleh negara.

Islam tidak memandang perempuan sebagai beban ekonomi seperti pandangan kapitalisme terhadap perempuan yang tidak bekerja. Bekerja bagi perempuan hukumnya adalah mubah. Dan ia tidak boleh dipaksa untuk bekerja menafkahi seorang pun meski itu dirinya sendiri.

Selain itu, dalam Islam pendistribusian kekayaan merata tersalur pada individu rakyat. Harta milik umum akan dikelola sesuai hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ahmad:
”Muslim berserikat pada tiga perkara: padang rumput, air, dan api”

Dari satu sisi ini, negara akan memperoleh dana besar yang bisa disalurkan kepada rakyat melalui berbagai bantuan misal pendidikan dan kesehatan gratis. Pun, dengan dikelolanya SDA secara mandiri akan membuka lowongan pekerjaan secara besar-besaran. Dan kewajiban negara untuk memastikan setiap laki-laki bekerja akan tertunaikan. Dengan demikian laki-laki akan mampu memenuhi kebutuhannya juga keluarganya.

Dengan tercukupinya kebutuhan dasar masyarakat akan sandang, pangan, papan, juga kebutuhan umum dari pendidikan dan kesehatan, akan mengurangi kejahatan secara signifikan. Sebab, kejahatan terjadi karena manusia membutuhkan pemenuhan terhadap kebutuhan pokok dan nalurinya. Jika semua terpenuhi, maka akan sangat minim terjadi kejahatan.

Hal semacam ini akan terealisasi ketika syariat Islam diterapkan secara kaffah pada institusi pemerintahan. Dengan aturan ini, akan lahir individu dan masyarakat yang pola pikir dan pola sikapnya sesuai dengan Islam. Masyarakat yang memiliki kepribadian Islam, akan mampu menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi seluruh rakyat. Inilah gambaran keberhasilan sebuah negara dengan penerapan Islam secara sempurna. Allahu a’lam bish-shawaab. []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Tim Redaksi NarasiPost.Com
Dia Dwi Arista Tim Redaksi NarasiPost.Com
Previous
HUT RI ke-79: Seremonial Berbalut Islamofobia
Next
Mencari Solusi Permasalahan KDRT
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

7 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
3 months ago

Sepertinya, India negara yang benar-benar tidak aman ya, terutama untuk yang beragama muslim dan untuk perempuan

Maftucha
Maftucha
3 months ago

Innalillahi, kondisi yang sangat mengkhawatirkan. Sudah tidak aman, keadilan pun sulit didapatkan.. Memang hanya aturan Islam yang akan menciptakan keadilan

Sartinah
Sartinah
3 months ago

Ngeri ya kalau baca kasus-kasus kejahatan di India. Sangat-sangat gak aman bagi perempuan yang ada di sana. Pemerkosaan sepertinya sangat mudah dilakukan di mana saja.

Sartinah
Sartinah
3 months ago

Ngeri ya kalau baca kasus-kasus kejahatan di India. Sangat-sangat gak aman bagi perempuan yang ada di sana.

Novianti
Novianti
3 months ago

Islam sudah mengatur secara rinci seluruh aturan bagi kenyamanan, keamanan serta kebaikan kehidupan di dunia dan akhirat.. Terulangnya KDRT menunjukkan UU buatan manusia lumpuh layuh. Solusi tuntas terapkan syariat Islam secara kaffah.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram